TINJAUAN PUSTAKA
6
7
Gambar 2.1
Pathway Anemia
Ansietas
Kardiovaskule
Perubahan nutrisi
Gastrointestinal
kurang dari
Kontraksi arteriole kebutuhan tubuh
Gangguan absorbsi
nutrient yang diperlukan Pengurangan aliran darah dan
untuk pembentukan sel komponennya ke organ tubuh yang
darah merah kurang vital (anggota gerak),
penambahan aliran darah ke otak
dan jantung
Pengiriman oksigen
dan nutrient ke sel
berkurang
Penurunan BB,
Kelemahan
Intoleransi Pengiriman oksigen dan nutrien
aktivitas sel berkurang
yang mengalir keseluruh tubuh tidak sampai pada otak (Wijaya & Putri,
2013).
C. Proses Keperawatan
2. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : apakah klien tampak lemah sampai sakit berat.
b. Kesadara : apakah klien mengalami compos mentis kooperatif
sampai terjadi penurunan tingkat kesadaran apatis, samnolen,
sopor, coma.
c. Tanda-tanda vital
TD: Tekanan darah menurun (N= 90-110/60-70 mmHg)
Nadi: Frekuensi nadi meningkat, kuat sampai lemah
(Nadi=60-100x/menit)
Suhu : Bisa meningkat atau menurun (N= 36,5-37,2 0C)
Pernafasan : Meningkat
14
d. TB dan BB
Mengalami peningkatan dan mengalami penurunan berat badan.
e. Kulit
Kulit teraba dingin, keringat yang berlebihan, pucat, terdapat
perdarahan dibawah kulit.
f. Kepala
Biasanya bentuk dalam batas normal
g. Mata
Kelainan bentuk tidak ada, konjungtiva anemis, sklera tidak
ikterik terdapat perdarahan sub conjungtiva, keadaan pupil,
palpebra, reflak cahaya tidak ada kelainan.
h. Hidung
Keadaan/bentuk, mukosa hidung, cairan yang keluar dari hidung,
fungsi penciuman biasanya tidak ada kelainan.
i. Telinga
Bentuk, fungsi pendengaran tidak ada kelainan
j. Mulut
Bentuk, mukosa kering, perdarahan gusi, lidah kering, bibir
pecah-pecah atau perdarahan.
k. Leher
Terdapat pembesaran kelenjar getah bening, thyroid lidah
membesar, tidak ada distensi vena jugularis.
l. Thoraks
Pergerakan dada, biasanya pernafasan cepat irama tidak teratur.
Fremitus yang meninggi, percusi sonor, suara nafas bisa vesikular
atau ronchi, wheezing.
m. Abdomen
Cekung, pembesaran hati, nyeri, bising usus normal dan bisa juga
dibawah normal dan bisa juga meningkat.
n. Ekstremitas
Terjadi kelemahan umum, nyeri ekstremitas, tonus otot kurang,
akral dingin.
15
o. Neurologis
Refleksi fasiologis (+) seperti reflek patela, refleks patologi (-)
seperti Babinski, tanda kerniq (-) dan Bruzinki I-II = (-).
p. Kebutuhan dasar
Meliputi kebutuhan nutrisi klien sehubungan dengan anoreksia, diet
yang harus dijalani, pasang NGT, cairan IVFD yang digunakan jika
ada. Pola tidur bisa terganggu. Mandi dan aktivitas dapat terganggu
berhubungan dengan kelemahan fisik. Eliminasi biasanya terjadi
perubhan frekuensi, konsistensi bisa, diare tau konstipasi.
q. Riwayat sosial
Siapa yang mengasuh klien dirumah. Kebersihan di daerah tempat
tinggal, orang terdekat dengan klien. Keadaan lingkungan,
pembuangan sampah.
3. Diagnosa Keperawatan
Menurut (Wijaya & Putri, 2013)menyatakan bahwa diagnosa
keperawatan pada anemia aplastik yaitu :
a. Perubahan nutri kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan ketidak mampuan mencerna/absorbsi nutrient yang
diperlukan untuk pembentukan SDM normal
b. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan pengiriman
oksigen ke jaringan
c. Perbahan perfusi jaringan berhubungan denagan penurunan
komponen selular yang diperlukan untuk pengiriman oksigen /
nutrisi ke sel
d. Ansietas berhubungan dengan prosedur diagnostik / tranfusi
e. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan pertahanan skunder
tidak adekuat misalnya, penurunan hemoglobin, penurunan
granulosit.
16
1 2 3 4
Gejala dan tanda minor Tanda-tanda vital (0802) Pengaturan Suhu (3900)
1. Parastesia 1. Suhu tubuh (5) 1. Monitor suhu
2. Edema 2. Tekanan darah sistolik paling tidak
3. Penyembuhan luka dan diastolic (5) setiap 2
lambat 3. Tekanan nadi (5) jam,sesuai
4. Bruit femoralis 4.Tingkat pernafasan (5) kebutuhan
2. Monitor suhu
dan warna kulit
3. Monitor dan
laporkan adanya
tanda dan gejala
dari hipotermia
dan hipertermia
4. Tingkatkan
intake cairan dan
nutrisi
1 2 3 4
Gejala dan tanda mayor : 4. Anjurkan keluarga
1. Dispnea saat/setelah membantu pasien
aktivitas dalam aktivitas
2. Merasa tidak nyaman sehari-hari yang
setelah beraktivitas teratur sesuai
3. Merasa lelah kebutuhan
4. Tekanan darah 5. Ajarkan pasien
berubah> 20% dari mengenali
kondisi istirahat pengelolaan
5. Gambar EKG kegiatan dan
menunjukan aritmia manajemen waktu
saat/setelah aktivitas untuk mencegah
6. Gambar EKG kelelahan
menunjukan iskemia 6. Batasi jumlah
sianosis pengunjung
7. Batasi stimuli
lingkungan yang
menganggu
(misalnya cahaya
atau bising) untuk
memfasilitasi
relaksasi.
8. Evaluasi secara
bertahap kenaikan
level aktivitas
pasien
1 2 3 4
4. Ketidakmampuan 2. Identifikasi adanya
mengabsorbsi nutrient alergi atau
5. Peningkatan kebutuhan intoleransi
metabolisme. makanan yang
6. Faktor ekonomi (mis: dimiliki pasien.
finalisis tidak cukup) 3. Ciptakan
7. Faktor fisiologis(mis: lingkungan yang
stress, keengganan optimal pada saat
untuk makan) mengkonsumsi
makan (misalnya
Gejala dan tanda mayor bersih,
1. BB menurun berventilasi,
minimal 10% santai, dan bebas
dibawah rentang dari bau yang
ideal menyengat)
Gejala dan tanda minor 4. Lakukan atau bantu
1. Cepat kenyang setelah pasien terkait
makan dengan perawatan
2. Kram/nyeri abdomen mulut sebelum
3. Nafsu makan menurun makan
4. Sariawan 5. Anjurkan pasien
5. Membrane mukosa untuk duduk pada
pucat posisi tegak
6. Diare dikursi, jika
7. Serum albumin turun memungkinkan
1 2 3 4
1 2 3 4
5 Resiko infeksi berhubungan Keparahan infeksi (703) Kontrol Infeksi (6540)
dengan pertahanan sekunder 1. Kemerahan (5) 1.Cuci tangan setiap
tidak adekuat. Mis, 2. Nyeri (5) sebelum dan
penurunan hemoglobin, 3. Ketidakstabilan sesudah tindakan
penurunan granulosit suhu (5) keperawatan
faktor risiko : 4. Hilang nafsu makan 2. Pertahankan
1. Penyakit kronis (5) lingkungan aseptic
2. Efek prosedur invasive selama
3. Malnutrisi pemasangan alat
4. Peningkatan paparan 3. Tingkatkan intake
organisme pathogen nutrisi
lingkungan 4.Berikan terapi
5. Ketidakadekuatan antibiotik
pertahanan tubuh
primer :
1) Gangguan
peristaltic
2) Kerusakan
integritas kulit
3) Merokok
4) Statis cairan tubuh
6. Ketidakadekuatan
pertahan tubuh
sekunder :
1) Penurunan
hemoglobin
2) Leucopenia
3) Supresi respon
A. Implementasi
B. Evaluasi