1 SM
1 SM
: Perbedaan Retensi Antara Heat Cured, Self Cured dan Soft Liner ISSN 2086-0218
ABSTRAK
Basis gigi tiruan merupakan bagian gigi tiruan yang menggantikan tulang alveolar yang sudah hilang. Pemaka-
ian gigi tiruan yang cukup lama sering menurunkan kecekatan fitting surface terhadap mukosa jaringan disebabkan
terjadi perubahan bentuk jaringan dan resorbsi struktur tulang alveolar. Relining merupakan salah satu prosedur
penatalaksanaan dengan cara melapisi fitting surface yang longgar dengan bahan dasar baru. Terdapat beberapa
bahan relining yaitu heat cured, self cured dan soft liner. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
bahan relining heat cured, self cured dan soft liner terhadap retensi gigi tiruan lengkap resin aklirik.
Penelitian ini menggunakan 30 spesimen basis gigi tiruan lengkap resin akrilik yang permukaan basisnya sudah
dikurangi dan dikasari diberi lapisan bahan relining heat cured, self cured dan soft liner. Subjek penelitian dibagi
menjadi 3 kelompok, pertama dengan bahan relining heat cured, kedua dengan bahan relining self cured dan ketiga
dengan bahan relining soft liner. Kemudian dilakukan uji kekuatan retensi gigi tiruan dengan menggunakan alat
tarik vertikal modifikasi Van Kampen dan dicatat berat beban yang meyebabkan terlepasnya gigi tiruan lengkap dari
tempatnya. Data yang diperoleh dianalisis dengan Anava satu jalur dan dilanjutkan uji post hoc dengan LSD.
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kekuatan retensi dengan standar deviasi (Newton) : heat cured 80,07 ±
1,85, self cured 64,39 ± 1,23 dan soft liner 41,21 ± 2,32 (p < 0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat per-
bedaan retensi basis gigi tiruan lengkap rahang atas resin akrilik yang diberi bahan relining heat cured, self cured
dan soft liner, bahan relining heat cured lebih retentif dibandingkan bahan self cured dan soft liner.
Kata kunci : Retensi gigi tiruan lengkap, lapisan bahan relining heat cured, self cured dan soft liner.
ABSTRACT
The base of denture is part of dentures replacing the missing alveolar bone. The usage of denture in long
period decreases handiness of fitting surface toward mucosa tissue caused the change of the network’s form and
reabsorption of alveolar bone structure. Relining is one of procedures in the implementation of coating the loose
fitting surface with new basic substance. There are some relining materials, such as heat cured, self cured and
soft liner. The purpose of the research is to insvestigate the impact of relining substance toward the retention of full
denture- acrylic resin.
The research used 30 specimens of full denture base – acrylic resin, which the surface of denture base had been
reduced and roughed as well as given layer derived from relining heat cured, self cured and soft liner materials.
Hence, the subject of research had been divided into 3 groups: the first group was by relining heat cured, the
second was by relining self cured, and the third was by relining soft liner. Later on, the strength test was conducted
to denture retention by using a vertical attracted–Van Kampen modified tool and the weight was recorded causing
the releasing of full denture from its place. The data obtained was analyzed by one way Anova and continued with
post hoc test with LSD.
Finally, the research finding showed that there were several rates of retention and the deviation standart (Newton),
comprising of the heat cured was 80.07 ± 1.85, the self – cured was 64.39 ± 1.23 and the soft liner was 41.21 ±
2.32 (p < 0.05). The conclusion of present work is that there was retention difference of base full denture on upper
jaw over acrylic resin given the substance of relining heat cured, self – cured and soft liner. In addition, the relining
head cured material is more retentive than the material of self-cured and soft liner.
Keyword: Retention of full denture, layer of relining, heat cured, self cured and soft liner materials.
242
J Ked Gi, Vol. 4, No. 4, Oktober 2013: 242-247 ISSN 2086-0218
243
Azhindra, dkk. : Perbedaan Retensi Antara Heat Cured, Self Cured dan Soft Liner ISSN 2086-0218
244
J Ked Gi, Vol. 4, No. 4, Oktober 2013: 242-247 ISSN 2086-0218
Keterangan:
x = rata-rata
SD = standar deviasi / simpangan baku
N = jumlah subjek penelitian
Keterangan:
Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata kekuat- df = degree of freedom/ derajat bebas
an retensi tertinggi terjadi pada basis gigi tiruan Sig = signifikansi/ probabilitas
lengkap resin akrilik yang diberi lapisan bahan Hasil uji normalitas dengan menggunakan
relining heat cured dan terendah pada bahan uji Shapiro-Wilk bahwa data kekuatan retensi
relining soft liner. basis gigi tiruan lengkap resin akrilik yang diberi
Dari hasil penelitian dibuat grafik histogram lapisan bahan relining heat cured, self cured dan
rata-rata kekuatan retensi basis gigi tiruan leng- soft liner berdistribusi normal.
kap resin akrilik yang diberi lapisan bahan relining Hasil uji homogenitas dalam penelitian ini
heat cured, self cured dan soft liner tampak pada menunjukan nilai Levene statistic 1,339 dengan
gambar berikut: signifikansi 0,279, sehingga disimpulkan data
terdistribusi homogen (p>0,05).
Setelah memenuhi uji normalitas dan ho-
mogenitas dilakukan uji Anava satu jalur. Uji
Anava dalam penelitian ini menguji perbedaan
245
Azhindra, dkk. : Perbedaan Retensi Antara Heat Cured, Self Cured dan Soft Liner ISSN 2086-0218
kekuatan retensi basis gigi tiruan lengkap resin Dari hasil uji Anava satu jalur di atas bahan
akrilik yang diberi lapisan bahan relining heat relining berpengaruh terhadap retensi gigi tiruan
cured, self cured dan soft liner. Terjadi perbedaan lengkap resin aklirik. Retensi tertinggi/terbaik
kekuatan retensi yang bermakna jika nilai signifi- pada gigi tiruan lengkap resin aklirik yang diberi
kansinya < 0,05 atau F hitung > F tabel. Berikut lapisan relining heat cured sehingga hipotesis da-
hasil uji Anava satu jalur kekuatan retensi tampak lam penelitian ini dapat diterima kebenarannya.
pada tabel berikut (tabel 3):
Tabel 3. Hasil uji Anava satu jalur kekuatan PEMBAHASAN
retensi 3 bahan relining
Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata
retensi yang berbeda antara heat cured, self
cured dan soft liner sebagai bahan relining basis
gigi tiruan lengkap rahang atas resin akrilik. Nilai
rata-rata retensi basis gigi tiruan lengkap rahang
atas resin akrilik yang tertinggi pada basis gigi
tiruan lengkap rahang atas dengan bahan relining
Keterangan :
JK : Jumlah kuadrat DB : derajat bebas heat cured, sedangkan yang terendah dengan
RK : rata-rata kuadrat Fh : F hitung bahan relining soft liner. Faktor fisik yang meng-
Ft : F table Sig : Signifikansi hasilkan retensi terhadap gigi tiruan lengkap
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa terjadi didapat dari kontak yang rapat pada perluasan
perbedaan yang signifikan hasil pengukuran maksimal dari basis gigi tiruan yang berkontak
kekuatan retensi basis gigi tiruan lengkap resin dengan membran mukosa pendukungnya13.
akrilik yang diberi lapisan bahan relining heat Hasil uji Anava satu jalur menunjukkan
cured, self cured dan soft liner. Hal tersebut adanya perbedaan yang bermakna antara retensi
ditunjukkan oleh nilai F sebesar 1114,182 > F basis gigi tiruan lengkap rahang atas resin akrilik
tabel sebesar 3,354 atau signifikansi 0,000 (p dengan bahan relining heat cured, self cured
< 0,05). Artinya terdapat pengaruh pemberian dan soft liner. Perbedaan retensi ketiga bahan
lapisan bahan relining heat cured, self cured dan relining permanen disebabkan adanya adanya
soft liner pada basis gigi tiruan terhadap retensi perbedaan aktivasi, sifat-sifat bahan, pengeru-
gigi tiruan lengkap resin aklirik. tan hasil polimerisasi dan elastisitas bahan atau
Data kemudian dianalisis post hoc test meng- bahan cepat kembali pada bentuk semula.
gunakan uji LSD untuk mengetahui kemaknaan Hasil uji post hoc LSD menunjukkan terdapat
pada tiap kelompok perlakuan dengan tingkat perbedaan yang signifikan antara hasil kekuatan
kepercayaan 95%. Hasil uji LSD didapatkan ha- retensi bahan relining soft liner dengan bahan re-
sil: a) terdapat perbedaan yang bermakna (p < lining self cured; bahan relining soft liner dengan
0.05) retensi antara bahan soft liner dengan self bahan relining heat cured; dan bahan relining self
cured, b) terdapat perbedaan yang bermakna (p cured dengan bahan relining heat cured. Hal ini
< 0.05) retensi antara bahan soft liner dengan terjadi karena pada bahan relining heat cured
heat cured, dan c) terdapat perbedaan yang merupakan resin akrilik teraktivasi panas memiliki
bermakna (p < 0.05) retensi antara bahan self sifat curing shrinkage dimana ketika monomer
cured dengan heat cured (tabel 4). metyl methacrylate berpolimerisasi akan terjadi
Tabel 4. Hasil uji LSD pengaruh lapisan bahan kepadatan11, 18. Kekuatan retensi yang tertinggi
relining terhadap retensi gigi tiruan disebabkan penyerapan air lebih sedikit tidak
lengkap rahang atas melebihi 32 µg/mm3 dan kelarutan juga lebih
sedikit tidak melebihi 1,6 µg/mm3 sesuai Organ-
isasi Standar Internasional (ISO) dengan standar
1567:1999, sehingga proses pengerutan setelah
berpolimerisasi lebih sedikit dibanding bahan
relining self cured dan soft liner. Salah satu fak-
tor retensi yaitu tekanan atmosfir akan menahan
gaya-gaya yang akan melepaskan gigi tiruan,
asalkan ada ruangan hampa (vacuum area) dari
Keterangan :
(*): Signifikansi pada level 5%
246
J Ked Gi, Vol. 4, No. 4, Oktober 2013: 242-247 ISSN 2086-0218
pheripheral seal dan rapatnya fitting surface ter- 5. Salah, M.A,.dan Khadija S.H., 2011. “Evaluation of
hadap jaringan pendukung dibawahnya13. some properties of four silicon based soft denture
Bahan relining self cured pada proses polim- reliner materials”. J Bagh College Dentistry. Vol.
erisasi resin akrilik teraktivasi kimia tergolong 23(2).
6. Christensen, G.J., 1995, Relining, Rebasing Partial
kurang sempurna dibandingkan bahan relining
and Complete Denture, J. Am. Dent. Assoc., 126:
heat cured resin akrilik teraktivasi panas seh- 503-506.
ingga pengerutan yang terjadi mengakibatkan 7. Barclay, S.C., MacDonald, D.G., Watson, I.B.,
kontak yang kurang rapat antara basis gigi tiruan 1997, The Effect of Chairside Relining Materials on
yang telah dilakukan relining dengan jaringan Rat Palatal Mucosa, Journal of Denstistry, 25:251-
pendukung dibawahnya sehingga masuknya 255.
udara luar ke area hampa udara/vaccum area 8. Tuna, S.H., Filiz, K., Hasan, O.G., dan Cengiz, U.,
yang mempengaruhi retensi dari bahan relining 2008. “The Evaluation of Water Sorption/Solubility
tersebut19. on Various Acrylic Resins”. European Journal of
Dentistry. Vol. 2. pp. 191–197.
Masalah yang terkait dengan penggunaan
9. Basker, R.M. dan Davenport, J.C., 2002. Prosthetic
bahan relining soft liner seperti cepat hilangnya Treatment of the Edentulous Patient, 4th ed, h.266-
kelembutan, daya serap air yang tinggi, mengua- 283, Blackwell, Munksgaard.
pnya plasticizer, berubah bentuk lebih mudah 10. Abdul-Razaq, Rola W., Noor F., Abdul-Hadi dan
dan cepat keras sehingga gigi tiruan akan cepat Hussam M.S., 2011. The effect of surface treat-
longgar9, 16. ment on tensile bond strength between soft liner
and acrylic denture base and the effect of Pepsi
KESIMPULAN solution on this bond with and without surface
Pada penelitian didapatkan kesimpulan treatment”. J Bagh College Dentistry. Vol. 23(2).
11. Anusavice, K.J., 2004. Phillips: Buku Ajar Ilmu Ba-
bahwa: Terdapat perbedaan retensi basis gigi
han Kedokteran Gigi. h 197-226, Jakarta: EGC.
tiruan lengkap rahang atas resin akrilik yang 12. Abdul-Sahib, Ali, J. dan Amer, M.K., 2008. Evalua-
diberi bahan relining heat cured, self cured dan tion of some physical properties of two permanent
soft liner, bahan relining heat cured lebih retentif heat cure silicone soft lining materials. J Bagh
dibandingkan bahan self cured dan soft liner. College Dentistry. Vol. 20(2).
13. Zarb, G., Bolender, C.L., 2004. Prosthodontic
SARAN Treatment for Edentulous Patients, h. 191-201,
Mosby, St. Louis, London.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang 14. Combe, E.C., 1992, Sari Dental Material, (Terj.),
Balai Pustaka: Jakarta: h.267 – 288.
perbedaan retensi antara bahan heat cured,
15. Van Kampen, F., Cune, M., Vanderbilt, A., Bosman,
self cured dan soft liner sebagai bahan relining F., 2003, Retention and Postinsertion Maintenance
basis gigi tiruan lengkap rahang atas resin akrilik of Bar Clip, Ball and Magnet Attachment in Man-
secara in vivo. dibular Implant Over Denture Treatment : an in
vivo comparation after 3 mont 0f fungtion, Clin Oral
Implant Res 14(6) hal:.720-6
DAFTAR PUSTAKA 16. Meşe, A., 2006. Bond Strength Of Soft Denture
Liners Following Immersion Of Denture Cleanser.
1. Botega, D. M., Mesquite, M.F., Henriques, G.E.P. Biotechnol. & Biotechnol. Eq. 20/3.
and Vas, L.G., 2004, Retention Force and Fatique 17. Segundo, 2009. Effect of A Denture Cleanser
Strength of Overdenture Attachment System, J on Hardness, Roughness and Tensile Bonded
Oral Rehabilitation (31)p. 884-9 Strength of Denture Liners. Braz. J. Oral Sci.,Vol.7
2. Soelarko, R.M. dan Wachijati, H., 1980, Diktat Number 26.
Prostodonsia Full Denture, FKG Unpad, Band- 18. Bartolini, J.A., Murchison, D.F., Wolford., D.T.,
ung. Sarkar, N.K., 2000. Degree of Conversion in
3. Devlin, H., 2002, Complete Denture : A Clini- Denture Base amterials for Varied Polymerization
cal Manual for the General dental Practitioner, Techniques, J. Oral Rehabil., 27 (^) : 488-493
Springer, Germany, p. 6 19. Dogan, A., Bek, B., Cevik, N., Usanmaz, A., 1995,
4. Gunadi, H A., Margo,A., Burhan, L.K., Surya, T.F., The Effect of Preparation Condition of Acrylic
Setiabudi, L., 1991, Buku Ajar Ilmu Gigi Tiruan Denture Base Materials in the Level of Residual
Sebagian Lepasan, Jilid I, hal: 215-216 Penerbit Monomer, Mechanical Properties and Water Ab-
Hipocrates, Jakarta sorption, J. Dental., 23 (5):313-318.
247