Anda di halaman 1dari 14

Dengue Heamorrhagic Fever (DHF)

Kelompok 2 :
1. Andika Pratama
2. Friska Anzani
3. Muhammad Rizki wahyudi
4. Siti Rohmah
Pengertian Definisi Dengue Heamorrhagic Fever (DHF)

Infeksi dengue merupakan penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue
(kelompok flavivirus yang termasuk dalam family Togaviridae), yang ditularkan oleh nyamuk
Aedes aegypti serta spesies Stegomya lainnya seperti A. albopictus, polynesiensis, scutellaris.

Penyakit DBD tidak ditularkan langsung dari orang ke orang.Penderita menjadi infektif bagi
nyamuk pada saat uremia, yaitu beberapa saat menjelang timbulnya demam hingga saat masa
demam berakhir.Nyamuk Aedes Aegypti menjadi infektif 8 -12 hari sesudah menghisap darah
penderita DBD sebelumnya. Selama periode ini nyamuk Aedes yang telah terinfeksi oleh virus
dengue ini akan tetap infektif selama hidupnya dan potensial menularkan virus dengue kepada
manusia yang rentan lainnya.
Sesuai dengan patokan yang disebut terdahulu, WHO (1975) membagi derajat penyakit DHF
dalam empat derajat, yaitu sebagai berikut.
1. Derajat I : demam disertai gejala tidak khas dan satu-satunya manifestasi perdarahan ialah
uji tourniquet positif.
2. Derajat II : derajat satu disertai perdarahan spontan di kulit atau perdarahan lain.
3. Derajat III : ditemukannya kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lembut, tekanan nadi
menurun (kurang dari sama dengan 20 mmHg) atau hipotensi disertai kulit yang dingin,
lembab, dan penderita menjadi gelisah.
4. Derajat VI : renjatan berat dengan nadi yang tidak dapat diraba dan tekanan darah yang
tidak dapat diukur.
Patofisiologi Dengue Heamorrhagic Fever (DHF)
Ada dua perubahan patofisiologi yang terjadi pada DBD:

1.    Meningkatnya permeabilitas pembuluh darah mengakibatkan kebocoran plasma,


hipovolemia, dan syok. DHF memiliki ciri yang unik karena kebocoran plasma khusus ke arah
rongga pleura dan peritoneum. Selain itu, periode kebocoran cukup singkat (24 - 48 jam).

2.    Hemostasis abnormal terjadi akibat vaskulopati, trombositopenia, sehingga terjadi


berbagai jenis manifestasi perdarahan. 
Tanda dan Gejala Dengue Heamorrhagic Fever (DHF)

 Patokan klinik WHO (1975) untuk membuat diagnosis DHF ditetapkan sebagai berikut.
1.      Demam tinggi dengan mendadak dan terus-menerus selama 2-7 hari.
2.      Manifestasi perdarahan, termasuk setidak-tidaknya uji toureniquet positif dan salah satu
bentuk lain (petekia, purpuran, ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi), hematemesis dan atau
melena.
3.      Pembesaran hati.
4.      Renjatan yang ditandai oleh nadi lemah, cepat disertai tekanan nadi menurun (menjadi
20 mmHg atau kurang), tekanan darah menurun (tekanan sistolik menurun sampai 80 mmHg
atau kurang) disertai kulit yang teraba dingin dan lembab terutama pada ujung hidung, jari dan
kaki, penderita menjadi gelisah, timbul sianosis di sekitar mulut.
Pemeriksaan penunjang diagnostik untuk demam dengue / DHF

Pemeriksaan penunjang untuk mendiagnosis DBD adalah pemeriksaan darah tepi atau sering diistilahkan
pemeriksaan darah lengkap. Gambaran hasil laboratorium yang khas adalah terjadi peningkatan kadar
hemoglobin (hb) dan peningkatan hematokrit (hct) disertai penurunan trombosit kurang dari 150.000.
Perubahan tersebut biasanya terjadi pada hari ke-3 hingga ke-5 panas.

Perubahan tersebut biasanya terjadi pada hari ke-3 hingga ke-5 panas. Pemeriksaan darah pada panas hari
ke 1 – 2 tidak bermanfaat dan malah menyesatkan karena hasilnya masih dalam normal. Hasil normal
tetapi bukan berarti bebas DBD atau belum menyingkirkan diagnosis DBD. 

Dalam perjalanannya trombosit akan terus menurun pada hari ke-3, ke-4, dan hari ke-5. Bila dicurigai
DBD, pemeriksaan darah mungkin terus dilakukan pada hari ke 4 dan ke 5,. Pada hari ke-6 dan selanjutnya
akan meningkat terus kembali ke nilai normal. Peningkatan jumlah trombosit secara drastis timbul setelah
hari ke-6.
 Dibawah ini adalah beberapa pemeriksaan yang sering dilakukan ;

1. Pemeriksaan Hematologi Rutin, untuk memantau perkembangan penyakit, berupa


pemeriksaan hemoglobin, hematokrit, leukosit, dan trombosit. Tes ini harus dilakukan
hingga penderita melewati masa kritisnya, yaitu setelah hari ke-5 demam

2. Pemeriksaan Serologi (spesifik dengue), berupa :


- NS-1 yang umum diperiksakan pada hari pertama hingga ketiga demam,
- IgM dan IgG dengue, biasa dilakukan setelah melewati hari ketiga
Penatalaksanaan Medis dan Keperawatan Dengue
Heamorrhagic Fever (DHF)
 Tata laksana DBD sebaiknya berdasarkan pada berat ringannya penyakit yang ditemukan antara
lain:

1.      Kasus DBD yang diperkenankan berobat jalan


Penderita diijinkan berobat jalan jika hanya mengeluh panas, tetapi keinginan makan dan
minum masih baik. Untuk mengatasi panas tinggi yang mendadak diperkenankan memberi obat
panas paracetamol 10-15 mg/kg BB setiap 3-4 jam diulang jika symptom panas masih nyata diatas
38,50C. 
2. Kasus DBD derajat I dan II
Pada hari ke-3, 4, dan 5 panas dianjurkan rawat inap karena penderita ini mempunyai risiko
terjadinya apabila syok.Untuk mengantisipasi kejadian syok tersebut, penderita disarankan diinfus
cairan kritaloid dengan tetesan brdasarkan 7, 5, 3.
3.  Penatalaksanaan DBD (derajat III dan IV)
“Dengue Shock Syndrome” (sindrom reniatan dengue) termasuk kasus kegawatan yang
membutuhkan penanganan secara cepat dan perlu memperoleh cairan pengganti secara
cepat.Biasanya dijumpai kelainan asam basa dan elektrolit (hiponatremi).Dalam hal ini perlu
dipikirkan kemungkinan dapat terjadinya DIC.Terkumpulnya asam dalam darah mendorong
terjadinya DIC yang dapat menyebabkan terjadinya perdarahan hebat dan renjatan yang sukar
diatasi.

Penggantian secara cepat plasma yang hilang digunakan larutan garam isotonic (ringer
laktat, 5% dektrose dalam larutan ringer laktat atau 5% dektrose dalam larutan ringer asetat
dan larutan normal garam faali)dengan jumlah 10-20 ml/kg/1 jam
4.      Obat penenang
Pada beberapa kasus obat penenang dibutuhkan terutama pada kasus yang sangat gelisah.
Obat yang hipatoksik sebaiknya dihindari, chloral hidrat oral atau rektal dianjurkan dengan
dosis 12,5-50 mm/kg (tetapi jangan lebih 1 jam) digunakan sebagai satu macam obat hipnotik.
5.      Terapi oksigen
6.      Transfusi darah
7.      Monitoring
Tanda vital dan kadar hematokrit harus dimonitor dan dievaluasi secara teratur untuk
menilai hasil pengobatan.
8. Kriteria memulangkan pasien
Pasien dapat dipulangkan apabila :
a.    Tidak demam selama 24 jam tanpa antipiretik.
b.    Nafsu makan membaik.
c.    Tampak perbaikan secara klinis.
d.   Hematokrit stabil.
e.    Tiga hari setelah syok teratasi.
f.     Jumlah trombosit 200.000-300.000 /mm 3
g.    Tidak disertai distress pernapasan.
h.    Ruang khusus darurat penderita Dengue Haemorragic Fever (DHF)
Program pemerintah dalam penanggulangan
Dengue hearmorrhagic fever (DHF)

1. Memutuskan lingkaran penularan


2. Mengusahakan pemberantasan vector dipusat daerah penyebaran .
3. Penyuluhan bagi masyarakat
4. Pemberantasan jentik nyamuk dengan 3M (menguras, menutup dan mengubur)
TERIMA KASIH
Daftar pustaka

http://cufing.blogspot.com/2015/01/askep-dengue-hearmorrhagic-fever.html?m=1
WHO.2004.pencegahan dan pengendalian dengue dan demam berdarah dengue.jakarta:EGG

Anda mungkin juga menyukai