Anda di halaman 1dari 3

Becoming A Montessori Teacher

Guru adalah sebuah pekerjaan yang mulia dan termasuk menjadi seorang guru
Montessori. Sistem pendidikan Montessori ditemukan oleh Maria Montessori melalui
hasil observasinya di Casa Dei Bambini. Menurut Dr. Montessori, anak belajar dengan
baik dalam lingkungan sesuai ukuran, untuk merangsang, serta mempermudah anak
untuk menyenyerap kognitif (pikiran) mereka dalam lingkungan. (James E.
jhonson,dkk: 2015).

Metode Montessori memiliki keunikan yang jika dibandingkan metode lainnya pada
pendidikan anak usia dini. Keunikan yang menonjol adalah menjadikan anak didik
sebagai pusat pembelajaran. Dr. Montessori menyatakan seorang anak adalah master
dari tindakan dan latihan yang ia lakukan. Guru hanya bertindak sebagai pengamat
pekerjaan dan perkembangan anak, pengurus ruang kerja dan peralatan, dan fasilitator
(Gettman, 2016; Montessori, 2004).

Montessori menawarkan hal yang sangat berbeda dalam menangani anak-anak serta
membantu mereka dalam proses mengambangkan minat mereka. Saat pertama kali saya
belajar dan mengetahui seperti apa itu metode Montessori, saya terkesimah dengan hal-
hal yang sangat mendetail. Bagaimana setiap proses tahapan anak memiliki
karakteristik dan penanganannya masing-masing.

Maria Montessori berkata "The teacher nevertheless has many difficult functions to
perform. Her cooperation isn’t at all excluded, but it becomes prudent, delicate, and
manifold. She does not have need of words, or energy, or severity; but she must be able
to make prudent observations, to assist a child by going up to, or withdrawing from,
him, and by speaking or keeping silence in accordance with his needs. She must acquire
a moral alertness which has not hitherto been demanded by any other system, and this
is revealed in her tranquility, patience, charity, and humility. Not words, but virtues,
are her main qualifications." (1986, hlm. 150)
Menjadi guru Montessori memiliki 3 tahapan. Tahapan pertama menjadi penjaga dan
pemeliharaan lingkungan. Menjaga aparatus dan material agar tetap kondusif, layak
digunakan, rapi, dan bersih. Tahap kedua adalah guru mampu bersikap kepada anak-
anak. Saat anak-anak kesulitan dalam fokus dan berkonsentrasi, sebagai guru kita harus
mampu menarik perhatian anak untuk fokus dengan pekerjaanya.

Tahap ketiga adalah ketika anak mulai menunjukkan ketertarikan dan konsentrasi pada
satu material atau aktivitas. Guru Montessori hanya akan memberikan bantuan kepada
anak ketika mereka memintanya. Ini menandakan peran guru yang menghormati dan
melindungi anak (Neubert, 1973)

Menurut saya Montesssori adalah hal tepat dan sesuai dengan prinsip perkembangan
anak. Setiap anak lahir dengan membawa sejuta potensi dan bakat dari dalam dirinya.
lalu tugas kita sebagai orang dewasa untuk memberikan lingkungan yang telah
dipersiapkan secara baik dan juga kekebasan berkehendak untuk setiap anak dalam
menentukan langkahnya dan untuk membantu hal tersebut menjadi guru montessori
adalah salah satu cara yang tepat. I will keep continue to follow the child.
Bibliography

Tamara,Rosalynn. (2023). Filosofi Montessori.Jakarta:PT Bentang Pustaka


Montessori,Maria. (1967).The Secret of Childhood. New York: Balantine Books
Neubert,A.(1973). A New Way of Learning: A Montessori Mannual. Cincinnati: Xavier
University Press
James E. jhonson. Dkk. ,Anak Usia Dini Dalam Berbagai Pendekatan.( Jakarta :
Kencana Prenada
Media Group, 2015), h.384
Gettman, D. (2016). Metode Pengajaran Montessori Tingkat Dasar: Aktivitas Belajar
untuk Anak Balita. (A. Nuriowandari, Penerj.). Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Anda mungkin juga menyukai