Anda di halaman 1dari 2

Kamu Punya Nyali Untuk Jadi Mahasiswa Keperawatan?

Kalau pernah menginjakkan kaki di rumah sakit, entah sebagai pasien atau menjenguk
yang sedang sakit pasti pernah bertemu dengan mahasiswa keperawatan. Secara mereka
memang menghabiskan banyak waktu di rumah sakit untuk menyelesaikan pendidikan
mereka. Jadi mahasiswa keperawatan itu bukanlah hal mudah untuk dilakukan, mungkin
banyak pandangan orang bahwa jadi perawat itu hal mudah dan pekerjaan yang sering
disepelekan. Kerjaannya selalu bertemu orang sakit, bertemu darah, dan hal yang paling
mengesalkan adalah selalu bertemu dengan feses atau urine. Oleh karena itu, saya tanya
apakah kamu punya nyali untuk jadi seorang tenaga kesehatan khususnya di bidang
keperawatan?

Selama ini profesi perawat memiliki banyak persepsi berbeda di berbagai kalangan
masyarakat, mayoritas masyarakat memandang perawat itu hanya sekadar pembantu dokter.
Anggapan ini telah menjadi penilaian utama terhadap profesi perawat, akibatnya banyak
masyarakat yang menganggap bahwa profesi perawat itu rendah. Ditambah lagi, di mata
sebagian masyarakat perawat masing dinilai tidak memiliki ilmu dan tidak mandiri, mungkin
karena kebanyakan tingkat pendidikan seorang perawat hanya sampai D3 saja. Anggapan itu
masih belum bisa dihapus dari benak masyarakat ketika melihat pekerjaan seorang perawat di
rumah sakit. Oleh karena itu, saya tanya apakah kamu punya nyali jadi seorang perawat yang
masih dipandang sebelah mata oleh masyarakat?

Untuk menghilangkan persepsi masyarakat seperti yang sudah disebutkan diatas, kita
sebagai mahasiswa keperawatan harus bisa membuktikan kepada masyarakat bahwa profesi
yang akan kita jalani kelak tak layak untuk diremehkan. Menjadi seorang tenaga kesehatan
itu tidak semudah membalikkan telapan tangan, seorang tenaga kesehatan harus punya jiwa
yang kuat, mental yang kuat, dan semangat baja. Percuma kalau pintar, tapi jiwa, mental dan
semangat kamu masih seperti anak kecil. Menjadi mahasiswa kesehatan itu harus
meninggalkan kebiasaan “mengeluh”, diberikan tugas sedikit lebih banyak mengeluh, bahkan
tidur larut untuk mengerjakan tugas mengeluh. Kalau kamu merasa kebiasaan burukmu ini
susah untuk ditinggalkan, biasanya masa-masa kuliah akan terasa seperti di neraka.

Saat kamu kuliah, apalagi di jurusan yang katanya materinya padat seperti
keperawatan, kamu akan mengerti bagaiman berharganya waktu luang. Untuk mahasiswa
keperawatan saat memiliki waktu luang, sebaiknya digunakan untuk belajar, mengerjakan
tugas, dan ikut organisasi. Yang paling penting untuk menjadi mahasiswa kesehatan adalah
niat, karena dari niat kamu punya semangat untuk belajar menjadi seorang perawat. Percuma
kalau punya nilai bagus, prestasi, penghargaan banyak tapi asal-asalan saat masuk dunia
keperawatan. Banyak orang pintar yang idterima di jurusan keperawatan, tapi karena awalnya
merek atidka niat, akhirnya mereka “berhenti” di tengah jalan.

Dari semua penjabaran diatas, apakah kamu punya nyali jadi mahasiswa
keperawatan? Kamu tidak akan rugi menjadi seorang tenaga kesehatan, khususnya perawat.
Langsung bertemu dengan pasien, berbagai amal bisa dilakukan, ladang amal bisa digarap
setiap hari. Kamu akan punya nyali untuk menjalani profesi ini ketika fokusmu adalah iman,
amal, dan ilmu. Kalau kamu bisa menjadikan iman, amal, dan ilmu sebagai landasan,
segalanya akan didapatkan, sebagai bonus atas hasil dari kerja kerasmu. Kalau niatnya
menyimpang, semua kerja keras akan terbayar sia-sia. Yuk mulai sekarang niatkan dan
ikhlaskan.

Anda mungkin juga menyukai