Anda di halaman 1dari 9

Fakultas Kedokteran

Informasi Fakultas
(www.fk.ui.edu)
Universitas Indonesia pertama kali didirikan pada tanggal 2 Februari 1950. Pada awalnya
UI bertempat di Kampus Salemba UI, atau lebih dikenal dengan nama Kampus van
Universiteit van Indonesia yang didirikan oleh pemerintah kolonial Belanda di beberapa
kota seperti di Bogor, Bandung, Surabaya dan Makassar. Pendirian kampus UI terinspirasi
dari Dewan Pendidikan Tinggi Indonesia.
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) sebagai sebuah organisasi dibawah UI
sebenarnya sudah ada sebelum UI berdiri. FKUI merupakan fakultas lanjutan dari dua
institusi pendidikan kesehatan yang telah ada sebelumnya. Kedua institusi tersebut adalah
Perguruan Tinggi Kedokteran Republik Indonesia dan Geneeskundige Faculteit Nood
Universiteit van Indonesia. Keduanya dilebur menjadi satu dan diberi nama Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. FKUI merupakan fakultas kedokteran tertua di negeri
ini.
Visi FKUI: Menjadi fakultas kedokteran yang terbaik dan terlengkap di Indonesia
Sejarah
Era Belanda hingga Era Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
1851: (Januari: Jakarta) Javanese doctor, Weltevreden (sekarang menjadi rumah sakit
militer Gatot Soebroto) hanya untuk penyakit campak, demam, disentri, asisten dokter, 2
tahun.
1864: Program 3 tahun sebagai dokter lokal
1875: Program 7 tahun sebagai dokter medis
1898: STOVIA (School tot Opleiding von Indische Artsen)
1901: STOVIA pindah ke Hospitaalweg, 9 tahun, dengan gelar Indische Arts.
Era Belanda hingga Era Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
1913: Perubahan kurikulum pendidikan mejadi program 10 tahun (3 tahun persiapan dan
7 tahun dokter kesehatan)
1913: Di Surabaya di buka NIAS (Nederlands Indische Artsen School)
1919: Praktik Klinik di CBZ (Centrale Burgerlijke Ziekeninrichting), sekarang mejadi RS
Cipto Mangunkusumo, Jakarta
1920: Semua pendidikan pindah ke Salemba 6
1927: Dr Abdul Ribai dan lembaga pendidikan, Geneeskundige Hogeschool (GH) di
Batavia. Pendidikan kesehatan, di fakultas dasar universitas: 1 tahun pra klinik, 2 tahun
pra klinik, 2 tahun klinik, 1 tahun gelar semi art, 1 satu tahun dengan gelar art. Mantan
STOVIA dan NIAS harus lulus AMS bagian B.
Era Jepang
1943: (29 April 1943) Pendidikan Kesehatan; IKA DAI GAKU, 5 tahun.
Staff Pengajar sebagian besar berasal dari Indonesia
Dr. Bahder Djohan
Dr. Ahmad Ramali
Dr. sutomo Cokronegoro
Prof. Asikin WK
Dr. Hidayat
Dr. Hadibroto
Dr Detama
Dr. Soebandrio
Prof. Dr. A. Mochtar
Era Indonesia
1945: (Agustus) Ika Dai Gaku dirubah menjadi Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia.
(September) Pendidikan Tinggi Kolonial
1946: Pendidikan Tinggi Kolinial dirubah menjadi Nooduniversiteit van Indonesia dan
berlanjut menjadi Universiteit Van Indonesia
1950: Universitas Indonesia dengan 2 Fakultas Kesehatan yang berada di Jakarta dan
Surabaya
1954: Fakultas Kesehatan yang berada di Surabaya melebur menjadi Universitas Airlangga
Visi dan Misi
Visi
Pada tahun 2010 FKUI menjadi salah satu fakultas kedokteran yang paling terkenal di
kawasan Asia-Pasifik, memiliki penguasaan akademis yang baik dalam menghadapi
tuntutan pendidikan, penelitian dan pelayanan umum dengan pendekatan kemanusiaan
dan mengerti kebutuhan pihak yang berkepentingan didalamnya.
Untuk memperjelas visi tersebut, FKUI menurunkan misi tersebut sebagai berikut:
M eningkatkan citra dan pendayagunaan FKUI dengan profesionalitas, kemandirian,
manajemen yang bertanggung jawab dan keahlian yang sudah terbukti serta
meningkatkan infrastruktur dan kesejahteraan karyawannya dan bekerjasama dengan
pihak-pihak yang berkepentingan.
Selalu meningkatkan kualitas pendidikan kedokteran dengan meningkatkan kualitas
pengajaran dan riset serta pendidikan dan pelayanan klinis untuk pembangunan
pengetahuan global dan kemajuan teknologi.
Membangun aura riset untuk mendukung kualitas riset yang lebih bermanfaat, sekaligus
juga memperbaiki fasilitas riset tersebut
Meningkatkan kesehatan masyarakat dan lebih memberikan perhatian kepada keinginan-
keinginan klien dan pihak-pihak yang berkepentingan didalamnya
Program
Sarjana (S1)
Program ini merupakan pendidikan tingkat sarjana untuk bidang kedokteran sebagai
tingkat pertama dari jenjang perguruan tinggi. Dengan adanya proses transisi di era
globalisasi dan perkembangan pesat pada bidang ilmu pengetahuan kedokteran dan
teknologi, Federasi Pendidikan Kedokteran Dunia (WFME) telah mengadakan Program
Standar Internasional di bidang pendidikan kedokteran. Tujuannya adalah menyediakan
mekanisme untuk meningkatkan kualitas di bidang pendidikan kedokteran. Sejalan dengan
itu, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dari Departemen Pendidikan Nasional juga
menyatakan bahwa pendidikan tingkat tinggi di Universitas seharusnya menerapkan
paradigma baru yang berisi 4 konsep untuk mencapai kualitas yang diinginkan. Konsep-
konsep yang seharusnya diimplementasikan di pendidikan kedokteran yaitu: kemandirian,
pengakuan dan evaluasi diri. Sebelumnya, pendidikan kedokteran telah dikecam karena
telah melakukan pengaturan yang tidak sesuai antara keinginan mengubah kondisi pada
sistem pengiriman alat-alat kesehatan dengan keinginan dan ekspektasi dari masyarakat
sekitar.
Sangat penting bagi lulusan program ini untuk memiliki kompetensi dengan standar
internasional. Isu penting ini akan menstimulasi terjadinya peningkatan pendidikan
kedokteran di Indonesia dan merupakan keharusan bagi FKUI untuk dapat menghasilkan
dokter-dokter Indonesia yang dapat berkompetisi dengan dokter-dokter dari luar negeri.
Lulusan FKUI seharusnya memiliki kemampuan untuk bekerja dan memberikan kontribusi,
baik secara nasional, regional dan internasional.
Pada program sarjana ini FKUI mempunyai 2 jalur, yaitu Kelas Reguler dan Kelas
Internasional.
Pasca Sarjana untuk Dokter Spesialis.
Pendidikan Pascasarjana untuk program spesialis merupakan langkah kedua pendidikan
kedokteran untuk menjadi dokter spesialis. Pada program tingkat kedua ini, dokter harus
dapat mengembangkan kompetensinya untuk melengkapi kualifikasi dasar kedokteran
mereka.
Bidang-bidang pengajaran yang ditawarkan program ini adalah:
1. Ilmu Bedah (Surgery) 13. Ilmu Bius (Anesthesiology)
2. Ilmu Penyakit Dalam (Internal Medicine)
3. Ilmu Kesehatan Anak-Anak (Pediatrics)
4. Ilmu Kebidanan dan Penyakit Wanita (Obstetrics & Gynecology)
5. Ilmu Penyakit Syaraf (Neurology)
6. Ilmu Penyakit Jiwa (Psychiatry)
7. Ilmu Penyakit Mata (Ophthalmology)
8. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin (Dermatology & Venereology)
9. Ilmu Telinga, Hidung dan Tenggorokan (Ear, Nose and Throat)
10. Ilmu Penyakit Jantung (Cardiology)
11. Ilmu Pernapasan (Respiratory)
12. Radiologi (Radiology) 14. Ilmu Kedokteran Forensik (Forensic Medicine)
15. Ilmu Penyakit Anatomi (Anatomical Pathology)
16. Klinik Penyakit (Clinical Pathology)
17. Ilmu Bedah Tulang (Orthopedic)
18. Ilmu Penyakit Indung Kemih (Urology)
19. Ilmu Bedah Syaraf (Neurosurgery)
20. Rehabilitasi Medik (Medical Rehabilitation)
21. Ilmu Bedah Plastik (Plastic Surgery)
22. Ilmu Kedokteran Olahraga (Sport Medicine)
23. Klinik Mikrobiologi (Clinical Microbiology)
24. Klinik Farmasi (Clinical Pharmacology)
Pasca Sarjana untuk Program Master (S2).
Program yang ditawarkan yaitu: Ilmu Pengetahuan Biomedis, Ilmu Gizi dan Ilmu
Pengobatan. Untuk mengikuti program ini, pelamar harus menyelesaikan pendidikan
tingkat sarjana, dari bidang ilmu manapun.
Program Doktoral (S3).
Program Doktoral FKUI termasuk program di bidang Ilmu Pengetahuan Kedokteran, Ilmu
Gizi dan Ilmu Pengetahuan Biomedis. Untuk mengikuti program Doktoral ini, pelamar
harus mempunyai ijazah Master untuk bidang yang ingin dimasuki.
Staf Akademis
Dosen Tetap berdasarkan Program:
Doktor 90
Spesialis 183
Master 106
Sarjana 33
-
Total 412
Dosen Tetap berdasarkan Jabatan:
Profesor 76
Lektor Kepala 225
Dosen 62
Staf Ahli 49
-
Total 412
Dosen Tidak Tetap berdasarkan Program:
Doktor 8
Spesialis 264
Master 0
Sarjana 0
-
Total 272
Lalu, Selanjutnya terserah anda!




Susunan Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Sp.BP-RE Indonesia
[PERAPI]
Periode 2012-2015
Ketua : dr. Asrofi S. Surachman, SpBP-RE
Wakil Ketua : dr. Budiman, SpBP-RE
Sekretaris : dr. Irena Sakura Rini, SpBP-RE
Wakil Sekretaris : dr. Lobredia Zarasade, SpBP-RE[KKF]
Bendahara : dr. Erythrina Permata Sari, SpBP-RE
Wakil Bendahara : dr. Siti Handayani, SpBP-RE[KKF]

Anggota Majelis Kehormatan PERAPI

: dr. Bisono, SpB, SpBP-RE[K]
dr. Sidik Setiamihardja, SpB, SpBP-RE
Prof. Dr. Djohansjah Marzoeki, dr., SpB, SpBP-RE[K]
Seksi-seksi:

Seksi Kajian Profesi dan Komite Keanggotaan

: dr. Sylvia E. Nuruth, SpBP-RE
dr. Heman Yosef, SpBP-RE[K]
dr. Donna Savitry, SpBP-RE
dr. Kristaninta Bangun, SpBP-RE[KKF]
Seksi Pendidikan Berkelanjutan dan Profesi

: dr. Elida Sari Siburian, SpBP-RE
dr. Agus Santoso Budi, SpBP-RE[K]
dr. Nyoman P. Riasa, SpBP-RE
dr. Huntal N. Simamora, SpBP-RE
Seksi Pengabdian Masyarakat

: dr. Guntoro, SpBP-RE
dr. Djohan Wirawan, SpBP-RE
dr. Amru Sungkar, SpB, SpBP-RE
dr. Frank B. Buchari, SpBP-RE[K]
Seksi Pengembangan Riset dan Program Finansial

: dr. Aditya Wardhana, SpBP-RE[K]
dr. Wicaksono, SpBP-RE
dr. Prasetyanugraheni Kreshanti, SpBP-RE
Seksi Hubungan Luar Negeri

: dr. Audy Budiarty, SpBP-RE
dr. Iswinarno Doso Saputro, SpBP-RE[K]

BEDAH PLASTIK UI (http://bedahplastik-fkui.com/)

Pengantar:
dr. Parintosa Atmodiwirjo, SpBP-RE(K)
Kepala Program Studi Bedah Plastik FKUI

Sejarah Bedah Plastik Indonesia
Bedah Plastik di Indonesia dirintis oleh Prof. Dr. dr. Moenadjat Wiratmadja, setelah lulus sebagai ahli bedah dari
FKUI pada tahun 1958. Beliau merintis bedah plastik pada tahun 1959 sepulang beliau dari pendidikan bedah
plastik di Washington University/Barnes Hospital Amerika Serikat. Beliau mulai mengkhususkan diri memberikan
pelayanan dan pendidikan bedah plastik pada mahasiswa dan asisten bedah, serta dikukuhkan sebagai guru besar
dalam Ilmu Kedokteran FKUI pada tahun 1970. Beliau wafat pada tahun 1980.
Pada tahun 1980 didirikanlah Perhimpunan Ahli Bedah Plastik dan Rekonstruksi Indonesia. Dua tahun kemudian,
nama perhimpunan diubah menjadi Perhimpunan Ahli Bedah Plastik Indonesia, disingkat PERAPI
(www.perapisurgeon.com) dan didaftarkan di Jakarta dengan akte notaris sebagai badan hukum oleh beberapa
tokoh senior sebagai berikut:
1. dr. Bayu Nugroho
2. dr. Sidik Setiamihardja
3. dr. Bisono
4. dr. Djohansjah Marzoeki
5. dr. August J. Rieuwpassa
6. dr. Herwandar Sastrasupena
7. dr. Soemintha Bisma Djaya
8. dr. F. X. Soetoko
9. dr. R. Soedibyo
10. dr. Buchari Kasim
Saat ini anggota PERAPI mencapai 126 dokter bedah plastik yang tersebar di Indonesia.


Sejarah Bedah Plastik UI

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) adalah institusi pendidikan pertama di Indonesia yang
menyelenggarakan program pendidikan ilmu bedah plastik. Program pendidikan ilmu bedah plastik FKUI
diresmikan pada tahun 1980. Dengan 8 staf pengajar dan 3 staf pengajar luar biasa, program studi bedah plastik
FKUI saat ini telah berkembang menjadi beberapa sub-divisi, yaitu:
1. Kraniofasial
2. Genitalia ekstern
3. Bedah tangan
4. Luka bakar
5. Luka kronik dan rekonstruksi pascaablasi tumor
6. Bedah mikro
7. Bedah estetik
Pada tahun 2010, dibangun Gedung Center Medical Unit (CMU3) yang berfungsi sebagai gedung pelayanan bagi
dua Unit Pelayanan Khusus Divisi Bedah Plastik, yaitu UPK-Luka Bakar dan Cleft & Craniofacial Center(CCC),
yang resmi pindah ke lantai 2 sejak 14 Juli 2011.
1. Cleft and Craniofacial Center
Pada tahun 1987, pelayanan trauma kraniofasial di RSCM dilakukan dengan peralatan pendukung yang sederhana
atau peralatan hasil modifikasi untuk dapat memenuhi pelayanan bagi pasien kraniofasial. Sejak tahun 1992,
perkembangan kraniofasial mulai berjalan, kemudian mengalami perkembangan pesat sejak tahun 2000. Pada
tahun 2005, mulai terbuka kesempatan bagi dokter dan tenaga medis di RSCM untuk mendalami bidang
kraniofasial dengan mengikuti program fellowship ke Chang Gung Memorial Hospital, Taoyuan,Taiwan.
Saat ini Cleft and Craniofacial Center telah berkembang pesat dan memiliki lingkup pelayanan sebagai berikut:
A. Sumbing Bibir dan Langit-langit
- Operasi sumbing bibir (labioplasty)
- Operasi sumbing langit-langit (palatoplasty)
- Orthodonti (naso alveolar molding, lip taping, nasal retainer, feeding obturator, alveolar bone graft)
- Rehabilitasi medik (terapi bicara, penilaian dan stimulasi cara memberi makanan dan stimulasi motorik)
- Psikiatri (konseling)
B. Kelainan Kraniofasial (Kepala dan Wajah)
- Frontoethmoid meningoescephalocele (MEA)
- Mikrotia dan kelainan kongenital daun telinga lain
- Fraktur tulang wajah
- Facial cleft
- Hemifacial microsomia
- Kraniosinostosis sindromik
- Defek kraniomaksilofasial pascablasi tumor
- Craniofasial fibrous dysplasia
- Facial nerve palsy
- Kelainan dentofasial, dll

2. Unit Pelayanan Khusus Luka Bakar (UPKLB)
UPK-Luka Bakar didirikan dengan dana bantuan dari pemerintah DKI Jakarta sebagai respon atas musibah
kebakaran kapal tanker di Tanjung Priok pada tahun 1978. Pada tahun 1996 SK Direktur RSUPNCM no.
046/TU.K/34/1/1996 diterbitkan sehingga Unit Luka Bakar diubah namanya menjadi Unit Pelayanan Khusus Luka
Bakar (UPKLB) Prof. Dr. dr. Moenadjat Wiraatmadja.
Unit Pelayanan Khusus Luka Bakar adalah unit yang melayani pasien luka bakar dengan pendekatan tim
interdisiplin (Divisi Bedah Plastik, Departemen Anastesiologi dan Perawatan Intensif, Departemen Ilmu
Kesehatan Anak, Departemen Penyakit Dalam, Departemen Rehabilitasi Medik, Departemen Gizi Klinik, dan
Departemen Kesehatan Jiwa). Fasilitas UPKLB yang ada pada saat ini yaitu unit ICU, unit HCU, kamar operasi,
ruang konferensi dan skin bank (belum beroperasi).


Struktur organisasi Bedah Plastik UI



Dasar Hukum
Surat Keputusan Rektor Universitas Indonesia nomor 0720/SK/R/UI/2012, tentang : Perpanjangan izin
penyelengaraan program pendidikan dokter spesialis-I Program Studi Ilmu Bedah Plastik Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia, Berlaku sampai 21 September 2013.

Visi Program Studi
Program Studi Pendidikan Kedokteran Profesi Dokter Spesialis
Ilmu Bedah Plastik FKUI diakui sebagai pusat pelayanan bedah
plastik rekonstruksi dan estetik bertaraf Asia Pasifik melalui
pelayanan berbasis pendidikan dan penelitian pada tahun 2016.
Misi Program Studi
1. Menyelenggarakan pelayanan bedah plastik rekonstruksi dan estetik berdasarkan teknik dan metode terkini.
2. Menyeleggarakan lingkungan kerja yang harmonis, kondusif, nyaman, dan meningkatkan kualitas
kesejahteraan finansial dan non finansial.
3. Menyelenggarakan pendidikan berstandar internasional melalui kerjasama dengan berbagai institusi
pendidikan.
4. Menyelenggarakan penilitian yang terpublikasi secara internasional melalui jurnal atau kongres
internasional.
5. Memberikan pelayanan bedah plastik sesuai dengan tatanilai RSCM dan FKUI.

Akreditasi Program Studi

Unit dan Fasilitas



Rumah Sakit Jejaring Pendidikan
RSPAD Gatot Subroto Jakarta
RS Bina Estetika Jakarta
RS Hasan Sadikin Bandung
RS Adam Malik Medan
RS Sardjito Jogjakarta

Tahapan Pendidikan


Tertarik Mengikuti Program Studi Bedah Plastik?
Pendaftaran melalui Sekretariat Bersama Kedokteran Indonesia Jl. Salemba Raya 6, Jakarta
Seleksi administrasi diteruskan ke Dekan Fakultas Kedokteran UI
Berkas diteruskan ke Sekretariat PPDS Bedah Plastik
Syarat khusus: Usia < 35 thn, IPK Kumulatif (sarjana + profesi) >2.75, nilai TOEFL >500, sertifikat ATLS
Ujian psikotes, wawancara, tulis (Ujian tulis meliputi: ilmu dasar bedah plastik, keterampilan visuospasial
melalui ujian menggambar)
Penilaian dengan pembobotan
Pernyataan diterima/tidak diterima sebagai PPDS

Anda mungkin juga menyukai