Anda di halaman 1dari 56

Departemen Keperawatan Medikal Bedah

REVIEW ASUHAN KEPERAWATAN

Preseptor Institusi,

Ahmad Jamaluddin S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp.KMB.,WOC(ET)N

Disusun Oleh: Kelompok A

Ummu Alfatimah, S.Kep (70900119026)

Muh.Awaluddin, S.Kep (70900119027)

Reski Matte, S.Kep (70900119028)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN MAKASSAR

2019/2020
Keperawatan Medikal Bedah

Sistem Perkemihan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.F


DENGAN DIAGNOSA INFEKSI SALURAN KEMIH DI RUANG PERAWATAN 4
RSUD SYEKH YUSUF GOWA

Oleh:

DWI QADRIYANI, S.Kep


NIM: 70900116023

PRESEPTOR LAHAN PRESEPTOR INSTITUSI

(...........................................) (...........................................)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS


KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2017
Asuhan Keperawatan

Pada Tn “F” Dengan Diagnosa ISK

Perawatan IV RSUD. Syekh Yusuf

Kabupaten Gowa

A. BIODATA

1. Identitas Klien

Nama : Tn “F”

Umur : 32 Tahun/ 28 Agustus 1984

Jenis kelamin : Laki-laki

Pekerjaan : karyawan swasta

Suku : Makassar

Agama : Islam

Status Perkawinan : Belum Kawin

Alamat : JL. Manggarupi No. 27

Ruang Rawat : Ruang Perawatan 4 RSUD SYEHK YUSUF

No. Rekam Medik : 41.72.31

Tanggal/Jam Masuk : 14 Januari 2017/ 17.30 WITA.

Tanggal/Jam Pengkajian : 16 Januari 2017/ 13.15 WITA

Diagnosa Masuk :

2. Identitas penanggung jawab

Nama : Ny “N”

Umur : 42 Tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Hubngan dengan klien : Saudara


B. Riwayat Kesehatan

1. Keluhan Utama : Nyeri pada perut

2. Riwayat keluhan utama :

P : Penyebab Nyeri diraskan karena klien sering menahan kencing

Q : Nyeri yang dirasakn klien seprti tertusuk-tusuk

R : Letak nyeri yang klien rasakan pada perut bagian bawah

S : Skala Nyeri yang klien rasakan 4 NRS

T : Durasi Nyeri yang klien rasakan hilang timbul, dan nyerinya bertambah berat

saat berkemih.

C. Riwayat kesehatan

1. Riwayat kesehatan sekarang

Pada saat dilakukan pengkajian klien mengeluh merasa nyeri pada perut bagian

bawah, klien mengatakan nyeri yang dirasakan sudah lama, namun lima hari

belakangan ini nyerinya bertambah hebat, klien mengatakan nyeri yang dirasakan bisa

sampai menembus kebelakang, sehingga klien tidak melakukan aktivitas, klien juga

mengeluh mual, klien juga mengatakan jika buang air kecil tidak bisa ditahan, klien

mengatakan kencingnya banyak.

2. Riwayat kesehatan lalu


Klien mengatakan pada tahun 2015 sempat di rawat di RS yang sama yaitu

RSUD Syekh Yusuf dengan nyeri ulu hati dan sakit perut bagian bawah jika ingin

buang air kecil.


D. Genogram

? ? ? ?

? ?
? ? ? ?
/
/

Keterangan

: laki- laki : Menikah

: perempuan : Keturunan

: Meninggal

: klien ------ : Tinggal Serumah

G1 : kedua orang tua ibu dan bapak klien telah meninggal karena faktor

degeneratif bukan karena penyakit


G2 : ayah klien meninggal karena liver dan jantung dimana ayah klien
meninggal karena penyakit jantung
G3 : klien berada digenerasi kedua dan klien sedang menderita penyakit infeksi
saluran kemih.
Review:
Ummu Alfatimah : Genogram masih kurang lengkap karena tidak ada keterangan tanda ‘?’

E. Riwayat Psikologi

1. Pola Konsep Diri


Klien mengatakan tidak malu dan mengatakan menerima keadaannya yang
sekarang

2. Pola Koping

Klien mengatakan keluargayanya selalu memberi dukungan sehingga membuat


klien semangat untuk sembuh

3. Pola Interaksi

Klien sebelum dan saat sakit masih berkomunikasi dan bercanda dengan keluarga
maupun teman-teman dekatnya yang datang ke rumah sakit

4. Pola kognitif

Klien sebelum dan saat sakit masih berkomunikasi dan bercanda dengan
keluarga maupun teman-teman dekatnya datang ke rumah sakit. klien tidak
mengerti dengan penyakit yang dialami dan klien selalu bertanya kenapa selalu
merasa nyeri pada perut bagian bawah terutama saat buang air kecil

D. Pemeriksaan fisik

1. Keadaan Umum : klien tampak bingung, kalian banyak bertanya, ekspresi


wajah meringis
2. Kesadaran : composmentis, GCS 15 (E4 M5 V6)
3. Vital Sign : TD : 110/80 mmhg

N ; 72 x /i
P : 22 x /i
S : 36,3 °C

Review:
Ummu Alfatimah : Pemeriksaan fisik, tidak mencantumkan tekanan nadi, dan tidak ada data
berat badan sebelum dan saat dirawat di rumah sakit serta tidak mencantumkan data tinggi
badan
F. Pemeriksaan Head To Toe

1. Kepala Dan Rambut


Inspeksi : Bentuk mesoehepal, tidak ada pembekakan, rambut hitam, rambut
tidak kering

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, Tidak ada massa, Rambut tidak mudah rontok

2. Mata

Inspeksi : Tidak ada pembengkakan, konjungtiva anemis, sklera anikterik,


reflek cahaya langsung baik

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak terjadi peningkatan TIO

3. Telinga

Inspeksi : Bentuk dan posisi telinga simetris dan tidak ada pengeluaran serumen
berlebihan, fungsi pendengaran baik, tidak ada pembesaran tulang
mastoid
Palpasi : Tidak ada teraba massa di sekitar telinga

4. Hidung

Inspeksi : Bentuk dan posisi hidung simetris, letak di tengah, sekret tidak ada,
tidak ada peradangan dan pendarahan fungsi penciuman baik

Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada pangkal hidung

5. Mulut

Inspeksi : Rongga mulut bersih, tidak ada sariawan, tidak ada peradangan,
tonsil, tidak ada pembesaran amandel

6. Leher
Palpasi : Tidak terjadi pembesaran kelenjar tiroid tidak terjadi distensi Vena
jugularis

7. Toraks

Inspeksi : Bentuk simetris, gerakan dada simetris

Palpasi : fremitus kiri dan kanan teraba getaran dengan keras dan sama

Perkusi : bunyi Sonor seluruh lapang paru

Auskultasi : bunyi nafas vesikuler

8. Jantung

Inspeksi : Ictus karotis tidak tampak

Palpasi : lctus cordis teraba pada SIC IV


Perkusi : Bunyi pekak

Auskultasi : Bunyi jantung S1 - S2 murni

9. Abdomen

Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, irama sama dengan irama kulit lain, tidak
terdapat kebiruan ataupun memar

Palpasi : Nyeri tekan pada kandung kemih, selain nampak menahan sakit

Perkusi : Bunyi timpani

Auskultasi : Bunyi peristaltik usus 8 kali per menit

10. Genetalia dan status reproduksi : Klien mengatakan sakit daerah perut apabila
BAK
11. Ekstremitas
Inspeksi : Ekstremitas atas sebelah kanan terpasang infus RL 20 TPM, Gerakan
pada ekstremitas kanan dan kiri atas dan bawah dapat bergerak dengan
bebas

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan

Review:

Ummu Alfatimah

Melengkapi pengkajian pada ekstermitas seperti:

Inspeksi:

1. Pitting edema

2. Ukuran otot : atropi:hiperatropi

3. Clubbing finger

4. Refleks fisiologis (bibinzki)

G. Kegiatan Sehari-Hari
Kegiatan Sehari-Hari Sebelum Sakit Saat Sakit

 Nutrisi
 kebiasaan makan
 jenis makanan an  3 kali perhari  3 kali perhari
 keLuhan  Nasi sayur, lauk,  bubur telur sayur
 porsi yang bakso mie buah
dihabiskan  Tidak ada  klien mengatakan
 Satu porsi mual nyeri ulu hati
 5 sampai 6 sendok

Kebersihan perseorangan

 kebersihan mandi  dua kali sehari  klien mengatakan


 kebersihan badan  bersih selama di rumah
 cuci rambut  tiga sampai empat sakit belum pernah
 kebiasaan gosok kali seminggu mandi hanya
gigi  dua kali sehari menggunakan tisu
 keadaan rambut  bersih basah
dan kulit kepala  tidak ada  bersih
 keluhan  belum pernah
 satu kali sehari
 bersih
 tidak ada
Cairan  3-4 gelas per hari
 Air putih
 Tidak elastis
 < 2 detik
 Terpasang infus
 minum  6 sampai 7 gelas
RL 20 TPM tgl
 Jenis per hari
14/01/17
 turgor kulit  air putih kopi susu
 pengisian kapiler  elastis
 terpasang infus  < 2 detik
 Tidak

Aktivitas dan latihan  Klien mengatakan  Klien saat sakit


 Aktivitas waktu mampu menhadiri mengatakan dia
luang acara, dengan hanya melakukan
teman-temannya, aktivitas ditempat
bermain game, tidur, seperti
nonton tv duduk, bermain
hp, makan dan
minum.
 Kesulitan bergerak  Tidak
 Tidak
 Kekuatan otot
 55
 55
55
55
 Rentang gerak
 Bebas
 Bebas
 Tidak ada
 Keluhan
 Tidak ada
Eliminasi

 Kebiasaan BAB  1 x perhari  Belum pernah


konsentrasi BAB Padat -
warna Kuning -
 Kebiasaan BAK
frekuensi  3 x sehari  10x sehari
Warna Kuning jernih Kuning pekat
Bau Pesing Pesing konsistensi
Keluhan Tidak ada Klien mengeluh sakit
saat berkemih
 Nyeri tekan pada
 Tidak ada keluhan
 Abdomen supra pubis
Oksigen nasi

 Nadi  Tidak diketahui  72x/i


 Pernapasan  Tidak diketahui  22x/i
 TD  Tidak diketahui  110/80 mmHg
 Respirasi  Tidak ada keluhan  Tidak ada keluhan
 Clubbing finger  Tidak  Tidak

Tidur dan istirahat

 Kebiasaan tidur  Nonton tv  Mendengarkan


 Lama tidur  8 jam musik
 4-5 jam
 Kesulitan tidur  Tidak ada  Klien mengatakan
kesulitan tidur
karena
lingkungannya
ribut
 Keluhan  Tidak ada
 Klien mengatakan
tidurmya kadang
tidak nyeyak
karena biasanya
bangun tengah
malam untuk BAK
Pencegahan terhadap bahaya

 Penglihatan  baik  baik


 Pendengaran  tidak ada masalah  tidak ada masalah
 Penciuman  baik  baik
 Perabaan  baik  baik
Seksualitas Tidak dikaji Tidak dikaji

H. Pemeriksaan Penunjang

Kultur urine : ditemukan bakteri escherschia coli sebanyak 50-90%

Pemeriksaan urine tgl 15/01/17-08.30 WITA

Makroskopis Hasil Nilai normal


 warna  kuning pekat  Tidak berwarna,
 kejernihan  keruh kuning mudah
 pH  6,5 jernih
 leukosit  10,25/ lpp  5-7
 eritrosit  1-4/lpp  0-2/lpp
 0-2/lpp
Pemeriksaan Darah
Darah Lengkap Hasil Nilai normal
15,2 gr/dl 12-18 gr/dl
 Hb
17.800/mm3 4.000-10.000/mm3
 Leukosit

I. Terapi saat ini, 16 Januari 2017

1. Methylprednisolone 125 mg/IV/12 jam


: untuk mengurangi gejala peradangan seperti nyeri, pembengkakan
2. Omeprozole 10 ml/IV/AMPL
: untuk mengurangi nyeri ulu hati, gastroesopagael, refluksdisease
3. Cefixime 100 mg/5 ml/ IV/8 jam
: untuk infeksi telinga, bronhitis, infeksi saluran kemih (sejenis anti biotik)
4. Scopamine 20 ml/1 ml/IV/12 jam
: untuk mengobati nyeri pada lambung, nyeri spesifik pada saluran kemih
Review:
Ummu Alfatimah:
Tidak melampirakan patofisiologi dan penyimpangan KDM

KLASIFIKASI DATA
Nama : Tuan F No RM : 41.72.31

Umur : 32 tahun Diagnosa Medis : I.SK

Data Subjektif Data Objektif

 penyebab nyeri yang  skala nyeri 4 sedang


dirasakan klien karena sering  klien tampak bingung
menahan kencing nya  kalian banyak bertanya
 nyeri yang dirasakan klien  ekspresi meringis
seperti tertusuk-tusuk  TTv sign
 letak nyeri yang kalian  TD: 110/ 80 mmhg
rasakan pada perut bagian
bawah
 durasi nyeri yang kalian
rasakan hilang timbul, dan N : 72x/i
nyerinya bertambah Pada P : 22x/i
saat berkemih S : 36,5°C
 klien juga bertanya kenapa
selalu merasa nyeri pada
perut bagian bawah terutama
saat buang air kecil  nyeri tekan pada kandung
 klien juga mengatakan kemih
kancingnya banyak  pasien nampak menahan
 klien mengeluh nyeri saat sakit
berkemih  kebiasaan minum saat sakit
 klien mengatakan kalau 3-4
buang air kecil tidak bisa  frekuensi bak 10 kali perhari
ditahan  warna bak saat sakit kuning
 klien mengatakan selalu ada pekat
rasa ingin BAk  nyeri tekan pada suprapubis
 terapi penobatan

 Metilprednisolone 125
mg/IV/12 jam
 Cefixime 100 mg/5 ml/
IV/8 jam
 Scopamine 20 ml/1
ml/IV/12 jam

Review:

Reski Matte :

Masih ada data yang belum ditambahkan seperti : Pada pengkajian data kegiatan sehari-hari
bagian nutrisi sebelum dan saat dirawat di rumah sakit:

1. Klien mengatakan mual, nyeri ulu hati,


2. Klien mengatakan makan Cuma 5-6 sendok

Dari data tersebut terdapat masalah risiko defist nutrisi yang kemudian dapat diangkat
sebagai diagnose keperawatan

Masih ada data yang belum ditambahkan seperti : Pada pengkajian data kegiatan sehari-hari
bagian tidur dan istirahat sebelum dan saat dirawat di rumah sakit:

1. Klien mengatakan tidur hanya 4-5 jam


2. Klien mengatakankesulitan tidur karena lingkungannya ribut
3. Klien mengatakan tidurnya kadanng tidak nyenyak karena biasanya bangun tengah
malam untuk BAK

Dari data tersebut terdapat masalah gangguan pola tidur yang kemudian dapat diangkat
sebagai diagnosa keperawatan

Muhammad Awaluddin :

Masih ada data yang belum ditambahkan pada klasifikasi data, data objektif seperti :

Pada pengkajian data kegiatan sehari-hari bagian cairan :

1. Turgor kulit tidak elastis

Pada pengkajian head to toe terdapat data:


1. Konjugtiva anemis

Pemeriksaan penunjang seperti hasil pemerikassan urine, darah lengkap, kultur urine

ANALISA DATA

Nama : Tuan F No RM : 41.72.31

Umur : 32 tahun Diagnosa Medis : I.SK

DATA SUBJEKTIF DAN DATA MASALAH


ETIOLOGI
OBJEKTIF KEPERAWATAN
Ds : dimana bakteri Gangguan rasa
mengeluarkan endotoksin nyaman “nyeri”
1. penyebab nyeri yang
sehingga terjadi reaksi akut
dirasakan klien sering
inflamasi, respon tubuh
menahan kencing
akan menyebabkan
2. nyeri yang dirasakan
granulasi sel yang ada di
klien seperti tertusuk-
bawah Beafil sehingga
tusuk
terjadi pelepasan mediator
3. letak nyeri yang
kimia (Histamin, bradikinin,
dirasakan klien hilang
prostaglandin)Menyebabkan
timbul
nyeri karena adanya
4. nyeri bertambah hebat
peradangan di parenkim
saat berkemih
ginjal nyeriya menyebar
sampai ke pinggang karena
Do : adanya rangsangan
isdciceptorYang diteruskan
di hipotalamus kemudian
1. skala nyeri 4 sedang dibawa ke medula spinalis
2. ekspresi meringis menuju ke korteks selebri
3. TTV sign dan dipersepsikan sebagai
nyeri

TD : 110/80 mmhg
N : 73x/i
P : 22x/i
S : 36,3°C

4. nyeri tekan pada saat


berkemih
5. klien tampak menahan
sakit
6. nyeri tekan pada
suprapubis

DS Faktor penyebab adanya


gangguan dalam pemekatan
Gangguan
warna urine dalam kemih
eliminasi urine
1. klien juga mengatakan adalah adanya bakteri yang
kencing nya banyak masuk ke dalam saluran
2. klien mengatakan kalau kemih.Dimana bakteri
buang air kecil tidak bisa melekat dan mengalami
ditahan multi aplikasi dan kemudian
mengeluarkan endotoksin
sehingga terjadi reaksi
inflamasi terjadi
pengeluaran mediator kimia
3. selalu ada rasa ingin (H,B,P) dan kemudian
buang air kecil sekelompok yaitu enzim
memecah protein, di mana
protein membantu dalam
pelebaran pembuluh darah
DO sehingga pembuluh darah
mengalami Vasotrumiksi
dan terjadi peningkatan
cairan darah titik sehingga
1. kebiasaan minum ssat dapat meningkatkan suplai
sakit ¾ gelas sehari darah filtrasi dan terjadi laju
2. frekuensi BAK 10x/hari rata-rata penyaringan darah
3. warna BAK saat sakit di glomerulus reabsorpsi
kuning pekat meningkat dengan
4. pengobatan kecepatan reaksi sehingga
mengganggu dalam
pemekatan kemih urine
menjadi encer peningkatan
a. cefixime frekuensi berkemih banyak
100mg/IV/8jam sehingga terjadi gangguan
b. methylpreritolone eliminasi urine
125/IV/12jam
c. scopamin
20mg/IV/12 jam

DS

Kebersihan kurang defisit


pemasangan kateter yang pengetahuan
1. klien mengatakan tidak
kurang bersih dapat
mengerti dengan
menyebabkan bakteri (ecoli
penyakit yang
proteus spp klebehella
dialaminya
sp)Masuk ke dalam saluran
2. klien juga bertanya
kemih bawah sehingga
kenapa selalu merasa
dapat terjadinya ISk. pasien
nyeri pada perut bagian
masuk dengan penyakit ISK
bawah terutama saat
dapat mempengaruhi
buang air kecil
perubahan status kesehatan
sehingga informasi yang dia
dapatkan tentang

DO penyakitnya tidak adekuat


dan dapat menyebabkan
pasien mengalami kurang
pengetahuan

1. klien tampak bingung


2. klien banyak bertanya
Review:

Ummu Alfatimah:

Setelah analisa data dan sebelum intervensi keperawatan sebaiknya dibuatkan format khusus
untuk diagnosa keperawatan apa saja yang muncul, seperti:

DIAGNOSA KEPERAWATAN

No Diagnosa

1. Gangguan rasa nyaman, nyeri akut b.d cedera biologis

2. Gangguan eliminasi urine b.d obstruksi mekanik pada kandung kemih

3. Defisit pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan kognitif, interpretasi terhadap


informasi yang salah,kurangnya keinginan untuk mencari informasi, tidak
mengetahui sumber informasi
INTERVENSI KEPERAWATAN

Nama : Tuan F No RM : 41.72.31

Umur : 32 tahun Diagnosa Medis : I.SK

NO DIAGNOSA TUJUAN/KRITERIA HASIL INTERVENSI RESIONAL


1. Gangguan rasa nyaman
nyeri akut b/d cedera
Setelah dilakukan tindakan
biologis 1. Lakukan pengkajian nyeri 1. Menentukan intervensi
keperawatan selama 2 kali 24 jam,
DS secara komprehensif termasuk selanjutnya
pasien tidak mengalami nyeri lokasi, durasi, frekuensi, 2. Memantau kondisi klien akibat
1. Penyebab nyeri dengan kriteria hasil kualitas dan faktor presipitasi nyeri yang dialami
yang dirasakan
2. Monitor vital sign 3. Suhu ruangan yang terlalu panas
klien karena
3. Kontrol lingkungan yang dapat atau dingin, pencahayaan serta
sering menahan
mempengaruhi nyeri seperti ruangan yang terlalu bising dapat
kencingnya
 Mampu mengontrol nyeri suhu ruangan, pencahayaan, dan meningkatkan nyeri
2. Letak nyeri yang
(tahu penyebab nyeri kebisingan 4. Mengontrol nyeri agar tidak
dirasakan klien
mampu menggunakan 4. Kurangi faktor presipitasi nyeri bertambah
hilang timbul,
teknik non farmakologi 5. Ajarkan teknik non farmakologi 5. Membantu dalam mengontrol
nyeri bertambah
untuk mengurangi nyeri, nafas dalam, relaksasi distraksi, atau mengurangi nyeri
pada saat
mencari bantuan) kompres hangat atau dingin 6. Mengurangi nyeri
berkemih
3. Nyeri yang
dirasakan klien
seperti tertusuk-
 Melaporkan bahwa 6. Kolaborasi pemberian analgetik
tusuk
mampu mengenali nyeri,
DO
(skala, intensitas kemah
1. Skala nyeri 4 frekuensi, tanda nyeri)
(sedang)  TTV dalam rentang
2. Ekpresi meringis normal
3. TTVsign
TD : 110/80 mmhg
N : 72x/i
P : 22x/i TD : 120/80 mmhg
S : 36,3°C P : 24x/i
4. Nyeri tekan pada N : 80x/i
kandung kemih S : 36,5°C
5. Klien tampak
menahan sakit
6. Nyeri tekan pada
suprapubis Review:
Ummu Alfatimah
Tambahkan penurunan skala nyeri
yang ingin dicapai:
Misalnya:
Skala nyeri : 3 (ringan)

2.

Gangguan eliminasi Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor keadaan bladder jam 1. Memantau perubahan kondisi
urine berhubungan keperawatan selama 2X24 jam tiap 2 jam klien
dengan obstruksi klien mampu bak dengan normal 2. Hindari faktor pencetus 2. Cemas mampu meningkatkan
mekanik pada kandung dengan kriteria hasil: Inkontinensia urin seperti Inkontinensia urine
kemih cemas 3. Melancarkan pengeluaran
Ds 3. Kolaborasi dengan dokter urine
klien mengatakan dalam pengobatan dan 4. Memberikan pemahaman
kalau buang air kecil  Klien dapat mengontrol kateterisasi kepada klien
tidak bisa ditahan klien pengeluaran urine setiap 4. Jelaskan tentang pengobatan
mengatakan selalu ada 4 jam kumaha teater, penyebab, dan
rasa ingin BAK  Tidak ada tanda-tanda tindakan lain
DO retensi dan Inkontinensia
Kebiasaan minum saat
sakit 3-4 perhari
frekuensi BAK 10 kali
perhari warna bak saat urine

sakit kuning pekat  Klien berkemih dalam

Pengobatan : keadaan rileks

1. cefiximune
100mg/IV/8
jam
2. methylprenit
olone
125mg/IV/
12 jam
3. slopamin
20mh/IV/ 12
jam
3.

Defisit pengetahuan Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji tingkat pengetahuan pasien 1. Menentukan intervensi
berhubungan dengan keperawatan selama 1 kali 24 jam dan keluarga selanjutnya
keterbatasan kognitif, jam maka k-ion menjukkan 2. Jelaskan tentang penyakit yang 2. Memberikan pemahaman yang
interpretasi terhadap pengetahuan tentang proses penyakit
informasi yang dan kriteria hasil dialami klien sesuai dengan lebih kepada pasien dan keluarga
salah,kurangnya Tingkat kemampuan klien 3. Memberikan gambaran agar
keinginan untuk 3. Jelaskan tanda dan gejala yang pasien dan keluarga tidak cemas
mencari informasi, biasa muncul pada penyakit dengan gejala yang muncul
tidak mengetahui  Pasien dan keluarga dengan cara yang tepat akibat penyakitnya
sumber informasi menyatakan pemahaman 4. Diskusikan pemilihan tiap atau 4. Klien mampu memilih terapi
DS: tentang penyakit atau penanganan sesuai dengan keinginan yang
kondisi dan program 5. Dukung pasien dengan dianjurkan
pengobatan mengeksplorasi atau 5. Membantu pengobatan atau
 pasien dan keluarga mendapatkan second opinion terapi
1. Klien mengatakan mampu melaksanakan dengan cara yang tepat atau
tidak mengerti prosedur yang dijelaskan diindikasikan
dengan penyakit secara benar
yang dialaminya  pasien dan keluarga
2. Klien juga bertanya mampu menjelaskan
kenapa selalu merasa kembali apa yang
nyeri pada perut dijelaskan perawat atau
bagian bawah tenaga kesehatan lainnya
terutama saat buang
air kecil

DO:

1. Klien tampak
bingung
2. Klien banyak
bertanya
Review:

Reski Matte:

Diagnosa : Risiko defisit nutrisi dibuktikan dengan ketidakmampuan menelan makanan

Luaran Utama : Status Nutrisi

Intervensi : Manajemen mual

No Diagnosa Luaran Keperawatan Intervensi Rasional


1 Risiko defisit nutrisi dibuktikan Manajemen Mual
dengan ketidakmampuan Observasi Observasi
setelah dilakukan
menelan makanan a. Identifikasi pengalaman mual a. Untuk mengetahui sejauh mana
tindakan keperawatan
b. Identifikasi dampak mual terhadap klien mengalami mual
selama 2 kali 24 jam,
kualitas hidup (mis . nafsu makan, b. Mengetahui dampak buruk bagi
Kualitas dan kuantitas
aktifitas, kinerja, tanggung jawab kualitas hidup klien
tidur pasien membaik
peran dan tidur) c. Mengetahui penyebab mual yang
c. Identifikasi faktor penyebab mual dirasakan oleh klien klien
(mis. pengobatan dan prosedur) d. Untuk mengetahui pencegahan
d. Identifikasi antiemetik untuk rasa mual pada klien
dengan kriteria hasil:
mencegah mual (kecuali mual pada e. Untuk mengetahui frekuensi ,
a. Porsi makan yang
kehamilan) durasai dan tingkat keparahan
dihabiskan
e. Monitor mual (mis. frekuensi, mual yang dirasakan
meningkat
durasi dan tingkat keparahan) f. Mengetahui pemasukan nutrisi
b. Kekuatan otot
f. Monitor asupan nutrisi dan kalori dan kalori pada klien
menelan
Terapeutik Terapeutik
meningkat
a. Kurangi atau hilangkan keadaan a. Memberikan rasa nyaman pada
c. Perasaan cepat
penyebab mual (mis. kecemasan, klien
kenyang menurun
ketakutan, kelelahan)
d. Nafsu makan
b. Berikan makanan dalam jumlah b. Memenuhi kebutuhan nutrisi
meningkat
kecil dan menarik klien dan menarik minat klien
c. Berikan makanan dingin, Cairan untuk makan
bening, tidak berbau dan tidak c. Agar klien tidak mual dengan
berwarna, jika perlu makanan yang disediakan
Edukasi
a. Anjurkan untuk istirahat dan tidur a. Memberikan rasa nyaman dan
yang cukup pada klien
b. Anjurkan sering membersihkan b. Menjaga kebersihan mulut
mulut, kecuali jika merangsang
mual
c. Anjurkan makanan tinggi c. Memenuhi kebutuhan nutrisi
karbohidrat dan rendah lemak klien
d. Ajarkan tehnik nonfarmakologi d. Mengurangi efek dari obat
untuk mengatasi mual farmakologi
(mis.biofeedback, hypnosis,
relaksasi, relaksasi terapi musik,
akupresur)
Kolaborasi Kolaborasi
a. Kolaborasi pemberian antiemetik, a. Pemberian antiemetik sesuai
jika perlu kebutuhan pasien

Muhammad Awaluddin:

Diagnosa : Gangguan pola tidur b.d hambatan lingkungan d.d mengeluh sulit tidur

Luaran Utama : Pola tidur

Intervensi : Dukungan tidur

No Diagnosa Luaran Keperawatan Intervensi Rasional


1 Dukungan tidur Observasi
Observasi
Gangguan pola tidur b.d setelah dilakukan a. Rasional: untuk mengetahui pola

hambatan lingkungan d.d tindakan keperawatan a. Identifikasi pola aktivitas dan pola
aktivitas dan tidur klien sebagai
mengeluh sulit tidur selama 2 kali 24 jam, tidur
informasi dasar dalam
Kualitas dan kuantitas
b. Identifikasi faktor pengganggu
tidur pasien membaik menentukan rencana keperawatan

dengan kriteria hasil: tidur (fisik dan atau psikologis)


b. Rasional: untuk mengetahui
a.Keluhan sulit tidur Terapeutik
faktor penyebab aktual dari
menurun
a. Modifikasi lingkungan ( mis.
b.Keluhan pola idur gangguan tidur

berubah menurun pencahayaan, kebisingan, suhu,


Terapeutik
matras dan tempat tidur) batasi a. Rasional: mengurangi gangguan

waktu tidur siang, jika perlu saat tidur

b. Lakukan prosedur untuk b. Rasional: untuk memberikan rasa

meningkatkan kenyamanan (mis. nyaman pada klien untuk

pijat, pengaturan posisi, terapi meningkatkan pola tidur

akupresur)

Edukasi Edukasi
a. Rasional: memberikan
a. Jelaskan petingnya tidur cukup
selama sakit pemahaman terkait penyakit yang

b. Ajarkan relaksasi otot autogenetik diderita klien

atau cara nonfarmakologi lainnya b. Rasional: memberikan

pendidikan kesehatan tentang

relaksasi otot dan non

farmakologi
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Nama : Tuan F No RM : 41.72.31

Umur : 32 tahun Diagnosa Medis : I.SK

NO DIAGNOSA HARI/TGL/JAM IMPLEMENTASI EVALUASI


1 Gangguan rasa S : klien mengatakan masih nyeri pada saat
nyaman nyeri akut berkemih
Senin, 15/ 01/ 2017
b/d cedera biologis 1. Melakukan pengkajian nyeri secara D : ekpresi meringis, skala nyeri 4 (sedang)
Pukul 14. 00 komprehensif termasuk lokasi durasi A : masalah keperawatan nyeri yang belum
frekuensi kualitas dan faktor presipitasi teratasi
P : lanjutkan intervensi 1,2,3,4,5,6

1. Melakukan pengkajian nyeri


secara komprehensif termasuk
H : klien merasakan nyeri pada bagian perut
lokasi, durasi, frekuensi, kualitas,
bawah, durasi hilang timbul, kualitas tertusuk-
dan faktor psesipitasi
tusuk dengan skala nyeri 4 faktor presipitasi
2. Memonitoring vital sign
3. Mengontrol lingkungan yang
dapat memenuhi nyeri seperti

Senin, 15 Jan 2017 akibat sering menahan kencing dan pada saat suhu ruangan. Kebisingan

Pukul 14. 0 5 berkemih 4. Mengurangi faktor predisposisi


nyeri
5. Mengajarkan teknik
isonformakologi 9nafal dalam,
relaksan, distraksi, kompres
2. Memonitoring vital sing
hangat/dingin)

Senin 15 Jan 2017 6. Mengolaborasi pemberian

Pukul 14 30 analgesik

H:
TD :110/180 mmhg
N : 72x/i
P : 22x/i
Senin 15 Jan 2017 S : 36,3°C
pukul 14.50

Senin 15 Jan 2017


pukul 15. 00
3. Mengontrol lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan
pencahayaan dan kebisingan

Senin 15 Jan 2017


Pukul 15.00 H: suhu ruangan 24 derajat Celcius,
pencahayaan bagus kebisingan tidak ada

4. Mengurangi faktor presipitasi nyeri

H: menganjurkan dan mengajarkan pasien


untuk tidak menahan kencing terlalu lama jika
ingin kencing diharapkan untuk langsung BAK
5. mengajarkan teknik non farmakologi nafas
dalam relaksasi distraksi, kompres hangat
atau dingin

H: Klien mau, ingin tahu dan mengikuti teknik


relaksasi nafas dalam menarik nafas lewat
hidung dan menghembuskan lewat mulut
perlahan-lahan

6. Mmengkolaborasi pemberian analgetik

H : Terapi pengobatanan
2

Gangguan eliminasi Senin 15 Jan 2017 S : Klien mengatakan selalu ingin BAK
1. Monitor keadaan bladder setiap 2 jam
urine berhubungan Pukul 14.00 O : Frekuensi BAK klien 10 kali perhari
dengan obstruksi A : Masalah keperawatan gangguan
mekanik pada eliminasi urin belum teratasi
kandung kemih Senin 15 Jan 2017 H: Klien hanya mampu menahan kencing nya P : Lanjutkan intervensi 1,2
Pukul 15.00 kurang lebih 1 jam

Senin 15 Jan 2017


Pukul 15.00 1. Memonitor keadaan bladder

2. Menghindari faktor pencetus Inkontinensia setiap 2 jam


Senin 15 Jan 2017 2. Mengkolaborasi dengan dokter
urin seperti cemas
Pukul 15.30 dalam pengobatan dan kateterisasi

H : Klien mampu mengatasi rasa cemas


3. Mengkolaborasi dengan dokter dalam
pengobatan dan kateterisasi

H: Pemberian obat cefixime 100 mg 48 jam

4. Menjelaskan tentang pengobatan, kateter,


penyebab dan tindakan lain

H : Ingin tahu, tentang pengobatan, atas


tindakan lain yang sedang dijalaninya
3 Defisit pengetahuan S : Klien mengatakan sudah paham tentang
1. Mengkaji pengetahuan pasien dan keluarga
berhubungan dengan penyakitnya
Senin 15 Jan 2017 H: Klien ditanya tentang penyakitnya dan klien
keterbatasan O : Klien tidak bertanya lagi
Pukul 16.00 mengetahui penyakitnya akibat sering menahan
kognitif, interpretasi :Klien telah paham tentang penyakitnya
kencingnya
terhadap informasi dan mampu memberikan pendapat
2. Menjelaskan tentang penyakit yang dialami
yang salah, tentang penyakitnya
klien sesuai tingkat kemampuan klien
kurangnya A : Masalah keperawatan defisit
H: Klien diberikan edukasi tentang penyakit
keinginan, untuk pengetahuan teratasi
yang dialaminya yang disebut dengan infeksi
mencari informasi, P : Pertahankan intervensi
saluran kencing dan keluarganya juga dijelaskan
tidak mengetahui
Senin 15 Jan 2017 terjadinya ISK karena ada bakteri yang terdapat
sumber-sumber
Pukul jam 16. 30 dalam kandung kemih, itu bisa terjadi karena
informasi sering menahan air kencing atau karena kurang
bersih, kebiasaan menahan kencing dapat
membuat pertumbuhan bakteri menjadi lebih
cepat sehingga bakteri dalam kandung kemih
semakin banyak dan ISK semakin parah
1. Gangguan rasa Selasa 16 jan 2017 1. Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif S : Klien mengatakan nyeri yang dirasakan pada
nyaman nyeri Pukul 14.00 termasuk lokasi, durasi, frekuensi, kualitas, dan saat berkemih berkurang
akut b/d cedera faktor presipilasi O : Skala nyeri 3 (ringan)
biologis H : klien masih merasakan sedikit nyeri pada Klien tampak rileks
bagian perut bawah, durasi hilang timbul, kualitas A : Masalah keperawatan nyeri akut teratasi
tertusuk-tusuk. Faktornya karena menahan kencing P : Pertahankan intervensi
Selasa 16 jan 2017 2. Memonitoring vital sign - Observasi pengkajian nyeri
Pukul 14.05 H: Review:
TD : 120/80 mmhg Ummu Alfatimah
N : 80 x /i Sebaiknya pada kriteria hasil dicantumkan target
P : 22 x /i penurunan skala nyeri sehingga dapat
S : 36,4°C dikategorikan teratasi atau tidak teratasi pada
Selasa 16 jan 2017 3. Mengontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi saat evaluasi
Pukul 14.30 nyeri seperti suhu ruangan,pencahayaan dan
kebisingan
H : Suhu ruangan 24°C, pencahayaan baik,
kebisingan tidak ada
Selasa 16 jan 2017 4. Menguramgi faktor presipitasi nyeri
Pukul 14.50 H : Mengajarkan pasien untuk tidak menahan
kencingnya terlalu lama, jika ingin kencing
diharapkan langsung BAK.
Selasa 16 jan 2017 5. Mengajarkan teknik nonfarmakologi (nafas dalam,
Pukul 15.00 relaksasi, distraksi, kompres hangat/dingin)
H : Klien mau, ingin tahu dan mengikuti teknik
relaksasi nafas dalam, menarik nafas lewat hidung
dan hembuskan lewat mulut secara perlahan-lahan.
Selasa 16 jan 2017 6. Mengolaborasi pemberian analgetik
Pukul 15.00 H : Terapi pengobatan :
1) Methylprednisolone 125 mg/IV/12jam
2) Scopamin 20mg/IV/12 jam

2. Gangguan Selasa 16 jan 2017 1. Memonitor keadaan bladder setiap 2 jam S : Klien mengatakan masih sering BAK,
eliminasi urine Pukul 14.00 H : Klien hanya mempu bladder selama 1 jam 30 frekuensi 8x/hari
b/d obsituksi menit O : Warna urine kuning keruh
mekanik pada Selasa 16 jan 2017 2. Mengolaborasi dengan dokter dalam pengobatan A : Masalah gangguan eliminasi urine belum
kandung kemih Pukul 15.30 dan keteterisan teratasi
H : pemberian obat cefixime 100mg/IV/8 jam P : Lanjutkan intervensi
- Tidak terpasang kateter - Frekuensi BAK klien
- Observasi warna urine
- Terapi pengobatan klien sesuai indikasi
LAMPIRAN FOTO ASUHAN KEPERAWATAN YANG DIREVIEW

Anda mungkin juga menyukai