KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke Hadirat Allah Yang Maha Kuasa karena hanya atas
perkenan dan ridhlo-Nya lah Buku Pedoman Pendidikan Departemen/SMF Orthopaedi dan
Traumatologi FK UNAIR/RSUD Dr.Soetomo telah dapat diterbitkan.
Oleh karena itu kami berharap diterbitkannya Buku Pedoman ini benar-benar
dijadikan sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan PPDS Orthopaedi
dan Traumatologi FK UNAIR/RSUD Dr.Soetomo. Sehingga nantinya pelaksanaan
pendidikan benar-benar terkendali dan mengalami kemajuan yang cukup signifikan
seiring dengan kemajuan yang diraih oleh RSUD Dr. Soetomo sebagai World Class Hospital.
Semoga buku ini bermanfaat dan menjadi panduan bagi seluruh peserta PPDS di
Departemen/SMF Orthopaedi dan Traumatologi FK UNAIR/RSUD Dr.Soetomo.
ii
iii
DAFTAR ISI
BAB I. Pendahuluan..................................................................................1
BAB II. Ketentuan Umum..........................................................................9
BAB III.Visi-Misi dan Tujuan.....................................................................12
BAB IV. Organisasi Pelaksana...................................................................16
BAB V. Pelaksanaan Pendidikan................................................................22
BAB VI. Adaptasi Lulusan Luar Negeri.......................................................33
BAB VII. Kriteria Sanksi Pendidikan...........................................................36
BAB VIII. Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan.................................................37
BAB IX. Penutup..................................................................................... 42
iii
Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ilmu kedokteran dewasa ini berkembang dengan sangat cepat, sejalan
dengan kemajuan teknologi, oleh sebab itu pendidikan seorang dokter
spesialis harus dilaksanakan sesuai dengan perkembangan teknologi. Pada
dasarnya pendidikan dalam bidang kedokteran adalah pendidikan sepanjang
hidup sehingga pendidikan dokter spesialis perlu senantiasa ditingkatkan dan
disempurnakan sesuai dengan kebutuhan.
Pendidikan dokter spesialis adalah jenjang pendidikan yang kedua
sebagai lanjutan dari pendidikan dokter (dokter umum). Pendidikan dokter
spesialis memiliki 2 aspek yang tidak dapat dipisahkan yaitu:
1. Landasan akademik yang kokoh
2. Landasan keprofesian yang mantap
Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) sebagai suatu sistem sejak
tahun 1979 dibina dan dikembangkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi dan kebudayaan melalui Konsorsium Ilmu Kesehatan (Consortium of
Health Sciences=CHS) yang kemudian disebut Komisi Disiplin Ilmu kesehatan
(KDIK) Dewan Pendidikan Tinggi Depdiknas.
Di era globalisasi dan era komunikasi yang sangat pesat saat ini, terutama dalam
perkembangan teknologi dan informasi, serta adanya perbedaan pola penyakit
dan distribusinya di wilayah Indonesia, maka diperlukan seorang dokter
spesialis yang nantinya mampu memperkaya pengetahuannya dengan
kemampuan menganalisa berbagai informasi dari jurnal-jurnal dan publikasi ilmiah
baik dari media cetak maupun internet, selain itu juga mampu melakukan
penelitian dengan cara yang benar, baik ditinjau dari segi metodologi, etika
dan kejujuran serta dapat mempublikasikannya. Dengan melakukan hal
tersebut akan banyak informasi tentang bidang kesehatan yang dapat
disebarluaskan. Hal ini jelas akan menambah khasanah ilmu pengetahuan
khususnya bidang kesehatan.
Kebutuhan akan dokter spesialis yang mampu menangani masalah
Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair 2
B. PROFIL LULUSAN
1. Care Provider
Lulusan program studi Orthopaedi dan Traumatologi Fakultas Kedokteran
Universitas Airlangga mampu memberikan layanan pengobatan dibidang
muskuloskeletal secara paripurna (baik secara Fisik, Psikologis, Sosial, Kultural,
Spiritual) dan aman berstandar nasional dan internasional.
2. Communicator
Lulusan program studi Orthopaedi dan Traumatologi Fakultas Kedokteran
Universitas Airlangga mampu menjalin komunikasi medis persuasif antar
individual baik dengan pasien, keluarga pasien, komunitas/ masyarakat,
paramedis dan sejawat intra/ multidisiplin/ institusional dalam rangka
mengutamakan kesehatan penderita.
3. Decision maker
Lulusan program studi Orthopaedi dan Traumatologi Fakultas Kedokteran
Universitas Airlangga menjadi pengambil keputusan medis yang terbaik dengan
mempertimbangkan status sosial, spiritual dan kultural dengan mengutamakan
kesehatan jiwa dan raga penderita dalam segala pilihan yang sulit dan
keterbatasan sarana dan prasarana.
4. Manager
Lulusan program studi Orthopaedi dan Traumatologi Fakultas Kedokteran
Universitas Airlangga memiliki kemampuan manajerial dalam hal kerjasama
multidisiplin, pengambilan keputusan medis terbaik untuk individual, komunitas
dan institusional.
5. Community Leader
Lulusan program studi Orthopaedi dan Traumatologi Fakultas Kedokteran
Universitas Airlangga mempunyai kemampuan sebagai penyedia layanan
Orthopaedi dan Traumatologi.
Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair 5
6. Researcher
Lulusan program studi Orthopaedi dan Traumatologi Fakultas Kedokteran
Universitas Airlangga menghasilkan penelitian yang berkualitas, bermanfaat,
bermutu dan manusiawi dalam rangka meningkatkan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan pelayanan orthopaedi dan traumatologi semakin
lebih baik.
C. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Kompetensi spesialis orthopaedi dan traumatologi dasar,
mencakup:
a) Mampu memberikan penyuluhan, pelayanan, dan perawatan pasca
tindakan terhadap penyakit yang tergolong harus dikuasai sampai tingkat
pemula.
b) Mampu mendiagnosis dan melakukan tindakan orthopaedi dan
traumatalogi terhadap penyakit dibidang orthopaedi dan traumatologi
pada tingkat B2, C1.
c) Mampu merencanakan dan melaksanakan kerjasama antar disiplin
d) Siap mengantisipasi kemajuan di bidang orthopaedi dan traumatologi.
2. Kompetensi Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Lanjut 1 dan 2,
mencakup:
a) Mampu memberikan penyuluhan, pelayanan, dan perawatan pasca
tindakan terhadap penyakit yang tergolong harus dikuasai sampai tingkat
magang dalam proses pendidikan dokter spesialis orthopaedi dan
traumatologi (tingkat kompetensi KKI: A3, B3, C2).
b) Siap mengembangkan kompetensi terhadap penyakit yang penguasaan
dalam proses pendidikan spesialis orthopaedi dan traumatologi tergolong
hanya sampai tingkat mandiri sesuai dengan tahap kurikulumnya.
c) Mampu mendiagnosis dan melakukan tindakan orthopaedi dan
traumatologi terhadap penyakit dibidang orthopaedi dan traumatologi
pada tingkat kompetensi B3, C2.
d) Mampu melakukan penelitian dibidang orthopaedi dan traumatologi.
Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair 6
D. PENDEKATAN PEMBELAJARAN
1. Pendidikan dokter spesialis harus merupakan program yang sistematik, yang
menguraikan secara jelas komponen umum dan khusus kegiatan pendidikan.
2. Pendidikan dilakukan berbasis akademik melibatkan peserta didik pada
seluruh kegiatan pelayanan kesehatan di bawah supervise dan ikut
bertanggung jawab terhadap aktivitas pelayanan tersebut
3. Program pendidikan mencakup integrasi antara teori dan praktek.
Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair 7
BAB II
KETENTUAN UMUM
BAB III
VISI-MISI DAN TUJUAN
BAB IV
ORGANISASI PELAKSANA
A. DASAR HUKUM
1. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
0397/U/1981 tentang Program Pendidikan Spesialis I di Bidang Patologi
Anatomi, Patologi Klinik dan Ilbu Bedah Orthopaedi.
2. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional
Republik Indonesia Nomor 147/DIKTI/Kep/2007 tentang Penataan dan
Penetapan Kembali Ijin Penyelenggaraan Program Studi Pada Universitas
Airlangga Surabaya.
3. Keputusan Rektor Universitas Airlangga Nomor 1769/H3/2010 tentang
Penyelenggaraan Program Studi di Lingkungan Universitas Airlangga.
4. Keputusan Rektor Universitas Airlangga Nomor 12186/UN3/KR/2013 tentang
Perpanjangan Izin Penyelenggaraan Program Studi Di Lingkungan Universitas
Airlangga.
Divisi Spine :
Divisi Pediatri :
BAB V
PELAKSANAAN PENDIDIKAN
5. Tidak memilki cacat tubuh atau ketunaan yang dapat mengganggu kelancaran
studi, dengan bukti berupa surat keterangan dari lembaga/rumah sakit
pemerintah berwenang dan masih berlaku.
6. Memiliki Surat Keterangan Bebas Penggunaan NAPZA (Narkotik, Psikotropik
dan Zat Additif lainnya) dari RSUD Dr. Soetomo atau Rumah Sakit Pemerintah
lainnya, yang dibuat maksimal 3 (tiga) bulan terakhir
7. Memiliki Ijazah Sarjana Pendidikan Dokter dan Transkrip Akademik Sarjana
Pendidikan Dokter, yang telah dilegalisir oleh Dekan Fakultas Kedokteran asal
(tidak menerima konversi Indeks Prestasi Kumulatif).
8. Memiliki Ijazah Pendidikan Profesi Dokter dan Transkrip Akademik Pendidikan
Profesi Dokter, yang telah dilegalisir oleh Dekan Fakultas Kedokteran asal
(tidak menerima konversi Indeks Prestasi Kumulatif).
9. Bagi Calon Peserta PPDS, Lulusan Program Studi S1 Pendidikan Dokter yang
menggunakan Kurikulum Non-KBK : telah lulus dokter minimal 1 (satu) tahun
terhitung sejak dinyatakan lulus Ujian Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI)
dengan menyertakan fotokopi tanda bukti kelulusan UKDI dan Surat
Keterangan telah bekerja di Instansi Pelayanan Kesehatan (Rumah Sakit
Pemerintah/Swasta atau Puskesmas) selama 1 (satu) tahun.
10. Bagi Calon Peserta PPDS, Lulusan Program Studi S1 Pendidikan Dokter yang
menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) harap melampirkan Surat
Tanda Selesai Internship (STSI) yang diterbitkan oleh Komite Internship Dokter
Indonesia (KIDI) atau Surat Keterangan Selesai Internship (SKSI) yang
diterbitkan oleh Provinsi.
11. Bagi Calon Peserta PPDS yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS),
wajib melampirkan fotokopi Surat Keputusan Pengangkatan sebagai Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Surat Keputusan Pengangkatan sebagai
Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan bagi Calon Peserta PPDS yang berstatus
sebagai Anggota TNI/POLRI, wajib melampirkan fotokopi Surat Perintah (Sprin)
Pertama dan Surat Perintah (Sprin) terakhir.
12. Memiliki Surat Persetujuan untuk mengikuti Program Pendidikan Dokter
Spesialis (PPDS) dari atasan (bagi yang sedang bekerja).
Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair 23
13. Memiliki Surat Rekomendasi dari Pengurus Daerah - Ikatan Dokter Indonesia
(IDI) setempat yang menyatakan tidak pernah melakukan malpraktek atau
melakukan pelanggaran Kode Etik Kedokteran Indonesia
14. Memiliki Surat Rekomendasi dari Pengurus Daerah - Ikatan Dokter Indonesia
(IDI) untuk pindah ke IDI Surabaya apabila sudah diterima sebagai mahasiswa
PPDS.
15. Memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) Dokter dari Konsil Kedokteran Indonesia
yang masih berlaku (minimal 6 bulan sebelum habis masa berlakunya)
16. Membuat Surat Pernyataan bersedia mematuhi semua peraturan yang berlaku
di RSUD Dr. Soetomo, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga dan Program
Studi masing-masing.
17. Membuat Surat Pernyataan bahwa selama menempuh Program Pendidikan
Dokter Spesialis (PPDS) maupun setelah dinyatakan lulus sebagai dokter
spesialis, bersedia ditugaskan di seluruh wilayah Indonesia, yang diketahui dan
disetujui oleh orang tua/suami/istri.
18. Memiliki Surat Persetujuan untuk mengikuti Program Pendidikan Dokter
Spesialis (PPDS) di Fakultas Kedokteran UNAIR dari Orang tua/Suami/Isteri.
19. Calon Peserta PPDS yang akan memperoleh Tugas Belajar dari Kementerian
Kesehatan/ TNI/POLRI/Instansi Swasta, wajib memiliki Surat Keterangan
bahwa Biaya Pendidikan (SOP & SP3) ditanggung Kementerian
Kesehatan/TNI/POLRI/Instansi Swasta, yang menugaskan.
20. Memiliki surat persetujuan/rekomendasi/penugasan dari instansi induk, sebagai
berikut :
a. Bagi calon peserta dari Kementerian Kesehatan dilampirkan surat
persetujuan dari Dinas Kesehatan Propinsi setempat.
b. Bagi calon peserta PPDS dari TNI/POLRI yang memperoleh Tugas Belajar
dari Kementerian Pertahanan dengan melampirkan Surat Persetujuan dari
Mabes TNI/Kepala Kepolisian Republik Indonesia (KAPOLRI).
21. Memiliki Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK)/Surat Keterangan
Kelakuan Baik (SKKB) dari Kepolisian Resort Kota (Polresta) atau yang
setingkat. Bagi Calon Peserta PPDS yang berasal dari TNI/POLRI, wajib
Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair 24
B. PERSYARATAN AFIRMASI
C. PERSYARATAN KHUSUS
D. PROSES SELEKSI
Tahun 2015
NO JENIS TES SKOR BOBO NILAI PENANGGUNG
T JAWAB
(%) (SKOR X BOBOT)
1 Tes Tulis
(TPA,BHS.INGGRIS)
a. TPA 0 - 100 10 0 – 10 PPMB-UNAIR
b. Bahasa Inggris 0 - 100 10 0 – 10
2 Nilai Prodi
a.Wawancara 0 - 100 40 0 – 40 PEWAWANCARA
b.Bidang Ilmu 0 - 100 24 0 – 24 DAN PPDS
c.Psikotes 0 - 100 8 0–8
d.Lain-lain 0– 8 0–8
100
NILAI TOTAL 0-100
3) Tahapan Pendidikan
b. Attitude
Di evaluasi melalui laporan penilaian 360°, dimana penilai dari berbagai
unsur yang berinteraksi langsung dengan PPDS, seperti perwakilan Poli,
perwakilan ruang operasi (OK), perwakilan ruangan, perwakilan RS
Jejaring.
c. Skill
Konservatif : tanpa operasi
Operatif : melakukan operasi
C1 : Melihat
C2 : Mengerjakan kasus sederhana
Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair 33
12)Pendidikan Tambahan
a) Simposium, seminar dan workshop (baik dalam negeri maupun luar negri)
b) Rotasi Dalam dan Luar Negeri
Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair 34
1. Regulasi ini bisa berubah sesuai dengan kebutuhan, dengan keputusan rapat
Staf Departemen
2. Hal-hal lain yang tidak atau tidak cukup diatur dalam kontrak pendidikan ini
maka mutatis mutandis berlaku ketentuan yang ada di Universitas Airlangga
secara umum dan/ atau ketentuan dibuat oleh Kolegium Orthopaedi &
Traumatologi yang telah disahkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia (KKI).
Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair 36
BAB VI
ADAPTASI LULUSAN LUAR NEGERI
A. Pendahuluan
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga – RSU Dr. Soetomo Surabaya
menerima adaptasi bagi Dokter Spesialis Lulusan Luar Negeri yang akan bekerja di
Indonesia.
B. Tujuan
C. Persyaratan
a. Ijazah dinilai sah oleh panitia penilai ijazah sarjana Lulusan Luar negeri
(PPISLN, Depdikbud)
b. Bersama dengan ijazah, peseerta wajib melampirkan:
Log book
Panduan Pendidikan Dept/SMF Orthopaedi dan Traumatologi RSUD Dr. Soetomo/FK Unair 37
Transkrip akademik
Karya Tulis Akhir
c. Kurikulum pendidikannya telah dikaji oleh KARI, minimal mencapai 75%
kurikulum/modul PPDS 1 Orthopaedi dan Traumatologi Indonesia.
d. Surat permintaan dari Majelis Kolegium kedokteran Indonesia (MKKI)
D. Lama Adaptasi
Lamanya adaptasi ditentukan minimal 2 (dua) semester dan kompetensi
ditentukan oleh Kolegium setelah mendapat masukan dari KPS tempat yang
bersangkutan menjalani adapatasi.
E. Daya Tampung
Daya tampung bagi peserta adaptasi Dokter Spesialis Lulusan Luar Negeri,
tergantung pada daya tampung Program Studi yang terkait.
F. Pelaksanaan Adaptasi
BAB VII
BAB VIII
A. ETIKA
B. KESELAMATAN PASIEN
BAB IX
PENUTUP
Buku panduan ini tentunya masih belum sempurna akan tetapi semoga dapat
menjadi buku pegangan bagi peserta PPDS 1. Dengan harapan bahwa buku
panduan ini dapat menjadi pemicu munculnya buku panduan lain sehingga mutu
pendidikan, pelayanan dan penelitian dapat ditingkatkan. Buku panduan ini akan
mengalami revisi jika di kemudian hari didapatkan perubahan .