DOSEN PEMBIMBING :
Ns. Wiwit Febrina S.kep M.Kep
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan petunjuknya kami dapat
Dalam Manajemen Keperawatan Audit Structural, Audit Proses, Audit Hadil Dan
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan keterbatasan dalam penyajian
data dalam makalah ini. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dan
semua pihak demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan pembaca.
Demikianlah makalah ini penulis susun. Apabila ada kata-kata yang kurang berkenan dan
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………..i
DAFTAR ISI……………………………………………………………….……....ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………….....…....1
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………….……...3
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………….12
3.2 Saran……………………………………………………………………12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Audit Keperawatan adalah suatu proses analisa data yang menilai tentang proses
dan keefektifan tindakan keperatawan akan bertanggung jawab hal ini akan
keperawatan dapat mengancam jiwa dan kehilangan nyawa klien. Disamping itu,
tuntunan akan pelayanan keperawatan yang baik dan bermutu semakin meningkat
Agar terhindar, maka kita dituntut untuk memberikan pelayanan kepada klien sesuai
diharapkan dapat mengorganisir kegiatan audit tersebut, wadah ini bisa bidang
keperawatan, dll.
B. Rumusan Masalah
lingkup audit structural, proses dan hasil serta indicator mutu umum.
C. Tujuan Penulisan
menjelaskan apa itu audit structural, proses dan hasil serta bagaimana indicator dari
terjadi sesuai dengan rencana yang telah disepakati, instruksi yang dikeluarkan, serta
dilakukan untuk mengetahui fakta yang ada, sehingga jika muncul isue dapat segera
sistematis untuk menetapkan standar prestasi kerja agar sesuai dengan tujuan
prestasi yang sesungguhnya dengan standar yang telah ditetapkan, untuk menetapkan
apakah ada deviasi dan untuk mengukur signifikansinya, serta mengambil tindakan yang
diperlukan untuk memastikan bahwa sumber daya digunakan dengan cara yang efektif
adalah sesuai dengan aktivitas yang direncanakan dan berfungsi untuk menjamin mutu
menggunakan instrumen yang telah ditetapkan. Peralatan atau instrumen yang dipilih
digunakan untuk mengumpulkan bukti dan untuk mengevaluasi apakah standar yang
telah ditetapkan telah dilaksanakan dengan baik atau belum. Terdapat tiga kategori audit
keperawatan yaitu :
1. Audit Struktural
Adalah audit yang berfokus pada sumber daya manusia; lingkungan perawatan
dan rekam medic); serta pelanggan (internal maupun eksternal). Standar dan
2. Audit Proses
3. Audit Hasil
Adalah audit produk kerja yang dapat berupa kondisi pasien, kondisi SDM, atau
indikator mutu. Kondisi pasien dapat berupa keberhasilan pasien dan kepuasan.
Kondisi SDM dapat berupa efektivitas dan efisiensi serta kepuasan. Untuk
indikator mutu umum dapat berupa BOR, aLOS, TOI, angka infeksi nosokomial
(NI) dan angka dekubitus. Pada ruang perawatan yang menerapkan Model Praktek
c) Kepuasan pasien
d) Kecemasan
e) Kenyamanan
f) Pengetahuan
3) Kondisi Pasien:
4) Kondisi SDM
a) Kepuasan tenaga kesehatan: perawat, dokter
Bed occupancy rate adalah prosentase pemakaian tempat tidur pada satu satuan
pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Standar internasional BOR dianggap baik
Rumus : x 100%
Keterangan:
a) Jumlah hari perawatan adalah jumlah total pasien dirawat dalam satu hari
b) Jumlah hari per satuan waktu. Kalau diukur per satu bulan, maka
Average Length of Stay (ALOS) adalah rata-rata lama rawat seorang pasien.
yang ideal antara 6 – 9 hari Di ruang MPKP pengukuran ALOS dilakukan oleh
kepala ruangan yang dibuat setiap bulan dengan rumus sebagai berikut :
Rumus :
Keterangan:
a) Jumlah hari perawatan pasien keluar adalah jumlah hari perawatan pasien
b) Jumlah pasien keluar(hidup atau mati): jumlah pasien yang pulang atau
Turn Over Interval ( TOI ) adalah rata-rata hari tempat tidur tidak ditempati dari
saat diisi ke saat terisi berikutnya. Indikator ini dapat memberikan gambaran
tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur. Idealnya tempat tidur kosong hanya
Rumus :
b) Hari perawatan: jumlah total hari perawatan pasien yang keluar hidup dan
mati
c) Jumlah pasien keluar: jumlah pasien yang dimutasikan keluar baik pulang,
didapatkan jumlah hari perawatan sebanyak 4000 dan ada 200 tempat tidur. Jumlah
pasien yang keluar 500 orang. Berapa BOR, ALOS dan TOI Di rumah sakit tersebut.
Jawaban :
= 4000 x 100 %
200 x 30
= 4000 x 100 %
6000
= 0.67 x 100 %
= 67 %
PENUTUP
A. Kesimpulan
adalah sesuai dengan aktivitas yang direncanakan dan berfungsi untuk menjamin mutu
serta evaluasi kinerja. Audit merupakan penilaian/evaluasi dari pekerjaan yang telah
instrumen yang dipilih digunakan untuk mengumpulkan bukti dan untuk mengevaluasi
apakah standar yang telah ditetapkan telah dilaksanakan dengan baik atau belum.
Terdapat tiga kategori audit keperawatan yaitu : 1) Audit struktur, 2) Audit proses dan 3)
Audit hasil.
B. Saran
Diharapkan dalam proses Audit keperawatan harus penuh tanggung jawab dengan
seseorang, dan dalam analisa hasil audit keperawataan harus dilakukan oleh kelompok
staf keperawatan terkait yang mempunyai kompetensi, pengetahuan & ketrampilan sesuai
bidang pelayanan atau kasus yang diaudit, ketika publikasi hasil audit harus
Cushway, B. dan Lodge , D. (1999) Organisational behavior and design, perilaku organisasi dan
desain organisasi, Jakarta : PT Elex Media Indonesia, Terjemahan
Dauglass ,L.A. (1984). The Effective Nurse Leader ang Manager, @ nd .ed. St. Louish : The CV
Mosby Company
Sitorus, Ratna. (2006) Model Praktek Keperawatan Profesional, Edisi pertama, Jakarta , EGC