Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN OKSIGENASI

DI RUANG ANGGREK RST DR.ASMIR SALATIGA

NAMA : ZAKIYATUL MAGHFIROH


NIM : 20101440119109

STIKES KESDAM IV/DIPONEGORO


SEMARANG
2021
I. PENGKAJIAN

Tgl Pengkajian : 10 Maret 2021 No.RM : 11.xx.xx


Jam pengkajian : 18.24 WIB Tgl.MRS : 9 Maret 2021
Ruang/Kelas : Anggrek

A. IDENTITAS KLIEN
1. Identitas Pasien
Nama : Ny.D
Umur : 23 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Semarang
Diagnosa Medis : Dypsnea
2. Identitas Penanggung jawab
Nama : Ny.A
Umur : 71 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : IRT
Alamat : Semarang
Hubungan dengan Klien : Ibu

B. KELUHAN UTAMA
Pasien mengeluh sesak napas dan dada terasa nyeri pada bagian kiri, sesak dan
nyeri dada klien bertambah bila dibuat gerak.

C. RIWAYAT KESEHATAN
1. Kesehatan Sekarang
Pasien datang ke IGD RST Asmir Salatiga pada tanggal 9 maret 2021 pukul
12.30 WIB dengan keluhan sesak napas dan dada terasa nyeri pada bagian kiri
sejak 6 hari yang lalu. Setelah dilakukan pengkajian pada tanggal 9 maret
2021 didapatkan hasil keadaan umum sedang, GCS: 15, E:4 M:6 V:5, TD
159/95 MmHg, N 112 x/menit, S 36,7°C, GDS 106.
2. Kesehatan Dahulu
Pasien mengatakan sebelumnya belum pernah masuk RS dan tidak
mempunyai riwayat alergi
3. Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit
menular dan penyakit turunan.

D. POLA AKTIVITAS SEHARI-HARI


1. Pola Nutrisi
a. Makan
Sebelum Masuk RS : Pasien mengatakan sebelum sakit pasien makan 3x
sehari dengan nasi dan lauk pauk
Setelah Masuk RS : Pasien mengatakan selama di RS pola makan normal
menghabiskan makanan yang diberikan dari rumah sakit
b. Minum
Sebelum Masuk RS : Pasien mengatakan sebelum sakit minum kurang
lebih 8 gelas per hari
Setelah Masuk RS : Pasien mengatakan selama di Rumah Sakit minum
kurang lebih 8 gelas perhari
2. Pola Eliminasi
a. BAB
Sebelum Masuk RS : Pasien mengatakan sebelum sakit pasien BAB 1 hari
sekali
Setelah Masuk RS : Pasien mengatakan saat sakit BAB 1 hari sekali
b. BAK
Sebelum Masuk RS : Pasien mengatakan sebelum sakit pasien BAK 5-6
kali perhari
Setelah Masuk RS : Pasien mengatakan saat sakit BAK 5-6 kali perhari
3. Pola Aktivitas dan Latihan
Sebelum Masuk RS : Pasien mengatakan sebelum sakit pasien dapat
beraktivitas secara mandiri
Setelah Masuk RS : Pasien mengatakan beberapa aktivitas pasien dibantu oleh
keluarga, pasien tampak lemas.
4. Pola Istirahat dan Tidur
Sebelum Masuk RS : Pasien mengatakan sebelum sakit dapat berisirahat
dengan nyenyak, tidur kurang lebih 5-6 jam
Setelah Masuk RS : Pasien mengatakan setelah masuk RS tidur kurang lebih
4-5 jam
5. Pola Persepsi Sensori dan Kognitif
Sebelum Masuk RS : Pasien mengatakan tidak ada gangguan penglihatan
pendengaran dan kemampuan dalam mengingat
Setelah Masuk RS : Pasien mengatakan tidak ada gangguan penglihatan
pendengaran dan kemampuan dalam mengingat
6. Pola Peran dan Hubungan
Sebelum Masuk RS : Pasien mengatakan mampu berkomunikasi dengan baik
Setelah Masuk RS : Pasien mengatakan mampu berkomunikasi dengan baik
7. Pola toleransi-koping stress
Sebelum Masuk RS : Pasien mengatakan apabila ada masalah pasti
didiskusikan dengan keluarganya.
Setelah Masuk RS : Pasien mengatakan apabila ada masalah pasti
didiskusikan dengan keluarganya.
8. Riwayat spiritual
Sebelum Masuk RS : Pasien mengatakan dapat beribadah sholat 5 waktu
Setelah Masuk RS : Pasien mengatakan tetap bisa beribadah meskipun diatas
tempat tidur

E. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
Keadaan umum sedang, kesadaran composmentis.
2. Pemeriksaan Tanda-tanda Vital
Tanda-tanda vital (TTV) yang diperiksa meliputi:
a. Tekanan Darah (TD) : 159/95 MmHg
b. Nadi : 112 x/menit
c. Suhu : 36,7°C
d. Respiratory Rate (RR) : 24 x/menit
3. Pemeriksan Wajah
a. Mata
Simetris,sclera berwarna putih, tidak ada luka dan benjolan
b. Hidung
Tidak ada lesi, pembengkakan dan kotoran
c. Mulut
Tidak ada lesi, mukosa bibir lembab, gigi tampak ompong
d. Telinga
Simetris, tidak ada penumpukan serumen dan lesi, bersih
4. Pemeriksaan Kepala dan Leher
a. Kepala
Bentuk kepala bulat, simetris, tidak ada benjolan dan bekas luka, rambut
bersih
b. Leher
Tidak ada nyeri tekan, pembesaran kelenjar limfe (-), pembesaran kelenjar
tiroid (-), pembesaran vena jugularis (-).
5. Pemeriksaan Thoraks/Dada
a. Pemeriksaan Paru
- Inspeksi : Bentuk dada simetris, pola napas dyspnea, pasien
menggunakan alat bantu oksigen kanul
- Palpasi : Ada nyeri tekan
- Perkusi : Sonor
- Auskultasi : Bunyi vesikuler
b. Pemeriksaan Jantung
- Inspeksi : Tidak terlihat denyutan ictus cordis
- Palpasi : Ada nyeri tekan
- Perkusi : Bunyi jantung redup
- Auskultasi : S1 S2 reguler
c. Pemeriksaan Abdomen
- Inspeksi : Tidak ada pembesaran dan benjolan
- Palpasi : Terdengar bising usus 9x/menit
- Perkusi : Tidak ada nyeri tekan
- Auskultasi : Tympani
6. Pemeriksaan Genetalia dan Rektal
Tidak ada kelainan pada genetalia dan rektal
7. Pemeriksaan Kulit/Integument
Tidak ada lesi, tidak ada jaringan parut, warna kulit sawo matang, tidak ada
luka bakar, turgor kulit normal, tidak ada nyeri tekan.

F. TINDAKAN DAN TERAPI


1. Laboratorium

HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM


10-3-2021
PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN SATUAN
Hematologi
Hemoglobin 15,9 13.0-16.0 g/dL
Leukosit 8.08 4.0-10.0 10^3/uL
Trombosit 215 150-450 10^3/uL
Hematrokit 47.2 37.0-48.0 %
Eritrosit 5.29 3.50-5.00 10^6/uL
MCV 89.2 82.0-95.0 Fl
MCH 30.0 27.0-31.0 Pg
MCHC 33.7 32.0-36.0 g/dL
MPV 8.3 6.5-12.00 fL
PWD 15.9 9.0-17.0 -
RDW-SD 43.8 35-56 fL
RDW-CV 11.7 11.5-14.7 %
PCT 1.78 -
2. Terapi
- Infus RL 20 tpm
- Ciprofloxacim 2x500 mg
- Aminophilin 4x200 mg
- Injeksi furosemide

II. ANALISA DATA


NO DATA PENUNJANG PROBLEM ETIOLOGI TTD
1. DS: Pola nafas Hambatan Zakiyatul
- Pasien mengeluh sesak tidak efektif upaya nafas
napas sejak 6 hari yang (D.0005)
lalu.
DO:
- Pasien tampak lemas
- Tanda-tanda vital (TTV)
yang diperiksa meliputi:
 TD: 159/95
MmHg
 Nadi:112x/menit
 Suhu : 36,7°C
 RR: 24 x/menit
2. DS: Nyeri akut Agen Zakiyatul
- Pasien mengeluh sesak (D.0077) pencedera
napas dan dada terasa fisiologis
nyeri pada bagian kiri
- Pasien tampak lemas
DO:
- Pasien tampak gelisah
- Pasien sulit untuk tidur
- Nadi:112x/menit
- Suhu : 36,7°C
III. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya nafas (D.0005)
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (D.0077)

IV. INTERVENSI KEPERAWATAN


DIAGNOSA TUJUAN DAN INTERVENSI TTD
KRITERIA HASIL
Pola nafas Tujuan: Setelah Manajemen jalan napas Zakiyatul
tidak efektif dilakukan tindakan (I.01011)
b/d hambatan keperawatan 3x24 jam Mengidentifikasi dan
upaya nafas pola napas membaik mengelola kepatenan jalan
(D.0005) dengan napas
Kriteria hasil: Observasi
- Dyspnea - Monitor pola napas
menurun - Monitor bunyi napas
- Penggunaan otot Terapeutik
bantu napas - Posisikan semi-
menurun fowler atau fowler
- Frekuensi napas - Lakukan fisioterapi
membaik dada, jika perlu
- Ekskursi dada - Berikan oksigen,
membaik. jika perlu
Edukasi
- Ajarkan teknik batuk
efektif
Kolaborasi
- Kolaborasi
pemberian
bronkodilator,
ekspektoran,
mukolitik, jika perlu.
Nyeri akut b/d Tujuan: Setelah Manajemen nyeri (I.08238)
agen dilakukan tindakan Mengidentifikasi dan
pencedera keperawatan 3x24 jam mengelola pengalaman
fisiologis tingkat nyeri menurun sensorik atau emosional
(D.0077 dengan yang berkaitan dengan
Kriteria hasil: kerusakan jaringan atau
- Keluhan nyeri fungsional dengan onset
menurun mendadak.
- Gelisah Observasi
menurun - Identifikasi skala
- Kesulitan tidur nyeri
menurun - Identifikasi factor
- Frekuensi nadi yang memperberat
membaik dan memperingan
- Pola napas nyeri
membaik. - Monitor
keberhasilan terapi
komplementer yang
sudah diberikan
- Monitor efek
samping
pnenggunaan
analgetik
Terapeutik
- Berikan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
nyeri
- Fasilitas istirahat
tidur
Edukasi
- Jelaskan penyebab,
periode dan pemicu
nyeri
- Jelaskan strategi
meredakan nyeri
- Ajarkan memonitor
nyeri secara mandiri
Kolaborasi
- Kolaborasi
pemberian analgetik,
jika perlu

V. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

TGL DIAGNOSA IMPLEMENTASI RESPON KLIEN TTD

11 Pola nafas 1. Mengatur S: Pasien mengatakan


Maret tidak efektif posisi pasien bersedia diberikan
2021 b/d hambatan semi-fowler posisi semi-fowler atau
upaya nafas atau fowler fowler
(D.0005) O: Pasien tampak
nyaman

2. Memberikan S: Pasien mengatakn


oksigen, jika bersedia diberikan
perlu oksigen
O: Pasien tampak
terpasang kanul
3. Mengajarkan S: Pasien mengatakan
teknik batuk bersedia diajarkan cara
efektif batuk efektif
O: Pasien tampak
kooperatif
Nyeri akut b/d 1. Memberikan S: Pasien mengatakan
agen teknik bersedia diberikan
pencedera nonfarmakolog teknis nonfarmakologi
fisiologis is untuk untuk mengurangi nyeri
(D.0077 mengurangi O: Pasien tampak
nyeri kooperatif.

2. Menjelaskan S: Pasien mengatakan


strategi bersedia dijelaskan
meredakan strategi meredakan
nyeri. nyeri
O: Pasien tampak
kooperatif

3. Mengajarkan S: Pasien mengatakan


teknik bersedia diajarkan
nonfarmakolog teknik nonfarmakologis
is untuk untuk mengurangi
mengurangi nyeri.
nyeri O: Pasien tampak
kooperatif

4. Mengkolabora S: Pasien mengatakan


si pemberian bersedia diberikan
analgetik analgetik
O: Pasien tampak
diberikan analgetik

12 Pola nafas 1. Mengatur S: Pasien mengatakan


Maret tidak efektif posisi pasien bersedia diberikan
2021 b/d hambatan semi-fowler posisi semi-fowler atau
upaya nafas atau fowler fowler
(D.0005) O: Pasien tampak
nyaman

2. Memberikan S: Pasien mengatakn


oksigen, jika bersedia diberikan
perlu oksigen
O: Pasien tampak
terpasang kanul
3. Mengajarkan S: Pasien mengatakan
teknik batuk bersedia diajarkan cara
efektif batuk efektif
O: Pasien tampak
kooperatif
Nyeri akut b/d 1. Memberikan S: Pasien mengatakan
agen teknik bersedia diberikan
pencedera nonfarmakolog teknis nonfarmakologi
fisiologis is untuk untuk mengurangi nyeri
(D.0077 mengurangi O: Pasien tampak
nyeri kooperatif.

2. Menjelaskan S: Pasien mengatakan


strategi bersedia dijelaskan
meredakan strategi meredakan
nyeri. nyeri
O: Pasien tampak
kooperatif

3. Mengajarkan S: Pasien mengatakan


teknik bersedia diajarkan
nonfarmakolog teknik nonfarmakologis
is untuk untuk mengurangi
mengurangi nyeri.
nyeri O: Pasien tampak
kooperatif

4. Mengkolabora S: Pasien mengatakan


si pemberian bersedia diberikan
analgetik analgetik
O: Pasien tampak
diberikan analgetik

13 Pola nafas 1. Mengatur S: Pasien mengatakan


Maret tidak efektif posisi pasien bersedia diberikan
2021 b/d hambatan semi-fowler posisi semi-fowler atau
upaya nafas atau fowler fowler
(D.0005) O: Pasien tampak
nyaman

2. Memberikan S: Pasien mengatakan


oksigen, jika sudah tidak memakai
perlu nasal kanul
O: Pasien tampak tidak
memakai nasal kanul
3. Mengajarkan S: Pasien mengatakan
teknik batuk bersedia diajarkan cara
efektif batuk efektif
O: Pasien tampak
kooperatif
Nyeri akut b/d 1. Memberikan S: Pasien mengatakan
agen teknik bersedia diberikan
pencedera nonfarmakolog teknis nonfarmakologi
fisiologis is untuk untuk mengurangi nyeri
(D.0077 mengurangi O: Pasien tampak
nyeri kooperatif.

2. Menjelaskan S: Pasien mengatakan


strategi bersedia dijelaskan
meredakan strategi meredakan
nyeri. nyeri
O: Pasien tampak
kooperatif

3. Mengajarkan S: Pasien mengatakan


teknik bersedia diajarkan
nonfarmakolog teknik nonfarmakologis
is untuk untuk mengurangi
mengurangi nyeri.
nyeri O: Pasien tampak
kooperatif

4. Mengkolabora S: Pasien mengatakan


si pemberian bersedia diberikan
analgetik analgetik
O: Pasien tampak
diberikan analgetik

VI. EVALUASI

TGL DIAGNOSA EVALUASI TTD


11 Maret Pola nafas tidak S: Pasien mengeluh sesak napas sejak 6
2021 efektif b/d hari yang lalu
hambatan upaya O: Pasien tampak lemas
nafas (D.0005) A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi dan
implementasi
Nyeri akut b/d S: Pasien mengeluh sesak napas dan
agen pencedera dada terasa nyeri pada bagian kiri
fisiologis O:
(D.0077 - Pasien tampak gelisah
- Kesulitan untuk tidur
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan Intervensi dan
Implementasi

12 Maret Pola nafas tidak S: Pasien mengeluh sesak napas


2021 efektif b/d berkurang
hambatan upaya O: Pasien tampak sesak napas
nafas (D.0005) berkurang
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi dan
implementasi
Nyeri akut b/d S: Pasien mengeluh sesak napas dan
agen pencedera dada terasa nyeri berkurang
fisiologis O: Pasien tampak gelisah
(D.0077 A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan Intervensi dan
Implementasi

13 Maret Pola nafas tidak S: Pasien mengatakan sudah tidak sesak


2021 efektif b/d napas lagi
hambatan upaya O: Pasien tampak napas lancar
nafas (D.0005) A: Masalah teratasi
P: Intrervensi dihentikan
Nyeri akut b/d S: Pasien mengatakan sudah tidak nyeri
agen pencedera O: Pasien tampak sudah tidak nyeri
fisiologis A: Masalah teratasi
(D.0077 P: Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai