Anda di halaman 1dari 5

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PEMASANGAN BIDAI
No Dokumen No Revisi Halaman

008/FIK.3/B/2019 02 1/4

Tanggal Terbit Ditetapkan


PROGRAM STUDI Kaprodi S1 Keperawatan dan Profesi Ners,
S1 KEPERAWATAN 01-09-2019
DAN PROFESI NERS
Ns. Dwi Rahmah Fitriani, M. Kep
NIDN. 1119097601

Capaian Pembelajaran

Mahasiswa mampu melakukan pemasangan bidai dengan benar

Tujuan Khusus

Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu:


1. Menjelaskan tujuan pemasangan bidai
2. Menjelaskan tahapan prosedur pemasangan bidai
3. Menerapkan pemasangan bidai dengan benar

Pengertian
Pemasangan bidai adalah memasang alat untuk imobilisasi yang berfungsi untuk
mempertahankan posisi tulang

Tujuan Pemasangan Bidai


1. Mencegah pergerakan tulang yang patah
2. Mencegah bertambahnya perlukaan pada patah tulang
3. Mengurangi rasa sakit
4. Mengistirahatkan daerah patah tulang

NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Ket.

Pengkajian

Kaji 3A (aman diri, aman lingkungan, aman pasien)

Kaji adanya tanda-tanda adanya kegawatan Airway,


breathing, circulation (ABC)
Bila terdapat tanda-tanda kegawatan ABC maka atasi
terlebih dahulu
Diagnosa keperawatan yang sesuai:
 Kerusakan Mobilitas fisik bd adanya diskontinuitas
Tulang
 Nyeri akut bd diskontinuitas tulang

Fase pre interaksi

Mempersiapkan alat
 Handscoon
 Masker
 Bidai dengan ukuran sesuai kebutuhan
 Verband atau Mitella (sesuai kebutuhan)

Mencuci tangan

Fase Orientasi

Memberi salam dan memperkenalkan diri

Melakukan identifikasi pasien dengan menanyakan (nama,


tanggal lahir dan mencocokkan dengan identitas pasien)

Melakukan kontrak

Menjelaskan Tujuan dan Prosedur pelaksanaan

Menanyakan kesediaan klien untuk dilakukan tindakan

Mendekatkan alat-alat

  Fase Kerja

Memberitahukan kepada pasien tentang tindakan yang


akan dilakukan

Perawat menggunakan masker dan handscoon sebagai


alat pelindung diri

Membaca ’Basmalah’ dan memulai tindakan dengan baik.

Kaji adanya tanda fraktur yaitu adanya deformitas


(kelainan bentuk), bengkak, krepitasi.

Kaji adanya keluhan nyeri saat menggerakan kaki yang


cidera
Jumlah dan ukuran bidai/spalk yang dipakai disesuaikan
dengan lokasi patah tulang

Jika terjadi perdarahan, hentikan dulu perdarahan dengan


menekan dan mengikat bagian yang luka dengan kain
bersih.(dilakukan balut tekan

Posisikan tubuh klien yang akan dipasang spalk pada


posisi anatomi

Ukur bidai pada 2 (dua) sendi


Siapkan bidai dengan memberikan bantalan pada ujung
bidai bagian proksimal (yang mendekati garis tubuh)
Siapkan minimal 2 bidai (3 lebih baik)

Lakukan pemeriksaan pulsasi (dorsalis pedis) P


Lakukan pemeriksaan Sensorik (berikan rangsangan pada
ujung distal ekstremitas yang cidera) S
Lakukan pemeriksaan motoric (minta pasien untuk
menggerakan jari-jari pada eksteremitas yang cidera) M

Letakan bidai disamping kedua ekstremitas yang cidera


dan dibagian bawah ekstremitas ( pastikan untuk tidak
mengubah posisi cidera pasien karena akan menimbulkan
nyeri)

Lakukan pengikatan bidai menggunakan mittela dengan


hati-hati.

Tanyakan respon klien : bila ada nyeri selama tindakan

Jangan membalut terlalu kuat atau terlalu longgar

Setelah selesai pembidaian, lakukan kembali :


1. Lakukan pemeriksaan pulsasi (dorsalis pedis) P
2. Lakukan pemeriksaan Sensorik (berikan
rangsangan pada ujung distal ekstremitas yang
cidera) S
3. Lakukan pemeriksaan motoric (minta pasien untuk
menggerakan jari-jari pada eksteremitas yang
cidera) M

Pindahkan pasien dengan menggunakan Scoope stretcher


dan atau LSB sesuai Indikasi kedalam ambulans (bila
kasus diluar rumah sakit)

Fase Terminasi
Membaca hamdalah

Merapikan klien dan memberikan posisi yang nyaman

Mengevaluasi respon klien

Memberi reinforcement positif

Membuat kontrak pertemuan selanjutnya

Mengakhiri pertemuan dengan baik: bersama klien


membaca doa

Artinya (Ya Allah. Tuhan segala manusia, hilangkan


segala keluhannya, angkat penyakitnya, sembuhkan
lah ia, engkau maha penyembuh, tiada yang
menyembuhkan selain engkau, sembuhkanlah dengan
kesembuhan yang tidak meninggalkan sakit lagi).
Dan berpamitan dengan mengucap salam pada pasien.

Mengumpulkan dan membersihkan alat

Melepaskan sarung tangan & mencuci tangan

Evaluasi

Evaluasi Respon klien

Evaluasi tanda tanda vital

Evaluasi vaskularisasi darah distal

Evaluasi diri perawat

Dokumentasi

42 Catat tanggal/waktu pemasangan bidai, jumlah dan jenis


bidai serta respon pasien pada status/catatan
perkembangan klien

Unit Terkait
1. Departemen Keperawatan gawat darurat
2. Bagian Laboratorium Keperawatan
Referensi
1. Emergency Nurses Association. (2013). Sheehy’s Manual of
Emergency Nursing: Principles and Practice. 7th ed. Mosby:
2. Elsevier Inc Proehl, Jean. A. (2009). Emergency Nursing
Procedures E-book. Saunders: Elsevier Inc
3. Emergency Nursing Association. (2008). Emergency Nursing
Core Curriculum (6 Eds). Saunders: Elsevier Inc.
4. Tscheschlog, B. A. & Jauch, A. (2014). Emergency nursing made
incredibly easy.

Anda mungkin juga menyukai