Anda di halaman 1dari 9

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

KERANGKA ACUAN KERJA


(KAK)

PELAKSANAAN PENYEDIAAN
PRASARANA SARANA DAN UTILITAS UMUM (PSU) PERUMAHAN
BAGI MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH (MBR)

KONTRAKTUAL

TAHUN ANGGARAN 2021

MENGETAHUI:

Kepala Satuan Kerja Penyediaan Perumahan


Provinsi Sumatera Barat
Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan
Sumatera III

(SYAMSUL BAHRI, S.T.)


NIP. 19650701 200701 1 001

DIREKTORAT JENDERAL PERUMAHAN


DIREKTORAT RUMAH UMUM DAN KOMERSIAL
KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)

PELAKSANAAN PENYEDIAAN
PRASARANA SARANA DAN UTILITAS UMUM (PSU)
PERUMAHAN BAGI MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH
(MBR) TAHUN ANGGARAN 2021

KEMENTERIAN : Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan


NEGARA/LEMBAGA Rakyat
UNIT ESELON I : Direktorat Jenderal Perumahan
PROGRAM : Perumahan dan Kawasan Permukiman
HASIL : Pembangunan PSU Rumah MBR
UNIT SATKER : Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi
Sumatera Barat
Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan
Sumatera III
KEGIATAN : Pelaksanaan Penyediaan Prasarana Sarana Dan
Utilitas Umum (PSU) Perumahan bagi Masyarakat
Berpenghasilan Rendah (MBR) Tahun Anggaran
2021
PAKET KEGIATAN : Pembangunan PSU Rumah Umum MBR di
Perumahan Pesona Anai Lestari, Kabupaten
Padang Pariaman Provinsi Sumatera Barat.
PSU21-SUMBAR-KAB.PADANGPARIAMAN-01
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN : Terbangunnya PSU berupa Jalan lingkungan di
perumahan Pesona Anai Lestari.
SATUAN UKUR DAN JENIS : Jumlah Rumah MBR yang mendapat bantuan
KELUARAN PSU

Uraian Pendahuluan

1. Latar Belakang A. Dasar Hukum, Tugas dan Fungsi/Kebijakan


1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 Tentang
Perumahan dan Kawasan Permukiman;
2. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 Tentang
Jasa Konstruksi;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
14 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan
Perumahan dan Kawasan Permukiman;
4. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
5. Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2020 tentang
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat;
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun
2009 tentang Pedoman Penyerahan Prasarana,

2
Sarana, dan Utilitas Perumahan dan Permukiman
di Daerah;
7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
78/PMK.06/2014 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Pemanfaatan Barang Milik Negara;
8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
50/PMK.06/2014 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Penghapusan Barang Milik Negara;
9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
173/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Keuangan Nomor
168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme
Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada
Kementerian Negara/Lembaga;
10. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Nomor 03/PRT/M/2018 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
38/PRT/M/2015 tentang Bantuan Prasarana,
Sarana, Utilitas Umum untuk Perumahan Umum;
11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 13
Tahun 2020 Tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat;
12. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 16
Tahun 2020 Tentang Organisasi dan Tata Kerja
Unit Pelaksana Teknis di Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat;
13. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Nomor 14 Tahunp 2020
tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa
Konstruksi melalui Peny edia;
14. SE Dirjen Perumahan tentang Panduan Pedoman
Teknis Pemberian Bantuan Prasarana, Sarana,
dan Utilitas Umum Perumahan bagi Masyarakat
Berpenghasilan Rendah (MBR).

B. Gambaran Umum
Penyelenggaraan rumah dan perumahan dilakukan
untuk memenuhi kebutuhan rumah sebagai salah
satu kebutuhan dasar manusia bagi peningkatan dan
pemerataan kesejahteraan rakyat. Hal ini dijelaskan
dalam pasal 19 Undang-Undang No. 1 Tahun 2011
tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman.

3
Namun nyatanya, tantangan yang dihadapi saat ini di
bidang perumahan diantaranya, yaitu pertumbuhan
kebutuhan rumah melalui pertambahan keluarga
muda baru sebesar 800.000/tahun. RPJMN Tahun
2020 – 2024, menurut data BPS Tahun 2020
menyatakan bahwa rumah tangga yang menempati
rumah layak huni sebesar 54,3 %. Target pemenuhan
rumah layak huni sampai tahun 2024 mencapai 70%.
Berarti ada 11 juta rumah tangga yang perlu
difasilitasi oleh Pemerintah untuk menempati rumah
layak huni melalui pembangunan baru ataupun
peningkatan kualitas rumah tersebut.
Fasilitasi pemerintah untuk menyediakan rumah baru
layak huni melalui bentuk kerjasama dan mendorong
kontribusi dunia usaha, dalam hal ini Pengembang
perumahan untuk dapat membantu pasokan/
ketersediaan rumah layak huni yang terjangkau bagi
MBR. Harga rumah yang terjangkau bagi MBR
ditetapkan melalui Peraturan Menteri Keuangan untuk
Batasan harga jual rumah yang bebas pajak bagi
MBR. Kemudahan pembiayaan perumahan juga telah
diberikan melalui program Fasilitas Likuiditas
Pembiayaan Perumahan (FLPP), Subsidi Bantuan
Uang Muka (SBUM), Subsidi Selisih Bunga (SSB)
dan Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis
Tabungan (BP2BT).
PSU perumahan merupakan kelengkapan fisik untuk
mendukung terwujudnya terwujudnya rumah yang
layak huni dan terjangkau dalam lingkungan yang
sehat, aman, serasi, teratur, terencana, terpadu, dan
berkelanjutan. Lingkungan perumahan harus
didukung dengan ketersediaan PSU yang memadai.
Dukungan PSU yang memadai diharapkan dapat
menciptakan dan meningkatkan kualitas perumahan.
Pasal 54 ayat (3) huruf (h) UU No. 1 tahun 2011
tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
menyebutkan bahwa Pemerintah memberikan
kemudahan dan/atau bantuan pembangunan dan
perolehan rumah bagi MBR melalui bantuan
pembangunan prasarana, sarana, dan utilitas umum
(PSU).
Dalam rangka menindaklanjuti amanat ketentuan
Pasal 54 ayat (3) Undang-Undang No.1 Tahun 2011
dimaksud, Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat melalui Direktorat Jenderal
Perumahan pada Tahun Anggaran 2021
4
melaksanakan kegiatan Pelaksanaan Penyediaan
PSU Perumahan bagi MBR.

2. Maksud dan Tujuan Maksud kegiatan ini, yaitu melaksanakan kegiatan


pelaksanaan penyediaan PSU perumahan bagi MBR
berupa jalan lingkungan perumahan.
Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah
memberikan bantuan PSU Perumahan dalam rangka
mendorong pembangunan rumah yang layak huni dan
terjangkau bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah
(MBR) dan meningkatkan kualitas perumahan MBR.
3. Sasaran Sasaran yang ingin dicapai melalui pelaksanaan
kegiatan ini adalah tersedianya jalan lingkungan bagi
perumahan MBR.

4. Lokasi Kegiatan Perumahan Pesona Anai Lestari, Desa /Kelurahan


Talao Mundam Ketaping, Kec. Batang Anai, Kab.
Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat.
Koordinat : 0°47’47’’S, 100°18’30”E
5. Sumber Pendanaan Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan : DIPA
APBN Tahun Anggaran 2021 pada Satuan Kerja
Penyediaan Perumahan Provinsi Sumatera Barat
No.033.07.1.401655/2021 Tanggal..,.., Balai
Pelaksana Penyediaan Perumahan Sumatera III
Biaya yang diperlukan untuk kegiatan Pelaksanaan
Penyediaan PSU Perumahan bagi MBR berupa Jalan
lingkungan ini sebesar Rp. 384.080.000,- (Tiga Ratus
Delapan Puluh Empat Juta Delapan Puluh Ribu
Rupiah)
6. Nama dan Nama Pejabat Pembuat Mardianto, S.T.
Organisasi Pejabat Komitmen :
Pembuat Komitmen
Satuan Kerja : Satuan Kerja Penyediaan Perumahan
Provinsi Sumatera Barat.

Data Penunjang

7. Data Dasar Surat Keputusan Direktur Jenderal Perumahan Nomor


05/KPTS/Dr/2021 tanggal 22 Januari 2021 tentang
Penetapan Lokasi Perumahan Penerima Bantuan
Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum (Psu) Tahun 2021.

8. Standar Teknis

9. Studi-Studi

5
Terdahulu

10. Referensi Hukum 1. Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 tentang


Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
2. Permen PUPR No. 28/2016 Tentang Pedoman Analisis
Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum;
3. Peraturan Menteri PUPR No. 03/PRT/M/2018 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri PUPR Nomor
38/PRT/M/2015 tentang Bantuan Prasarana, Sarana
dan Utilitas Umum untuk Perumahan Umum;
4. SNI 8457:2017 tentang Rancangan tebal jalan beton
untuk lalu lintas rendah;
5. SNI 03 2403-1991 Tentang Tata Cara Pemasangan
Blok Beton Terkunci pada permukaan jalan.

Ruang Lingkup

11. Lingkup Kegiatan Lingkup kegiatan yang akan dilaksanakan


adalah pembangunan lapisan atas permukaan
jalan lingkungan (beton atau paving block)
dengan mengacu pada spesifikasi teknis dan
Rencana Kerja dan Syarat (RKS) yang tertuang
dalam kontrak.
a) Pelaksanaan Pembangunan PSU oleh
penyedia jasa konstruksi dengan
penunjukkan langsung atau lelang umum
b) Melaksanakan Pre Construction Meeting
(PCM) yang meliputi:
 Melihat kesiapan pelaksanaan
pembangunan (tenaga kerja, material,
jadwal kerja, sistem pelaporan)
 Apabila terjadi perubahan, dilakukan
perubahan
 Kesepakatan perubahan
 Menyepakati titik awal (titik 0)
c) Melakukan Serah Terima Pekerjaan Pertama
(PHO) yang dituangkan di dalam Berita
Acara Serah Terima Pertama Pekerjaan
(BASTP);
d) Melakukan Serah Terima Pekerjaan Kedua
(FHO) yang dituangkan di dalam Berita Acara
Serah Terima Akhir Pekerjaan;

e) Pembuatan Laporan yang terdiri dari:


 Laporan Harian

6
 Laporan Mingguan
 Laporan Bulanan

12. Keluaran A. Indikator Keluaran


Terlaksananya pelaksanaan penyediaan
PSU perumahan bagi MBR berupa jalan
lingkungan perumahan. Indikator keluaran
panjang jalan lingkungan yang dibangun

B. Volume dan Satuan Ukur


Kegiatan ini menghasilkan Jumlah rumah
yang mendapat bantuan PSU dan panjang
jalan lingkungan yang dibangun pada
perumahan MBR di Kabupate Provinsi
Sumatera Barat

13. Peralatan, Material, Tim Pengawasan dan Pengendalian Satuan


Personil dan Fasilitas Kerja, Direksi Teknis (dari Pemerintah daerah
dari Pejabat Pembuat setempat) dan Pengawas Lapangan (Konsultan
Komitmen Individual).

14. Peralatan dan Material DED Lokasi Perumahan yang akan dibangun
dari Penyedia Jasa PSU Jalan Lingkungan.
Konsultasi

15. Lingkup Kewenangan Melaksanakan kegiatan pelaksanaan


Penyedia Jasa penyediaan PSU perumahan bagi MBR berupa
Konstruksi pembangunan jalan lingkungan perumahan
dengan dengan mengacu pada spesifikasi
teknis dan Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
yang tertuang dalam kontrak.

Pengadaan Penyedia Jasa Konstruksi kegiatan


pelaksanaan penyediaan PSU perumahan bagi
MBR dilakukan dengan 2 (dua metode):
1. Metode Penunjukkan Langsung:
Pelaksanaannya dilakukan langsung oleh
pengembang perumahan yang memiliki SBU
dan SIUJK dan lokasi perumahannya masuk
dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal
Perumahan No.05/KPTS/Dr/2021 tanggal 22
Januari 2021 tentang Penetapan Lokasi
Perumahan Penerima Bantuan Prasarana,
Sarana, dan Utilitas Umum (PSU) Tahun
2021.
Pelaksanaan penunjukan langsung mengacu
kepada Perpres No. 16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan
7
Perka LKPP No. 04 Tahun 2018 tentang
Standar Dokumen Pemilihan Melalui
Penunjukan Langsung Untuk Pengadaan
Barang/Jasa Lainnya/Jasa Konstruksi.
2. Metode Lelang Umum
Untuk lokasi perumahan yang
pengembangnya tidak memilik SBU dan
SIUJK, pelaksanaanya oleh Penyedia Jasa
Konstruksi yang pengadaannya melalui lelang
umum.
Pelaksanaan lelang umum mengacu kepada
Perpres No. 16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan
Permen PUPR No. 14 tahun 2020 tentang
Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa
Konstruksi melalui Penyedia.

16. Jangka Waktu


Waktu pelaksanaan kegiatan ini selama 90
Pelaksanaan
(Sembilan Puluh) hari kalender dan masa
pemeliharaan selama 180 (seratus
delapanpuluh) hari kalender.

17. Personil Manajerial dari


Penyedia Jasa

Sertifikat Kompetensi Pendidikan Jumlah


No. Jabatan Pengalaman
Kerja Minimal (Orang)
Tenaga Ahli SKA Ahli Teknik Jalan S1 Teknik
1 2 Tahun 1
Teknik Sipil - Muda Sipil

Tenaga
SKT Pelaksana
2 Teknis SMK 1 Tahun 1
Pekerjaan Jalan
Kejuruan Sipil

18. Peralatan dari


Penyedia Jasa

No. Jenis Kapasitas Jumlah Kepemilikan

Concrete (Milik
1 6,5 HP 1 Unit
Vibrator Sendiri/Sewa)

(Milik
2 Concrete Cutter 13 HP 1 Unit
Sendiri/Sewa)

3 Sikat Kawat - 5 Unit (Milik


8
Sendiri/Sewa)

Padang, Februari 2021

Kepala Satuan Kerja Penyediaan Perumahan


Provinsi Sumatera Barat

Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan


Sumatera III

(SYAMSUL BAHRI, S.T.)


NIP. 19650701 200701 1 001

Anda mungkin juga menyukai