TRAUMA ABDOMEN
INDAH WAHYUNI
INDAH WAHYUNI SAKRIYANTO
SAKRIYANTO
C01416034
C01416034
KEPERAWATAN CC 2016
KEPERAWATAN 2016
Medis
Konsep Dasar
Trauma abdomen didefinisikan sebagai trauma yang melibatkan
daerah antara diafragma atas dan panggul bawah (Guilon,
2011).
Konsep Dasar
PATOFISIOLOGI
PEMERIKSAAN
MANIFESTASI
KOMPLIKASI
KLASIFIKASI
DIAGNOSTIK
ETIOLOGI
DEFINISI
KLINIS
Medis
abdomen yang dapat menyebabkan perubahan fisiologi sehingga
terjadi gangguan metabolisme, kelainan imonologi dan gangguan
faal berbagai organ (Sjamsuhidayat, 2010).
Trauma pada abdomen disebabkan oleh 2 kekuatan yang merusak, yaitu:
1. Paksaan /benda tumpul
a) Jatuh
b) Kekerasan fisik atau pukulan
c) Kecelakaan kendaraan bermotor
Konsep Dasar
PATOFISIOLOGI
PEMERIKSAAN
MANIFESTASI
KLASIFIKASI
DIAGNOSTIK
ETIOLOGI
e) Benturan
DEFINISI
KLINIS
f) Ledakan
g) Deselarasi
Medis
h) Kompresi atau sabuk pengaman
i) Lebih dari 50% disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas.
2. Trauma tembus
Merupakan trauma abdomen dengan penetrasi ke dalam rongga peritoneum.
Luka tembus pada abdomen disebabkan oleh tusukan benda tajam atau luka
tembak. (Amin, Hardi (2015). Nanda Nic Noc. Mediaction Jogja, Jogjakarta Hal :
186 )
1. Trauma pada dinding abdomen terdiri dari:
Konsep Dasar
a) Kontusio dinding abdomen
PATOFISIOLOGI
PEMERIKSAAN
MANIFESTASI
KOMPLIKASI
DIAGNOSTIK
KLASIFIKASI
b) Laserasi
ETIOLOGI
DEFINISI
KLINIS
Medis
d) Luka tusuk (trauma penetrasi) pada abdomen
e) Cedera thorak abdomen
(Amin, Hardi (2015). Nanda Nic Noc. Mediaction
Jogja, Jogjakarta Hal :186 )
Jika terjadi trauma penetrasi atu non penetrasi kemungkinan
terjadi perdarahan intra abdomen yang serius, pasien akan
memperlihatkan tanda-tanda iritasi yang di sertai penurunan
hitung sel darah merah yang akhirnya gambaran klasik syok
Konsep Dasar
PATOFISIOLOGI
PEMERIKSAAN
KLASIFIKASI
ETIOLOGI
tanda-tanda perforasi, tanda-tanda iritasi peritoneum cepat
DEFINISI
KLINIS
Medis
bising usus bila telah terjadi peritonitis umum. Bila syok telah
lanjut pasien akan mengalami takikardi dan peningkatan suhu
tubuh, juga terdapat leukositosis. Biasanya tanda- tanda peritonitis
mungkin belum tampak. Pada fase awal perforasi kecil hanya
tanda- tanda tidak khas yang muncul. Bila terdapat kecurigaan
bahwa masuk rongga abdomen, maka operasi harus di lakukan
(Sjamsuhidayat, 2010).
Klinis kasus trauma abdomen ini dapat menimbulkan manifestasi
Konsep Dasar
PATOFISIOLOGI
PEMERIKSAAN
MANIFESTASI
DIAGNOSTIK
KLASIFIKASI
a) Nyeri tekan diatas daerah abdomen
ETIOLOGI
DEFINISI
KLINIS
b) Demam
c) Anorexia
Medis
d) Mual dan muntah
e) Takikardi
f) Peningkatan suhu tubuh
g) Nyeri spontan
Konsep Dasar
Beberapa komplikasi yang dapat disebabkan karena trauma
PATOFISIOLOGI
PEMERIKSAAN
MANIFESTASI
KOMPLIKASI
KLASIFIKASI
DIAGNOSTIK
abdomen adalah:
ETIOLOGI
DEFINISI
KLINIS
a) Perforasi
b) Perdarahan dan syok hipovolemik
Medis
c) Menurunnya atau menghilangnya fungsi organ
d) Infeksi dan sepsis
e) Komplikasi pada organ lainnya
Menurut Musliha (2010), pemeriksaan diagnostik untuk
trauma abdomen, yaitu:
a) Foto thoraks: Untuk melihat adanya trauma pada
thorax.
b) Pemeriksaan darah rutin
c) Plain abdomen foto tegak
Konsep Dasar
d) Pemeriksaan urine rutin
PATOFISIOLOGI
PEMERIKSAAN
MANIFESTASI
KOMPLIKASI
KLASIFIKASI
DIAGNOSTIK
e) VP (Intravenous Pyelogram)
ETIOLOGI
DEFINISI
KLINIS
f) Diagnostic Peritoneal Lavage (DPL)
g) Ultrasonografi dan CT Scan
Medis
Menurut Musliha (2010), pemeriksaan khusus untuk
trauma abdomen, yaitu:
a) Abdominal paracentesis
b) Pemeriksaan laparoskopi
c) Bila dijumpai perdarahan dan anus perlu dilakukan
rekto-sigmoidoskopi
P Pengkajian
D Diagnosa
Konsep Dasar
Keperawatan
P Penyimpangan KDM
I Intervensi Keperawatan
P Pengkajian
1) Nyeri akut
2) Risiko infeksi
3) Risiko syok
4) Pola napas tidak efektif
5) Risiko perfusi serebral tidak efektif
6) Resiko ketidakseimbangan elektrolit
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Edukasi
10) Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
11) Jelaskan strategi meredakan nyeri
12) Anjurkan monitor nyeri secara mandiri
13) Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
14) Anjurkan tehnik non farmakologis untuk mengurangi nyeri
Kolaborasi
15) Kolaborasi dalam pemberian analgetik
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi