Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN DENGAN


PERILAKU KEKERASAN

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
1.BEDAH JUBAEDAH
2.DIANA
3.FRISKA ANZANI
4.ISSY FARISIANAH
5.M. ALIF NAWAWI
6.NUR AROFAH
7.RYAN SAGITA
8.SYARIF NURRAHMAN
Definisi Perilaku Kekerasan

Perilaku kekerasan menjadi masalah di banyak negara seperti Amerika, Australia,


dan negara maju lainnya. Bentuk kekerasan yang sering terjadi seperti perkelahian,
pemukulan, penyerangan dengan senjata, tawuran, perampokan, pemerkosaan,
penganiayaan, dan pembunuhan (Evans, 2000 & Shalala, 2001 dalam Purba dkk,2008)
.Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan
yang dapat membahayakan secara fisik, baik kepada diri sendiri maupun orang lain
(Yosep, 2007).
Faktor-faktor yang Menyebabkan Perilaku
Kekerasan
a. Neurobiologik
b. Biokimia
d. Gangguan Otak
Tanda dan Gejala Perilaku Kekerasan

a. Emosi yang meliputi: perasaan tidak adekuat, tidak aman, marah (dendam)
dan jengkel.
b. Intelektual antara lain mendominasi, bawel, sarkasme, berdebat dan
meremehkan
c. Fisikyaitu muka merah, pandangan tajam, napas pendek, keringat, sakit fisik,
penyalahgunaan zat dan tekanan darah meningkat.
d. Spritual yaitu meliputi: kemahakuasaan, kebijakan/kebenaran diri, keraguan,
tidak bermoral, kebejatan, kreativitas terlambat.
e. Sosial seperti: menarik diri, pengasingan, penolakan, kekerasan, ejekan,
humor.
PENGKAJIAN

Pengkajian yang dilakukan terhadap klien mendiskusikan faktor resiko yang


dihadapi dalam pelayanan kesehatan. Pengumpulan data dapat dilakukan
melalui wawancara dengan klien, pengamatan langsung dan pemeriksaan.
ASUHAN KEPERAWATAN KASUS

Nama : Tn.A
Jenis kelamin : laki- laki
Umur : 26 tahun
Status Perkawinan : belum menikah
Agama : kristen katolik
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Petani
Alamat : Kisaran
Tanggal Masuk RS : 12 Maret 2016
No. Register : 03.30.28
Ruangan kamar : Dolok Mempertimbang
Tanggal pengkajian : 24 Mei 2016
Diagnosa Medis : skizofrenia paranoid
Keluhan Utama

Klien sering tiba-tiba ingin merusak barang, memukul orang.Klien mudah


marah dan tersinggung bila diajak berbicara.Klien merasa tidak nyaman
diruangannya karena klien menganggap orang yang tidak dikenalnya adalah
orang jahat.
Riwayat Kesehatan Sekarang

a. Provocative/palliative
Klien sering melamun dan tidak mau melakukan apa-apa, lebih suka menyendiri.
Tiba-tiba ingin mengamuksaat diajak berbicara oleh orang disekitarnya dan klien
mengatakan dengan menyendiri atau mengamuk, keadaan akan menjadi lebih baik
danklien merasa puas.
b. Quantity/quality
Klien mengatakan tidak suka di ruangannya karena klien merasa bahwa ada yang
mengancam dirinya sehingga klien merasa tidakaman dan nyaman oleh karena itu
juga klientampak lebih senang menyendiri.
c. Severity
Klien merasa cemas, takut dengan orang-orang dilingkungansekitarnya sehingga
klien merasa tidak aman dan nyaman.  
d. Time
Sampai saat ini klien masih mengalami kondisi tersebut selama 1 tahun terakhir ini.
Riwayat kesehatan masa lalu

Klien sudah mengalami gangguan jiwa selama 1 tahun terakhir ini dan klien
baru pertama kali dirawat di Rumah Sakit Jiwa, klien sebelumnya tidak
pernah dirawat ataupun dioperasi.
Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum klien Compos mentis,


suhu tubuh T: 36,5˚C
Tekanan dara (TD): 110/90 mmhg,
nadi (RR): 80x/I,
pernafasan (HR): 23x/i
tinggi badan: 160cm
berat badan: 63kg.
ANALISA DATA
NO DATA MASALAH KEPERAWATAN
1 DS: Gangguan rasa nyaman

Klien mengatakan merasa cemas, bahwa ada yang  


mengancam dirinya
Diruangan
DO:
1. Klien menyendiri
2. Klien tidak suka jika ada yang mendekat
kepadanya 3. Klien khawatir orang lain menyakiti
dirinya
 
2 DS: Resiko Perilaku Kekerasan

Klien mengatakan mudah marah dan sering emosi


hingga ingin merusak barang-barang, memukul orang.
DO:
1. Marah-marah tanpa sebab
2. Gelisah dan tidak nyaman
3. Terlihat sering mengepalkan tangan
Merusak barang-barang
Rumusan Masalah

Masalah Keperawatan:
– Gangguan Rasa Nyaman
– Resiko Perilaku kekerasan
Diagnosa Keperawatan (Prioritas)
Gangguan rasa nyaman ditandai dengan klien merasa gelisah, cemas, kurang puas
dengan keadaan, kurang senang dengan situasi tersebut, ketidakmampuan untuk
relaks, curiga dan merasa terancam di lingkungan sekitarnya.
Perencanaan Keperawatan Perencanaa Keperawatan
Dx:Gangguan rasa nyaman
NOC (Nursing Outcome Clasification):
•Gangguan Rasa Nyaman
1. Status kenyamanan lingkungan
2. Status kenyamanan fisik
3. Status kenyamanan psikospiritual 4. Status kenyamanan sosiokultural Kriteria Hasil:
4. Tingkat kecemasan
5. Kepuasan klien: lingkungan fisik
6. Tingkat rasa takut
7. Tingkat rasa stress

Rasional
Rencana Tindakan
NIC (Nursing Intervention
1. Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
2. Manipulasi lingkungan klien untuk mendapatkan kenyamanan yang optimal
Clasification): 3. Pertahankan prinsip 6 benar obat

1. Pengurangan kecemasan
2. Manajemen lingkungan:
kenyamanan
1. Pemberian obat

4. Dukungan spiritual sistem 4. Mendorong klien untuk mengikuti kegiatan ibadah dan berdoa
5. Anjurkan klien untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan masyarakat
6.
5. Peningkatan dukungan Anjurkan klien mengikuti TAK

6. Dukungan kelompok
Resiko Perilaku kekerasan
Perencanaa Keperawatan

Dx:
1. Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan
2. Klien dapat mengidentifikasi tanda-tanda perilaku kekerasan
3. Klien dapat menyebutkan jenis perilaku kekerasan yang dilakukannya
4. Klien dapat menyebutkan akibat dari perilaku kekerasannya
5. Klien dapat menyebutkan cara mengontrol perilaku kekerasannya
6. Klien dapat mengontrol perilaku kekerasannya secara fisik, verbal, dan dengan terapi obat.

Rencana Tindakan Rasional


1.Bina hubungan saling percaya 1. Kepercayaan dari klien merupakan hal yang mutlak serta
akan memudahkan dalam melakukan dalam pendekatan
2. Bantu klien mengidentifikasi penyebab perilaku
dan tindakan keperawatan kepada klien.
kekerasan.

1. Berikan klien kesempatan mengungkapkan perasaan


2. Klien dapat mengidentifikasi tandatanda perilaku
kesalnya untuk mengurangi setress dan penyebab
kekerasan
perasaan kesal diketahui

2. Diskusikan bersama klien perilaku kekerasan apa yang 1. Menarik kesimpulan bersama klien supaya klien mengetahui
dilakukan saat marah secara garis
.
. 5. Diskusikan akibat perilaku
Lanjutan ….

kekerasannya besar tanda-tanda marah atau kesal.

. 6. Bantu klien untuk mengontrol perilaku kekerasan 4. Klien mengetahui perilaku kekerasan yang biasa
dengan cara fisik, verbal, dan minum obat
dilakukan dan dapat membantu klien menemukan
cara yang
dapat menyelesaikan masalah

4. Dengan mengetahui akibat perilaku kekerasan


diharapkan klien dapat
merubah perilaku kekerasannya

4. Mengajarkan kepada klien cara mengontrol perilaku


kekerasan secara fisik, verbal , maupun spiritual.

4. Latih klien minum obat secara teratur dengan prinsip


5 benar (benar nama, pasien, obat, waktu,dan dosis
obat) disertai penjelasan guna obat dan akibat
berhenti minum obat).
Implementasi dan Evaluasi 1.
Gangguan Rasa Nyaman
Hari/ Diagnosa Implementasi Evaluasi
tanggal
Selasa, 24 Gangguan 1. Mengajarkan S:
Mei 2016 rasa 1. Klien mengatakan masih cemas/
nyaman pasien untuk melakukan teknik tarik napas
takut dengan teman diruangannya
dalam karena mereka akan berbuat jahat
(relaksasi) kepada klien
1. Mengusahakan lingkungan yang kondusif 2. 2. Klien mengatakan tidak mau
minum obat
bagi klien dan meyakinkan klien bahwa ia
O:
aman dekat perawat.
2. Menjelaskan • Klien tampak gelisah

manfaat obat • Klien kurang fokus

(Risperidone 2mg, A:

Chloro 50 • Gangguan rasa nyaman (+)

mg)kepada klien • Klien tidak mau minum obat (+)

P: intervensi dilanjutkan
1. Menganjurkan klien mengikuti
ibadah
2. Anjurkan klien bergabung dengan
kegiatan kelompok seperti TAK.
Rabu,25 Gangguan rasa 1. Menanyakan kembali kepada klien cara S:
Mei 2016 nyaman relaksasi tarik napas dalam dan manfaat 1. Klien lupa dengan manfaat minum
minum obat obat
1. Menjelaskan kembali kepada klien bahwa 2. Klien mengatakan akan minum obat
minum obat sangat penting untuk agar dia cepat
kesembuhan klien pulang
1. Mengajarkan kepada klien untuk berdoa dan 1. Klien mengatakan tidak ingin
mengikuti kegiatan ibadah mengikuti kegiatan ibadah
2. Menjelaskan 2. Klien mengikuti TAK dan mulai
kepada klien berinteraksi dengan teman
manfaat diruangannya O:
berinteraksi  Klien tampak tenang
dengan teman seperti mengikuti TAK  Klien ingin dikunjungi
keluarganya A:
Klien tidak ingin
mengikuti ibadah (+)
P:
intervensi dilanjutka
Kamis, 26 Gangguan rasa 1. Menanyakan kembali kepada klien topic semalam
Mei 2016 nyaman pertemuan sebelumnya
2. Klien mengatakan sudah mulai
2. Menjelaskan kembali manfaat beribadah nyaman dengan lingkungannya
3. Memberi motivasi bahwa keluarga klien pasti
karna saat mengikuti TAK dia
ingin klien cepat sembuh dan pulang
berinteraksi dengan teman-temannya
2. Klien mengatakan malas mengikuti
kegiatan ibadah
2. Klien mengatakan ingin bertemu
dengan keluarganya O:
 Klien tenang

 Klien sudah mau


berbicara
dengan temannya A:
Klien tidak ingin mengikuti kegiatan
ibadah (+) P:
Intervensi dilanjutkan
Resiko Perilaku Kekerasan
Hari/ tanggal Diagnosa Im plem entasi Evaluasi

Selasa, 24 Perilaku 1. Membina hubungan saling percaya,dengan S:


Mei 2016 kekerasan menggunakan salam terapeutik, berjabat tangan, 1. Klien mau berjabat tangan dan
09.00 wib menjelaskan tujuan interaksi, dan membuat berinteraksi
kontrak topik, waktu, dan tempat setiap kali 2. Klien mengatakan marah dan
SP 1 bertemu klien. kesal jika diganggu,
2. Mendiskusikan tentang penyebab marah, kesal 3. Klien mengatakan jika dia mulai
yang dialami klien marah jantungnya berdetak
3. Mengidentifikasi tanda-tanda perilaku kekerasan kencang, tangan mengepal, muka
4. Mengkaji perilaku kekerasan apa yang dilakukan merah
saat 4. Klien mengatakan kalau sudah
marah marah akan melempar
1. Mengkaji akibat perilaku kekerasan klien barangbarang, berkelahi
2. Membantu klien mengontrol perilaku kekerasan 5. Klien mengatakan orang-orang
secara fisik.
3. Menganjurkan klien memasukan ke dalam jadwal disekitarnya menjadi takut
kegiatan harian 6. Klien mengorientasikan
  kembali cara tarik nafas dalam dan
memukul kasur dan bantal.
O:
 Klien tampak gelisah
 Tangan mengepal
 Klien tidak mau berjabat tangan
A: Klien masih cepat
marah (+)
Selasa, 24 Perilaku 1. Membina hubungan saling percaya S:
Mei 2016 kekerasan 2. Menanyakan kembali kepada klien bagaimana 1. Klien masih ingat kepada
cara mengontrol perilaku kekerasan secara perawat dan klien mampu
fisik 1. mengorientasikan kembali cara
11.00 wib SP 2 3. Melatih klien minum obat secara teratur tarik napas dalam.
dengan prinsip 6 benar (benar klien, obat, dosis, 2. Klien mengatakan malas
cara, waktu dan kontinuitas) minum obat.
4. Menganjurkan klien memasukan ke dalam O:

jadwal kegiatan harian  Klien tampak tenang


 Klien mau berjabat
  tangan
A: Klien malas minum

obat (+)
P: Intervensi
dilanjutkan
 

 
Rabu, 25 Perilaku 1. Membina hubungan S:
Mei 2016 kekerasan 2. saling percaya 1. Klien tersenyum
3. Menanyakan kembali kepada klien prinsip 2. Klien minum obat
4. 6 benar minum obat Mengajarkan klien cara 3. Klien mengatakan

mengungkapkan rasa marah secara verbal mau mencoba meminta dengan


10.00 wib SP 3 5. Menganjurkan klien memasukan ke dalam jadwal baik, menolak dengan baik,
   
kegiatan harian mengungkapkan perasaan dengan
   
      baik.
      O:
     Klien tenang
 
   
       Ekspresi wajah baik
      A:
   
  Klien belum bisa meminta dengan
   
      baik (+)
      P: Intervensi
      Dilanjutkan
     
     
 
       
     
   
 
   
   
   
   
   
   
Rabu, 25 Perilaku S:
1. Membina hubungan saling percaya
Mei 2016 kekerasan 1. Klien mengatakan senang
2. Diskusikan hasil latihan mengontrol perilaku
kekerasan secara verbal perawat berbincangbincang

3. Mengajarkan klien latihan untuk dengannya lagi


13.00 Wib 2. Klien mengorientasikan cara
beribadah
SP 4 3. meminta, menolak dan
1. Masukan ke jadwal latihan berdoa
  mengungkapkan perasaan
dengan baik
4. Klien mengatakan tidak ingin
mengikuti
ibadah O:
 Mimik wajah klien baik
 Klien ingin beribadah
A:
Klien tidak ingin

beribadah (+)
P: Intervensi dilanjutkan
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai