Anda di halaman 1dari 20

DRAFT KEWENANGAN KLINIS

( CLINICAL PRIVILEGES )

DOKTER SPESIALIS FORENSIK MEDIKOLEGAL (Sp. FM)

Perhimpunan Dokter Spesialis Forensik Medikolegal


2020
Draft Kewenangan Klinis
Oleh Departemen Forensik Medikolegal RSUD Dr Soetomo-FK Unair

KATA PENGANTAR

Tiap profesi kesehatan mempunyai ranah/kewenangan berdasarkan


kemampuan melakukan penanganan dibidang profesi / keahlian masing-
masing. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari konflik kewenangan
Dokter. Spesialis Forensik Medikolegal adalah suatu profesi keahlian dari
seorang dokter yang memanfaatkan pengetahuan kedokteran untuk
membantu proses peradilan dalam penegakan hukum dan penegakkan
keadilan.
Sampai saat ini masih belum ada acuan yang secara nasional
mengatur kewenangan klinis seorang Dokter Forensik Medikolegal, oleh
karena itu buku Kewenangan Klinis edisi Pertama ini dibuat untuk dapat
digunakan sebagai pegangan.
Masih banyak kekurangan dalam buku ini, sehingga diharapkan
kedepan akan dapat dilengkapi dan disempurnakan sesuai kemajuan dan
kebutuhan di lapangan.

Jakarta, Maret 2020

Tim Penyusun

1
Draft Kewenangan Klinis
Oleh Departemen Forensik Medikolegal RSUD Dr Soetomo-FK Unair

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Ilmu Kedokteran Forensik merupakan cabang spesialistik disiplin ilmu


kedokteran yang memanfaatkan pengetahuan kedokteran untuk membantu
proses peradilan dalam penegakkan hukum dan penegakkan keadilan. Dokter
Spesialis Forensik Medikolegal adalah suatu profesi keahlian di bidang
forensik medikolegal yang berwenang mengendalikan proses layanan mulai
dari TKP (Tempat Kejadian Perkara), rumah sakit yang memiliki pelayanan
kedokteran forensik medikolegal sampai dengan saksi ahli di persidangan.
Berdasarkan keputusan Menteri Riset, Tehnologi dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia Nomor 257/M/KPT/2017 Tentang nama Program Studi
Pada Perguruan Tinggi yakni menjadi program spesialis kedokteran forensik
dan studi medikolegal sehingga gelar lulusan yang semula Spesialis Forensik
(Sp.F) menjadi Spesialis Forensik dan Medikolegal (Sp.F.M).
Berdasarkan hal tersebut diatas perlu kiranya diatur atau dibuat suatu
kewenangan klinis yang merupakan acuan dalam melakukan kegiatan profesi
dokter spesialis forensik dan medikolegallo. Kewenangan klinis disusun
berdasarkan standar profesi Forensik Medikolegal yang terdiri dari standar
kompetensi, standar pelayanan, standar pendidikan dan kode etik. Ini sesuai
dengan Permenkes nomor 755 tahun 2011 tentang Komite Medik pasal 1.
Dengan makin majunya teknologi kesehatan dan makin terbukanya
pola layanan kesehatan, perlu dibuat rambu-rambu yang jelas sehingga
terhindar dari tindakan malpraktek profesi yang berakibat terjadi nya tuntutan
hukum terhadap pelaku profesi tersebut. Penyusunan kewenangan klinis
merupakan suatu kebutuhan untuk profesi dokter spesialis pada umumnya
dan dokter spesialis Forensik Medikolegal pada khususnya.

B. TUJUAN
Tujuan umum :

2
Draft Kewenangan Klinis
Oleh Departemen Forensik Medikolegal RSUD Dr Soetomo-FK Unair

Buku kewenangan klinis Dokter Spesialis Forensik Medikolegal ini disusun


sebagai acuan pelaksanaan profesi Dokter Spesialis Forensik Medikolegal
berbasis standar profesi sebagai pengembangan serta peningkatan peran
dan fungsi Dokter Spesialis Forensik Medikolegal dalam pelayanan
kesehatan masyarakat.

Tujuan khusus :

Secara khusus Buku kewenangan klinis ini memberikan kejelasan


kewenangan
1. Sebagai pimpinan instalasi forensik dan medikolegal
2. Sebagai penanggung jawab pelayanan instalasi forensik dan
medikolegal
3. Dalam penanganan pasien forensik dan medikolegal
4. Sebagai konsultan di bidang medikolegal
5. Melakukan tindakan khusus di bidang Forensik Medikolegal

C. LANDASAN HUKUM

Peraturan perundang-undangan dan kebijakan yang berlaku dan terkait


dengan profesi kesehatan meliputi :
1. Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan
2. Undang-undang Nomor 29 tahun 2004, tentang praktik kedokteran
3. Permenkes Nomor 755 tahun 2011, tentang Komite Medik
4. Permenkes Nomor 1438 tahun 2010, tentang Standar Pelayanan
Kedokteran

3
Draft Kewenangan Klinis
Oleh Departemen Forensik Medikolegal RSUD Dr Soetomo-FK Unair

BAB II
DOKTER SPESIALIS FORENSIK MEDIKOLEGAL INDONESIA

A.STANDAR PENDIDIKAN

Dokter Spesialis Forensik Medikolegal adalah dokter yang memiliki


kualifikasi sebagai berikut :
- Lulus Pendidikan Dokter Spesialis Forensik Medikolegal
- Lulus Ujian Nasional Dokter Spesialis Forensik Medikolegal
Kurikulum pendidikan ditetapkan oleh Kolegium Dokter Spesialis Forensik
Medikolegal Indonesia.

B. ORGANISASI PROFESI DAN PENDIDIKAN


Secara profesi, Dokter Spesialis Forensik Medikolegal harus menjadi
anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Forensik Medikolegal Indonesia
(PDFI). Perhimpunan Dokter Spesialis Forensik Medikolegal Indonesia adalah
organisasi profesi Dokter Spesialis Forensik Medikolegal yang berada
dibawah Ikatan Dokter Indonesia dan berperan dalam pembinaan dan
pengembangan profesi, pengawasan etika serta pengembangan pendidikan
yang dilaksanakan oleh Kolegium Pendidikan Dokter Spesialis Forensik
Medikolegal.

C. STANDAR KOMPETENSI PELAYANAN


Kemampuan Dokter Spesialisasi Forensik Medikolegal meliputi :
1. Memberikan penjelasan ilmiah dan medikolegal kepada para pihak
terkait
2. Menyempurnakan prosedur pemeriksaan forensik dan medikolegal
yang bermutu
3. Melakukan rujukan dan/atau interkolaborasi kasus forensik khusus
atau berpenyulit
4. Mengelola tim dan unit forensik dan medikolegal secara tepat;
5. Mengelola administratif dokumentasi forensik dan medikolegal,
publikasi dan pemanfaatannya

4
Draft Kewenangan Klinis
Oleh Departemen Forensik Medikolegal RSUD Dr Soetomo-FK Unair

6. Merancang, mengelola, dan mengawasi kegiatan instalasi kedokteran


forensik.

D. STANDAR ETIK MEDIKOLEGAL


Standar etik medikolegal Dokter Spesilais Forensik Medikolegal
meliputi:
1. Mematuhi sumpah dokter
2. Mematuhi Kode Etik Kedokteran dan Kode Etik Dokter Spesialis
Forensik Medikolegal Indonesia
3. Mematuhi Undang-Undang RI dan Peraturan Kementerian Kesehatan
yang berkaitan dengan pelayanan dokter spesialis Forensik
Medikolegal (mempunyai Surat Tanda Registrasi dan Surat Ijin
Praktek)
4. Mampu bekerjasama secara konstruktif dengan pasien, sesama dokter
dan mitra kerja lainnya
5. Mengutamakan keselamatan pasien

E. STANDAR MEMPERTAHANKAN DAN MENINGKATKAN KOMPETENSI

Untuk mempertahankan dan meningkatkan kompetensi pelayanan,


seorang Dokter Spesialis Forensik Medikolegal wajib mengikuti kegiatan
Pengembangan dan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan (P2KB)
Perhimpunanan Dokter Spesialis Forensik Medikolegal Indonesia sesuai
dengan buku petunjuk teknis dan buku isian pelaksanaan dan penilaian
kegiatan P2KB Dokter Spesialis Forensik Medikolegal meliputi:(1)(2)
1. Kinerja Pembelajaran (membaca artikel ilmiah, mengikuti pelatihan/
seminar/kongres)
2. Kinerja Profesional (kegiatan manajerial, menangani pasien,
memberikan ekspertise, memberikan konsultasi, aktivitas audit,
melakukan tindakan khusus, menjadi pembicara/ nara sumber)
3. Kinerja Pengabdian masyarakat (ikut dalam aktivitas acara ilmiah,
organisasi profesi, komite/ Pokja, kegiatan sosial masyarakat)
4. Kinerja Publikasi Ilmiah dan Populer (menulis buku, makalah ilmiah,
laporan ilmiah, tinjauan pustaka dll)
5
Draft Kewenangan Klinis
Oleh Departemen Forensik Medikolegal RSUD Dr Soetomo-FK Unair

5. Kinerja Pengembangan Ilmu (melakukan penelitian,


mempresentasikan makalah ilmiah, mendidik/ menjadi instruktor)

Persyaratan jumlah kegiatan untuk memenuhi kompetensi sebagai Dokter


Spesialis Forensik Medikolegal yaitu dapat mencapai nilai 250 dalam waktu 5
tahun yang terdiri (1)(2)
Ranah Kegiatan Porsi Target Nilai Target
Pencapaian SKP per Nilai
Yang tahun SKP per 5
diharapkan tahun
1. Pembelajaran 20% - 30% 10 – 15 50-75
2. Profesional 30% - 60% 15 – 30 75-150
3. Pengabdian 10% - 20% 5 – 10 25-50
Masyarakat/ Profesi
4. Publikasi ilmiah/ 0% - 40% 0 – 20 0-100
Populer
5. Pengembangan 0% - 40% 0 – 20 0-100
Ilmu dan Pendidikan

6
Draft Kewenangan Klinis
Oleh Departemen Forensik Medikolegal RSUD Dr Soetomo-FK Unair

BAB III
KOMPONEN KEWENANGAN KLINIS
DOKTER SPESIALIS FORENSIK MEDIKOLEGAL INDONESIA
Kewenangan klinis Dokter Spesialis Forensik Medikolegal dibawah ini
merupakan pedoman yang dapat dipergunakan di institusi dan kelompok
profesi tempat Dokter Spesialis Forensik Medikolegal tersebut bekerja
(Komite Medik).

KEWENANGAN KLINIS DOKTER SPESIALIS FORENSIK MEDIKOLEGAL


A. Daftar Kelainan (3)
No JENIS KEWENANGAN KLINIS DISETUJUI TIDAK
1 Kekerasan Tumpul
2 Kekerasan Tajam
3 Trauma Kimia
4 Luka Tembak
5 Luka Listrik dan Petir
6 Barotrauma
7 Trauma Suhu
8 Kualifikasi Luka
9 Kejahatan terhadap Tubuh Manusia
(Penganiayaan)
10 Kekerasan terhadap Anak
11 Kekerasan terhadap Perempuan
12 Kekerasan dalam rumah tangga
13 Pembunuhan
14 Pembunuhan Anak Sendiri
15 Aborsi/ pengguguran Kanduangan
16 Perkosaan
17 Pencabulan
18 Identifikasi Personal
19 Identifikasi Korban Bencana Alam
20 Identifikasi Kekerabatan
21 Olah TKP dan Ekshumasi

7
Draft Kewenangan Klinis
Oleh Departemen Forensik Medikolegal RSUD Dr Soetomo-FK Unair

22 Pengawetan Jenasah
23 Asfiksia Mekanik
24 Kematian akibat Tenggelam
25 Penyalahgunaan Obat, Narkotika dan
zat adiktif lainnya (Substance Misuse)
26 Dispute Paternity
27 Kematian akibat penyakit
28 Kematian dengan tanda kekerasan
29 Kematian pada Kecelakaan lalu lintas
30 Kematian akibat racun
31 Kematian akibat tindakan medis
32 Sudden death
33 Pelanggaran HAM, Humanisme dan
kegawatdaruratan medikolegal
34 Penyimpangan dalam Praktik
Kedokteran

B. Daftar Ketrampilan (3)


NO JENIS KETRAMPILAN KLINIS DISETUJUI TIDAK
Komunikasi, Informasi dan Edukasi
1 Komunikasi, informasi, edukasi pada
kematian akibat penyakit
2 Komunikasi, informasi, edukasi pada
kematian akibat kekerasan
3 Komunikasi, informasi, edukasi pada
korban hidup dengan dugaan
penganiayaan
4 Komunikasi, informasi, edukasi pada
korban hidup dengan dugaan
kekerasan seksual
5 Pemeriksaaa administrasi terkait kasus

dugaan tindak pidana

8
Draft Kewenangan Klinis
Oleh Departemen Forensik Medikolegal RSUD Dr Soetomo-FK Unair

6 Pembuatan surat keterangan kematian

Konsultasi Etik-Medikolegal
7 Konsultasi medikolegal pada kasus
kematian akibat kekerasan
8 Konsultasi medikolegal pada kasus
kematian akibat tindakan medis
9 Konsultasi medikolegal pada kasus
kematian akibat pelanggaran HAM
10 Konsultasi medikolegal pada korban
hidup dengan dugaan penganiayaan
11 Konsultasi medikolegal pada korban
hidup dengan dugaan kekerasan
seksual
12 Pembuatan Keputusan Etik pada
kasus klinis dan dilema etik
13 Pembuatan Keputusan Etik pada
kasus klinis sulit
14 Pembuatan Keputusan Etik pada
reproduksi, awal kehidupan dan
teknologi reproduksi, transgender
15 Pembuatan Keputusan Etik pada
Dilema di Akhir Kehidupan, DNR,
withdrawing- withhanding, dan
penentuan mati otak/MBO
16 Penyelenggaraan sidang etik, disipilin,
dan medikolegal (Hukum Kedokteran)

Tanatologi
17 Pemeriksaan perubahan dini kematian

Pemeriksaan perubahan lanjut

9
Draft Kewenangan Klinis
Oleh Departemen Forensik Medikolegal RSUD Dr Soetomo-FK Unair

kematian
18 Pemeriksaan lebam mayat
19 Pemeriksaan kaku mayat
20 Pemeriksaan cadaveric spasm
21 Pemeriksaan suhu tubuh per rektal
22 Pemeriksaan suhu tubuh infrahepatik
23 Pemeriksaan derajat pembusukan
24 Pemeriksaan adiposera
25 perkiraan saat kematian berdasarkan
lebam dan kaku mayat
26 perkiraan saat kematian berdasarkan
perubahan lanjut kematian lainnya
27 Perkiraan waktu kematian teknik
nomogram

Traumatologi
28 Deskripsi luka
30 Penentuan luka primer
31 Penentuan luka sekunder
32 Penentuan luka tersier
33 Pemeriksaan luka kasus kecelakaan
33 Pemeriksaan luka kasus bunuh diri
34 Pemeriksaan luka kasus pembunuhan
35 Pemeriksaan saluran luka
36 Penentuan pola luka
37 Pemeriksaan luka akibat tindakan
medis
38 perkiraan cara kematian
39 Analisis biomekanika forensik

Identifikasi
41 Identifikasi medis pada jenazah segar

10
Draft Kewenangan Klinis
Oleh Departemen Forensik Medikolegal RSUD Dr Soetomo-FK Unair

42 Identifikasi medis pada jenazah busuk


lanjut
43 Identifikasi kerangka
44 Penentuan MNI pada pemeriksaan
kerangka
45 Identifikasi medis pada bencana
massal
46 manajemen DVI
47 Pengumpulan data antemortem
48 Matching penanda identifi kasi
(rekonsiliasi)

Laboratorium Forensik
49 Pengambilan Barang Bukti Biologis
50 Sampling bukti toksikologi dari darah
51 Sampling bukti toksikologi dari urine
52 Sampling bukti toksikologi dari rambut
53 Sampling bukti toksikologi isi lambung
54 Sampling bukti toksikologi isi usus
halus
55 Sampling bukti toksikologi dari organ
56 Sampling darah tali pusat
57 Sampling darah plasenta
58 Nail scrapping
59 Hair combing
60 Semen scrapping
61 Nekropsi
62 Buccal swab

Preservasi Sampel
63 Preservasi sampel darah untuk
kepentingan forensik

11
Draft Kewenangan Klinis
Oleh Departemen Forensik Medikolegal RSUD Dr Soetomo-FK Unair

64 Preservasi urine untuk kepentingan


forensik
65 Preservasi saliva untuk kepentingan
forensik
66 Preservasi DNA untuk kepentingan
forensik

Pemeriksaan Semen dan Sperma


67 Deteksi semen teknik sederhana
68 Deteksi spermatozoa teknik sederhana
69 Pemeriksaan spermatozoa langsung
70 Pemeriksaan spermatozoa dengan
pewarnaan

Pemeriksaan Darah
71 Pemeriksaan darah teknik benzidin
72 Pemeriksaan darah teknik fenolftalein
73 Pemeriksaan darah teknik teichmann
74 Pemeriksaan darah teknik wagenaar
75 Pemeriksaan darah dari rambut
76 Pemeriksaan darah dari kuku
77 Pemeriksaan darah dari tulang

Pemeriksaan lain-lain
78 Deteksi materi biologis teknik FLS
79 Sampling tanah makam

Histopatologi Forensik
80 Pemeriksaan slaid kasus perdarahan
masif
81 Pemeriksaan slaid intravital
82 Pemeriksaan slaid kasus asfiksia

12
Draft Kewenangan Klinis
Oleh Departemen Forensik Medikolegal RSUD Dr Soetomo-FK Unair

83 Pemeriksaan slaid diatom


84 Pemeriksaan slaid paru bayi

Interpretasi Pemeriksaan Penunjang


85 Interpretasi pemeriksaan kualitatif
toksikologi
86 Interpretasi pemeriksaan kuantitatif
toksikologi
87 Interpretasi pemeriksaan radiologi
terkait analisis forensik
88 Interpretasi pemeriksaan serologi
forensik Interpretasi pemeriksaan
mikrobiologi terkait analisis forensik
89 Interpretasi pemeriksaan histopatologi
forensik

Pemeriksaan Jenazah
90 Pemeriksaan luar jenazah dewasa
91 Pemeriksaan luar jenazah anak
92 Pemeriksaan luar jenazah janin dan
bayi

Teknik Autopsi
93 Autopsi teknik Letulle
94 Autopsi teknik Rokitansky
95 Autopsi teknik Ghon
96 Autopsi teknik Virchow

Autopsi khusus
97 pemeriksaan emboli arteri
98 pemeriksaan emboli vena
99 pemeriksaan emboli lemak

13
Draft Kewenangan Klinis
Oleh Departemen Forensik Medikolegal RSUD Dr Soetomo-FK Unair

Autopsi bayi
100 Perkiraan usia gestasi janin
berdasarkan pemeriksaan forensik
101 Pemeriksaan uji apung paru
102 Pemeriksaan udara saluran cerna

Pemeriksaan Rantai Lacak Barang


Bukti
103 Pembungkusan barang bukti
104 Penyegelan barang bukti
105 Pelabelan barang bukti

Pembuatan Surat Opini Medikolega


106 Pembuatan visum et reperfum
sementara
107 Pembuatan visum et repertum delinitif
pada korban hidup kasus kekerasan
fisik
108 Pembuatan visum et repertum definitif
pada korban hidup kasus kekerasan
seksual
109 Pembuatan visum et repertum
pemeriksaan luar mayat
110 Pembuatan visum et repertum
pemeriksaan autopsi
111 Pembuatan Surat Keterangan Medis
112 Pembuatan surat keterangan ahli pada
kasus kekerasan
113 Pembuatan surat keterangan ahli pada
kasus kelalaian medis
114 Pembuatan autosy report

14
Draft Kewenangan Klinis
Oleh Departemen Forensik Medikolegal RSUD Dr Soetomo-FK Unair

Pemberian Keterangan Ahli


115 Pemberian keterangan ahli tertulis
116 Pemberian keterangan ahli lisan
(expert testimongi biasa)
117 Pemberian keterangan ahli lisan
(expert testimongl banding)
118 Pembuatan berita acara pemeriksaan
biasa
119 Pembuatan berita acara pemeriksaan
banding

Fotografi Forensik
120 Fotografi forensik teknik visible light
121 Fotografi forensik teknik W light
122 Fotograli forensik teknik IR light

Kelalaian Medis
123 Deteksi kelalaian medis dengan teknik
4D
124 Deteksi risiko medis
125 Deteksi komplikasi medis
126 Analisis medikolegal teknik forcier-
lacerte

Ekshumasi
127 Identifikasi makam pada kasus makam
tanpa tanda
128 Pembuatan denah makam terkait
analisis forensik

Pengawetan jenazah

15
Draft Kewenangan Klinis
Oleh Departemen Forensik Medikolegal RSUD Dr Soetomo-FK Unair

129 Pengawetan jenazah teknik


intraarterial
130 Pengawetan jenazah tehnik
intrakavitas
131 Pengawetan jenazah teknik intralumen
132 Desinfeksi permukaan jenazah
133 Rekonstruksi Jenasah
134 Penanganan cairan B3
135 Penanganan cairan biologis

TKP
136 Pemeriksaan TKP
137 Pembuatan grid TKP
138 Pembuatan sketsa TKP
139 Pengukuran TKP
140 Pengukuran suhu dengan
thermocouple

Pemeriksaan forensik korban hidup


141 Anamnesis forensik kasus dugaan
kekerasan fisik
142 Anamnesis forensik kasus dugaan
kekerasan seksual
143 Pemeriksaan fisik forensik terkait
kasus kecelakaan
144 Pemeriksaan fisik forensik terkait
kasus percobaan bunuh diri
145 Pemeriksaan fisik forensik terkait
kasus percobaan pembunuhan
146 Pemeriksaan forensik genitalia
perempuan
147 Pemeriksaan forensik genitalia pria

16
Draft Kewenangan Klinis
Oleh Departemen Forensik Medikolegal RSUD Dr Soetomo-FK Unair

148 Pemeriksaan anus terkait dugaan


tindak pidana
149 Pemeriksaan oral terkait dugaan tindak
pidana

Dispute paternity
150 Interpretasi DNA profiling
151 Manajemen kamar jenazah
152 Pengelolaan alur pelayan jenasah di
Rumah Sakit
153 Pengelolaan organisasi dan tata kelola
kamar jenazah
154 Pembuatan kebijakan penerbitan surat
(SKK, SKM, dll)
155 Pengelolaan sistem administrasi,
pencatatan dan pelaporan
156 Manajemen SDM di kamar jenazah
157 Pengelolaan sarana dan prasarana
kamar jenasah
158 Pelayanan pemulasaraan jenazah
159 Pelayanan kedukaan

Kecakapan hukum
160 fitness to be interviewed
161 Fitness to be detained
162 Fifness to stand trial

BAB IV
PENUTUP

17
Draft Kewenangan Klinis
Oleh Departemen Forensik Medikolegal RSUD Dr Soetomo-FK Unair

Buku Kewenangan Klinis ini diharapkan dapat menjadi pegangan Dokter


Spesialis Forensik Medikolegal dalam melaksanakan kegiatan sesuai standar
profesi. Buku ini diharapkan akan makin disempurnakan sesuai kebutuhan
layanan kesehatan masyarakat , perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi bidang profesi Forensik Medikolegal .

Daftar Pustaka
1. IDI PB. Buku Panduan Pelaksanaan Program P2KB. 2018;
2. IDI PB. Petunjuk Teknis Program P2KB. 2018.
3. KKI. Peraturan KKI No 66 Tahun 2020 Tentang Standar Kompetensi
Pendidikan Dokter Spesialis Forensik Medikolegal. Konsil Kedokteran
18
Draft Kewenangan Klinis
Oleh Departemen Forensik Medikolegal RSUD Dr Soetomo-FK Unair

Indonesia. Jakarta; 2020.

19

Anda mungkin juga menyukai