Anda di halaman 1dari 7

MODUL

Keperawatan Kesehatan Jiwa 1

“Asuhan Keperawatan Jiwa Diagnosa Sehat”


Anak Sekolah – Lansia

PENYUSUN

Ns. Sri Supami, SKep, SPd, MKes


BAB I
PENDAHULUAN

a. Latar belakang
Pemenuhan kebutuhan kesehatan individu secara holistic meliputi upaya untuk
mengembalikan kesehatan kognitif, afektif, fisiologis, perilaku dan social. Tindakan
keperawatan jiwa tidak hanya diberikan kepada individu di rumah sakit jiwa, tetapi individu
di rumah sakit umum dan di komunitas juga perlu mendapatkan pelayanan kesehatan jiwa,
baik kepada masyarakat yang sehat, risiko maupun gangguan jiwa.

Untuk Diagnosa sehat perlu kesiapan peningkatan perkembangan ibu hamil. Kesiapan
peningkatan perkembangan bayi, kesiapan peningkatan perkembangan kanak-kanak,
kesiapan peningkatan perkembangan anak pra-sekolah, kesiapan peningkatan perkembangan
anak sekolah, kesiapan peningkatan perkembangan remaja, kesiapan peningkatan
perkembangan dewasa muda, kesiapan peningkatan perkembangan dewasa tua, kesiapan
peningkatan perkembangan lansia dan difisien pengetahuan.

b. Deskripsi singkat
Sehat jiwa adalah Suatu kondisi mental sejahtera yang memungkinkan hidup harmonis dan
produktif. (UU Kesehatan Jiwa Tahun 2014)

Manfaat modul
Modul ini berusaha memberikan penjelasan mengenai asuhan keperawatan diagnose sehat

d. Tujuan pembelajaran
1. Kompetensi dasar
Setelah mempelajari modul ini diharapakan mahasiswa mampu mengkaji, mendiskusikan,
menjelaskan serta mengaplikasikan.

2. Indikator keberhasilan
Setelah mempelajari modul ini diharapkan Anda dapat memahami asuhan keperawatan diagnose
sehat.

e. Materi pokok
- Asuhan keperawatan diagnose sehat anak sekolah-lansia

f. Petunjuk belajar
1. Silahkan Anda mempelajari modul ini secara berurutan mulai dari bab I sampai dengan bab III.
2. Bacalah setiap isi sub-materi pokok dengan seksama untuk memperoleh pemahaman yang baik
tentang keseluruhan sub-materi pokok tersebut sebagai dasar memahami materi pada bab selanjutnya.
3. Setelah Anda mempelajari keseluruhan isi setiap sub-materi pokok sampai rangkuman, cobalah Anda
menjawab pertanyaan latihan sebagai tolok ukur tingkat pemahaman Anda terhadap materi tersebut.
4. Apabila Anda belum merasa puas dengan tingkat pemahaman Anda, bacalah uraian sub-materi pokok
sampai Anda merasa telah memahami dengan baik.
5. Selanjutnya Anda dapat melanjutkan ke sub-materi pokok lain pada bab selanjutnya dengan langkah
yang Anda lakukan sebelumnya.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Uraian Materi


Perkembangan kemampuan psikososial anak usia sekolah adalah kemampuan menghasilkan karya,
berinteraksi dan berprestasi dalam belajar.jika anak sekolah tidak mampu tidak mampu mencapai
perkembangan maka anak sekolah akan mengalami rendah diri/minder (Keliat, dkk, 2015).

Perkembangan remaja adalah Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa
kanak-kanak ke masa dewasa

Batasan remaja :

- Usia remaja antara 12 – 18 tahun (Haber at al,1987 dalam Achiryani, 2005)

- Usia remaja antara 12 – 20 tahun (Wilson & Kneils, 1988 dalam Achiryani, 2009)

Tahap perkembangan pada usia 18-40 tahun. Perkembangan psikososial pada dewasam
muda adalah keintiman/keakraban dengan orang lain, terutama lawan jenis yg
memperlihatkan kasih sayang dan cinta. Pada tahap ini, individu mencoba untuk
mandiri, mempunyai pekerjaan membangun keluarga, dan mencukupi kebutuhan
dirinya. Interaksi yg dilakukan mengarah pada bekerja, perkawinan, dan mempunyai
keluarga serta menjadi bagian dari masyarakat (Keliat, 2015)

Tahap perkembangan pada usia 40-65 tahun. Perkembangan dewasa tua meningkatkan
keberhasilan dalam keluarga, pekerjaan, dan kepedulian terhadap masyarakat (Keliat,
2015).

Tanda Dan Gejala anak sekolah :


a. Menyebutkan nama dan jenis kelamin
b. Menyebutkan nama dan fungsi benda
c. Membaca doa
d. Mengungkapkan perasaan marah, senang, takut dan sedih
e. Menyampaikan pendapat dan keinginan, puas dengan keberhasilan
f. Menceritakan kebaikan dan mengungkapkan kesalahan
g. Membaca, menulis, berhitung
h. Mempunyai prestasi akademik
i. Mepumnyai teman sebaya

Diagnosa Keperawatan :
Kesiapan Peningkatan Perkembangan Anak Sekolah

Tindakan Keperawatan Pada Anak Sekolah :


a. Bantu anak mengembangkan kecerdasan : mendiskusikan kelebihan dan kemampuan anak
b. Bantu anak mengenal dan memahami nilai moral : terapkan nilai agama dan budaya positif
pada anak
c. Latih anak mengembangkan ketrampilan sosial : beri waktu anak untuk bermain diluar
rumah bersama teman dan kelompoknya
d. Latih kedisiplinan pada anak, bimbing anak saat menonton televisi, membuku cerita,
bermain gadget dan menilbaca ai manfaatnya
e. Aja rkan kebersihan diri
f. Beri pujian pada setiap pencapaian anak

Kondisi remaja
Masa transisi (fisik: matang tetapi emosi belum) adanya gejolak emosi, peka terhadap
stress, frustasi, dan konflik internal dan eksternal.
Ciri dan tuntutan perkembangan: ingin tahu, protes terhadap orang tua, sangat
memperhatikan badan sendiri, setia kawan dengan kelompok sebaya, perilaku labil

Sikap orang tua: mengamati, ikut serta dalam permainan, bercakap, mendampingi dan
membimbing, dapat mengatasi kebingungan (pemimpin yg baik)

Yang harus diperhatikan: pengaruh teman sebaya, beri tugas rutin, latih berani, belajar
bersama, mengisi waktu luang, rekreasi wajar dan sehat, pendidikan seks yang sesuai

Proses keperawatan
a. Pengkajian
1). Pengumpulan data meliputi observasi dan interpretasi pola perilaku,
mencangkup informasi, antara lain :
a). Pertumbuhan dan perkembangan
b). Keadaan biofisik
c). Keadaan emosi
d). Pola penyelesaian masalah
e). Pola interaksi
f). Latar belakang social budaya
g). Penampilan hidup sehari-hari
h). Pola penyelesaian masalah ( denial, acting out dan menarik diri )
i). Persepsi tentang kesehatannya
j). Tujuan kesehatan remaja
k). Lingkungan ( fisik, emosi, ekologi )
l). Sumber materi dan nara sumber yang tersedia bagi remaja ( sahabat, dan
keterlibatan masyarakat ).

Dalam berkomunikasi dengan remaja, perawat harus mengerti bahwa :


a. Perasaan dan konflik cenderung diekspresikan melalui perilaku kasar daripada
secara verbal
b. Remaja mempunyai bahasa mereka sendiri
c. Kata-kata kotor sering diucapkan oleh remaja, terutama remaja yang sangat
terganggu
d. Banyak data yang diperoleh hanya dengan mengamati perilaku remaja, cara
berpakaian, dan lingkungan

Diagnosis Keperawatan :
 Kesiapan peningkatan perkembangan remaja
 Memulai rasa identitas pribadi
 Meningkatkan minat pada lawan jenis
 Menggabungkan perubahan seks sekunder ke dalam citra tubuh
 Memulai perumusan tujuan okupasional
 Memulai pemisahan dari autoritas keluarga

Perencanaan dan Implementasi


1. Masalah utama yang biasa dialami remaja berkaitan dengan :
a. Perilaku seksual
b. Keinginan untuk bunuh diri
c. Keinginan untuk lari dari rumah
d. Perilaku anti sosial
e. Perilaku mengancam
f. Keterlibatan narkoba
g. Masalah diit
h. Takut sekolah
i. Hipochondriasis
Implementasi kegiatan perawat meliputi :

1. Pendidikan pada remaja dan orang tua

2. Terapi keluarga

3. Terapi kelompok

4. Terapi individu

Karakteristik Perilaku Normal pada dewasa


a. Melakukan hal-hal positif
b. Menyayangi keluarga
c. Menolong orang lain
d. Rajin beribadah
e. Memiliki motivasi yg tinggi
f. Mempunyai pekerjaan
g. Mempunyai keluarga
h. Mempunyai kelompok sosial
i. Mempunyai bakat

Intervensi Perkembangan Normal Dewasa

a. Diskusikan tentang perkembangan usia dewasa tua yg normal dan menyimpang


b. Diskusikan cara mencapai perkembangan usia dewasa tua
- Menetapkan tujuan hidup
- Mempunyai pekerjaan
- Merawat keluarga dengan baik
- Berinteraksi dengan banyak orang
- Melibatkan diri dalam kegiatan di masy

c. Diskusikan penyimpangan perkembangan dan cara mengatasi melalui pelayanan


kesehatan

Karakteristik Perilaku Normal pada lansia


a. Mempunyai harga diri tinggi
b. Menilai kehidupannya berarti
c. Menerima nilai dan keunikan orang lain
d. Menerima dan beradaptasi terhadap perubahan dalam kehidupan
e. Merasa dicintai dan berarti dalam keluarga
f. Berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan spiritual
g. Menyiapkan diri ditinggalkan anak yg telah mandiri
h. Menyiapkan diri ditinggal meninggal pasangan
i. Menyiapkan diri menerima datangnya kematian

Intervensi Perkembangan Normal pada lansia


a. Diskusikan perkembangan dan perubahan pada lansia
b. Diskusikan makna dan perubahan fisik
c. Diskusikan makna dan perubahan pikiran
d. Diskusikan makna dan perubahan fungsi social
e. Diskusikan makna dan perubahan aspek spiritual

Rangkuman Materi

Perkembangan kemampuan psikososial anak usia sekolah adalah kemampuan menghasilkan karya,
berinteraksi dan berprestasi dalam belajar.jika anak sekolah tidak mampu tidak mampu mencapai
perkembangan maka anak sekolah akan mengalami rendah diri/minder (Keliat, dkk, 2015).
Perkembangan remaja adalah Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa
kanak-kanak ke masa dewasa

Batasan remaja :

- Usia remaja antara 12 – 18 tahun (Haber at al,1987 dalam Achiryani, 2005)

- Usia remaja antara 12 – 20 tahun (Wilson & Kneils, 1988 dalam Achiryani, 2009)

Tahap perkembangan pada usia 18-40 tahun. Perkembangan psikososial pada dewasam
muda adalah keintiman/keakraban dengan orang lain, terutama lawan jenis yg
memperlihatkan kasih sayang dan cinta. Pada tahap ini, individu mencoba untuk
mandiri, mempunyai pekerjaan membangun keluarga, dan mencukupi kebutuhan
dirinya. Interaksi yg dilakukan mengarah pada bekerja, perkawinan, dan mempunyai
keluarga serta menjadi bagian dari masyarakat (Keliat, 2015)

Tahap perkembangan pada usia 40-65 tahun. Perkembangan dewasa tua meningkatkan
keberhasilan dalam keluarga, pekerjaan, dan kepedulian terhadap masyarakat (Keliat,
2015).
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
1. Kesiapan peningkatan perkembangan pada anak sekolah
2. Kesiapan peningkatan perkembangan pada remaja
3. Kesiapan peningkatan perkembangan pada dewasa muda
4. Kesiapan peningkatan perkembangan pada dewasa pertengahan
5. Kesiapan peningkatan perkembangan pada lansia

Evaluasi
1. Sebutkan diagnosa pada anak sekolah
2. Sebutkan tanda dan gejala pada remaja
3. Sebutkan tindakan keperawatan pada dewasa

Jawaban
1. Kesiapan peningkatan perkembangan anak sekolah
2. Masa transisi (fisik: matang tetapi emosi belum) adanya gejolak emosi, peka terhadap
stress, frustasi, dan konflik internal dan eksternal.
Ciri dan tuntutan perkembangan: ingin tahu, protes terhadap orang tua, sangat
memperhatikan badan sendiri, setia kawan dengan kelompok sebaya, perilaku labil
Sikap orang tua: mengamati, ikut serta dalam permainan, bercakap, mendampingi dan
membimbing, dapat mengatasi kebingungan (pemimpin yg baik)
Yang harus diperhatikan: pengaruh teman sebaya, beri tugas rutin, latih berani, belajar
bersama, mengisi waktu luang, rekreasi wajar dan sehat, pendidikan seks yang sesuai
3. a. Diskusikan tentang perkembangan usia dewasa tua yg normal dan menyimpang
b. Diskusikan cara mencapai perkembangan usia dewasa tua
- Menetapkan tujuan hidup
- Mempunyai pekerjaan
- Merawat keluarga dengan baik
- Berinteraksi dengan banyak orang
- Melibatkan diri dalam kegiatan di masy
c. Diskusikan penyimpangan perkembangan dan cara mengatasi melalui pelayanan
kesehatan

Referensi
Keliat, Budi Anna dkk. (2020). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa..Jakarta : EGC
Nasir, A. (2010). Dasar-Dasar Keperawatan Jiwa. Jakarta : Salemba Medika.
Schultz dan Videback. (2005). Manual Psychiatric Nursing Care Plan. 5th edition. Lippincott-
Raven Publisher: philadelphia.
Stuart dan Sundeen. (2015). Buku Saku Keperawatan Jwa. Edisi 3. Jakarta : EGC
Videbeck, S.L. (2013). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai