Pembimbing Akademik
Dr. Makhfudli, S.Kep., Ns., M.Ked. Trop.
Pembimbing Klinik
Mus Adah, S.Kep.Ns., M.Kep.
Disusun oleh :
Kelompok 1
2.1 Montessori
2.1.1 Definisi Montessori
Montessori adalah suatu metode pembelajaran yang diciptakan oleh
Dr.Maria Montessori. Beliau adalah salah satu dokter asal Italia. Berawal ketika
di rumah sakit ia melihat anak-anak dengan gangguan mental dan emosi
memunguti remahan roti tetapi anak tersebut tidak memakannya melainkan
anak tersebut memunguti untuk menstimulasi indra peraba. Dalam metode
Montessori bahwasannya Pendidikan untuk anak-anak di mulai dengan melihat
kegiatan atau aktifitas apa yang dapat menarik minat anak-anak sehingga kita
bisa memahami cara mereka belajar serta memfasilitasi kegiatan pembelajaran.
Sehingga orang tua dan guru mampu memberikan aktivitas yang sesuai dengan
usia dan minat anak. Montessory dapat diartikan hubungan yang
berkesinambungan antara anak, lingkungan dan orang dewasa. Metode
Montessori dirancang untuk mengajari anak kepada pekerjaan dalam
lingkungannya sendiri dengan jalan mengajari mereka bagaimana menguasai
halhal yang berada di sekitarnya.
2.1.2 Manfaat Montessori
a) Perkembangan Motorik Kasar
Berupa koordinasi gerakan tubuh seperti berlari, berjinjit,
melompat, bergantung, melempar dan menangkap serta menjaga
keseimbangan. Kegiatan ini diperlukan dalam meningkatkan
keterampilan koordinasi gerakan motorik kasar. Pada anak usia 4
tahun anak sangat menyenangi kegiatan fisik yang mengandung
bahaya, seperti melompat dari tempat tinggi atau bergantung
dengan kepala menggelantung ke bawah. Pada usia 5 atau tahun
keinginan untuk melakukan kegiatan berbahaya bertambah. Anak
pada masa ini menyenangi kegiatan lomba, seperti balapan sepeda.
Data yang diperoleh dari hasil pengkajian yang dilakukan mulai tanggal 17-20
Dari hasil analisis data yang dilakukan, maka didapatkan diagnosa keperawatan komunitas sesuai prioritas. Dari diagnosa tersebut, kami
melakukan perencanaan keperawatan dan mementukan sarana dan prasarana yang digunakan untuk melaksanakan promosi kesehatan.
Waktu
Diagnosa Tujuan dan kriteria
Intervensi Sasaran Hari Metode Media PJ
Keperawatan hasil Tempat
/tanggal
Kesiapan Status Koping Pelibatan Ibu dan Kamis, 2 Balai RW Pelatihan PPT dan Anita
Peningkatan Keluarga (L. 09088) Keluarga (Ibu) anak usia Februari 1 pembuatan Leaflet
Koping Setelah dilakukan (I.14525) balita di RT 2023 mainan
Keluarga (Ibu) tindakan keperawatan, Observasi 1 RW 1 montessori
di wilayah RT 1 status koping 1. Identifikasi Kelurahan
RW 1 keluarga meningkat keluarga Klampis
Kelurahan dengan kriteria hasil : untuk terlibat Ngasem
Klampis L.12111 dalam
Ngasem 1. Keterpaparan perawatan
informasi balita
meningkat (5) Terapeutik
2. Kemampuan 2. Diskusikan
memenuhi cara merawat
kebutuhan anggota balita di
keluarga rumah, seperti
meningkat (5) membuat
Waktu
Diagnosa Tujuan dan kriteria
Intervensi Sasaran Hari Metode Media PJ
Keperawatan hasil Tempat
/tanggal
3. Perilaku bertujuan permainan
dan perilaku sehat montessori
membaik (5) 3. Fasilitasi
keluarga
untuk
membuat
permainan
yang dapat
mengembang
kan
kemampuan
motorik balita
Edukasi
4. Jelaskan cara
membuat
permainan
montessori
5. Anjurkan
keluarga
untuk terlibat
dalam tahap
perkembanga
n balita
BAB 6
IMPLEMENTASI KEGIATAN PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS
POKJA BALITA DI RW 1 RT 1 KELURAHAN KLAMPIS NGASEM
KECAMATAN SUKOLILO KOTA SURABAYA
Planinng
Diharapkan ibu balita di RT 1 RW 1 dapat
membuat sendiri permainan yang aman untuk
anaknya.
BAB 8
PENUTUP
8.1 Kesimpulan
Montessori merupakan permainan yang sedang hits saat ini, dimana permainan ini dapat bermanfaat dalam hal merangsang
motorik anak. Selain itu, juga dapat membantu keaktifan ibu dalam ikut serta pembuatan permainan untuk balitanya demi
menjaga keamanan saat anak bermain. Maka dari itu, kegiatan demonstrasi pembuatan permainan Montessori ini dilaksanakan
untuk memberikan pandangan kepada ibu-ibu yang memiliki balita untuk menjaga kemanan dalam hal permainan anaknya
sehingga dapat mengurangi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti keracunan pada anak akibat menggigit dan menelan
bahan berbahaya dalam permainan anak. Acara dilaksanakan Kamis, 2 Februari 2023 pukul 09.30-10.30 WIB di balai RW 1 dan
dihadiri 11 pasang ibu dan anak. Sebelum anak mempraktekan permainan Montessori, peraga memberikan demonstrasi
pembuatan permainan tersebut.
8.2 Saran
a) Diharapkan ibu dapat menerapkan pembuatan permainan Montessori di rumah dengan lebih kreatif dan inovatif
untuk meningkatkan kemanan bagi anak
b) Diharapkan anak dapat menjadi lebih aktif dan dapat terlatih motoriknya.