Anda di halaman 1dari 13

PETUNJUK TEKNIS ALIH STATUS

DAN TATA CARA PENERIMAAN ANGGOTA BARU

I. PENDAHULUAN
Sistem pembinaan umat Gereja Protestan Maluku (GPM) diselenggarakan dalam
dua pendekatan, yakni Pendidikan Formal Gereja (PFG) dan Pembinaan
Kategorial. PFG merupakan system pembinaan umat dengan bertumpu pada
sistem kirikulum dan diselenggarakan dalam dua lembaga PFG GPM yakni
Sekolah Minggu-tunas Pekebaran Injil (SMTPI), dan Katekisasi. Sedangkan
Pembinaan Kategorial dilaksanakan melalui Wadah dan Organisasi Pelayanan,
mulai dari Pemida, Perempuan Laki-laki, Lansia dan warga Gereja Profesi
(WGP).
Khusus tentang Pemuda, Angkatan Muda GPM, merupakan wadah tunggal
pembinaan pemuda gereja yang karena itu seluruh aktifitas pembinaan pemuda
diselenggarakan melalui wadah atau organisasi AMGPM yang struktur dan alat
kelengkapannya tersistem mulai dari Pengurus Besar (dilevel Sinode), Pengurus
Daerah (di level kalsis), Pengurus Cabang (di level Jemaat) dan Pengurus
Ranting (di level Sektor Pelayanan).
Bahwa sesuai dengan Azas Sinkronisasi, Kontinuitas dan Misioner dalam sisitem
pembinaan umat GPM, semua umat dalam model pembinaan kategorial dibina
dan dibentuk melalui wadah masing-masing sesuai dengan usia dan kategori
masing-masing pula.
Di sinilah keanggotaan AMGPM menjadi mutlak dimiliki oleh semua warga
GPM dalam lategori usia 17-45 tahun, bahwa karena itu, setelah anak tamat
pendidikan SMTPI (4-15 tahun), ia akan melanjutkan ke pendidikan katekiasi,
yang diperuntukan kepada remaja berusia minimal 16 tahun. Di dalam
pemberlakuan sistem PFG itu, ketika anak tamat pendidikan SMTPI, selain
diahlikan ke katekiasi, ia pun sudah dapat harus beralih status remaja ke pemuda,
yang karena itu AMGPM menjadi wadah tunggal pembinaan terhadapnya.
Mengingat akan Azas Sinkronisasi, Kontinuitas dan Misioner dalam sisitem
pembnaan umat GPM itu maka perlu diselenggarakan proses AHLI STATUS dan
PENERIMAAN ANGGOTA BARU AMGPM yang pelaksanaannya diatur dan
diselenggarakan secara bersama-sama dengan Jemaat sebagai basis pelayanan
pembinaan umat di GPM. Sebab itu mekanisme dan tata cara perlu diatur melalui
sebuah Petunjuk Teknis yang dapat menjadi pedoman bagi pelaksanaanya secara
merata di semua jemaat dan Cabang/Ranting.
II. DEFENISI
Yang dimaksud dengan :

Himpunan Petunjuk Teknis AMGPM 1


a. GPM adalaha Gereja Protestan Maluku dalam arti institus yang terstruktur
dari Sinode, Klasi dan Jemaat.
b. AMGPM adalah wadah tunggal pembinaan pemuda gereja di GPM, yang
secara structural pun terdiri atas Pengurus Besar, Pengurus Daerah, Pengurus
Cabang dan Pengurus Ranting.
c. AD/ART adalah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga AMGPM
d. PO adalah Peraturan Organisasi AMGPM
e. PFG adalah Pendidikan Formal Gereja di GPM yakni Sekolah Minggu –
Tunas Pekabaran Injil dan Katekisasi
f. SMTPI adalah Sekolah Minggu-Tunas Pekabaran Injil di GPM yang
membina, mengasuhdan mendidik anak usia 03-15 tahun
g. KATKISASI adalah proses pengalihan status remaja yang tamat PFG
minimal 16 tahun
h. ALIH STATUS adalah proses pengalihan status remaja yang tamat PFG ke
katekisasi dan AMGPM
i. PENERIMAAN ANGGOTA BARU adalah proses pembinaan, registrasi,
penerimaan seorang warga GPM yang berusia 17 tahun atau lebih dan yang
bersedia menjadi anggota AMGPM
j. FORMULIR PENDAFTARAAN adalah dokumen organisasi yang
bertujuan untuk mencatat pendaftaraan anggota baru AMGPM
k. SURAT PERNYATAAN adalah dokumen organisasi yang diisi oleh calon
anggota baru sebagai pernytaan kesedian menjadi anggota dan menerima
azas, tujuan dan kegiatan organisasi
l. ANGGOTA BARU adalah warga GPM yang berusia 17 tahun, dan tamat
SMTPI dan bersedia menjadi anggota AMGPM dana namanya tercatat dalam
Buku Induk Anngota dan memilik KTA
m. KTA adalah Kartu Tanda Anggota yang dimiliki Anggota AMGPM dan
dikeluarkan oleh Pengurus Besar sesuai dengan Buku Induk Anggota dari
Ranting
n. BUKU INDUK ANGGOTA adalah buku induk yang berisi data diri anggota
AMGPM sesuai dengan AD/ART
o. SERTIFIKAT PFG/WASMI adalah bukti Tamatan PFG GPM sesuai
dengan ketentuan PFG GPM (Wajib Sekolah Minggu)

p. KELENGKAPAN ORGANISASI adalah sesluruh surat sebagai bukti didi


(Akte Kelahiran), Pas Foto, Formulir Pendaftaran, Surat Pernyataan, dan
Sertifikat Tamat PFG (WASMI)

Himpunan Petunjuk Teknis AMGPM 2


III. DASAR
1. Anggaran Dasar AMGPM, BAB VIII tentang KEANGGOTAAN, pasal 13
2. Anggaran Rumah Tangga AMGPM, BAB II tentang KEANGGOTAAN
pasal 2,3,4,5,6 dan 7
3. PO-1, pasal 2 tentang Penerimaan Anggota, ayat 2 tentang Anggota Biasa

IV. TJUAN
1. Melanjutkan pembinaan umat secara tersistem, terencana untuk ,mencapai
profil umat sesuai dengan profil bergereja di GPM
2. Membina pemuda gereja melalui wadah tunggal pembinaan pemuda GPM
3. Mendatakan poetnsi pemuda gereja atau anggota AMGPM
4. Mengkonsolidasi peran dan tanggungjawab pemuda gereja, anggota AMGPM
dalam tugas bergereja, bermasyarakat dan berbangsa
5. Mendapatkan anggota baru yang bersedia menjalankan misi, moto, amanat
dan tugas AMGPM

V. TATA CARA DAN PROSEDUR PENERIMAAN


Sesuai dengan AD/ART dan PO, maka anggota baru yang diterima adalah :
a. Pengurus Ranting mengajukan surat pemberitahuan dan permohonan
penerimaan anggota baru kepada Majelis Jemaat setempat
b. Berkoordinasi dengan Majelis Jemaat cq Sub Seksi Pelayaan Anak Remaja
dan Katekisasi tentang waktu dan aktifitas Alih Status Rejama ke Katekisasi
dan ke AMGPM
c. Pengurus Ranting menyampaikan pemberitahuan resmi kepada calon anggota
tentang rencana Penerimaan Anggota, yaitu mereka yang telah tamat SMTPI
atau sedang dalam pendidikan Katekisasi
d. Pengurus Ranting memberikan Formulir Pendaftaran dan Surat Pernyataan
kepada calon anggota sebelum waktu Alih Status
e. Pengurus Ranting menyampaikan waktu Ahlih Status Kepada Pengurus
Cabang
f. Pengurus Cabang menghadiri acara Alih Status dan bertindak atas nama
organisasi menerima Pengalihan Status Remaja dari Majelis Jemaat Kepada
AMGPM
g. Pengurus Ranting dan Pengurus Cabang bersama-sama merencanakan dan
melaksanakan kegiatan Penerimaan Anggota setelah masa Alih Status tersbut.

VI. SYARAT-SYARAT PENERIMAAN


Anggota baru yang diterimamenjadi anggota AMGPM adalah :
a. Warga GPM berusia 17 tahun, dan ditunjukkan dengan AKte Kelahiran

Himpunan Petunjuk Teknis AMGPM 3


b. Warga GPM yang tamat SMTPI atau sedang dalam pendidikan Katekisasi,
dan dibuktikan dengan Sertifikat Tamat SMTPI
c. Mengisi Formulir Pendaftaraan dengan kelengkapan administrasi sebagai
berikut :
 Copy Akte Kelahiran (1 rangkap)
 Copy Sertifikat Tanda Tamat SMTPI
 Surat Keterangan dari Majelis Jemaat (bagi jemaat yang belum
memberlakukan Sertifikat Wajib Sekolah Minggu)
 Pas Photo Full Color (4x6 = 3 lembar, 2x3 =1 Untuk KTA)
d. Bersedia menerima azas, tujuan, moto dan menaati AD/ART AMGPM, yang
ditandai dengan Surat Pernyataan
e. Warga gereja lainnya yang bersedia menerima azas, tujuan moto, dan menaati
AD/ART AMGPM, yang ditandai dengan Surat Pernyataan
f. Berhak dan wajib mengikuti seluruh kegiatan AMGPM sesua dengan
AD/ART

VII. TATA CARA AHLI STATUS


1. Alih Status Remaja ke AMGPM berlangsung di dalam ibadah Jemaat
2. Tata Cara Alih Status dikonsultasi bersama dengan Majelis Jemaat dan Sub
Seksi PAK dan Katekhisasi
3. Jika dalam hal tertentu, Majelis Jemaat dan Sub Seksi Pelayanan Anak
Remaja dan Katekhisasi menyerahkan Tata Cara Ahli Staus untuk diatur oleh
AMGPM, maka Pengurus Ranting da/atau Pengurus Cabang dapat
mengaturnya degan ketentuan dilaksanakan setelah ibadah Jemaa, dengan tata
urutan kegiatan sebagai berikut :
a. Pembacaan Keputusan tentang Kelulusan SMTPI
b. Penyerahan Surat Tanda Tamat SMTPI Kepada Remaja yanag tamat
SMTPI
c. Penyerahan Remaja ke jenjang Kathekisasi
d. Penyerahan Remaja ke AMGPM dari Ketua Majelis Jemaat kepada Ketua
Ranting/Ketua Cabang, ditandai dengan penyerahan Sertifikat Tanda
Kelulusan SMTPI (didahului dengan Sekapur Sirih oleh Majelis Jemaat)
e. Penerimaan secara simbolik, ditandai dengan penyerahan Formulir dan
Surat Pernyataan dari calon anggota bar kepada Ketua Ranting/Cabang
(semua calon aggota baru berdiri)
f. Pernyataan Penerimaan oleh Ketua Ranting/Ketua Cabang, dengan
formulasi : Terpujilah TUHAN YESUS Kepala Gereja dan Kepala
Organisasi AMGPM. Dengarlah Firman ini : Janganlah katakana: Aku ini
masih muda, tetapi kepada siapa pun engkau kuutus, haruslah engkau
pergi, tetapi kepada siapa pun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah
Himpunan Petunjuk Teknis AMGPM 4
kausampaikan (Yeremia 1 :7), dan bersaksilah bahwa: Roh Tuhan ada
pada-ku, oleh sebab ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar
baik kepada orang-orang miskin, dan ia telah mengutus Aku untuk
memberithakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan
penglihatan kepada orang-orang miskin, da Ia telah mengutus aku untuk
memberithakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan
penglihatan kepada orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang
yang tertindas, dan untuk memberitahkan tahun rahmat Tuhan telah
dating (Lukas 4 : 18,19). Sambil bersyukur kepadanya, Angkatan Muda
Gereja Protestan Maluku di hari ini menyambut dan menerima saudara-
sauadar dalam arakan bersama, sebab: KAMU ADALAH GARAM DAN
TERANG DUNIA.
g. Menyanyikan : Lagu Wajib AMGPM
h. Bagi Remaj yang saat alih status masih berusia 16 tahun atau calon
anggota baru lainnya, diterima di tahun berikutnya di dalam Ibadah
Ranting/Cabang, dengan tata urutan cara [e], [f] dan [g], sesuai dengan
persyaratan pada Bab VI juknis ini.

VIII. KEGIATAN PENERIMAAN ANGGOTA


1. Kegiatan Penerimaan Anggota Baru dilaksanakan oleh Pengurus Cabang,
setelah kegiatan Alih Status
2. Pada Daerah di mana belum terlembaga Pengurus Cabang, Maka Kegiata
Penerimaan dan seluruh ketentuan dalam Point VI dan VII dilaksanakan oleh
Pengurus Daerah
3. Pengurus Ranting menyerahkan bukti pendaftaran kepada Pengurus
Cabang/Pengurus daerah
4. Pengurus Daerah/Cabang menyelanggarakan Kegiatan Penerimaan dengan
materi sbagai berikut :
a. Materi Organisasi :
 Pengenalan Sejarag AMGPM
 Penegenalan dan Sosialisasi AD/ART, PO dan Uraian Tugas
Pengurus AMGPM
 Pengenalan dan Penjelasan Moto AMGPM
b. Materi Gerejawi :
 Pemuda Gereja dalam Tugas Berbangsa, Bermasyarakat (sesuai
konteks Daerah/Cabang/Ranting)
 Etika Pergaulan Pemuda Gereja (sesuai masalah di masing-masing
Daerah/Cabang/Ranting)

IX. INISIASI DAN PENGUKUHAN ANGGOTA


Himpunan Petunjuk Teknis AMGPM 5
1. Inisiasi dilakasanakan setelah Calon Anggota mengikuti semua kegiatan
penerimaan
2. Tata Cara Inisiasi adalah sebagai berikut :
c. Ibadah Mediatasi (dengan tema : ‘GARAM DAN TERNG DUNIA’)
d. Prsesi Inisiasi atau Penerimaan Anggota :
 Calon anggota berdiri mengitari maedah garam dan lilin yang
menyalah
 Pengurus dan Anggota AMGPM Lainnya mengitari calon anggota
baru
 Pembacaan Surat Pernyataan oleh wakil Calon Anggota, setelah itu
calon anggota berlutut
 Akta Penerimaan oleh Ketua Ranting/Cabang/Daerah, dengan
formulasi : Dalam Bimbingan Kuasa Roh Kudus, dan sambil
bersyukur kepada TUHAN YESUS KRISTUS kepala Gereja dan
AMGPM kami menerima saudara-saudara dalam arakan bersama
sebagai anggota Tubuh Kristus untuk turut aktif melayani gereja,
masiarakat, bangsa dan negera Indonesia menuju masyarakat yang
adil makmur berasakan Pancasila dalam tugas selaku Rasul, Imam dan
Nabi oleh ketaatan mutlak kepada Yesus Kristus, Tuhan Gereja dan
dunia sampai Ia dating kepabli (adaptasi Mukadimah AMGPM)
 Penyamatan Embelm secara simbolik kepada dua orang aggota baru
 Anggota baru mencicipi garam dan membakar lilin
 Menyanyikan Lagu wajib AMGPM
 Pengekuhan Anggota oleh Pelayan Firman
 Doa syukur dan berkat
X. KETENTUAN LAIN
1. Segalah hal yang berkaitan dengan urusan agmistarsi antar lembag dan
jenjang organisasi diselenggarakan oleh Pengurus Ranting/Cabang
2. Sesuai ketentuan Point VI, VII, VIII dan IX di atas, Pengurus Ranting
mencatat Anggota Baru teresebut dalam Buku Induk Anggota
3. Sesuai pendataan tersebut, Pengurus Ranting mengajukan daftar Anggota
Baru ke Pengurus Cabang untuk diteruskan ke Pengurus Daerah dan
Pengurus Besar
4. Daftar Anggota itu sekaligus menjadi permohonan penerbitan KTA
5. Bangi anggota yang sudah terdata sebelumnya, prosedur penerbitan KTA
dilakukan sesuai dengan daftar anggota dalam Buku Induk Anggota

XI. PENUTUP

Himpunan Petunjuk Teknis AMGPM 6


Demikian Petunjuk Teknisi ini untuk dipedomani dan dilaksnakan sebagiman
telah diatur. Hal-hal yang terkait dengan ketentuan AD/ART dan PO dapat
diselenggarakan sesuai dengan konstitusi yang berlaku

ANGKATAN MUDA GEREJA PROTESTAN MALUKU


PENGURUS BESAR
Sekretariat : GEDUNG AMGPM LANTAI 2. KOMPLEKS MARANATHA. JALAN RAYA PATTIMURA AMBON
Website : https://gardatedu.info Email : pbamgpm@gamail.com

FOMULIR PENDAFTARAN ANGGOTA

Salam Sejahtera!
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama :
Tempat/Tgl. Lahir :
Usia :
Alamat :

Himpunan Petunjuk Teknis AMGPM 7


Dengan ini mengajukan permohonan pendaftaran sebagai Anggota AMGPM, dan
menyertakan bukti diri berupa:
1. Copy Akte Kelahiran
2. Copy Sertifikat Tanda tamat SMTPI/Surat Keterangan Taman SMTPI dari
Majelis Jemaat
3. Pas Photo (4x6=3, 2x3=1)
Demikian permohonan ini. TUHAN MEMBERKATI

……………20……
Calon Anggota

……………………………

ANGKATAN MUDA GEREJA PROTESTAN MALUKU


PENGURUS BESAR
Sekretariat : GEDUNG AMGPM LANTAI 2. KOMPLEKS MARANATHA. JALAN RAYA PATTIMURA AMBON
Website : https://gardatedu.info Email : pbamgpm@gamail.com

SURAT PERNYATAAN

Salam Sejahtera!
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama :
Tempat/Tgl. Lahir :
Usia :
Alamat :

Dengan ini menyatakan bahwa saya bersedia menerima azas, pengakuan moto, dan
menjalakan amanat tugas AMGPM bersama-sama dalam persekutuan Gereja Protesta
Maluku, sebagai anggota Tubuh Kristus untuk turut aktif melayani gereja,
Himpunan Petunjuk Teknis AMGPM 8
masyarakat, bangsa dan negera Indonesia menuju masyarakat yang adil dan makmur
berasakan Pancasila dalam Kristus, Tuhan Gereja dan dunia sampai Ia dating
kembali.

……………20……
Calon Anggota

……………………………

PETUNJUK TEKNIS KORESPONDEN


DAN DOKUMENTASI ADMINISTARSI AMGPM

I. PENDAHULUAN
Penataan administrasi demi ketertiban, keseragaman dan kelancaran tigas-tugas
organisasi dalah sangat penting. Untuk maksud itu, Pengurus Besar telah
melukan penyelarasan dan perampungan peraturan organisasi Sistem
Administrasi AMGPM yang selanjutnya disingkat PO 2 dan telah disahkan dalam
Musyawarah Pimpinan Paripurna XXIX AMGPM di Tifu Waikonit Buru Selatan
Tahun 2016

Peraturan administarsi AMGPM tersebut tentua saja tidak dapat dipisahkan dari
pada pedoman administrasi Gereja Protestan Maluku, Karen AMGPM sesuai
Mukadimah Anggaran Dasar Alinea I dan Bab VII Pasal 10 Ayat1, merupakan
bagian Integral dari GPM.

Untuk lebih memperjelas hal-hal yang bersifat teknis administrasi sehingga tidak
terjadi kesalah pahaman didalam menerapkan Peraturan Organisasi tersebut,
maka Pengurus Besar menyusun Pedoman korespondensi dan Dokumentasi
Himpunan Petunjuk Teknis AMGPM 9
Administarsi AMGPM (PO 2. Pasal II ayat 1) dan dibukuan untuk menjad
pedoman dalam menunjang ketertiban, keseragaman dan kelencaran administrasi
organisasi AMGPM.

II. BEBERAPA KOMPONENE ADMINISTRASI AMGPM


Komponen-komponen penunjang penyelenggaraan sistem administarsi Angkatan
Muda GPM terdiri dari :
a. Sekretariat Organisasi
b. Papan Nama Sekretariat
c. Pelayanan Tata Usaha
d. Cap Organisasi
e. Fandel Organisasi
f. Arsip dan Ekspedisi
g. Dokumentasi dan Informasi
h. Pesonalia

III. PELAYANAN TATA USAHA


Beberapa kegiatan poko yang menyangkut pelayanan Tata Usaha, anatar lain :

1. Surat Menyurat (Korespondensi)


1.1. SURAT DINAS UMUM
Sebuah surat dinas terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut :
a. Kepala Surat/Kop Surat.
kepala Surat untuk tiap jenjang organisasi sebagai berikut :

 Pengurus Besar :
ANGKATAN MUDA GEREJA PROTESTAN MALUKU
PENGURUS BESAR
Sekretariat : GEDUNG AMGPM LANTAI 2. KOMPLEKS MARANATHA. JALAN RAYA PATTIMURA AMBON
Website : https://gardatedu.info Email : pbamgpm@gamail.com

 Pengurus Daerah :
ANGKATAN MUDA GEREJA PROTESTAN MALUKU
PENGURUS DAERAH KOTA AMBON
Sekretariat : JALAN PATTIMURA . TELEPON (0911) 123456 KOTAK POS 97128 AMBON

 Pengurus Cabang :
Himpunan Petunjuk Teknis AMGPM 10
ANGKATAN MUDA GEREJA PROTESTAN MALUKU
DAERAH PULAU AMBON TIMUR
PENGURUS CABANG EBENHAEZER
Sekretariat : JALAN GANG RAJA PASSO. AMBON. TELEPON 081343304215/081343428496

 Pengurus Ranting
ANGKATAN MUDA GEREJA PROTESTAN MALUKU
DAERAH PULAU AMBON TIMUR
CABANG EBENHAEZER
PENGURUS RANTING BETHESDA
Sekretariat : JALAN SISINGAMANGANRAJA PASSO. AMBON. TELEPON 082198352431/085254352903

 Kop surat memuat data : nama lembaga, alamat lengkap, nomor


telepon, nomor kotak pos, alamat dan website, serta ditulis dengan
mengunakan huruf Kapital.
a. Kata jalan ditulis lengkap : jalan bukan Jln.
b. Kata telepon ditulis lengkap : Telepon bukan telp atau Tlp. Atau
Tel.
c. Istilah PO BOX tidak dipergunakan tetapi dipakai : Kotak Pos.
 Besar dan jenis huruf yang digunakan disesuaikan dengan ukuran
kertas atau anvelop yang digunakan
 Ukuran huruf naa organisasi lebih besar dan diberi bold daripada
nama jalan /alamat
 Untuk Kop Surat Panitia yang bersifat temporer maka penulisan
Nama Panitia setalah nama organisasi dan bertulisan miring dengan
ukuran dan jenis huruf yang sama . jika ada logo maka logo
ditempatkan disebelah kanan.

Contoh :
ANGKATAN MUDA GEREJA PROTESTAN MALUKU
DAERAH PULAU AMBON TIMUR
LOGO
CABANG EBENHAEZER PANITI
A
PANITIA HARI BESAR GEREJAWI
Sekretariat : JALAN PERUMTEL KOTAK POS 197117 AMBON

b. Tanggal Surat
 Penulisan tanggal surat dinas tidak boleh didahului nama
desa/kota karena nama desa/kota suda tercantum di dalam kop
surat.
 Nama bulan dan tahun di tulis lengkap tidak boleh disingkat.
Himpunan Petunjuk Teknis AMGPM 11
 Pada akhir penulisan tanggal surat tidak perlu dibunuh tanda baca.
 Tempat menulis tanggal surat adalah disebelah kanan bawah kop
surat (dibawah garis pemisah kop surat dan sejajar ke kanan dari
tulisan nomor surat)

c. Nomor Surat
 Setiap surat dinas yang keluar selalu diberi nama nomor kode.
(lihat PO.2 Pasal 5 ayat 3)
 Penulisan kata nomor mesti diikuti tanda titik berganda (:).
 Jika kata nomor ditulis singkat (No) maka penulisannya diikuti
tanda titik, baru kemudia titik berganda
 Penulisan angka kode surat garis miring (/), garis datar (-) harus
tidak didahului atau diikuti jarak (ketukan mesin)
 Angka tahun ditulis lengkap, dan tidak diikuti tanda baca apapun
 Contoh :
 Nomor : 041/I/PB/2017 atau No : 041/I/20217 dan bukan Nomor :
041/I/PB/17
 Bagi Daerah/Cabang/Ranting yang baru dibentuk/dilebur dll,
penomoran Daerah/Cabang/Ranting diatur dengan surat keputusan
lembaga tertinggi di atasnya berdasarkan penerbitan Surat
Keputusan lembaga yang lebih tinggi itu.
 Nomor Surat Mandat/Rekomendasi/SK yang subtansinya berbeda
dengan surat keluar penomoran dimulai dengan nomor baru dan
dilanjutkan sesuai dengan jenis surat-surat tersebut.
 Penomoran surat tidak dibagi perbidang tetapi berkelanjutan
 Akhir Tahun penomoran surat ditutup; dan tahun baru penomoran
surat dimulai dengan nomor baru

d. Hal/Pokok Surat
 Kata Hal ditulis sejajar ke bawah dibawah kata nomor dan
lampiran
 Sering dipakai kata HAL atau PERIHAL atau POKOK
 Yang paling tepat dan parktis adalalah HAL
 Penulisan kata HAL diikuti titik ganda (Sejajar dibawah tanda titik
ganda pada tulisan nomor dan lampiran).
 Pencantum isi pada HAL, surat harus singkat dan padat dan
mengandung sari atau pesan surat, ditulis dengan huruf besar dan
garis bawahi.
 Contoh : HAL : PEMBENTUKAN PANITIA HUT
Himpunan Petunjuk Teknis AMGPM 12
e. Lampiran
 Kata lampiran ditulis sejajar ke bawah di bawah kata nomor surat
dan ditulis lengkap lampiran juga Lamp
 Diikuti titik ganda dan tidak boleh diakhiri dengan tanda baca
apapun
 Comtoh : LAMPIRAn : Satu Berkas
 Jika tidak ada lampiran, maka lampiran tetap ditulis tetapi tidak
diisi
 Contoh : LAMPIRAN : -

f. Alamat Surat
 Alamat surat ditulis disebelah kiri surat pada antara HAL dan
SALAM PEMBUKA
 Ada juga penulisan alamat surat pada posisi sbelah kanan surat
namun penulisannya pada posisi sebelah kiri surat lebih baik,
sebab alamat yang panjang bisa ditulis lengkap tanpa harus
dipenggal

Himpunan Petunjuk Teknis AMGPM 13

Anda mungkin juga menyukai