Anda di halaman 1dari 12

SOAL PRE-TEST EMERGENCY SKILL (21 AGUSTUS 2023)

1. Dibawah ini adalah aksis yang penting untuk keberhasilan laringoskopi dan intubasi,
KECUALI:
A. Oral axis
B. Faringeal axis
C. Laringeal axis
D. Semua Benar
E. Semua Salah

2. Skor yang sering digunakan untuk menilai kesulitan intubasi adalah


A. Leon skor
B. Mallapati skor (paling sering dipakai)
C. Cormark skor (termasuk menilai kesulitan intub juga apabila sudah dilakukan
intubasi)
D. Miller skor (jenis blade intubasi)
E. Macintosh skor (jenis blade intubasi)

3. Manakah di bawah ini yang SALAH


A. Penggunaan Nasal canule bisa menghasilkan 24%-40% oksigen (benar)
B. Penggunakan Simple Face Mask, bisa menghasilkan 44%-66% oksigen (44-60%)
C. Penggunaan Non-Rebreathing Mask, bisa menghasilkan 80%-100% oksigen
D. Penggunaan Venturi, bisa menghasilkan 24%-80% oksigen (24%-50%)
E. Penggunaan Bag Valve Mask dengan Oksigen tanpa reservoir, bisa menghasilkan
40%-60% oksigen (benar)

4. Syok hypovolemia merupakan?


A. Kehilangan darah
B. Kehilangan cairan intravascular
C. Gangguan pompa jantung
D. A dan B benar

5. Penyebab syok hipovolemik adalah


A. Trauma
B. Muntah dan diare
C. Luka bakar
D. A, B dan C benar

6. Penanganan utama syok hipovolemik adalah


A. Terapi Cairan
B. Transfusi produk darah
C. Vasopressor
D.Semua benar
7. Seorang pasien septik memiliki tekanan vena sentral 10 mmHg. Tekanan darah
sebesar 80/40 mmHg, dan denyut nadi 96 kali per menit. Agen terbaik untuk
mengobati hipotensi adalah
A. Dopamin
B. Dobutamin
C. Noradrenalin
D. Epinefrin
e. Milrinone

8. Seorang pria 54 tahun pasca operasi hari 1 setelah pancreaticoduodenectomy untuk


kanker pankreas, yang dipersulit dengan kebocoran empedu kecil intraoperative.
Post operatif pasien mengalami demam dengan suhu 39,5 derajat celcius dan
hipotensi dengan tekanan darah 71/32 mmHg. Kemudian pasien dirawat di ICU. Dari
hasil laboratorium didapatkan leukositosis. Meskipun mendapatkan 4L kristaloid
intravena, ia tetap hipotensi. Diagnosis paling akurat untuk kondisinya
A. infeksi pasca operasi
B. Sepsis
C. Sepsis Berat
D. Syok Septik
E. Syok Kardiogenik

9. Seorang pasien mendapatkan perawatan agresif untuk syok septik. Temuan mana
yang menunjukan pengobatan yang TIDAK berhasil
A. MAP (Mean Arterial Pressure) 40 mmHg
B. Urine output 10 mL selama 2 jam
C. Serum laktat 15 mmol/L
D. Glukosa darah 120 mg/dL
E. CVP (tekanan vena sentral) kurang dari 2 mmHg

10. Yang merupakan pilihan pertama dalam pemasangan akses perifer adalah
A. Vena Cephalic
B. Vena Dorsal Metatarsal
C. Vena External Jugular
E. Vena Basilic

11. Indikasi pemasangan akses vena sentral, KECUALI


A. Transfusi darah
B. Pengukuran tekanan darah
C. Nutrisi parenteral
D. Terapi cairan
E. Pemberian obat iritatif
12. Lokasi yang memiliki risiko infeksi paling tinggi saat dilakukan pemasangan akses
vena sentral adalah
A. Vena Basilic
B. Vena Jugularis Interna
C. Vena Jugularis Eksterna
D. Vena Femoralis
E. Vena Subclavia

13. Seorang laki-laki, berusia 45 tahun datang ke IGD dengan keluhan bercak kemerahan
disertai lepuh pada kulit, bibir, dan alat kelamin. Pasien mengeluhkan bibir merah
dan berair. Pasien memiliki riwayat epilepsi dan mendapat terapi fenitoin sejak 1
bulan yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum lemah, T:120/80
mmHg, N:90x/mnt, RR:20x/mnt, temperature 38,5 derajat celcius. Pemeriksaan
mata didapatkan eritema konjungtiva, dan secret, pada bibir, dan penis didapatkan
erosi ditutupi krusta hemoragik. Pemeriksaan kulit pada regio wajah, thorax,
abdomen didapatkan purpura multiple, beberapa lokasi didapatkan erosi dengan
luas keterlibatan kulit 8%. Kemungkinan diagnosis kasus di atas adalah
A. Steven Johnson’s Syndrome
B. Steven Johnson Syndrome overlapping Toxic Epidermal Necrolysis (body surface
10-30%)
C. Toxic Epidermal Necrolysis (TEN)
D.Bullous Fixed Drug Eruption
E. Erupsi obat tipe maculopapular
SJS body surface <10%
TEN body surface >30%
SJS tipe lambat, reaksi mulai 4-30 hari (8minggu)
awal prodromal nonspesifik, setelahnya diikuti reaksi ruam kulit (mukosa bibir,
genital, okular)
lebih dari >=2 mukosa
ada trias SJS TEN

14. Seorang laki-laki, berusia 45 tahun datang ke IGD dengan keluhan bercak kemerahan
disertai lepuh pada kulit, bibir, dan alat kelamin. Pasien mengeluhkan bibir merah
dan berair. Pasien memiliki riwayat epilepsi dan mendapat terapi fenitoin sejak 1
bulan yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum lemah, T:120/80
mmHg, N:90x/mnt, RR:20x/mnt, temperature 38,5 derajat celcius. Pemeriksaan
mata didapatkan eritema konjungtiva, dan secret, pada bibir, dan penis didapatkan
erosi ditutupi krusta hemoragik. Pemeriksaan kulit pada regio wajah, thorax,
abdomen didapatkan purpura multiple, beberapa lokasi didapatkan erosi dengan
luas keterlibatan kulit 8%. Penatalaksaan yang sesuai untuk kasus di atas adalah
A. Pemberian fenitoin dapat diberikan jika kejang
B. Pemberian antibiotik untuk mencegah infeksi
C. Pemberian antihistamin jika gatal
D. Pemberian antiiflamasi oral
E. Pemberian antiinflamasi intravena
TERAPI SJS-TENS:
Penghentian obat pencetus, terapi suportif (contoh cairan, perbaiki elektrolit), TIDAK
perlu profilaksis antibiotik, jika memang ada tanda infeksi harus kita cek lab dulu
kira2 sumbernya darimana apabila perawatan kulit baik, STEROID (ANTIIFLAMASI)
dosis tinggi (INJEKSI) setelah itu cepat diturunkan (ganti ke oral).

15. PERBEDAAN Steven Johnson’s Syndrome dan Toxic Epidermal Necrolysis adalah
A. Lokasi lesi
B. Luas lesi yang terlibat
C. Riwayat pengobatan
D. Keterlibatan mukosa
E. Intensitas nyeri

16. Laki-laki 24 tahun dibawa ke UGD dengan keluhan kesadaran menurun sejak 3 hari
yang lalu, diawali dengan demam seminggu sebelumnya. Pasien masih bisa
membuka mata saat diberi rangsang nyeri disertai mengerang dan menepis tangan
pemeriksa. Vital sign T:140/80 mmHg, HR:90x/mnt, Temperatur 38,5 derajat celcius,
lateralisasi ke kanan. Berapakah GCS pasien tersebut?
A. 7
B. 8
C. 9
D. 10
E. 6

17. Laki-laki 24 tahun dibawa ke UGD dengan keluhan kesadaran menurun sejak 3 hari
yang lalu, diawali dengan demam seminggu sebelumnya. Pasien masih bisa
membuka mata saat diberi rangsang nyeri disertai mengerang dan menepis tangan
pemeriksa. Vital sign T:140/80 mmHg, HR:90x/mnt, Temperatur 38,5 derajat celcius,
lateralisasi ke kanan. Pemeriksaan neurologis apa yang kira-kira kita perlu dilakukan
untuk menegakan diagnosis?
A. Pemeriksaan reflex cahaya
B. Refleks kornea
C. Doll’s eye
D. Meningeal sign
E. Pola nafas

18. Laki-laki 24 tahun dibawa ke UGD dengan keluhan kesadaran menurun sejak 3 hari
yang lalu, diawali dengan demam seminggu sebelumnya. Pasien masih bisa
membuka mata saat diberi rangsang nyeri disertai mengerang dan menepis tangan
pemeriksa. Vital sign T:140/80 mmHg, HR:90x/mnt, Temperatur 38,5 derajat celcius,
lateralisasi ke kanan. Apa nama pengemban kesadaran pada manusia?
A. Pons
B. Formasio retikularis
C. FML
D. ARAS
E. PPRF
19. Berikut merupakan salah satu syarat High Quality CPR adalah
A. Tekan sangat dalam 6-10 cm
B. Minimal interupsi
C. Tanpa recoil
D. interupsi cek irama sesering mungkin
E. Frekuensi pijat jantung 150-200x/mnt

20. Tatalaksana pertama saat terjadi syok kardiogenik adalah


A. Inotropik
B. Digoxin
C. Dual antiplatelet
D. Furosemide
E. Captopril

21. Tatalaksana terapi reperfusi pada pasien STEMI adalah


A. Dual antiplatelet
B. ISDN
C. Aspilet
D. Streptokinase
E. Enoxaparin

22. Berikut merupakan pernyataan yang BENAR mengenai resusitasi jantung paru (RJP)
pada anak usia 1 tahun yaitu sebagai berikut
A. Ratio 30:2 antara kompresi dan ventilasi, gunakan 1 tangan dan kedalam kompresi
5 cm
B. Ratio 30:2 antara kompresi dan ventilasi, gunakan 2 tangan dan kedalaman
kompresi 5 cm
C. Ratio 30:2 antara kompresi dan ventilasi, gunakan 1 tangan dan kedalaman
kompresi 4 cm
D. Ratio 15:2 antara kompresi dan ventilasi, gunakan 1 tangan dan kedalaman
kompresi 5 cm
E. Ratio 15:2 antara kompresi dan ventilasi, gunakan 2 tangan dan kedalaman
kompresi 4 cm

23. Berikut ini merupakan tanda-tanda kegagalan sirkulasi yang harus diperhatikan,
KECUALI
A. Peningkatan denyut jantung
B. Penurunan tekanan darah
C. Penurunan perfusi perifer
D. Penurunan urine output
E. Peningkatan tekanan darah
24. Seorang anak tergeletak di jalan setelah tertabrak sepeda motor. Pasien tampak
tidak sadar dan henti napas. Langkah apa yang anda lakukan pertama kali?
A. Shout for help-Approach with care-Free from danger-Evaluate ABC
B. Approach with care- Shout for help- Free from danger- Evaluate ABC
C. Shout for help- Free from danger- Approach with care- Evaluate ABC
D. Shout for help- Approach with care- Evaluate ABC- Free from danger
E. Approach with care- Shout for help- Evaluate ABC- Free from danger

25. Pasien laki-laki 27 tahun (70 kg) dikonsulkan oleh sejawat bedah ortopedi pasca
mengalami kecelakaan lalu lintas dengan open fracture pada regio femur sinistra
dengan perdarahan sekitar 1000 cc. pasien dikonsulkan dengan pengingkatan serum
kreatinin. Dalam anamnesis pasien sempat melakukan general check-up 1 bulan
yang lalu saat melamar pekerjaan dan hasil laboratorium saat itu normal, (normal
value 0,7-1,25).
Kondisi saat ini dengan kesadaran CM, TD:100/60mmHg, Nadi 105x/mnt,
RR:20x/mnt, temp 35,6 derajat celcius, dan produksi urine 384 cc dalam 13 jam.
Laboratorium: WBC:10, Hb:9,5, HCT:33, PLT:137, BUN:40, SC:1,5, Na:136, K:4,0
Urinalisis: Protein +1, Sedimen-, Leukosit-, Eritrosit-
Diagnosis pasien saat ini dengan?
A. CKD stage 1
B. AKD
C. AKI stage 1
D. AKI stage 2
E. AKI stage 3
Pada soal memenuhi kriteria AKI stage 1 berdasarkan KDIGO dan AKIN:
(*) Urine output: 0,4 cc/kgbb/jam
(*) Serum Creatinine meningkat 0,3 mg/dL dari baseline

26. Pasien laki-laki 27 tahun (70 kg) dikonsulkan oleh sejawat bedah ortopedi pasca
mengalami kecelakaan lalu lintas dengan open fracture pada regio femur sinistra
dengan perdarahan sekitar 1000 cc. pasien dikonsulkan dengan pengingkatan serum
kreatinin. Dalam anamnesis pasien sempat melakukan general check-up 1 bulan
yang lalu saat melamar pekerjaan dan hasil laboratorium saat itu normal, (normal
value 0,7-1,25).
Kondisi saat ini dengan kesadaran CM, TD:100/60mmHg, Nadi 105x/mnt,
RR:20x/mnt, temp 35,6 derajat celcius, dan produksi urine 384 cc dalam 13 jam.
Laboratorium: WBC:10, Hb:9,5, HCT:33, PLT:137, BUN:40, SC:1,5, Na:136, K:4,0
Urinalisis: Protein +1, Sedimen-, Leukosit-, Eritrosit-
Apakah penyebab penurunan fungsi ginjal pada kondisi di atas?
A. Deplesi volume
B. Vasodilatasi sistemik (contoh: kondisi sepsis)
C. Trombotik trombositopenia purpura
E. Penyakit autoimun
E. Obstruksi saluran kemih
27. Pasien perempuan 51 tahun (63 kg) dengan Ca Colon Ekstralumen, dikonsulkan oleh
sejawat bedah digestif dengan peningkatan SC, pasien sebelumnya melakukan
tindakan CT-scan abdomen+kontras untuk evaluasi RECIST pasca kemoterapi.
Laboratorium pre-tindakan: WBC:9,0, Hb:10,6, HCT:34,7, BUN:20, SC:1,0 (normal
value 0,57-1,1)
Kondisi saat ini pasien H+2 tindakan dengan TD 110/80 mmHg, Nadi 88x/mnt,
RR:18x/mnt, temp 36,5 derajat celcius. Produksi urine 650 cc dalam 24 jam.
Laboratorium: BUN:27, SC:1,4
Urinalisis: Protein +1, Sedimen + (Muddy Brown), Leukosit-, Eritrosit-
Kondisi yang terjadi pada pasien ini adalah
A. Toksisitas kemoterapi
B. CIN/CI-AKI (Contrast Induced Acute Kidney Injury)
C. Hipovolemik
D. Obstruksi daluran kemih
E. RPGN

28. Seorang perempuan 62 tahun dengan riwayat kanker payudara datang ke klinik
dengan keluhan sakit kepala selama 2 minggu terakhir. Dia menggambarkan sakit
kepala retro-orbital setiap hari yang lebih buruk di pagi hari. Selain itu, ia mengalami
mual dan muntah yang semakin memburuk. MRI otak mengungkapkan beberapa lesi
metastatik. Manakah dari berikut ini manajemen awal yang paling tepat untuk
pasien ini?
A. Biopsi pada lesi
B. Reseksi lesi otak
C. Deksametason
D. MRI otak 6 bulan kemudian
E. Analgetik

29. Seorang pria berusaha 38 tahun didiagnosis menderita limfoma dan sudah dilakukan
kemoterapi. Ia hanya mengeluh kelelahan. Evaluasi laboratorium menunjukan
pansitopenia, hyperkalemia (K:6,8), asam urat 13, hiperfosfatemia (12), dan
peningkatan laktat dehydrogenase (LDH). Apa penyebab yang paling mungkin dari
kelainan elektrolitnya?
A. Sindrom lisis tumor
B. Kegagalan ginjal akut
C. Hipokalsemia
D. Reaksi alergi kemoterapi
E. Efek samping kemoterapi
30. Seorang perempuan 40 tahun dengan diagnosis kanker payudara dengan
pengobatan kemoterapi 3 seri. Saat ini pasien sudah menjalani kemoterapi seri ke-4.
Pada hari ke-7 setelah kemoterapi pasien mengalami demam 38 derajat celcius,
menggigil, lemas, dan nafsu makan menurun. Pasien dilakukan pemeriksaan darah
lengkap dengan leukosit 2.500/mm3, jumlah neutrophil 1, Hb 9 g/dL. Apakah
tindakan yang dilakukan?
A. Rawat inap isolasi, antibiotik, GM-CSF (Colony Stimulating Factors)
B. Rawat inap isolasi, antibiotik, GM-CSF, transfusI PRC
C. Rawat inap, antibiotik, GM-CSF
D. Rawat inap, antibiotik, GM-CSF, transfusi PRC
E. Rawat jalan, antibiotik, GM-CSF
Diagnosa: Febrile Neutropenia

31. Seorang wanita, usia 27 tahun, dengan kehamilan 7 bulan. Datang ke IRD kebidanan
dengan perdarahan pervaginam sejak 4 jam yang lalu. Perdarahan terjadi secara
terus menerus. Penderita juga sempat mengeluh badan lemas, berdebar-debar, dan
sesak sebelum pasien mengalami penurunan kesadaran. Dari hasil pemeriksaan
kadar hemoglobin didapatkan kadar Hb:3 g/dL, HCT:10%, PLT:70.000/uL,
WBC:3.000u/L. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan tensi 90/50 mmHg, nadi 130
kali/mnt, respirasi 30x/mnt. Dokter merencanakan untuk transfusi darah. Pilihan
transfusi TERCEPAT saat itu adalah
A. PRC golongan O rhesus negatif
B. PRC Golongan O rhesus positif
C. PRC yang kompatibel pada hasil uji pretransfusi
D. TC golongan O rhesus negative
E. FFP golongan O rhesus negative

32. Golongan darah pilihan kedua jika pasien golongan darah O membutuhkan transfusi
sel darah merah adalah
A. Golongan darah O
B. Golongan darah A
C. Golongan darah B
D. Golongan darah AB
E. Golongan darah O Bombay
33. Golongan darah pilihan terakhir jika pasien golongan darah AB membutuhkan
transfusi Fresh Frozen Plasma (FFP) adalah
A. Golongan darah O
B. Golongan darah A
C. Golongan darah B
D. Golongan darah AB
E. Golongan darah O Bombay

34. Seorang laki-laki 58 tahun datang ke UGD dengan muntah darah, nyeri perut disertai
mual dan lemas. Pasien telah mengalami muntah darah 3 kali dalam waktu 2 jam.
Ada riwayat mengkonsumsi obat-obatan untuk arthritis gout sejak 2 minggu yang
lalu. Tidak ada riwayat penyakit hati sebelumnya. Pemeriksaan fisik: tekanan darah
100/60 mmHg, nadi 90x/mnt, Hb:8 gram/dL dan kedua ekstremitasnya masih
hangat.
pemeriksaan apa yang diusulkan untuk mengetahui sumber perdarahan pasien
tersebut?
A. USG Abdomen
B. CT-scan abdomen
C. CT-angio
D. Esophagogastroduodenoscopy
E. MRI

35. Setelah dilakukan pemeriksaan, diketahui sumber perdarahan adalah ulkus besar
yang ada di ambung dengan perdarahan merembes di dasar ulkus. Tatalaksana yang
tepat untuk kasus ini adalah
A. Diberikan PPI dosis tinggi
B. Dilakukan tindakan endoskopi terapi
C. Dilakukan pemberian PPI dosis tinggi+terapi endoskopi
D. Diberikan eradikasi H pylori
E. Diberikan asam tranexamat
Terapi Upper GI Bleeding non-varises esophagus: bolus PPI 80mg (iv) (=dosis tinggi)
sambil menunggu endoskopi
36. Pernyataan yang BENAR tentang endoskopi terapi adalah
A. Dikerjakan pada pasien dengan ulkus gaster forest III (salah)
B. Memilih salah satu metode terapi yang terbaik
C. Injeksi adrenalin merupakan pilihan terapi terbaik (biasanya dilanjutkan terapi
lanjutan klip/endoskopi ablasi, bukan hanya berhenti sampai di injeksi adrenalin
aja, HARUS DIKOMBINASI)
D. Pemasangan klip adalah pilihan terbaik
E. Kombinasi 2 teknik terapi direkomendasikan
Forest grade 1-2b butuh endoskopi

37. Rasa seperti terbakar, kesemutan, seperti tertembak, tersengat listrik dan tebal
merupakan deskripsi verbal untuk nyeri?
A. Nyeri neuropatik
B. Nyeri inflamasi
C. Nyeri akut
D. Nyeri disfungsional
E. Nyeri nosiseptif

38. Apakah lini pertama penanganan farmakologi nyeri neuropatik?


A. Natrium diclofenac
B. Pregabalin
C. Parasetamol
D. Tramadol
E. Carbamazepine (=gol.Sodium Channel Blocker)=pilihan utama post herpetic
European Federation of Neurological Societies (EFNS):
Lini 1: Antidepresan trisiklik (=Amitriptilin)
Gabapentin (=gol.GABA analog)
Pregabalin(=gol.GABA analog)
Antidepresan gol. Selective Norepinefrin Reuptake Inhibitor (SNRI) (=Duloksetin)
Lini 2: Opioid gol.Tramadol

39. Seorang nelayan laki-laki berusia 50 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri
punggung bawah bagian kanan, mulainya mendadak sehabis mengangkat barang
berat. Rasa nyeri tersebut disertai dengan kesemutan yang menjalar ke tungkai
bawah bagian lateral kanan sampai jari kelingking kaki. Tidak ada gangguan miksi
dan defekasi. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 120/85 mmHg, nadi
78x/mnt, respirasi 18x/mnt, suhu 36,5 derajat celcius, skala nyeri (VAS):5. Spasme
dan nyeri tekan otot-otot paravertebral lumbalis. Pemeriksaan Laseque kiri negative,
kanan:+450, Patrick kiri dan kanan negative. Pemeriksaan foto rontgen polos
lumbosacral:diskus intervertebralis L4-L5 dan L5-S1 menyempit, banyak osteofit dan
spasme otot-otot paravertebral. Berdasarkan mekanismenya termasuk nyeri apa
yang diderita pasien tersebut di atas?
A. Nyeri neuropatik
B. Nyeri nosiseptif
C. Nyeri fungsional
D. Nyeri fisiologis
E. Nyeri campuran

40. Pasien lanjut usia yang mengalami kasus emergensi membutuhkan prinsip penangan
sebagai berikut
A. Multidisiplin
B. Penanganan berfokus pada kondisi psikologis lansia
C. Mencari penyebab kondisi emergensi yang terjadi dan memberikan penanganan
sesegera mungkin
D. Melakukan penangan dengan Pengkajian Paripurna Pada Pasien Geriatri
E. Penanganan monodisiplin sesuai penyebab

41. Pada pasien yang mengalami kondisi delirium, penanganan yang dapat diberikan
adalah sebagai berikut
A. Melakukan restrain bila pasien gelisah
B. Melakukan pemasangan kateter supaya pasien tidak mengompol
C. Memasang infus untuk IV line dan menjaga supaya pasien tidak jalan-jalan dan
berisiko jatuh
D. Memperbaiki faktor pencetus dan mengontrol predisposisi
E. Memberikan obat penenang untuk memudahkan melakukan penanganan

42. Seorang lansia berumur 76 tahun datang ke IGD dengan keluhan jatuh di lantai saat
bangun dari tempat tidur. Lansia tersebut memiliki riwayat hipertensi dan diabetes.
Penyebab jatuh yang mungkin terjadi pada lansia tersebut adalah
A. Hipotensi orthostatik
B. Hipoglikemia
C. Dehidrasi
D. Stroke
E. Semua benar

43. Apa RUNUTAN yang BENAR fase dalam manajemen disaster?


A. Mitigasi-preparedness-response-recovery
B. Mitigasi- response- preparedness- recovery
C. Preparedness- recovery-mitigasi-response
D. Response- preparedness-recovery-mitigasi
E. Semua benar

44. Suatu kondisi dimana terjadi peningkatan jumlah pasien yang cukup banyak yang
sampai mengganggu sistem pelayanan di rumah sakit disebut
A. Multiple casualty incidents
B. Mass casualty event
C. Disaster
D. Multiple trauma injury
E. Kecelakaan massal
45. Integrated Emergency Medical Service (IEMS) merupakan suatu sistem yang
mengintegrasi semua sektor jika terjadi suatu kebencanaan yang mencakup
A. Disaster plans
B. The fire brigade, police, security guards, red cross, volunteers
C. The pre-hospital ambulance service
D. The emergency department of hospital, public health centre & clinics
e. Semua Benar

46. Pasien pra-bedah yang mendapatkan terapi warfarin. Sebaiknya dihentikan


pemberian warfarinnya
A. 1-2 hari sebelum operasi
B. 2-3 hari sebelum operasi
C. 3-4 hari sebelum operasi
D. 4-5 hari sebelum operasi
E. 6-7 hari sebelum operasi

47. Yang perlu dievaluasi saat melakukan optimalisasi pra-bedah yaitu


A. Evaluasi status kardiovaskuler
B. Evaluasi sistem respirasi
C. Evaluasi status gizi
D. Riwayat pengobatan sebelumnya
E. Semua benar

48. Pada kondisi pembedahan yang bersifat emergency, tindakan persiapan yang
diperlukan adalah
A. Lakukan resusitasi sebelum pembedahan
B. Lakukan pendekatan ABC sesuai ATLS
C. Perbaiki kondisi hypovolemia (kecuali kondisi perdarahan)
D.Hindari menunda operasi hanya untuk mengkoreksi kelainan biokemikal yang
sifatnya moderate
E. Semua pernyataan di atas benar

Anda mungkin juga menyukai