31102000060
2. Bentuk2 pelanggaran etik, dispilin, hukum (pidana, perdata, bedannya) contoh kasus
Dalam pelaksanaan praktik kedokteran terdapat 3 macam bentuk pelanggaran, diantaranya:
a. Pelanggaran Etika Profesi Kedokteran
Pelanggaran etika profesi kedokteran merupakan suatu pelanggaran terhadap kode etik
kedokteran. Kode etik kedokteran sendiri merupakan pedoman bagi profesi kedokteran
maupun pedoman perilaku etika yang mengikat dokter maupun dokter gigi dalam
menjalankan profesinya yang berhubungan dengan pasien,maupun hubungan sesama rekan
sejawatnya sekaligus terhadap dirinya sendiri. Dimana dalam hal ini terdapat 2 jenis etik
kedokteran yang dilanggar yang saling terkait dan saling pengaruh mempengaruhi yaitu
medical ethicts (etik jabatan) yang menyangkut masalah yang berhubungan dengan sikap
para dokter terhadap sejawatnya,sikap dokter terhadap perawatnya dan sikap dokter
terhadap masyarakat serta ethics of the medical care (etik asuhan) yang merupakan etik
kedokteran dalam kehidupan sehari-hari mengenai sikap dan tindakan seorang dokter
terhadap penderita yang menjadi tanggung jawabnya. Pelanggaran terhadap ketentuan
kode etik kedokteran sendiri dibedakan menjadi dua diantaranya :
1. Pelanggaran etik murni
Yaitu merupakan pelanggaran yang hanya menyangkut masalah etik saja seperti contohnya :
Mengambil alih pasien tanpa persetujuan sejawatnya,yang mana hal ini melanggar pasal
16 KODEKI
Memuji diri sendiri di hadapan pasien,yang mana hal ini melanggar pasal 4 huruf a
KODEKI
Dokter mengabaikan kesehatannya sendiri,yang mana hal ini melanggar pasal 17 KODEKI
2. Pelanggaran etikolegal
Yaitu merupakan pelanggaran etika sekaligus menyangkut pelanggaran hukum seperti
contohnya :
Menerbitkan surat keterangan palsu,yang mana hal ini melanggar pasal 7 KODEKI
sekaligus pasal 267 KUHP
Membuka rahasia jabatan atau pekerjaan dokter,yang mana hal ini melanggar pasal 13
KODEKI sekaligus pasal 322 KUHP
Tidak mau melakukan pertolongan darurat kepada orang yang menderita,yang mana hal
ini melanggar pasal 14 KODEKI dan pasal 304 KUHP
Tidak pernah mengikuti Pendidikan dan pelatihan dalam perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
Pelecehan seksual
Melakukan tindakan aborsi yang disengaja
3. Penanganan dan sanksi pelanggaran etik, hukum, displin (lebih rinci, sistematis)
PENGADUAN TIDAK DAPAT DITERIMA
PENGADUAN DITOLAK
Peristiwa pada masa peralihan sebelum terbentuk MKDKI, telah diperiksa Dinkes Prov
Peristiwa tidak terkait praktik kedokteran atau tidak ada hubungan profesional dokter-pasien
(Sumber : -Willem,Maikel D.2017. Sanksi Hukum Atas Pelanggaran Disiplin Dokter Atau
Dokter Gigi Menurut Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran.Lex
Et Societatis Vol : 5 (10)
-Novianto,Widodo Tresno.2017.Sengketa Medik : Pergaulan Hukum Dalam Menentukan
Kelalaian Medik.Surakarta : UNSPress
-Rozaliyani,Anna.2018.Prinsip Penetapan Sanksi Bagi Pelanggaran Etik Kedokteran.Jurnal
Etika Kedokteran Indonesia.Vol : 2 (1)
-Anam,Khoirul.2019.Pertanggungjawaban Dokter Terhadap Kerugian Pasien Akibat Melawan
hukum.Jurnal Ilmu Hukum.Vol : 2 (1)