Anda di halaman 1dari 8

E.

Karakerisik Bangunan Vernakuler

Beberapa karakteristik bangunan vernakuler antara lain adalah:

a. Arsitektur vernakuler mencangkup rumah tinggal dan bangunan lainnya yang berkaitan dengan
konteks lingkungan dan sumber daya setempat (lokal), individu atau masyarakat setempat yang
memilikinya mencangkup (Brunskill, 1993):

1. Rumah tinggal

2. Rumah petani dilahan pertanian

3. Banguna untuk menyimpan hasil pertanian atau ternak

4. Kincir air

5. Banguna tempat bekerja pengrajin

6. Lumbung

7. Balai adat

b. Bentuk arsitektur yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan dasar suatu komunitas
masyarakat, nilai-nilai, ekonomi, cara pandang hidup suatu masyarakat tertentu. Aspek fungsi sangat
dominan namun dibangun untuk tidak mengedepankan estetika atau hal-hal yang bersifat
gaya/langgam, jika pun ada sangat sedikit sekali perannya. Hal ini berbeda dengan arsitektur elite,
yang dicirikan oleh unsur-unsur gaya desain sengaja disirikan untuk tujuan estetika yang melampaui
kebutukan fungsional suatu bangunan (wikipedia, ensklopedia bebas) (Oliver, 1993)

c. Arsitektur tanpa dirancangbangun oleh pengrajin (Craftsman), tanpa peran seorang arsitek
profesional (architecture without architects), dengan teknik dan material lokal, lingkungan lokal:
iklim, tradisi, ekonomi (Rudofsky, 1965), (Jackson, 1984).

d. Bentuk bangunan vernakuler bersifat kasar, asli, lokal, jarang menerima inovasi dari luar, karena
didasarkan pada kebutuhan manusi (human demand) dan ketersediaan material bangunan
setempat. Sehingga fisik dan kualitas estetika, bentuk dan struktur, serta tipologi bangunanya
dipengaruhi oleh kondisi geografi setempat (Masner, 1993).

e. Banunan vernakuler bersifat abadi (timeless) yaitu memiliki keberlakuan yang panjang
konstan/terus menerus, yang diperoleh dari reaksi naluri /spontan/ tidak sadar diri terhadap kondisi
ingkungan alam setempat (Jackson, 1984).

f. Arsitektur vernakuler merupakan produk pertukangan secara manual dalam membangun yang
didasarkan pada logika sederhana, diulang dalam jumlah yang terbatas sebaai adaptasi terhadaop
iklim, bahan da adat istiadat setempat.

g. Pola transfer pengetahuan dilakukan secara verbal (tidak tertulis) dari generasi kegenerasi
berikutnya individu-individu dibimbing oleh suatu rangkaian konvensi (atuean tidak tertulis) yang
dibangun dalam lokalisasinya (Paul Oliver, Ensiklopedia Arsitektur Vernakuler).

F. Ciri-Ciri Arsitektur Vernakuler

Adapun ciri-ciri arsitektur vernakuker yaitu:

a. Bangunan yang dibangun berdasarkan kebiasaan dari masayarakat setempat.


b. Menggunakan bahan yang alami (lokal) dan memiliki teknik struktur yang sederhana, cara
pengerjaannya oleh penduduk lokal.

c. Merupakan hasil kebudayaan masyarakat (Human Demand) dan bukan merupakan rancangan
seorang asrsitek

d. Bangunan yang dibanguun berdasarkan obyek dari masyarakat setempat.

e. Adanya karakter lokal yang responsif terhadap lingkungan

f. Merupakan respon yang efektif terhadap fungsi lingkungan yang alami dan lingkungan sosial.

g. Adanya repetisi atau pengulangan bentuk dan bangunannya cenderung sama dengan yang lain

Arsitektur vernakular digambarkan sebagai arsitektur yang didasarkan pada


kebutuhan lokal, ditentukan oleh ketersediaan bahan-bahan khusus asli daerahnya
dan mencerminkan tradisi dan praktik budaya setempat. Secara tradisional, studi
arsitektur vernakular tidak melibatkan arsitek dengan sekolah formal, tetapi
sebaliknya keterampilan desain dan tradisi pembangun lokal, yang jarang diberikan
atribusi untuk pekerjaan itu.

Namun saat ini, arsitektur vernakular telah diperiksa oleh para perancang dan
industri bangunan dalam upaya untuk lebih sadar terhadap energi dengan desain
dan konstruksi kontemporer, bagian dari minat yang lebih luas dalam gaya desain
sustainable. Dengan demikian, dapat disimpulkan ciri-ciri arsitektur vernakular secara
umum sebagai berikut :

 Lokal dan Kontekstual


 Menggunakan material yang tersedia di lokasi
 Menggunakan tukang lokal untuk mendapatkan hasil yang optimal
 Program ruang menyesuaikan dengan kondisi di lokasi
 Bentuk/keluaran tetap mencerminkan kebudayaan setempat
Bangunan Bandara Soekarno Hatta merupakan bangunan neo-vernakular yang dengan sangat jelas
memperlihatkan konsep asli vernakularnya seperti pada penggunaan bentuk-bentuk atap joglo dan
atap-atap pelana (lipat) yang banyak digunakan pada bangunan tradisional Indonesia.

Masjid Raya Sumatera Barat adalah masjid terbesar di Sumatera Barat Masjid yang berada di tempat
paling stategis, persis di jantung ibu kota. Tepatnya, di persimpangan antara Jalan Khatib Sulaiman
dan Jalan KH Ahmad Dahlan, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang.
Masjid Raya Sumatera Barat merupakan masjid terbesar di Sumatera Barat, Indonesia. Masjid ini
dirancang oleh Tim Khusus yang dibentuk oleh pemerintah Sumatra Barat. Berbeda dari kebanyakan
masjid lainnya, masjid ini memiliki bentuk yang unik yaitu dengan menggabungkan unsur-unsur dari
rumah gadang, dan unsur modern, bentuk yang unik menimbulkan persepsi yang bermacam-macam
dari masyarakatnya sendiri, baik positif maupun negatif. Dari persepsi yang bermacam-macam
tersebut penulis mencoba menelusuri apa makna yang muncul dari bentuk bangunan masjid
tersebut. Pencarian makna pada desain masjid ini dilakukan dengan menganalisis bentuk visual,
tema, dan esensi di balik itu. Penelitian ini meneliti bagian interior masjid yang menjadi ikon pada
bangunan ini yang meliputi arsitektur dan interior bangunannya. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh penulis, masjid ini merupakan bangunan Neo-Vernakular, konsep yang diangkat
adalah “Musyawarah dan Mufakat” yang dikenal sebagai filosofi masyarakat Minangkabau dalam
mengambil keputusan. Melalui penelitian ini penulis menemukan bahwa masjid ini merupakan
simbol pemersatu bagi umat Islam di Sumatera Barat. Hal tersebut dapat dilihat dari perkembangan
budaya masyarakat setempat bahwa umat Islam di Sumatera Barat memiliki beberapa aliran dan
beberapa cara pandang yang berbeda terhadap Islam. Dengan demikian, secara tidak langsung
masjid ini diharapkan dapat memberikan dampak sosial dan psikologis yang mampu mewakili
penyatuan umat Islam di Sumatera Barat.

Anda mungkin juga menyukai