PENDAHULUAN
• ARTI ANAK MENURUT KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA
Anak
Kata Nomina (kata benda)
1) keturunan yang kedua
contoh: 'ini bukan anaknya, melainkan cucunya’
2) manusia yang masih kecil
contoh: 'anak itu baru berumur enam tahun'
• ARTI ANAK MENURUT UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN ANAK
Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak
yang masih dalam kandungan.
• ARTI ANAK MENURUT UNDANG-UNDANG KESEJAHTERAAN ANAK
Anak adalah yang belum mencapai 21 tahun dan belum menikah.
a. Pada saat memeriksa Anak Korban dan/atau Anak Saksi, Hakim dapat memerintahkan agar
Anak dibawa keluar ruang sidang.
b. Pada saat pemeriksaan Anak Korban dan/atau Anak Saksi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), orang tua/Wali, Advokat atau pemberi bantuan hukum lainnya, dan Pembimbing
Kemasyarakatan tetap hadir.
c. Dalam hal Anak Korban dan/atau Anak Saksi tidak dapat hadir untuk memberikan keterangan di
depan sidang pengadilan, Hakim dapat memerintahkan Anak Korban dan/atau Anak Saksi didengar
keterangannya:
• melalui pemeriksaan langsung jarak jauh dengan alat komunikasi audiovisual dengan
didampingi oleh orang tua/Wali, Pembimbing Kemasyarakatan atau pendamping lainnya.
a. Sebelum menjatuhkan putusan, Hakim memberikan kesempatan kepada orang tua/Wali dan/atau
pendamping untuk mengemukakan hal yang bermanfaat bagi Anak.
b. Dalam hal tertentu Anak Korban diberi kesempatan oleh Hakim untuk menyampaikan pendapat
tentang perkara yang bersangkutan.
d. Dalam hal laporan penelitian kemasyarakatan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak
dipertimbangkan dalam putusan Hakim, putusan batal demi hukum.
Pasal 61
e. Pembacaan putusan pengadilan dilakukan dalam sidang yang terbuka untuk umum dan dapat tidak dihadiri oleh Anak.
f. Identitas Anak, Anak Korban, dan/atau Anak Saksi tetap harus dirahasiakan oleh media massa sebagaimana dimaksud dalam
Pasal
• HAK – HAK ANAK SEBAGAI ANAK PELAKU
a.Sidang Tertutup
b.Dipimpin Oleh Hakim Tunggal
c. Didampingi Penasehat Hukum
d.Hakim Harus Memberitahukan Adanya Hak-Hal Anak
e.Selama Proses Persidangan Pelaku Tindak Pidana Anak Dapat Didampingi
f. Orang Tua/Wali
g.Adanya Litmas Dari Petugas pembimbing Kemasyarakatan (Bapas)
h.Selama Proses Persidangan Pelaku Didampingi Oleh Petugas
Pembimbing Kemasyarakatan (Bapas)
i. Hakim Memberikan Kesempatan kepada Orang Tua/Wali Untuk Mengemukakan
Segala Hal Yang Berkaitan Dan Bermanfaat Bagi Anak.
CONTOH MODUS OPERANDI TINDAK PIDANA
EKSPLOITASI YANG MELIBATKAN ANAK
• Pelaku dengan anak korban berkenalan melalui media sosial yaitu Facebook, Instagram, MiChat, Twitter dan WhatsApp.
• Selanjutnya korban dan pelaku bertemu di tempat tongkrongan atau tempat makan.
• Kemudian pelaku menjadikan pacar dan mengajak anak korban untuk menginap di hotel selama beberapa hari.
• Selama pelaku dan korban menginap / tinggal di hotel pelaku melakukan hubungan layaknya suami istri atau hubungan badan.
• Kemudian pelaku membuat akun aplikasi MiChat dan mengoperasikan aplikasi MiChat tersebut melalui handphone pelaku
sebagai joki (pencari tamu) menawarkan korban kepada laki-laki melalui aplikasi MiChat sebagai wanita b.o (Booking Online).
• Anak korban diberikan tarif Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah) s.d Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) di aplikasi MiChat.
• Di dalam kamar hotel, satu orang anak korban bisa memiliki 2 s.d 3 joki atau pencari tamu.
• Anak korban ditawarkan dari sekitar jam 12.00 WIB s.d jam 02.00 WIB oleh pelaku melalui aplikasi MiChat.
• Anak korban dalam satu hari bisa mendapatkan 2 s.d 3 tamu laki-laki.
• Uang dari hasil prostitusi online yang ditawarkan pelaku melalui aplikasi Michat, digunakan untuk membayar sewa kamar hotel
dan juga untuk kebutuhan sehari-hari yang di tanggung oleh anak korban.
• Para pelaku atau joki mendapat fee sebesar Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah) s.d Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) per
tamu.
• Pada malam hari pelaku atau joki bisa melakukan hubungan badan terhadap anak korban setelah selesai memberikan tamu.
PENGUNGKAPAN TINDAK PIDANA YANG
DILAKUKAN ANAK SELAMA 2020-2021
Memasuki masa Pandemi Covid-19, terjadi peningkatan
tindak pidana yang melibatkan anak dibawah umur di
wilayah hukum Polda Metro Jaya secara signifikan.
Beberapa kasus yang telah diungkap oleh Unit 4
Subdit 5 Renakta Ditreskrimum PMJ pada tahun 2020
sampai dengan bulan Maret 2021 adalah Eksploitasi
terhadap anak dibawah umur secara ekonomi dan
seksual dan juga prostitusi online dengan melibatkan 438
(empat ratus tiga puluh delapan) Anak dibawah umur.