Anda di halaman 1dari 1

Rabu, 26 Agustus 2020

Agenda : Studium Generale PPDH 2020/2021


15.00 – 16.30
Media Daring (Youtube)

CASE STUDY NUTRITION


Pemateri : Drh. Rio Aditya Setiawan, M.SC
Moderator : Prof. drh. Deni Noviana, PhD

Presentasi dibawakan oleh Drh. Rio Aditya Setiawan, MSc. Beliau menjabat sebagai
Scientific Affairs Manager di Royal Canin Indonesia. Pada kesempatan ini,beliau akan
memberikan materi mengenai pendekatan nutrisi sebagai proses terapi pada hewan kecil.
Materi dimulai dengna pemaparan studi kasus penyakit urinari pada kucing. Kasus
pertama adalah kasus dugaan urolithiasis pada kucing bernama Cyruss, umur 7 tahun, jantan,
sudah dikastrasi. Anamnesa yang didapatkan adalah dysuria, poliakluria, dan hematuria.
Ditemukan gambaran radiopaque pada VU, walaupun hasil CBC normal menandakan tidak
ada infeksi. Dokter yang menangani kemudian memberikan diagnosa urolithiasis, dan
memberikan treatment berupa pergantian diet makanan sehari-hari. Terdapat beberapa alasan
mengapa dokter memilih untuk melakukan pendekatan diet. Yang pertama, karena si kucing
masih bisa urinasi (hematuria) menandakan tidak ada obstruksi pada uretra. Urolith masih
tidak cukup besar untuk menyumbat, sehingga diet makanan rendah prekursor urolith sudah
cukup mampu untuk melarutkannya. Alasan kedua adalah tidak ada infeksi menandakan tidak
diperlukan antibiotik sehingga cukup dilakukan penggantian diet saja.
Urolith pada kucing terdiri dari empat jenis, yaiu urolith Kalsium oksalat (Ca 2CO4),
struvite, urate, dll. Kalsium oksalat masih menjadi penyebab terbesar dalam kasus urolithiasis
(50%), diikuti struvite (40%), urate (5%), dan urolith lainnya. Akan tetapi, hanya struvite
yang bisa ditangani dengan pendekatan diet. Predisposisi urolith struvite meliputi usia dewasa
muda/ geriatri, steril, kucing indoor. Sejauh ini tidak ada penelitian yang membuktikan
bahwa jenis kelamin mempengaruhi pembentukan urolith struvite. Intervensi nutrisii yang
bisa dilakukan adalah memilih pakan yang memiliki kandungan Mg & P rendah, kalsium
sedang, nilai RSS rendah, pH rendah, kadar air tinggi dan kadar sodium tinggi (meningkatkan
intake air).
Kasus kedua merupakan kasus yang berkaitan dengan dugaan alergi makanan pada
kucing bernama Percy

Anda mungkin juga menyukai