Disusun oleh :
Sectio caesarea adalah suatu persalianan buatan di mana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding
perut dan dinding rahim dengan saraf rahim dalam keadaan utuh serta berat badan di atas 500 gram.
Berdasarkan pengertian diatas dapat menyimpulkan bahwa sectio caesaria adalah suatu tindakan pembedahan
obstetric guna melahirkan janin melalui insisi di dinding abdomen (laparotomi) dan dinding uterus
(histerektomi).
Pengkajian
O Data Subjektif Untuk data subjektif dapat dilakukan dengan cara
anamnesa yaitu informasi yang kita dapatkan bisa langsung dari pasien
dengan cara di wawancara, data subjektif mencakup; identitas pasien,
keluhan utama yang pasien, riwayat kesehatan, riwayat perkawinan,
riwayat obstetric, riwayat KB, kehidupan social budaya pasien,data
psikososial, data pengetahuan pasien dan pola pemenuhan kebutuhuan
sehari-hari pasien.
O Data objektif dengan menghadapi pasien dalam masa nifas, perawat
harus mengumpulkan data untuk memastikan apakah klien dalam
keadaan normal atau tidak. Bagian dari pengkajian data objektif yaitu ;
keadaan umum ibu, pemeriksaan vital sign, lihat payudara, ukur TFU,
palpasi kandung kemih, periksa ekstremitas bawah, dan lihat area
genetalia ibu.
1. Identitas pasien (nama, umur, alamat, agama, pekerjaan, suku, bangsa suami/
Istri, pendidikan, tanggal masuk rumah sakit, nomor registrasi, dan diagnosa
keperawatan.).
2. Keluhan Utama
Untuk mengetahui masalah yang dihadapi yang berkaitan dengan masa nifas, misalnya
pasien merasa kontraksi, nyeri pada jalan lahir karena adanya jahitan pada perineum
(Ambarwati, 2010). Keluhan utama pada 55 ibu post partum dengan luka perawatan
episiotomi adalah nyeri dibekas luka jahitan.
Keluhan yang dirasakan klien pada saat ini dikumpulkan untuk menentukan prioritas
intervensi keperawatan, keluhan utama pada post operasi SC biasanya adalah nyeri
dibagian abdomen, pusing dan sakit pinggang.
3. Riwayat Kesehatan
Riwayat Kesehatan Menurut Ambarwati (2010), meliputi :
1. Riwayat kesehatan yang lalu
Data ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya riwayat atau penyakit akut, kronis seperti : Jantung,
diabetes mellitus, hipertensi, asma yang dapat mempengaruhi pada masa post partum ini.
2. Riwayat kesehatan sekarang
Penyakit yang pernah diderita paada masa lalu , bagaimana cara pengobatan yang dijalani, dimana mendapat
pertolongan. Apakah penyakit tersebut pernah diderita sampai saat ini atau kambuh berulang-ulang. Data ini
diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya penyakit yang diderita pada saat ini yang ada hubungannya
dengan masa post partum dan bayinya. Didapatkan data klien pernah riwayat SC sebelumnya, panggul sempit,
serta letak bayi sungsang. Meliputi penyakit yang lain dapat juga mempengaruhi penyakit sekarang.
3.Riwayat kesehatan keluarga
Data ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya pengaruh penyakit keluarga terhadap gangguan
kesehatan pasien dan bayinya, yaitu apabila ada penyakit keluarga yang menyertainya, mengetahui apakah ada
riwayat penyakit menurun seperti asma, jantung, DM dan hipertensi dan penyakit menular seperti asma / TBC.
4.Riwayat Haid (apakah haid teratur, siklusnya berapa haari, apakah ada keluhan selama haid, HPHT/HPMT).
5.Riwayat perkawinan (menikah, belum menikah, berapa lama menikah, berapa kali).
6. Riwayat obsterti
Riwayat kehamilan
Berapa kali dilakukan pemeriksaan ANC, Hasil laboratorium; USG,Darah, Urine, keluhan selama kehamilan
termasuk situasi, emosional dan impresi, upaya mengatasi keluhan, tindakan dan pengobaatan yang diperoleh.
Riwayat Persalinan
- Riwayat persalinan lalu : Jumlah Gravida, jumlah partal, dan jumlah abortus, umur kehamilan, saat bersalin, jenis
persalinan, penolong persalinan, BB bayi, kelaianan fisik, kondisi anak saat ini.
- Riwayaat nifas pada persalinan lau (masalah nifas dan laktasi yang pernah dialami, masalah bayi yang pernah
dialami, keaadaan anak.0
- Riwayat KB; Jenis kontsepsi yang pernah digunakan setelah persalinan, jumlah anak yang direncanakaan.
7. Pola Nutrisi
Pola menu makanan yang di komsumsi, jumlah, jenis makanan, dan frekuensi.
Mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari, makan dengan diet seimbang untuk mendapatkan protein, mineral
dan vitamin yang cukup serta serat-serat makanan yang cukup, sehingga proses 58 penyembuhan luka episiotomi
lebih cepat. Ibu dianjurkan untuk minum sedikitnya 3 liter air setiap hari. Mengkonsumsi zat besi setidaknya
selama 90 hari post partum.
8. Pola istirahat tidur
Lamanya, kapan, (malam, siang), rasa tidak nyaman yang mengganggu istirahat, penggunaan
selimut, lampu atau remang-remang aatau gelap, apakah mudah tergaanggu dengaan suara-
suara.
9. Pola eliminasi
Apakah terjadi dieresis setelah melahirkan, setelah melahirkan adakah inkontinesia, hilangnya
control blas, Pola BAK, frekuensi dan warnah. Pola BAB, frekuensi, konsitensi, rasaa takut
BAB karena luka perineum
10. Personal Hygine
Pola mandi, kebersihan mulut dan gigi, penggunaan pembalut dan kebersihan genetalia, pola
berpakian, tata rias rambut dan wajah.
11. Aktifitas
12. Kemampuan mobilisasi beberapa saat setelah melahirkan, kemampuan merawat diri dan
melakukan eliminasi , kemampuan bekerja dan menyusui.
13. Konsep Diri
Sikap penerimaan ibu terhadap tubuhnya, keinginan ibu menyusui, persepsi ibu tentang
tubuhnya terutama perubahan-perubahan selama kehamilan.
Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : Tingkat kesadaran
2. BB, TB, LL, Tanda- tanda vital : Tekanan Darah , Suhu ,Respirasi, Nadi.
3. Kepala : Rambut, Wajah, mata (Conjungtiva), hidung, mulut, fungsi pengecapan,
pendengaran dan leher.
4. Breast : Kebesaran, simetris, pigmentasi, warna kulit, keadaan arieola, dan putting
susu.Kepenuhan atau pembengkakan, benjolan, nyeri, produksi, laktasi,/ kolostrum.
Perabaan pembesaran getah bening di ketiak.
5. Abdomen ; Teraba lembut, Tekstur Doughi (kenyal), musculas rectus, abdominal utuh
(intact) atau terdapat diastasis, distensi, striae. Tinggi fundus uterus, konsistensi (keras
lunak, boggy), lokasi, kontraksi, uterus, nyeri, perabaan distensi bilas
6. Anogenital : Lihat struktur, ragangan, udema vagina, keadaan liang vagina, (licin, kendur lemah)
adakah hematom, nyeri, tegang perineum ; Keadaan luka episiotomy, ochimosis, edema, kemerahan,
eritema, drainage. Anus: Hemoroid dan thrombosis padaa anus.
• Vulva Untuk mengetahui keadaan vulva adakah tanda-tanda infeksi, varices, pembesaran kelenjar
bartolini dan perdarahan. Pada kasus episiotomy vulva kadang bisa menjadi edema, perineum
ruptur jika terjadi infeksi, maka akan terlihat kemerahan, jahitan basah dan mengeluarkan
• Fundus uteri Fundus harus berada dalam midline, keras dan 2 cm dibawah umbilicus. Bila uterus
lembek , lakukan masase sampai keras. Bila fundus bergeser kearah kanan midline , periksa
adanya distensi kandung kemih.
• Kandung kemih Diuresis diantara hari ke-2 dan ke-5, kandung kemih ibu cepat terisi karena
diuresis post partum dan cairan intra vena.
• Lochea rubra berlanjut sampai hari ke-23, menjadi lochea serosa dengan aliran sedang. Bila darah
mengalir dengan cepat, dicurigai terjadinya robekan servik. Lochia (Warna, jumlah, bau, bekuan
daraah atau konsistensi,1-3 hr rubra, 4-10 hr serosa ≥ 10 hr alba).
7. Muskuloskeletal : Tanda human, edema, tekstur kulit, nyeri bila dipalpasi,kekuatan otot.
8. Genetalia
Pengeluaran darah bercampur lender, pengeluaran air ketuban, bila terdapat pengeluaran mekomium yaitu
feses yang dibentuk anak dalam kandungan menandakan adanya kelainan letak anak.
9) Eksremitas
Pemeriksaan odema untuk melihat kelainan-kelainan karena membesarkan uterus, karena pre eklamsia
atau karena penyakit jantung atau ginjal.
10) Tanda-tanda Vital
Apabila terjadi perdarahan pada post partum tekana darah turun, nadi cepat, pernafasan meningkat, suhu
tubuh turun
Pemeriksaan Laboratorium
- Darah : Hemoglobin dan hematocrit 12-24 jam post partum (jika Hb ≤ 10 g% dibutuhkan suplemen FE),
eritrosit, leukosit, Trombosit.
- Klien dengan Dower kateter diperlukan culture urine.
Diagnose Keperawatan Pada Ibu Post Partum
TERIMAKASIH