Anda di halaman 1dari 8

KISI – KISI ANTROPOLOGI

Kisi-kisi Antro Pak Rusdy


1. Pandangan Dunia Barat dan Non-barat terhadap Dunia Kesehatan
- Kesehatan merupakan sesuatu yang sangat kompleks. Melihatnya secara parsial
akan menyebabkan terjadinya perbedaan-perbedaan persepsi tentang kesehatan
tersebut
- Inilah yang terjadi sejak berabad-abad yang lalu, dan berdampak pada terjadinya
perbedaan pendekatan dalam mengobati suatu penyakit.
- Umumnya, ada dua pandangan terhadap berbagai hal di dunia ini, termasuk pula
masalah kesehatan. Secara umum, barat selalu menjadi simbol dari sudut pandang
materi ataupun pendekatan empiris, sedangkan timur menjadi simbol dari sudut
pandang non materi atau pendekatan spiritual.
- Menurut pandangan barat, dokter yang hebat adalah yang spesialistis dan
mengetahui segala hal mengenai komponen-komponen pembentuk tubuh,
sedangkan menurut pandangan timur, dokter yang hebat adalah yang bijaksana
dalam memperbaiki sinergisitas seorang individu dalam tatanan sosial maupun
alam.
- Melihat kesehatan sebagai suatu sistem dengan menggunakan pendekatan holistik,
pandangan barat dan timur klasik ini bukanlah sesuatu yang harus dibenturkan akan
tetapi dua hal yang melengkapi satu sama lainnya.

2. Etnomedisin
Etnomedisin secara etimologi berasal dari kata Ethno (Etnis) dan Medicine
(Obat). Hal ini menunjukan bahwa Etnomedisin sedikitnya berhubungan dengan dua hal
yaitu etnis dan obat. Secara ilmiah dinyatakan bahwa etnomedisin merupakan presepsi
dan konsepsi masyarakat lokal dalam memahami kesehatan atau studi yang
mempelajari sistem medis etnis tradisional. (Bhasin, 2017;Daval 2009).

3. Bentuk Pengobatan Tradisional


A. Pengertian
Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan,
bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik atau campuran dari bahan – bahan
tersebut, yang secara tradisonal telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan
pengalaman.
B. Sediaan Obat Tradisional
- Jamu
- Obat Herbal Terstandar ( OHT )
- Obat Fitofarmaka
4. Profesionalisme Perawat
Perawat Profesional adalah perawat yang bertanggung jawab dan berwewenang
memberikan pelayanan keperawatn secara mandiri dan atau berkolaborasi dengan
tenaga kesehatan lain sesuai dengan kewenangannya ( Depkes RI, 2002 ).
Tujuan proses Profesionalisme Keperawatan adalah agar di peroleh hasil asuhan
keperawatan yang bermutu, efektif, dan efesien sesuai dengan kebutuhan dan agar
pelaksanaannya dilakukan secara sistematis, dinamis, dan berkelanjutan.

5. Hubungan Perawat dan Dokter


Kolaborasi merupakan proses komplek yang membutuhkan shering pengetahuan
yang direncanakan yang disengaja,dan menjadi tanggung jawab bersama untuk
merawat pasien. Kadangkala itu terjadi dalam hubungan yang lama antara tenaga
profesional.
Kolaborasi adalah suatu proses dimana praktisi keperawatan atau perawat klinik bekerja
dengan dokter untuk memberikan pelayanan kesehatan dalam lingkup praktek
profesional keperawatan, dengan pengawasan dan supervisi sebagai pemberi petunjuk
pengembangan kerjasama atau mekanisme yang ditentukan oleh perturan suatu negara
dimana pelayanan diberikan. Perawat dan dokter merencanakan dan mempraktekkan
sebagai kolega, bekerja saling ketergantungan dalam batas-batas lingkup praktek
dengan berbagi nilai-nilai dan pengetahuan serta respek terhadap orang lain yang
berkonstribusi terhadap perawatan individu, keluarga dan masyarakat.

6. Pandangan Budaya terhadap Status Gizi Masyarakat


Masalah gizi kini sangat luas, gizi di sini tidak hanya berhubungan dengan
masalah pangan,kesehatan, dan pengasuhan tetapi masalah gizi di sini juga
berhubungan dengan masalah sosial ekonomi,budaya,pendidikan dan lingkungan,
dalam tulisan ini sedikit saya membahas masalah pengaruh budaya terhadap status gizi
masyarakat.

7. Implikasi Antropologi dalam Praktik Keperawatan


- Sejarah keilmuan yang sedang dipelajari bermula dari filsafat sebagai “mother of
science” dalam ilmu yang mempelajari manusia terdiri dari sosiologi, antropologi dan
psikologi. Dalam perkembangan keilmuan selanjutnya, ketiga ilmu ini dikategorikan
sebagai ilmu prilaku
- Secara teori dan praktis, antropologi kesehatan sebagai ilmu akan memberikan suatu
sumbangan pada pelayanan kesehatan. Bentuk dasar sumbangan keilmuan tersebut
berupa pola pemikiran, cara pandang atau bahkan membantu dengan paradigm
untuk menganalisis suatu situasi kesehatan.
- Definisi implikasi
 Kata implikasi memiliki arti yang cukup luas sehingga maknanya cukup beragam.
Implikasi didefinisikan sebagai suatu akibat yang terjadi karena suatu hal ,
implikasi memiliki makna bahwa sesuatu yang disimpulkan dalam suatu penelitian
yang lugas dan jelas.
 Implikasi dalam bahasa Indonesia adalah efek yang ditimbulkan dimasa depan
atau dampak yang dirasakan ketika melakukan sesuatu.
 Implikasi adalah akibat langsung yang terjadi karena suatu hal misalnya :
penemuan atau karena hasil penelitian

- Macam-macam implikasi
 Implikasi teoritis : pada bagian ini peneliti menyajikan gambaran lengkap
mengenai implikasi teoritikal dari penelitian. Bagian ini bertujuan untuk
meyakinkan penguji pada mengenai konstribusi terhadap ilmu pengetahuan
dalam teori-teori yang digunakan untuk memecahkan masalah penelitian, tetapi
implikasinya bagi teori-teori yang relevan dengan bidang kajian utama yang
disajikan dalam model teoritis.

 Implikasi manajerial : pada bagian ini, peneliti menyajikan berbagai implikasi


kebijakan yang dapat dihubungkan dengan temuan-temuan yang dihasilkan
dalam penelitian ini implikasi manajerial memberikan konstribusi praktis bagi
manajemen.

 Implikasi metodologi : bagian ini bersifat opsional dan menyajikan refleksi penulis
mengenai metodologi yang digunakan dalam penelitiannya. Misalnya pada bagian
ini dapat disajikan penjelasan mengenai bagian-bagian metode penelitian mana
yang telah dilakukan dengan sangat baik dan bagian mana yang relative sulit serta
prosedur mana yang telah dikembangkan untuk mengatasi berbagai kesulitan
yang sebelumnya tidak digambarkan sebelumnya dalam metode penelitian.

- Pengertian Antropologi Kesehatan


 Antropologi Kesehatan adalah pemahaman biobudaya manusia dan karya-
karyanya, yang berhubungan dengan kesehatan dan pengobatan ( Hochtrasser
dan Tapp, 1970;245) Antropologi mempunyai pandangan tentang pentingnya
pendekatan budaya. Budaya merupakan pedoman individual sebagai anggota
masyarakat dan bagaimana cara memandang dunia, bagaimana mengungkapkan
emosinya, dan bagaimana berhubungan dengan orang lain, kekuatan
supernatural, atau Tuhan serta lingkungan alamnya.
 Perkembangan antropologi kesehatan sehubungan dengan fenomena konsep
sehat sakit dapat dilihat dari factor berikut :
1. Biologis dan ekologis disebut sebagai kutub biologi dengan mengamati
pertumbuhan dan perkembangan manusia maupun penyakit dalam evolusi
ekologis. Kajian ini didukung ilmu lain seperti genetika, anatomi, serologi,
biokimia
2. Psikologis dan sosial budaya disebut sebagai kutub sosial mengamati prilaku
sakit pada pasien, mempelajari etnomedisin, petugas kesehatan dan
profesionalisme, hubungan perawat-dokter-petugas farmasi. Kajian ini
didukung ilmu seperti psikologi, sosiologi, administrasi, poloyik, komunikasi,
bahasa, kesehatan masyarakat, pendidikan kesehatan.

8. Implikasi Transkultural dalam Praktik Keperawatan


- Transcultural Nursing adalah suatu area/wilayah keilmuwan budaya pada proses
belajar dan praktek keperawatan yang fokus memandang perbedaan dan kesamaan
diantara budaya dengan menghargai asuhan, sehat dan sakit didasarkan pada nilai
budaya manusia, kepercayaan dan tindakan, dan ilmu ini digunakan untuk
memberikan asuhan keperawatan khususnya budaya atau keutuhan budaya kepada
manusia (Leininger, 2002).
- Asumsi mendasar dari teori adalah perilaku Caring. Caring adalah esensi dari
keperawatan, membedakan, mendominasi serta mempersatukan tindakan
keperawatan.
- Tindakan Caring dikatakan sebagai tindakan yang dilakukan dalam memberikan
dukungan kepada individu secara utuh.
- Perilaku Caring semestinya diberikan kepada manusia sejak lahir, dalam
perkembangan dan pertumbuhan, masa pertahanan sampai dikala manusia itu
meninggal.
- Human caring secara umum dikatakan sebagai segala sesuatu yang berkaitan dengan
dukungan dan bimbingan pada manusia yang utuh.
- Human caring merupakan fenomena yang universal dimana ekspresi, struktur dan
polanya bervariasi diantara kultur satu tempat dengan tempat lainnya.

9. Gambaran Masyarakat terhadap kasus yang berkaitan dengan Transkultural Nursing


Peran perawat dalam transkultural nursing yaitu menjembatani antara sistem
perawatan yang dilakukan masyarakat awam dengan sistem perawatan melalui asuhan
keperawatan. Tindakan keperawatan yang diberikan harus memperhatikan 3 prinsip
asuhan keperawatan yaitu:
1. Culture care preservation / maintenance
Yaitu prinsip membantu, memfasilitasi/memerhatikan fenomena budaya guna
membantu individu menentukan tingkat kesehatan dan guna hidup yang
diinginkan.
2. Culture care accommodation / negotiation
Yaitu prinsip membantu, memerhatikan fenomena buadaya yang ada, yang
merefleksiakan cara untuk beradaptasi, bernegosiasi / mempertimbangkan
kondisi kesehatan dan gaya hidup klien
3.Culture care repatterning / restructuring
Yaitu prinsip merekonstruksi / mengubah desain untuk membantu memperbaiki
kondisi kesehatan dan pola hidup klien ke arah yang lebih baik.
Antropologi pak Abdurahman :

1. Perpindahan posisi seseorang, kelompok atau masyarakat dari satu lapisan kelapisan social
lainnya disebut…
a. Interaksi Sosial
b. Hubungan Sosial
c. Kelompok Sosial
d. Mobilitas Sosial

2. Seorang Petani dengan kemauan dan kegigihannya berhasil menjadi seorang pengusaha
sukses. Contoh ini menggambarkan bahwa berdasarkan sifat mobilitas social termasuk
dalam…
a. Kelas social tertutup
b. Kelas social terbuka
c. A & B benar
d. Salah semua

3. Pada masyarakat yang berkelas social terbuka akan memiliki tingkat mobilitas yang lebih…
a. Rendah
b. Pasif
c. Sedang
d. Tinggi

4. Ada seorang Dosen “ M “ pada salah satu perguruan tinggi dengan status dosen biasa,
karena prestasi yang dimiliki dan kompetensinya memenuhi syarat, dosen “ M “ diangkat
menjadi direktur. Peningkatan status social ini termasuk dalam mobilitas…
a. Vertical sinking
b. Vertical kesamping
c. A & B benar
d. Vertical climbing

5. Penyebab social climbing adalah sebagai berikut, kecuali…


a. Prestasi kerja
b. Mengganti posisi yang kosong
c. Promosi
d. Melakukan perbuatan yang salah
6. Hal yang sering menimbulkan gejolak psikis bagi seseorang karena adanya perubahan pada
hak dan kewajibannya seperti seseorang bupati diberhentikan dari jabatannya karena
melakukan tindakan korupsi sehinga tidak lagi dihargai masyarakat. Kejadian ini disebut
juga…
a. Sosial climbing
b. Mobilitas horizontal
c. Mobilitas vertical
d. Sosial sinking

7. Ciri utama mobilitas horizontal adalah…


a. Terjadi perubahan derajat kedudukan
b. Terjadi perubahan ekonomi yang signifikan
c. Terjadi perubahan status social
d. Tidak terjadi dalam derajat kedudukan seseorang

8. Urbanisasi, Transmigrasi, dan migrasi merupakan gambaran gerakan social dalam bentuk…
a. Mobilitas antar generasi
b. Mobilitas vertical
c. Mobilitas Horizontal
d. Mobilitas social antar wilayah

9. Konsekuensi mobilitas social dapat berdampak positif dan negative. salah satu contoh
dampak positif adalah, kecuali :
a. Mengalami rasa puas
b. Kelompok menjadi lebih maju
c. Mendorong untuk lebih maju
d. Konflik antar kelompok

10. Konsekuensi mobilitas social dapat berdampak positif dan negative. Salah satu dampak
negative adalah, kecuali :
a. Persaingan
b. Kepuasaan
c. Perpecahan
d. Konflik

11. Faktor – faktor yang mempengaruhi mobilisasi social adalah…


a. Faktor structural
b. Faktor Individu
c. Faktor Sosial
d. Benar semua
12. Faktor pekerjaan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi mobilisasi social. Faktor
ini termasuk kedalam faktor…
a. Faktor social
b. Faktor Ganda
c. Faktor Individu
d. Faktor Struktural

13. Penekanan pada kualitas dari orang-perorang, baik dilihat dari tingkat pendidikan,
penampilan, maupun keterampilan dalam mobilisasi social adalah termasuk dalam faktor…
a. Kemujuran
b. Status social
c. Ekonomi
d. Faktor Individu

14. Terjadinya perang antar suku yang sering terjadi didaerah di Indonesia bagian timur
merupakan salah satu terjadinya pemicu mobilisasi social. Faktor ini disebut juga sebagai
faktor…
a. Faktor keamanan
b. Faktor Budaya
c. Faktor Agama
d. Faktor Politik

15. Pembagian kelas social dalam masyarakat terdiri dari, kecuali :


a. Status ekonomi
b. Status social
c. Status politik
d. Status budaya

16. Pada masyarakat Bali dibagi dalam 4 kasta, yaitu : Brahmana, Ksatria, Waisya, dan Sudra.
Pembagian kasta ini menggambarkan stratifikasi lapisan masyarakat berdasarkan..
a. Status Ekonomi
b. Status Sosial
c. Status Politik
d. Status Budaya

17. Kriteria yang lazim dilakukan dalam menentukan ukuran dasar lapisan masyarakat
berdasarkan…
a. Ukuran kekayaan
b. Ukuran kehormatan
c. Ukuran ilmu pengetahan
d. Benar semua
18. Adanya kesadaran bahwa ia adalah bagian dari lapisan kelompoknya dan adanya hubungan
timbal balik antar anggota dengan yang lainnya serta rasa memiliki bersam dan mempunyai
struktur yang berkaidah, bersistem merupakan cirri dari…
a. Hubungan social
b. Interaksi social
c. Struktur social
d. Ciri kelompok social

19. Unsur interaksi social meliputi…


a. Struktur social
b. Tindakan social
c. Relasi social
d. Benar semua

20. Terjadinya lapisan masyarakat dapat disebabkan oleh…


a. Dengan sendirinya
b. Terjadi secara sengaja
c. A & B salah
d. A & B benar

Anda mungkin juga menyukai