Anda di halaman 1dari 2

Selasa, 25 Agustus 2020

Agenda : Studium Generale PPDH 2020/2021


08.30 – 10.00
Media Daring (Youtube)

PENGENALAN DAN PELUANG KERJA DOKTER HEWAN


Pemateri : Drh. M Munawaroh, MM.
,Moderator : Dr. drh. Muhammad Agil, MSc.Agr

Presentasi dibawakan oleh Drh. M Munawaroh,MM. Beliau saat ini menjabat sebagai
Ketua umum PB PDHI (Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia). Beliau merupakan lulusan
dari Fakultas Kedokteran Hewan UGM, dan beliau sudah aktif sebelum menjabat sebagai
Ketua umum PB PDHI, yaitu menjadi presiden dari Indonesia Cat Association pada tahun
2010-2014.
Dokter hewan (Veteriner) sejak lama dikenal sebagai profesi yang sangat dekat
dengan hewan, terutama mencakup tentang pencegahan penyakit, diagnosis, dan pengobatan
pada hewan. Banyak orang awam menyangka bahwa setiap kewenangan seorang dokter
hewan selalu berkaitan dengan dunia klinik,padahal hal tersebut tidaklah benar. Pada abad 21
sekarang, teknologi dan ilmu pengetahuan semakin berkembang, dan tentu saja termasuk di
dalamnya ilmu kesehatan. Kesehatan manusia secara praktikal, tidak bisa hanya terpacu
kepada ilmu kesehatan manusia saja. Bnyak faktor” lain yang menyumbang bagian besar di
dalamnya seperti kesehatan lingkungan, sosial, dan tentu saja kesehatan hewan.
Perkembangan tersebut kemudian disepakati dengna istilah “One Health”, dimana kesehatan
tidak bisa hanya dipandang melalui sisi medis saja, melainkan banyak sudut pandang lain
yang perlu dikaji. Hal itu juga berlaku pada ilmu kesehatan hewan. Naiknya standar
kehidupan manusia juga berimbas kepada meningkatnya kebutuhan pangan yang sehat, dan
dokter hewan menjadi bagian vital didalamnya.
OIE, asosiasi kesehatan hewan dunia secara resmi mengumumkan total 33 bidang
kerja seorang veteriner, meliputi bagian klinik, maupun bidang non-klinik seperti legislasi,
pendidikan dan industri. Dokter praktisi masih menjadi pilihan yang paling diminati, tetapi
tidak bisa menampik fakta bahwa exotic animal breeding menjadi cukup populer belakangan
ini yang tentu saja membutuhkan ilmu seorang veteriner. Pusat konservasi dan kebun
binatang menjadi pilihan yang tepat bagi lulousan dokter hewan penggiat konservasi medik
dan satwa liar. Sudah saatnya masalah mengenai kesehatan hewan ditangani oleh seorang
ahlinya. Kementerian kesehatan dan mungkin juga direktorat kesehatan hewan seharusnya
dijalankan oleh seorang dokter hewan, bukan seorang ahli pertanian. Lembaga penelitian
tentu akan sangat megappresiasi dokter hewan yang mau terjun dalam dunia riset daa
pengembangan.
Tahun 2020, Indonesia sangat kekurangan tenaga dokter hewan terutama di daerah-
daerah luar jawa. Berdasarkan peraturan pemerintah terbaru, setiap daerah wajib memiliki
minimal satu orang tenaga dokter hewan. Kebutuhan akan tenaga dokter hewan juga
menandakan bahwa pengetahuan masyarakat mengenai hewan sudah berkembang, sehingga
semakin banyak dari nmereka yang memutuskan untuk membuka peternakan mandiri, atau
hanya sekedar memelihara hewan-hewan domestikasi sebagai peliharaan.
Setelah seorang mahasiswa secara resmi lulus dari fakultas kedokteran hewan di
universitas yang bersangkutan, calon dokter hewan tersebut wajib mendaftar untuk
mendapatkan KTA (Kartu Tanda Anggota) PDHI dan STRV (Surat Tanda Registrasi
Veternier). Persyaratan tersebut menunjukkan bahwa dokter hewan tersebut sudah terdaftar
namanya dalam PDHI dan berhak mendapat hak dan perlindungan dibawah nama PDHI
menyangkut kepentingan profesi. Setelah terdaftar, dokter hewan tersebut bebas untuk
mencari pengalaman dimana saja, dan meraup ilmu sebanyak-banyaknya. PDHI mengadakan
Vet Camp sebagai media bagi para kolega dokter hewan yang hendak memperluas
ilmu/wawasannya maupun untuk mempertajam softskillnya, sekaligus sebagai media untuk
bersosialisasi/ menjalin koneksi.

Anda mungkin juga menyukai