DISUSUN OLEH :
KELOMPOK III :
DINDA AZHARI
GUSTI RIKKO WARDANA
NURUL HAZIZAH
A. Definisi WAHAM
Waham adalah suatu keyakinan yang dipertahankan secara kuat terus-menerus, tetapi tidak sesuai
dengan kenyataan. (Budi Anna Keliat, 2006) ·
Waham adalah keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian realitas yang salah. Keyakinan
klien tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan latar belakang budaya klien (Aziz R, 2003).
Ramdi (2000) menyatakan bahwa itu merupakan suatu keyakinan tentang isi pikiran yang tidak
sesuai dengan kenyataan atau tidak cocok dengan intelegensia dan latar belakang kebudayaannya,
keyakinan tersebut dipertahankan secara kokoh dan tidak dapat diubah-ubah.
B. Proses Terjadinya Waham
Proses terjadinya waham dibagi menjadi enam yaitu :
1. Fase Lack of Human need
Waham diawali dengan terbatasnya kebutuhn-kebutuhan klien baik secara fisik maupun
psikis. Secara fisik klien dengan waham dapat terjadi pada orang-orang dengan status sosial
dan ekonomi sangat terbatas. Biasanya klien sangat miskin dan menderita. Keinginan ia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya mendorongnya untuk melakukan kompensasi yang salah. Ada
juga klien yang secara sosial dan ekonomi terpenuhi tetapi kesenjangan antara Reality dengan
selft ideal sangat tinggi. Misalnya ia seorang sarjana tetapi menginginkan dipandang sebagai
seorang dianggap sangat cerdas, sangat berpengalaman dn diperhitungkan dalam
kelompoknya. Waham terjadi karena sangat pentingnya pengakuan bahwa ia eksis di dunia
ini. Dapat dipengaruhi juga oleh rendahnya penghargaan saat tumbuh kembang ( life span
history ).
2. Fase lack of self esteem
Tidak ada tanda pengakuan dari lingkungan dan tingginya kesenjangan antara self ideal
dengan self reality (kenyataan dengan harapan) serta dorongan kebutuhan yang tidak
terpenuhi sedangkan standar lingkungan sudah melampaui kemampuannya. Misalnya, saat
lingkungan sudah banyak yang kaya, menggunakan teknologi komunikasi yang canggih,
berpendidikan tinggi serta memiliki kekuasaan yang luas, seseorang tetap memasang self ideal
yang melebihi lingkungan tersebut. Padahal self reality-nya sangat jauh. Dari aspek
pendidikan klien, materi, pengalaman, pengaruh, support system semuanya sangat rendah.
3. Fase control internal external
Klien mencoba berfikir rasional bahwa apa yang ia yakini atau apa-apa yang ia katakan adalah
kebohongan, menutupi kekurangan dan tidak sesuai dengan kenyataan. Tetapi menghadapi
kenyataan bagi klien adalah sesuatu yang sangat berat, karena kebutuhannya untuk diakui,
kebutuhan untuk dianggap penting dan diterima lingkungan menjadi prioritas dalam hidupnya,
karena kebutuhan tersebut belum terpenuhi sejak kecil secara optimal. Lingkungan sekitar
klien mencoba memberikan koreksi bahwa sesuatu yang dikatakan klien itu tidak benar, tetapi
hal ini tidak dilakukan secara adekuat karena besarnya toleransi dan keinginan menjaga
perasaan. Lingkungan hanya menjadi pendengar pasif tetapi tidak mau konfrontatif
berkepanjangan dengan alasan pengakuan klien tidak merugikan orang lain.
1
4. Fase environment support
Adanya beberapa orang yang mempercayai klien dalam lingkungannya menyebabkan klien
merasa didukung, lama kelamaan klien menganggap sesuatu yang dikatakan tersebut sebagai
suatu kebenaran karena seringnya diulang-ulang. Dari sinilah mulai terjadinya kerusakan
kontrol diri dan tidak berfungsinya norma ( Super Ego ) yang ditandai dengan tidak ada lagi
perasaan dosa saat berbohong.
5. Fase comforting
Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta menganggap bahwa semua
orang sama yaitu akan mempercayai dan mendukungnya. Keyakinan sering disertai halusinasi
pada saat klien menyendiri dari lingkungannya. Selanjutnya klien lebih sering menyendiri dan
menghindar interaksi sosial ( Isolasi sosial ).
6. Fase improving
Apabila tidak adanya konfrontasi dan upaya-upaya koreksi, setiap waktu keyakinan yang
salah pada klien akan meningkat. Tema waham yang muncul sering berkaitan dengan
traumatik masa lalu atau kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi ( rantai yang hilang ).
Waham bersifat menetap dan sulit untuk dikoreksi. Isi waham dapat menimbulkan ancaman
diri dan orang lain. Penting sekali untuk mengguncang keyakinan klien dengan cara
konfrontatif serta memperkaya keyakinan relegiusnya bahwa apa-apa yang dilakukan
menimbulkan dosa besar serta ada konsekuensi sosial.
Penyebab Berbagai kehilangan dapat terjadi pada pasca bencana, baik kehilangan harta benda,
keluarga maupun orang yang bermakna. Kehilangan ini menyebabkan stress bagi mereka yang
mengalaminya. Jika stress ini berkepanjangan dapat memicu masalah gangguan jiwa dan waham.
(Budi Anna Keliat, 2006: 147) ·
Akibat dari waham klien dapat mengalami kerusakan komunikasi verbal yang ditandai dengan
pikiran tidak realistic, flight of ideas, kehilangan asosiasi, pengulangan kata-kata yang didengar
dan kontak mata yang kurang. Akibat yang lain yang ditimbulkannya adalah beresiko mencederai
diri, orang lain dan lingkungan.
C. Faktor Prediposisi WAHAM
1. Genetis : diturunkan, adanya abnormalitas perkembangan sistem saraf yang berhubungan
dengan respon biologis yang maladaptif.
2. Neurobiologis : adanya gangguan pada korteks pre frontal dan korteks limbic
3. Neurotransmitter : abnormalitas pada dopamine, serotonin dan glutamat.
4. Virus : paparan virus influensa pada trimester III
5. Psikologis : ibu pencemas, terlalu melindungi, ayah tidak peduli.
D. Faktor Presipitasi WAHAM
1. Proses pengolahan informasi yang berlebihan
2. Mekanisme penghantaran listrik yang abnormal.
3. Adanya gejala pemicu Rentang respon neurobiologi.
2
Rentang respon neurobiologi :
3
h) Waham kontrol pikir : keyakinan klien bahwa pikirannya dikontrol oleh kekuatan di luar
dirinya. Kategori Waham :
1. Waham sistematis: konsisten, berdasarkan pemikiran mungkin terjadi walaupun hanya
secara teoritis.
2. Waham nonsistematis: tidak konsisten, yang secara logis dan teoritis tidak mungkin.
G. Penatalaksanaan WAHAM
1. Psikofarmakologi
2. Pasien hiperaktif / agitasi anti psikotik low potensial
3. penarikan diri high potensial
4. ECT tipe katatonik
5. Psikoterapi
4
H. Pohon Masalah WAHAM
5
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. A Tanggal Dirawat : 22 April 2021
Umur : 29 Tahun Tanggal Pengkajian : 24 April 2021
Alamat : Jl. Melati
Pendidikan : SD
Agama : Budha Ruang Rawat : Akasia 2
Status : belum menikah
Pekerjaan : belum ada pekerjaan
JenisKel. : laki-laki
No RM : 003
I. ALASAN MASUK
a. Data Primer
Karena keluearga sangat mengkhawatirkan kondisi klien yang sangat jarang pulang dan
klien selalu menganggap Andi Lau dan Ultraman.
b. Data Sekunder
Alasan klien masuk Yayasan Pemenang Jiwa STIKES adalah karena klien sering bermain
game warnet berlarut-larut setiap harinya sehingga dia putus sekolah serta selalu
beranggapan/berfikir bahwa dirinya adalah Andi Lau dan Ultraman.
1
Jelaskan:
Karena klien tidak tepat waktu minum obat karena selalu ke Warnet
3. a.Pernah mengalami penyakit fisik (termasuk gangguan tumbuh kembang)
Ya
Tidak
b. Pernah ada riwayat NAPZA
Narkotika
Penyalahgunaan Psikotropika
Zat aditif : kafein, nikotin, alkohol
Dll
Tidak
c. Riwayat Trauma
Usia Pelaku Korban Saksi
1. Aniayafisik - - - -
2. Aniayaseksual - - - -
3. Penolakan 29 klien - keluarga
4. Kekerasan dalam keluarga - - - -
5. Tindakan kriminal - - - -
6. Usaha Bunuh diri - - - -
Jelaskan:
Klien merasa malu karena klien dirawat di Yayasan Pemenang Jiwa Sumatera dan ingin
cepat pulang ke rumah. Dia sangat malu hanya lulus SD
Masalah/ Diagnosa Keperawatan :
Perubahanpertumbuhandanperkembangan Resikotinggikekerasan
Berdukaantisipasi Ketidakefektifan penatalaksanaan
Berdukadisfungsional regiment terapeutik
Responpaska trauma Resti Suicide
Sindroma trauma perkosaan Koping Individu inefektif
Koping Keluarga inefektif
2
Hubungan keluarga : Klien merupakan anak tunggal dan kedua orang tuanya sudah
meninggal. Dan ia hanya dibawah tanggungan abang sepupunya.
Gejala :-
Riwayat pengobatan :-
Masalah / Diagnosa Keperawatan:
Koping keluarga tidak efektif :
ketidakmampuan
Koping keluarga tidak efektif : kompromi
Resiko tinggi kekerasan
Lain-lain, jelaskan ..................
Keluhan lain
Tidak ada keluhan
Jelaskan:
-
Masalah / DiagnosaKeperawatan :
Risiko tinggi perubahan suhu tubuh Perubahan Nutrisi: Lebih dari
Defisit Volume Cairan kebutuhan Tubuh
Kelebihan Volume Cairan Kerusakan Menelan
Resiko Tinggi terhadap Infeksi Perubahan Eliminasi faeses
3
Risiko Tinggi terhadap Transmisi Infeksi Perubahan Eliminasi urine
Perubahan Nutrisi: Kurang dari kebutuhan Kerusakan integritas kulit
Tubuh Lain-lain, jelaskan...........
Keterangan Gambar :
: Laki-laki
o : Perempuan
▀ : Klien
---- : Tinggal dalam satu rumah
: meninggal
4
Jelaskan:
Klien merupakan anak tunggal dan kedua orang tuanya sudah meninggal. Dan ia hanya
dibawah tanggungan abang sepupunya.
Masalah / Diagnosa Keperawatan :
Koping keluarga tidak efektif : Lain-lain, jelaskan...........
ketidakmampuan
Koping keluarga tidak efektif : kompromi
Koping keluarga : potensial untuk pertumbuhan
2. Konsep Diri
a. Citra tubuh :
Klien menyukai seluruh tubuhnya dan tidak ada yang cacat
b. Identitas :
Klien anak tunggal, klien hanya lulusan SD yang saat ini tidak memiliki pekerjaan
c. Peran :
Klien berperan sebagai anak
d. Ideal diri :
Klien merasa malu karena klien dirawat di Yayasan Pemenang Jiwa Sumatera dan ingin
cepat pulang ke rumah. Dia sangat malu hanya lulus SD.
e. Harga diri :
Klien mengatakan merasa malu berada di Yayasan Pemenang Jiwa Sumatera dan merasa
bosan dan sedih.
Klien tampak malu, karena dirinya tidak ada pekerjaan dan hanya tamatan SD. Klien juga
malu karena belum menikah.
Masalah / Diagnos aKeperawatan :
Pengabaian unilateral Harga diri rendah kronis
Gangguan citra tubuh Harga diri rendah situasional
Gangguan identitas pribadi Lain-lain, jelaskan..........
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti/terdekat:
Klien mengganggap bahwa keluarganya adalah orang yang sangat berarti dalam
hidupnya, terutama orangtuanya dan abang sepupunya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat:
Klien tidak mengikuti kegiatan di kelompok/masyarakat. Klien mengatakan mempunyai
berhubungan baik dengan orang lain dan teman-temannya.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:
-
Masalah / DiagnosaKeperawatan :
Kerusakan komunikasi Isolasi sosial
Kerusakan komunikasi verbal Lain-lain, jelaskan..........
Kerusakan interaksi sosial
5
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien beragama Buddha dan yakin dengan agamanya.
b. Kegiatan ibadah
Klien ikut melakukan ibadah selama dirawat.
Masalah / DiagnosaKeperawatan:
Distress spiritual
Lain-lain, jelaskan..........
V. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Tidak rapi
Penggunaan pakaian tidak sesuai
Cara berpakaian tidak sesuai fungsinya
Penggunaan pakaian yang sesuai
Jelaskan:
-
Masalah / DiagnosaKeperawatan:
Sindroma defisit perawatan diri (makan, mandi, berhias, toileting, instrumentasi)
Defisit perawatan diri (makan, mandi, berhias, toileting, instrumentasi)
Lain-lain, jelaskan..........
2. Pembicaraan
Cepat
Keras
Gagap
Apatis
Lambat
Membisu
Tidak mampu memulai pembicaraan
Lain-lain………..
Jelaskan:
Klien saat diberikan pertanyaan kadang-kadang menjawab tidak nyambung.
Masalah / Diagnosa Keperawatan:
Kerusakan komunikasi
Kerusakan komunikasi verbal
Lain-lain, jelaskan..........
3. Aktifitas motorik/Psikomotor
Kelambatan :
Hipokinesia,hipoaktifitas
Katalepsi
Sub stupor katatonik
Fleksibilitasserea
6
Jelaskan:
Klien tampak tegang ketika diajak berkomunikasi
Peningkatan :
Hiperkinesia,hiperaktifitas Grimace
Gagap Otomatisma
Stereotipi Negativisme
GaduhGelisahKatatonik Reaksikonversi
Mannarism Tremor
Katapleksi Verbigerasi
Tik Berjalankaku/rigid
Ekhopraxia Kompulsif :sebutkan …………
Command automatism
Jelaskan:
Klien tampak tegang saat di ajak komunikasi sehingga membuat klien tremor di tangan dan
kaki.
Masalah/ DiagnosaKeperawatan :
Risiko tinggi cidera Defisit aktivitas deversional / hiburan
Kerusakan mobilitas fisik Intoleransi aktivitas
Perilaku kekerasan Resiko tinggi kekerasan
Lain-lain, jelaskan..........
4. Afek dan Emosi
Pertanyaan :
Bagaimana perasaan anda akhir akhir ini ?
Jawab klien :
Baik sus
pertanyaan :
Bagaimana perasaan anda senang apa sedih?
Jawab klien :
mengangguk
tanyakan : bagaimana sedihnya? Dapatkah anda menceritakannya?
Jawab klien :
Saya malu di rawat sus, saya memikirkan orang tua saya yang sudah meninggal dan saya
mau keluar dari sini sus.
pertanyaan:
Bagaimana dengan masa depanmu?Apakah anda benar benar tidak punya harapan?
Jawab klien :
ya
Lanjutkan dengan : Bukankah hidup ini berharga?
Jawab klien :
Iya sus
Lanjutkan dengan pertanyaan : adalah keininginan untuk bunuh diri?
Tidak sus
a. Afek
Adekuat
7
Tumpul
Dangkal/datar
Inadekuat
Labil
Ambivalensi
Jelaskan:
Klien datar di saat di tanya tentang hidup yang berharga dan labil pada saat di berikan
pertanyaan.
Masalah / Diagnosa Keperawatan:
Risiko tinggi cidera Kerusakan interaksi sosial
Kerusakan komunikasi Isolasi sosial
Kerusakan komunikasi verbal Lain-lain, jelaskan..........
b. Emosi
Merasa Kesepian
Apatis
Marah
Anhedonia
Eforia
Cemas (ringan)
sedih
Depresi
Keinginan bunuh diri
Jelaskan:
Klien mengatakan ingin cepat keluar dan tidak ada keluarga disisinya.
Klien tampak sedih
Masalah / Diagnosa Keperawatan
Risiko tinggi cidera Risiko bunuh diri
Ansietas, .....(jelaskan : ringan/sedang/berat) Risiko diri penganiayaan diri
Ketakutan Risiko tinggi mutilasi diri
Isolasi sosial Lain-lain, jelaskan..........
Ketidak berdayaan
8
Kerusakan interaksi sosial Risiko tinggi penganiayaaan
Isolasi sosial diri
Risiko membahayakan diri Risiko tinggi mutilasi diri
Lain-lain, jelaskan..........
6. Persepsi – Sensorik
Pertanyaan pada pasien :
Apakah anda sering mendengar suara saat tidak ada orang atau saat tidak ada orang yang
berbicara?
ATAU : Apakah anda mendengar suara orang yang tidak dapat anda lihat.
Jika : ‘ya”
Apakah itu benar benar suara yang datng dari luar kepala anda atau dalam pikiran anda.
Apa yang dikatakan oleh suara itu?
Berikan contohnya, apa yang anda denar hari ini atau kemarin
Halusinasi
Pendengaran
Penglihatan
Perabaan
Pengecapan
Penciuman
Tidak ada
Ilusi
Ada
Tidak ada
Depersonalisasi
Ada
Tidak ada
Derealisasi
Ada
Tidak ada
Jelaskan:
Klien tidak mengalami gangguan persepsi sensori
Masalah / DiagnosaKeperawatan :
Gangguan persepsi sensori : halusinasi........... (pendengaran, penglihatan, perabaan ,
pengecapan, penciuman)
Lain-lain, jelaskan..........
7. Proses Pikir
Pertanyaan :
1. Pernahkah anda percaya bahwa seseorang atau suatu kekuatan di luar anda
9
memasukkan buah pikiran yang bukan milik anda ke dalam pikiran anda, atau
menyebabkan anda bertindak tidak seperti biasanya ?
2. Pernahkan anda percaya bahwa anda sedang dikirimi pesan khusus melalui TV, radio
atau koran, atau bahwa ada seseorang yang tidak anda kenal secara pribdai tertarik pada
anda?
3. Pernahkah anda percaya bahwa seseorang sedang membaca pikiran anda atau bisa
mendengar pikiran anda atau bahkan anda bisa membaca atau mendengar apa yang
sedang dipikirkan oleh orang lain ?
4. Pernahkah anda percaya bahwa seseorang sedang memata matai anda, atau seseorang
telah berkomplot melawan anda atau menciderai anda ?
5. Apakah keluarga atau teman anda pernah menganggap keyakinan anda aneh atu tidak
lazim ?
a. Arus Pikir :
Koheren
Inkoheren
Sirkumstansial
Neologisme
Tangensial
Logorea
Kehilangan asosiasi
Bicara lambat
Flight of idea
Bicaracepat
Irrelevansi
Main kata-kata
Blocking
Pengulangan Pembicaraan/perseverasi
Afasia
Asosiasibunyi
Jelaskan:
Klien berfikir seperti Flight of idea. Klien pada saat di ajak berbicara tidak nyambung,
menjawabnya tidak tepat pada fokus pertanyaan dari pembicaraan.
Masalah / DiagnosaKeperawatan:
Gangguan proses pikir : gangguan pikiran yang menyebabkan
klien berbicara cepat dan mudah beralih gagasan.
Lain-lain, jelaskan..........
b. Isi Pikir
Obsesif
10
Ekstasi
Fantasi
Alienasi
PikiranBunuhDiri
Preokupasi
PikiranIsolasisosial
Ide yang terkait
PikiranRendahdiri
Pesimisme
Pikiranmagis
Pikirancuriga
Fobia,sebutkan…………..
Waham:
Agama
Somatik/hipokondria
Kebesaran
Kejar / curiga
Nihilistik
Dosa
Sisippikir
Siar piker
Kontrolpikir
Jelaskan:
-
Masalah / DiagnosaKeperawatan:
Gangguan proses pikir : Klien berfikir seperti Flight of idea.
Klien pada saat di ajak berbicara tidak nyambung,
menjawabnya tidak tepat pada fokus pertanyaan dari
pembicaraan.
Lain-lain, jelaskan..........
8. Kesadaran
Menurun:
Compos mentis
Sopor
Apatis/sedasi
Subkoma
Somnolensia
Koma
Meninggi
Hipnosa
11
Disosiasi: ……………….
Gangguanperhatian
Jelaskan:
-
Masalah / DiagnosaKeperawatan:
Risiko tinggi cidera Lain-lain, jelaskan ..........................
Gangguan proses pikir, .....(jelaskan) Tidak ada
9. Orientasi
Waktu
Tempat
Orang
Jelaskan:
Klien koopoeratif dan tempat wawancara membuatb pasien mmulai rileks.
Masalah / DiagnosaKeperawatan:
Risiko tinggi cidera Lain-lain, jelaskan ..........................
Gangguan proses pikir, .....(jelaskan)
10. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang ( > 1 bulan)
Gangguan daya ingat jangka pendek ( 1 hari – 1 bulan)
Gangguan daya ingat saat ini ( < 24 jam)
Amnesia
Paramnesia:
Konfabulasi
Dejavu
Jamaisvu
Fause reconnaissance
hiperamnesia
Jelaskan:
Klien tidak ada gangguan daya ingat. Klien mampu mengingat suatu hal.
Masalah / Diagnosa Keperawatan :
Gangguan proses pikir : waham Kebesaran
Lain-lain, jelaskan.....................
12
Gangguan proses pikir :............... (jelaskan)
Isolasi sosial
Lain-lain, jelaskan ..........................
2. BAB/BAK
Mandiri
Bantuan minimal
Bantuan total
Jelaskan:
-
Masalah / DiagnosaKeperawatan :
Perubahan eliminasi fases
Perubahan eliminasi urin
Defisit perawatan diri
13
Lain-lain, jelaskan ..........................
3. Mandi
Mandiri
Bantuan minimal
Bantuan total
4. sikat gigi
Mandiri
Bantuan minimal
Bantuan total
5. keramas
Mandiri
Bantuan minimal
Bantuan total
Jelaskan
-
Masalah / DiagnosaKeperawatan :
Defisit perawatan diri : .... .....(makan, mandi, berhias, toiletting, instrumentasi)
Lain-lain, jelaskan ..........................
6. Berpakaian/berhias
Mandiri
Bantuan Minimal
Bantuan total
Jelaskan
-
Masalah / DiagnosaKeperawatan :
Defisit perawatan diri : .... (makan, mandi, berhias, toiletting, instrumentasi)
Lain-lain, jelaskan ..........................
8. Penggunaan obat
Bantuan Minimal
Bantuan total
Jelaskan:
Klien mngatakan bahwa dia tak ingin meminum obat dan ingin segera ke Warnet.
14
Masalah / DiagnosaKeperawatan :
Perubahan pemeliharaan kesehatan
Ketidakefektifan penatalaksanaan regiment terapeutik
Ketidakpatuhan
Lain-lain, jelaskan ..........................
9. Pemeliharaan kesehatan
Perawatan Lanjutan Ya Tidak
Sistem pendukung
Keluarga Ya Tidak
Terapis Ya Tidak
Teman sejawat Ya Tidak
Kelompok sosial Ya Tidak
Jelaskan :
-
Masalah/ DiagnosaKeperawatan :
Perilaku mencari bantuan kesehatan
Lain-lain, jelaskan ..........................
15
Lain-lain……………. Lain-lain…………..
Jelaskan :
- Pasien mampu berkomunikasi dengan orang lain.
- Namum saat diwawancara perawat pasien memberikan reaksi berlebih.
Masalah/ DiagnosaKeperawatan :
Kegiatan penyesuaian
Koping individu tidak efektif
Koping individu tidak efektif (koping defensif)
Koping individu tidak efektif (menyangkal)
Lain-lain, jelaskan ..........................
16
Obat-obatan
Lain-lain, jelaskan
Jelaskan:
Klien mengatakan tidak mengetahui apapun tentang penyakit gangguan jiwa
Masalah / DiagnosaKeperawatan:
Perilaku mencari bantuan kesehatan
Ketidakefektifan penatalaksanaan regiment terapeutik
Kurang pengetahuan (tentang penyakit/gangguan jiwa)
X. ASPEK MEDIS
Diagnosis medik : Skizofrenia Paranoid
Terapimedik : a. Resperidon tablet 2 mg 3x1
b. Depakote tablet 3x1
17
II. ANALISA DATA
MASALAH / DIAGNOSA
NO DATA
KEPERAWATAN
1. DS:
- Klien mengatakan bahwa ia adalah artis,
dan ultraman yang tidak sesuai dengan
kenyataan Gangguan Proses Pikir : Waham
DO: (Waham Kebesaran)
- Klien tampak bingung, banyak bicara dan
hiperaktif
2. DS:
- Klien merasa dibuang oleh keluarganya
dan merasa minder dengan orang lain
karena di rawat dirumah sakit jiwa
DO:
- Klien tampak malu, karena dirinya tidak
ada pekerjaan dan hanya tamatan SD. Gangguan Konsep Diri : Harga
Klien juga malu karena belum menikah. diri rendah
3. DS:
- Klien mengatakan ia sangat menyesal
kerena telah membuat kedua orang tuanya
menjadi sering bertengkar karena
kelakuannya di masa lalu yang sering
bermain ke warnet dan menghabiskan Koping individu inefektif
waktu dan uang.
- Klien sedih karena klien berfikir bahwa
orang tua nya menjadi sakit dan
meninggal karena memikirkan
kelakuannya yang tidak benar.
DO:
- Klien tampak sedih
18
Perubahan proses pikir: Waham
↑
Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah
↑
Koping Individu Inefektif
19
1. Mengevaluasi pelaksaan JKH
2. Mengajarkan koping konstruktif: latihan fisik/olahraga.
3. Memasukan ke JKH
20