Anda di halaman 1dari 23

PENGUKURAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535

LAPORAN AWAL

NABILAH PUTRI UTAMI

140310170045

UNIVERSITAS PADJADJARAN

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI FISIKA

2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..................................................................................................................

1.1 Latar Belakang........................................................................................................1

1.2 Tujuan.....................................................................................................................1

BAB 2............................................................................................................................2

2.1 Pengkondisian Sinyal.............................................................................................2

2.2 ADC (Analog to Digital Coverter).........................................................................4

2.3 Mikrokontroller ATMEGA 8535...........................................................................5

2.4 Display....................................................................................................................7

2.4.1 Display Seven Segment........................................................................................7

2.4.2 Liquid Crystal Display (LCD)..............................................................................8

BAB 3..........................................................................................................................11

3.1 Rencana Perancangan Algoritma Penelitian.........................................................11

3.2 Alat-alat Percobaan...............................................................................................11

3.3 Prosedur Percobaan...............................................................................................12

BAB 4..........................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................21
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era ini segala kegiatan yang dilakukan tidak terlepas dari teknologi.
Kebutuhan teknologi yang semakin meluas mengharuskan para engineer untuk
menghasilkan produk teknologi yang sesuai dengan kebutuhan pada zamannya.
Tak terlepas dari system pada computer yang memiliki sebuah alat pengendali
yang dikemas dalam bentuk chip dan disebut mikrokontroller. Mikrokontroller
merupakan suatu system pengendali yang terdisi dari input, program dan output.
Input yang didapat berupa sebuah sensor yang mana pada praktikum ini
digunakan sensor NTC, LDR dan sensor LM 35.
Untuk membaca hasil/output sensor yang berupa sinyal analog, maka
mikrokontroller membutuhkan ADC mikrokontroller. Karena mikrokontroller
merupakan pengendali sinyal yang hanya mampu memproses sinyal digital saja.
Setelah itu output dapat dilihat dari display yang digunakan. Pada praktikum ini
digunakan display berupa LCD dan Seven Segment.

1.2 Tujuan

1. Memahami Pengkondisi sinyal dari sensor


2. Memahami ADC Mikrokontroller ATMEGA853
3. Memahami dasar-dasar penggunaan Seven segment 4x1 dan LCD 16x2

1
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengkondisian Sinyal

Pengkondisi sinyal merupakan suatu operasi elektronik yang berfungsi untuk


mengkonversi atau mengkondisikan sinyal besaran dan amplitudo yang sesuai dengan
rangkaian berikutnya dalam rangkaian instrumentasi. Pengkondisian sinyal memiliki
dua jenis rangkaian, yaitu pengkondisi sinyal secara analog dan secara digital
[ CITATION Tau19 \l 1033 ]

- Pengkondisi sinyal analog : memberikan operasi yang dibutuhkan untuk


mentrasfer suatu keluaran sensor ke bentuk yang diperlukan dalam proses.
Besaran yang ditransfer adalah listrik.
- Pengkondisi sinyal digital : mengkonversi sinyal analog ke digital yang dilakukan
oleh AD atau dari digital ke analog oleh DAC.

Rangkaian pengkondisi sinyal berfungsi untuk mengolah sinyal dari transduser


berupa tegangan yang cukup kecil menjadi tegangan yang lebih besar, sehingga
output dari rangkaian ini dapat dibaca oleh untai Analog Digital Converter (ADC).

Pengkondisi sinyal berkaitan dengan operasi yang nantinya akan berguna untuk
mengkonversi sinyal tersebut ke bentuk lain. Efek pengkondisian sinyal pada sinyal
masukan sering dinyatakan dalam bentuk fungsi alih. Pengkondisi sinyal
dikelompokkan beberapa jenis, yaitu:

a. Pengubah level sinyal


Melakukan penguatan ataupun peredaman. Salah satu factor yang penting dalam
memilih penguat adalah impedansi masukan pada sensor. Contohnya pada
akselerometer dan detector optic

2
3

Gambar 1. Ilustrasi Penguat Sinyal

b. Linierisasi
Karena antara masukan sensor dengan hasil keluaran sering tidak linier,
diperlukan rangkaian untuk linierisasi sinyal yang menjadi output. Tujuannya
adalah untuk emndapatkan keluaran yang berubah secara linier terhadap variable
masukan meskipun output sensor tidak linier.
c. Konversi
Konversi diperlukan dalam transmisi sinyal dan interface dengan system digital.
Transmisi sinyal digunakan transmisi arus karena tidak dipengaruhi oleh
perubahan beban. Interface digital digunakan untuk mengkonversi data analog ke
digital yang dilakukan oleh ADC
d. Filter dan penyesuaian Impedansi
Filter digunakan karena ketika melakukan simulasi rangkaian banyak sinyal yang
tidak diperlukan atau biasa disebut noise muncul dalam output yang ditampilkan.
Sehingga digunakan filter untuk menyaring dan menhilangkan noise tersebut.
Filter yang digunakan ada beberapa macam seperti Low Pass Filter (LPF),
High-pass Filter (HPF) dan yang lainnya. Sedangkan penyesuaian impedansi
diperlukan apabila impedansi internal transduser terjadi suatu kesalahan dalam
pengukuran variable
4

e. Konsep Pembebanan
Pada pengkondisi sinyal analog ada pengaruh pembebanan pada suatu rangkaian
akibat adanya rangkaian lain sehingga menyebabkan terjadinya ketidakpastian dalam
amplitudo tegangan.[ CITATION Pon13 \l 1033 ]

Contoh pengkondisi sinyal yang ada pada sensor

Gambar 2. Rangkaian Pengkondisi Sinyal pada Sensor NTC

Gambar 3. Rangkaian Pengkondisi Sinyal pada Sensor LDR

2.2 ADC (Analog to Digital Coverter)

Analog to Digital (ADC) merupakan pengubah input sinyal analog menjadi


sinyal digital (kode-kode digital). Umumnya ADC banyak digunakan sebagai
perantara antara sensor yang memiliki system analog seperti sensor suhu, cahaya,
tekanan, dan yang lainnya. ADC memilki 2 karakteristik yaitu kecepatan sampling
dan resolusi. Dimana kecepatan sampling menyatakan seberapa sering sinyal analog
dikonversi ke bentuk sinyal digital dalam selang waktu tertentu dan dinyatakan dalam
SPS (Sample per Second). Sedangkan resolusi menentukan ketelitian nilai hasil
konversi ADC.
5

Prinsip kerja ADC adalah mengkonversi sinyal analog ke dalam bentuk


besaran yang merupakanrasio perbnadingan sinyal input dan tegangan referensi.
Misalnya, ketika teganagn referensi 5 volt, tegangan input 3 volt, rasio input terhadap
referensi adalah 60% . dengan menggunakan ADC 8 bit (256) maka akan didapatkan
sinyal digital sebesar 153 ( bentuk decimal) atau 10011001 (bentuk biner).
[ CITATION Ano182 \l 1033 ]

Dengan rumus :

(V ¿ × 2n)
Data hasil konversi ADC= (1)
V reff

Atau

Data hasil konversi ADC=rasio x (2n−1) (2)

n = banyaknya bilangan bit

2.3 Mikrokontroller ATMEGA 8535

Mikrokontroller adalah suatu chip berupa IC yang dapat menerima sinyal input,
mengolahnya dan memberikan sinyal output yang sesuai dengan program yang
diisikan ke dalamnya. Mikrokontroller pada dasarnya adalah computer dalam satu
chip yang didalamnya terdapat mikroprosesor, memori, jalur I/O dan perangkat
pelengkap lainnya. [ CITATION Anoik \l 1033 ]

Mikrokontroller ATMEGA 8535 memiliki fitur yang cukup lengkap dengan


dilengkapi ADC internal, EEPROM internal, Timer/Counter, PWM, analog
comparator, dll. Mikrokontroller ini memiliki 3 jenis memori yaitu memori program,
memori data dan memori EEPROM.

- Memori program : memiliki kapasitas 8Kbyte dengan lebar data 16 bit.


- Memori data : memiliki kapasitas 608 byte yang terbagi dalam 3
bagian yaitu register serbaguna, register I/O dan SRAM
6

- Memori EEPROM : memiliki memori sebesar 512 byte. Hanya dapat


diakses dengan menggunakan register I/O.

Gambar 4. Mikrokontroller ATMEGA 8535

Gambar diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :


a) VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai masukan catu daya
b) GND merupakan pin ground
c) Port A (Port 0 – port A7) merupakan pin input/output dua arah dan pin
masukan ADC
d) Port B (port B0 – port B7) merupakan pin output/input dua arah dan pin
fungsi khusus
e) Port C (Port C0 – Port C7) merupakan input/output dua arah dan pin
fungsi khusus
f) Port D (Port D0 – Port D7) merupakan input/output dua arah dan pin
fungsi khusus
g) Reset merupakan pin yang digunakan untuk me-reset mikrokontroller
h) XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin mauskan clock eksternal
i) AVCC merupakan pin masukan tegangan untuk ADC
j) AREFF merupakan pin mauskan tegangan referensi ADC
7

2.4 Display

Display elektronik adalah salah satu komponen elektronika yang berfungsi


sebagai tampilan suatu data, baik karakter, huruf ataupun grafik. Pada praktikum ini
digunakan 2 display yaitu display seven segment dan LCD

2.4.1 Display Seven Segment


Seven segment display merupakan komponen elektronika yang dapat
menampilkan angka decimal melalui kombinasi-kombinasi segmennya. Seven
segment display memiliki 2 jenis yaitu

a. LED 7 Segmen Tipe Common Cathode


Pada LED 7 segmen jenis ini, kaki katoda pada semua segmen LED adalah
terhubung menjadi 1 pin sedangkan kaki anoda akan menjadi input untuk
masing-masing segmen LED. Kaki katoda yang terhubung menjadi 1 pin ini
merupakan terminal negative atau ground sedangkan sinyal kendali akan
diberikan kepada masing-masing kaki anoda segmen LED

Gambar 5. Skematik LED 7 segmen Katoda

b. LED 7 Segmen Tipe Common Anode


Pada LED 7 segmen jenis ini, kaki anoda pada semua segmen LEDadalah
terhubung menjadi 1 pin sedangkan kaki katoda akan menjadi input untuk
maisng-masing segmen LED. Kaki anoda yang terhubung menjadi 1 pin ini
akan diberikan tegangan positif dan sinyal kendali akan diberikan kepada
masing-masing kaki katoda segmen LED. [ CITATION Dic20 \l 1033 ]
8

Gambar 6. Skematik LED 7 segmen Anoda

2.4.2 Liquid Crystal Display (LCD)


LCD (Liquid Crystal Display) adalah salah satu komponen elektronika yang
berfungsi sebagai tampilan suatu data, baik karakter, huruf ataupun grafik. LCD
merupakan suatu jenis media display yang menggunakan kristal cair untuk
menghasilkan gambar gambar yang terlihat[ CITATION Dic181 \l 1057 ]. LCD pada
dasarnya terdiri dari dua bagian utama yaitu bagian Backlight dan bagian Liquid
Crystal. LCD tidak memancarkan cahaya tetapi LCD hanya merefleksikan dan
mentransmisikan cahaya yang melewatinya. Oleh sebab itu, LCD memerlukan
backlight untuk sumber cahayanya. Backlight tersebut berwarna putih. Sedangkan
Liquid Crystal adalah cairan organic yang berada diantara dua lembar kaca yang
memiliki permukaan transparan yang konduktif. [ CITATION Ari12 \l 1033 ]

Dalam modul LCD terdapat mikrokontroller yang berfungsi sebagai


pengendali tampilan karakter LCD. Mikrokontroller pada LCD dilengkapi dengan
memori register.

- DDRAM (Display Data Random Access Memory) : tempat karakter yang akan
ditampilkan
- CGRAM (Character Generator Random Access Memory) : menggambarkan pola
sebuah karakter
9

- CGROM (Character Generator Read Only Memory) : menggambarkan pola


karakter dimana pola tersebut merupakan karakter dasar yang sudah ditentukan
secara permanen oleh pabrik pembuat LCD.

Gambar 7. Skematik LCD

Gambar 8. Struktur dasar LCD

Cara Kerja LCD Secara Umum

Backlight LCD yang berwarna putih akan emmberikan pencahayaan pada Kristal
cair. Kristal cair tersebut akan menyaring backlight yang diterimanya dan
merefleksikannya sesuai dengan sudut yang diinginkan sehingga menghaislkan warna
yang dibutuhkan. Sudut Kristal cair akan berubah apabila diberikan tegangan dengan
nilai tertentu. Karena dengan perubahan sudut dan penyaringan cahaya backlight pada
Kristal cair tersebut, cahaya backlight yang sebelumnya adalah berwarna putih dapat
ebrubah menjadi berbagai warna.
10

Gambar 9.Skematik LCD 16x2


BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Rencana Perancangan Algoritma Penelitian

Membuka Membuat Membuat


rangkaian yang program pada
software terdapat pada LK CodeVision
proteus 8.5 di proteus 8.5 AVR

Menjalankan Memasukan
simulasi program *hex ke
rangkaian pada dalam
proteus 8.5 ATMEGA 8535

Gambar 3.1 Diagram Alir Percobaan

Menghubungk Menghubungkan Mengunduh


an PORT C ke jumper PORT program dengan
modul IP C1-3 ke 7 segmen extreme burner

Gambar 3.2 Diagram Alir Percobaan

Menghubungka Menghubungkan Mengunduh


n PORT C ke jumper PORT C1- program dengan
modul IP 3 ke 7 segmen extreme burner

Gambar 3.3 Diagram Alir Percobaan

3.2 Alat-alat Percobaan

1. Modul IP-Sensor
2. Modul Mikrokontroller ATMEGA 8535 dan ISP Downloader

11
12

3.3 Prosedur Percobaan

3.3.1. PENGENALAN SEVEN SEGMEN

1. Membuat rangkaian seperti gambar di bawah ini menggunakan proteus 8.5

2. Membuat program di perangkat lunak Code Vision dengan syntax sebagai


berikut, kemudian melukukan kompilasi serta menyimpannya dalam
kalimat folder
3. Memasukkan program *hex yang telah dibuat ke ATMEGA 8535 di
proteus
4. Melakukan running simulasi rangkaian

3.3.2. PENGENALAN LCD

1. Membuat rangkaian seperti di bawah ini dengan menggunakan proteus 8.5

2. Membuat program di perangkat lunak Code Vision, kemudian melakukan


kompilasi serta menyimpan dalam sebuah folder
3. Memasukan program *hex yang telah dibuat ke ATMEGA8535 di proteus
8.5
4. Melakukan running simulasi rangkaian
13

3.3.3. PENGENALAN ADC

1. Membuat rangkaian seperti gambar di bawah ini dengan meggunakan


proteus 8.5

2. Membuat program di perangkat lunak CodeVision, kemudian melakukan


kompilasi serta menyimpannya dalam sebuah folder
3. Memasukkan program *hex yang telah dibuat ke ATMEGA 8535 di
proteus 8.5
4. Melakukan running simulasi rangkaian

3.3.4. APLIKASI SEVEN SEGMENT DENGAN MODUL IP SENSOR

1. Menghubungkan PORTC dari system minimum ke modul IP sensor


bagian seven segmen dengan kabel sepuluh ruas
2. Menghubungkan dengan jumper PORTD.1s.d 3 ke bagian pengendali
seven segmen
3. Mengunduh program yang telah dibuat pada bagian (A), melalui
downloader dan system minimum AVR series ATMEGA 8535 dengan
menggunakan software eXtreme burner

3.3.5. APLIKASI DENGAN MODUL IP SENSOR

1. Mengubah program konfigurasi port LCD pada bagian B


2. Menghubungkan PORTB dari system minimum ke modul IP sensor
bagian LCD dengan kabel sepuluh ( 10 ) ruas
14

3. Mengunduh program yang telah dibuat pada bagian ( A ) , melalui


downloader dan system minimum AVR series ATMEGA8535 dengan
menggunakan software extreme burner

3.3.6. APLIKASI DENGAN MODUL IP SENSOR

1. Mengubah program konfigurasi pada bagian C


2. Menghubungkan Vcc dari system minimum +5 V potensiometer Modul IP
sensor dan GND system minimum ke ground ptensiometer modul IP
sensor.
3. Menguhubungkan output potensiometer ke bagian ADC ( 0 ) di PORT A.0
4. Mengunduh program yang telah dibuat pada bagian ( A ) , melalui
downloader dan system minimum AVR series ATMEGA8535 dengan
menggunakan software extreme burner.

3.3.7. APLIKASI PENGUKURAN SUHU DENGAN NTC MENGGUNAKNA


SEVEN SEGMEN

1. Membuat program CodeVision


2. Menghubungkan Vcc dan ground ke NTC dalam modul IP Sensor ke
Mikrokontroller
3. Menghubungkan keluaran NTC ke ADC(0) di PORT A.0
4. Mengunduh program hasil kompilasi dan building program diatas ,
melalui downloader dan system minimum AVR series ATMEGA8535
dengan menggunakan software extreme burner

3.3.8. APLIKASI PENGUKURAN RPM DENGAN HALL EFFECT SENSOR


MENGGUNAKAN SEVEN SEGMEN

1. Membuat program menggunakan CodeVision


2. Menghubungkan Vcc dan ground ke Hall Effet Sensor dalam modul IP
Sensor ke Mikrokontroller
15

3. Menghubungkan keluaran Hall Effect Sensor ke T1 di PORT D.3


4. Mengunduh program hasil kompilasi dan building program diatas ,
melalui downloader dan system minimum AVR series ATMEGA8535
dengan menggunakan software extreme burner
5. Menyalakan fan

3.3.9. APLIKASI PENGUKURAN SUHU DENGAN LM 35 DENGAN LCD

1. Membuat program dengan CodeVision


2. Menghubungkan Vcc dan ground ke LM35 dalam modul IP Sensor
3. Mengubungkan keluaran LM35ke ADC(0) di PORT A.0
4. Mengunduh program hasil kompilasi dan building program diatas , melalui
downloader dan system minimum AVR series ATMEGA8535 dengan
menggunakan software extreme burner

3.3.10. APLIKASI PENGUKURAN INTENSITAS CAHAYA DENGAN


DENGAN LCD

1. Membuat program dengan CodeVision


2. Menghubungkan Vcc dan ground ke LDR dalam modul IP Sensor
3. Mengubungkan keluaran LDR ke ADC(0) di PORT A.0
4. Mengunduh program hasil kompilasi dan building program diatas , melalui
downloader dan system minimum AVR series ATMEGA8535 dengan
menggunakan software extreme burner
BAB 4
TUGAS PENDAHULUAN

1. Berdasatkan persamaan Steinhart-hart dengan memasukkan data pada hasil


pengukuran modul 1. Tentukan hasil keluaran tegangan dan suhu dari masing
– masing data
Jawab :

2. Carilah salah satu jenis sensor cahaya LDR bersama dengan datasheetnya
kemudian buatlah grafik hubungan antara nilai resistansi dari LDR dengan
besarnya intensitas cahaya
Jawab :

16
17

3. Jelaskan tentang ADC ( analog to digital conventer ) dengan prinsip kerjanya


Jawab :
Analog to Digital (ADC) merupakan pengubah input sinyal analog menjadi
sinyal digital (kode-kode digital). Prinsip kerja ADC adalah mengkonversi
sinyal analog ke dalam bentuk besaran yang merupakanrasio perbnadingan
sinyal input dan tegangan referensi. Misalnya, ketika teganagn referensi 5
volt, tegangan input 3 volt, rasio input terhadap referensi adalah 60% . dengan
menggunakan ADC 8 bit (256) maka akan didapatkan sinyal digital sebesar
153 ( bentuk decimal) atau 10011001 (bentuk biner).

4. Tuliskan data hasil konversi ADC 8 bit


Jawab :

(V ¿ ¿ ¿ × 28)
Data hasil konversi ADC 8 bit= ¿
V reff
18

5. Buatlah Rangkaian system minimum mikrokontroller dengan adc pada


proteus 8.5
Jawab :

6. Tuliskan data hexadecimal, binary dan decimal untuk Common Anode dan
Common cathode untuk angka 0 -10 dan huruf C dan L
Jawab :

7. Apa perbedaan antara common anode dan common cathode, buatlah


rangkaian dengan menggunakan proteus 8.5 untuk rangkaian common anode
dan common cathode
Jawab :
- LED 7 Segmen Tipe Common Cathode
19

Pada LED 7 segmen jenis ini, kaki katoda pada semua segmen LED adalah
terhubung menjadi 1 pin sedangkan kaki anoda akan menjadi input untuk
masing-masing segmen LED. Kaki katoda yang terhubung menjadi 1 pin ini
merupakan terminal negative atau ground sedangkan sinyal kendali akan
diberikan kepada masing-masing kaki anoda segmen LED
- LED 7 Segmen Tipe Common Anode
Pada LED 7 segmen jenis ini, kaki anoda pada semua segmen LEDadalah
terhubung menjadi 1 pin sedangkan kaki katoda akan menjadi input untuk
maisng-masing segmen LED. Kaki anoda yang terhubung menjadi 1 pin ini
akan diberikan tegangan positif dan sinyal kendali akan diberikan kepada
masing-masing kaki katoda segmen LED.
8. Jelaskan syntax perintah dari
a. lcd_init (n)
Jawab :
Inisialisasi modul LCD , dengan n adalah jumlah baris pada LCD atau
memasukkan banyaknya pin pada LCD.
b. lcd clear;
Jawab :
Untuk menghapus layer LCD
c. lcd_gotoxy (m,n);
Jawab:
Mengatur posisi karakter utama (kolom/baris)
d. lcd_putchar (n);
Jawab :
Untuk menampilkan karakter ASCII dengan kode n
e. lcd_putsf (“string”);
Jawab :
Untuk memasukkan kalimat yang akan ditampilkan pada layer LCD
f. lcd_puts(“var_string”);
20

Jawab :
Untuk memasukkan kalimat yang akan ditampilkan pada layer LCD
g. sprint
Jawab :
Untuk menyimpan data integer ke array
h. ftoa
Jawab :
9. Tuliskan sketch program untuk menampilkan data pada LCD dengan
menggunakan perangkat lunak codevision avr
Jawab :
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2018. Elektronika Dasar. [Online]
Available at: https://elektronika-dasar.web.id/adc-analog-to-digital-convertion/
[Accessed 4 March 2020].

Anonim, -. Mikrokontroller, -: Polsri Academic.

Kho, D., n.d. Pengertian Seven Segment Display (Layar Tujuh Segmen). [Online]
Available at: https://teknikelektronika.com/pengertian-seven-segment-display-layar-
tujuh-segmen/
[Accessed 4 Maret 2020].

Munandar, A., 2012. Liguid Crystal Display (LCD) 16 x2. [Online]


Available at: http://www.leselektronika.com/2012/06/liguid-crystal-display-lcd-16-x-
2.html
[Accessed 4 Maret 2020].

Rudati, D. I. P. S., -. Scribd. [Online]


Available at: scribd.com/presentation/349197814/Prinsip-Pengkondisi-Sinyal
[Accessed 4 March 2020].

Siwindarto, P., 2013. Lecture UB. [Online]


Available at: http://instrumentasi.lecture.ub.ac.id/prinsip-pengkondisian-sinyal/
[Accessed 5 March 2020].

Taufiqillah, 2019. Pengkondisian Sinyal. [Online]


Available at: https://www.tneutron.net/industri/pengkondisian-sinyal/
[Accessed 4 Maret 2020].

21

Anda mungkin juga menyukai