Anda di halaman 1dari 9

PRAKTIK KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

“ARITMIA JANTUNG”

OLEH

INDAH WAHYUNI SAKRIYANTO


C01416034
KEPERAWATAN C 2016

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
Pathway Aritmia Jantung
Peradangan jantung Gangguan Intoksikasi obat- Ketidakseimbangan Gangguan pengaturan
sirkulasi koroner obatan elektrolit system saraf otonom

Lepasnya mediator
Suplai O2 ke sel otot Mengubah reppolarisasi Aktivasi sel pacu jantung
nodus
jantung menurun sel otot jantung SA Node menurun

Nekrosis pada sel


otot jantung

Gangguan pembentukan
atau penghantaran impuls

Aritmia Jantung

Sinus Takikardi Sinus Bradikardi

Frekuensi jantung Frekuensi jantung


meningkat lambat
Waktu pengisian Suplai O2 tidak Jantung tidak dapat
ventrikel menurun adekuat mengompensasi

Suplai darah Suplai darah Kebutuhan O2 otot Penurunan Curah


ke jaringan ke jantung jantung meningkat Jantung
menurun menurun Suplai darah
Kontraktilitas ke otak
Suplai O2 ke jantung menurun menurun
Suplai O2
ke jaringan jantung
menurun menurun Suplai O2 ke
Kebutuhan oksigen
di sel-sel tubuh otak menurun
Perfusi Perifer Metabolisme tidak terpenuhi
Tidak Efektif anaerob Risiko Perfusi
Serebral Tidak
Fatique Efektif
Peningkatan
asam laktat
Intoleransi
Aktivitas
Peradangan

Pelepasan
mediator inflamasi

Nyeri dada

Nyeri Akut
No Diagnosa Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi
1. Penurunan Curah Jantung Setelah dilakukan intervensi keperawatan Manajemen Aritmia
selama 1x24 jam, maka curah jantung Observasi
meningkat dengan kriteria hasil : 1. Periksa onset dan pemicu aritmia
1. Kekuatan nadi perifer meningkat 2. Identifikasi jenis aritmia
2. Bradikardia menurun 3. Monitor frekuensi dan durasi aritmia
3. Gambaran EKG aritmia menurun 4. Monitor keluhan nyeri dada
4. Tekanan darah membaik 5. Monitor saturasi oksigen
6. Monitor kadar elektrolit
Terapeutik
7. Berikan lingkungan yang tenang
8. Pasang akses intravena
9. Rekam EKG 12 sadapan
10. Lakukan maneuver valsava
11. Berikan oksigen
Kolaborasi
12. Kolaborasi pemberian antiaritmia
13. Kolaborasi pemberian kardioversi
14. Kolaborasi pemberian defibrilasi
2. Nyeri Akut Setelah dilakukan intervensi keperawatan Manajemen nyeri
selama 1x24 jam, maka tingkat nyeri menurun Observasi
dengan kriteria hasil : 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
1. Keluhan nyeri menurun frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
2. Meringis menurun 2. Identifikasi skala nyeri
3. Sikap protektif menurun 3. Identifikasi respon nyeri non verbal
4. Gelisah menurun 4. Identifikasi factor yang memperberat dan
5. Frekuensi nadi membaik memperingan nyeri
6. Tekanan darah membaik 5. Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas
hidup
6. Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik
7. Berikan tehnik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
8. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa
nyeri
9. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri
adalam pemilihan strategi meredakan nyeri
Edukasi
10. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu
nyeri
11. Jelaskan strategi meredakan nyeri
12. Anjurkan monitor nyeri secara mandiri
13. Anjurkan menggunakan analgetik secara
tepat
14. Anjurkan tehnik non farmakologis untuk
mengurangi nyeri
Kolaborasi
15. Kolaborasi dalam pemberian analgetik
3. Risiko Perfusi Serebral Tidak Setelah dilakukan intervensi keperawatan Perawatan Jantung
Efektif selama 1x24 jam, maka perfusi serebral Observasi
meningkat dengan kriteria hasil : 1. Identifikasi tanda/gejala primer penurunan
1. Tingkat kesadaran meningkat curah jantung
2. Nilai rata-rata tekanan darah membaik 2. Monitor tekanan darah
3. Monitor intake dan output cairan
4. Monitor saturasi oksigen
5. Monitor keluhan nyeri dada
6. Monitor aritmia
Terapeutik
7. Posisikan pasien semi fowler atau fowler
dengan kaki ke bawah atau posisi nyaman
8. Batasi diet jantung yang sesuai
9. Fasilitasi pasien dan keluarga untuk
memfasilitasi gaya hidup sehat
10. Berikan oksigen untuk mempertahankan
saturasi oksigen >94%
Edukasi
11. Anjurkian aktivitas fisik sesuai toleransi
12. Anjurkan aktivitas secqara bertahap
Kolaborasi
13. Kolaborasi dalam pemberian antiarimia
4. Risiko Perfusi Perifer Tidak Setelah dilakukan intervensi keperawatan Pencegahan Syok
Efektif selama 1x24 jam, maka perfusi perifer Observasi
meningkat dengan kriteria hasil : 1. Monitor status oksigenasi
1. Denyut nadi perifer meningkat 2. Monitor status cairan
2. Pengisian kapiler membaik 3. Monitor tingkat kesadaran dan respon pupil
Terapeutik
4. Berikan oksigen untuk mempertahankan
saturasi oksigen >94%
5. Pasang jalur IV
Edukasi
6. Jelaskan penyebab/factor risiko syok
7. Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
Kolaborasi
8. Kolaborasi pemberian IV
5. Intoleransi Aktivitas Setelah dilakukan intervensi keperawatan Manajemen Energi
Selama 1x24 jam, maka toleransi aktivitas Observasi
menigkat dengan kriteria hasil : 1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang
1. Frekuensi nadi meningkat mengakibatkan kelelahan
2. Saturasi oksigen meningkat 2. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama
3. Aritmia saat aktivitas menurun melakukan aktivitas
4. Aritmia setelah aktivitas menurun Terapeutik
5. Tekanan darah membaik 3. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah
6. Frekuensi napas membaik stimulus
4. Lakukan latihan rentang gerak pasif dan aktif
Edukasi
5. Anjurkan tirah baring
6. Anjurkan melakukan aktivitas secara
bertahap
7. Anjarkan strategi koping untuk mengurangi
kelelahan
Kolaborasi
8. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
peningkatan asupan makanan

Anda mungkin juga menyukai