NIM: 11201110000040
Alienasi merupakan sinonim dari kata “diasingkan”, yang dengan hal demikian, Karl Marx
mendefinisikan Alienasi sebagai upaya pengasingan diri dari tujuan individu, dengan memenuhi
tujuan kapitalisme dengan sedemikian rupa dan sistemnya membuat kita merubah tujuan hidup
menjadi bekerja untuk digaji dan diupah oleh pelaku kapitalis.
Meskipun alienasi lebih erat kaitannya dengan individu, fokus analitis Marx adalah sturktur
kapitalisme yang menjadi biang alienasi ini (Israel, 1971, Lihat George R., dan Douglas J.G., 2014).
Marx menggunakan konsep alenasi untuk menyatakan pengaruh produksi kapitalis terhadap
manusia dan terhadap masyarakat. Hal terpenting yang patut dicatat disini adalah sistem du akelas
di mana kapitalis menggunakan dan memperlakukan para pekerja (dan dengan cara demikian, waktu
kerja mereka) dan alat-alat produksi mereka (alat-alat dan bahan-bahan mentah) sebagaimana
produk-produk akhir dan para pekerja dipaksa menjual waktu kerja mereka kepada kapitalis agar
mereka bisa bertahan.
Jenis-Jenis Alienasi
Kapitalis merupakan sistem dimana sejumlah besar pekerja, yang hanya memiliki sedikit
ruang untuk memiliki hak, memproduksi komoditas-komoditas demi keuntungan sejumlah kecil
kapitalis yang memilii hal-hal berikut: komoditas-komoditas, alat-alat produksi, dan bahkan waktu
kerja para pekerja karena mereka memberi para pekerja tersebut dengan gaji.
Para pekerja diperlakukan demikian tidak lain untuk memenuhi kebutuhan produksi pemilik
modal. Tak di pungkiri sebelumnya bahwa sistem ini menjadikan sistem ekonomi menjadi sistem
yang politis, ketika sang pemilik, atau yang berkuasa dapat begitu mudah memecat, mengurangi
upah, gulung tikar dengan alasan ekonomi. Yang sering tidak disadari adalah bahwa hal tersebut
adalah keputusan-keputusan sosial dan politis yang berkuasa dan dapat mengeksploitasi para
pekerjanya.
Referensi
Nama: Rana Ramadhania Wati
NIM: 11201110000040
George Ritzer dan Douglas J. Goodman. Teori Sosiologi: dari Teori Sosiologi Klasik sampai
Perkembangan Mutakhir Teori Sosial Postmodern.(Bantul:Kreasi Wacana, 2014).