MANAJEMEN RISIKO
Rapat diaadakan : Senin, 15 Desember 2015
Pukul
: Jam 08:30- 10:00
Tempat
: Ruang Akreditasi UGD lantai 4
Pimpinan rapat : Prof. Dr. dr. Iskandar Japardi, Sp.BS (K)
Lampiran
: 1 (satu ) set
Acara
:
1. Analisis proses
2. Verifikasi lapangan
Rapat dimulai dengan persentasi tim manajemen risiko mengenai
proses FMEA, penyusunan jadwal dan materi kegiatan selanjutnya.
Prof. Dr. dr Iskandar Japardi SP.BS
Kepada instalasi rawat jalan diharapkan mempresentasikan
alur pelayaan front office
Misrah Panjaitan, S.Kep Ners
Pada dasarnya front office terdiri dari bagian pendaftaran,
skrining, admisi, dan rekam medis. Proses yang terjadi
1. Pasien datang ke IRJ
2. Pasien kontak dengan customer service
3. Registrasi pasien
4. Pengambilan rekam medis
5. Pasien menuju poli klinik.
Dr Mendle
Bagaimana alur ini sama untuk pasien askes, BPJS, asuransi
suasta atau mandiri?
Dr. Fajri nor Sp.P
Pada dasarnya alur masuknya sama ketiga kelompok sama,
tetapi yang membedakan nanti, adalah saat pembayaran. Perlu
didiskusikan apakah billing termasuk dalam front office.
Dr. Mardianto, Sp.PD
Menurut saya Billing termasuk bagian front office.
Prof. Iskandar
Saya kurang setuju kalau billing termasuk ke dalam Front
office. Bukankah pasien kontak dengan billing setelah semua
pelayanan selesai? Kalau kita memasukkan ke dalam alur, menurut
saya issue akan melebar. Lebih baik kita membatasi konteks front
office pada pelayanan sebelum pasien bertemu dengan DPJP.
Misrah, S.Kep
Saya lebih setuju dengan Prof. Iskandar. Dari presentasi Prof
Iskandar yang saya tangkap, seharusnya FMEA membahas
mengenai 1 titik, bukan sistem seperti yang kita lakukan. Kalau kita
membahas sampai pasien membayar, bukankah pembahasan kita
akan semakin melebar?
Dr. Michael
Baik setuju, Sebaiknya FMEA front office hanya terdiri dari
proses pendaftaran, admisi, rekam medis, dan skrining. Mari kita
buat alur proses front office yang dijalani oleh pasien.
Misrah, S.Kep
Berikut alur rawat jalan yang di jalani pasien:
1. Pasien masuk gedung poli rawat jalan
2. Pasien masuk mengambil nomer antri dan menjalani skrining,
yang dilakukan oleh perawat.
3. Lalu pasien mengantri loket pendaftaran pasien rawat jalan
4. Dilakukan verivikasi dokumen rekam medis pasien oleh rekam
medis dan ASKES.
5. Pasien menunggu di ruang tunggu sampai status rekam medis
pasien disatukan dengan SEP
6. Pasien menuju poli rawat jalan.
Selanjutnya ada baiknya kita langsung lihat di lokasi bagaimana
proses yang terjadi di poli rawat jalan saat ini.
Prof Iskandar
Saya setuju, agar kita lebih terbayang mengenai proses yang
terjadi, mari kita lihat studi lapangan.
Bu Misrah, Skep memimpin tim menejemen risiko untuk melihat
langsung bagaimana alur dari proses pasien rawat jalan.
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil rapat dan studi lapangan, FMEA Front office terdiri
dari bagian : pendaftaran, admisi, rekam medis, dan skrining.
Dengan alur proses sebagi berikut : Pasien masuk gedung poli rawat
jalan
1. Pasien masuk mengambil nomer antri dan menjalani skrining,
yang dilakukan oleh perawat.
2. Lalu pasien mengantri loket pendaftaran pasien rawat jalan
3. Dilakukan verivikasi dokumen rekam medis pasien oleh rekam
medis dan ASKES.
4. Pasien menunggu di ruang tunggu sampai status rekam medis
pasien disatukan dengan SEP
5. Pasien menuju poli rawat jalan.
Mengetahui,
Ketua Tim Manajemen Risiko
Notulene
Dr. Andre
NOTULEN RAPAT
MANAJEMEN RISIKO
Rapat diaadakan : Jumat, 16 Januari 2015
Pukul
: Jam 08:30- 10:00
Tempat
: Ruang Akreditasi UGD lantai 4
Pimpinan rapat : Prof. Dr. dr. Iskandar Japardi, Sp.BS (K)
Lampiran
: 1 (satu ) set
Acara
:
1. Menyusun action plan, menentukan design baru proses.
Rapat dimulai dengan persentasi tim manajemen risiko mengenai
proses FMEA, yakni penyusunan desain baru proses.
Prof. Dr Iskandar
Setelah selesai melakukan brainstorming failure mode,
pengisian work sheet, serta menentukan PIS pada rapat
sebelumnya. Hari ini kita akan membahas action plan/ renacana
tindakan yang dapat dilakukan untuk menanggulangi risiko yang
terjadi, berdasarkan analisa fishbone.
Mari kita lakukan brainstorming rencana tindakan apa saja
yang dapat kita tambahkan untuk hal tersebut. Tentunya kita dapat
menimbang aspek pareto dalam memilih tindakan yang dipilih
agar efektif dapat berpengaruh terhadap sebanyak-banyaknya
terhadap analisa penyebab fish bone.
Aswin, ST
Apabila kita melihat analisa fish bone, ada baiknya kita
melakukan desain baru ruangan yang ada, dengan mengefektifkan
serta mengatur ulang front office kita. Berikut yang menurut saya
perlu dilakukan, penambahan pintu masuk, perubahan lokasi
customer service, penambahan tempat skrining, Pemisahan pasien
rawat inap, dan rawat jalan, penambahan loket pendaftaran,
perluasan ruang tunggu, perbaikan sirkulasi udara.
Prof Iskandar
Menurut saya juga kita perlu melakuan pebaikan SDM pada
bagian skrining kita yakni petugas skrining adalah dokter umum.
Ratno
Kalo begitu sebaiknya juga perlu kita melakukan percepatan
proses rekam medis, bagaimana kalau kita mengunakan sistem
barcode untuk penyatuan SEP dengan rekam medis agar lebih
cepat.
Dr. Ida
atas
Mengetahui,
Notulene
Ketua Tim Manajemen Risiko
Dr. Michael
Action Plan
Target
Sistem skrining
Rekam Medis
PIC
Aswin
Mei 2015
April 2015
Maret 2015
Juni 2015
Pencegahan infeksi
Desember 2014
Pelatihan komunikasi
efektif
Maret 2015
Aswin
Aswin, Deni
Aswin, Deni
Aswin
Aswin, dr. Mendhel
Aswin
Febbi
Misrah
Ratno/Rima/Jongar
dr. Ida
Deni
dr. Cherry
Betty
Rosmawati
NOTULEN RAPAT
MANAJEMEN RISIKO
Rapat diaadakan
Pukul
Tempat
Pimpinan rapat
Acara
1. Monitoring
:
:
:
:
:
Mengetahui,
Notulene
Ketua Tim Manajemen Risiko
Dr. Michael
KANTOR
KA. I RJ
REKAM MEDI S
REKAM MEDI S
POLI METHADONE
VERI F.
ASKES
POLI OBGYN
RUANG
TUNGGU
PASEI N
CUST. SERVI CE
PENG. MASYARAKAT
POLI
PSI KI ATRI
POLI
KECANTI KAN
POLI PSIKIATRI
REKAMMEDIS
POLI METHADON
RUANGTUNGGU
PASIEN
REKAMMEDIS
RUANGTRANSIT
VERIFIKATOR
ASKES
BPJS
CUST.
SERVICE+
SATPAM
RUANGTUNGGU PASIEN
PINTU MASUK
PASIEN
POLI OBGYN
PENDAFTARANPASIENRAWAT JALAN
MESIN
ANTREAN
PINTUMASUK
PASIEN