Anda di halaman 1dari 8

Minat Belajar Siswa SDN Merdeka dalam Mengikuti Pembelajaran PJOK

secara Online

Muhammad Khuzairi
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
Universitas Pendidikan Indonesia
Jl. Dr. Setiabudi No.299 Bandung 40154
E-mail : Pkhuzairi@gmail.com

ABSTRAK
Permasalahan dalam penelitian ini adalah belum maksimalnya
pelaksanaan pembelajaran secara Online. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui berapa besar minat belajar siswa dalam mengikuti
pembelajaran PJOK secara Online. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode survey dengan teknik pengumpulan data
menggunakan kuesioner. Partisipan dalam penelitian ini adalah siswa
Siswa SDN Merdeka Lembang. Pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan kuantitatif. Penelitian ini diperoleh hasil bahwa minat
belajar siswa dalam mengikuti pembelajarn PJOK secara Online
terbilang tinggi. Pendidik harus selalu berupaya untuk meningkatkan
minat belajar siswa dengan membuat suasana pembelajaran
menyenangkan serta memanfaatkan media pembelajaran yang
menarik sehingga minat belajar siswa dapat meningkat.

Pendahuluan
Kegiatan belajar di sekolah ditutup pada pertengahan bulan Maret 2020
karena adanya wabah virus Covid-19 dan berdampak ke berbagai sektor termasuk
Pendidikan. Dalam UU No.20 tahun 2013 Pasal 1 ayat 15 menjelaskan bahwa
“Pendidikan jarak jauh adalah pendidikan yang peserta didiknya terpisah dari
pendidik dan pembelajarannya menggunakan berbagai sumber belajar melalui
teknologi komunikasi, informasi, dan media lain.” Dari berbagai upaya
pencegahan Covid-19 selain aturan menjaga jarak yang diterapkan pemerintah,
aturan pemakaian masker menjadi hal yang penting (Krishnamachari et al., 2021).
Pemerintah mengumumkan kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan
sistem Pembelajaran Jarak Jauh secara daring. (Bryson & Andres, 2020)
mengemukakan bahwa pembelajaran online memberikan kesempatan untuk
menyesuaikan pengalaman belajar secara real-time. Hal ini demi mencegah
penularan Covid-19 yang semakin meningkat dan belum tahu kapan pandemi ini
akan berakhir. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
mengeluarkan Surat Edaran No 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan
Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease (COVID-19)
yang berisi mengenai ketentuan Ujian Nasional (UN), Proses Belajar dari Rumah,
Ujian Sekolah, Kenaikan Kelas, Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dan
Dana Bantuan Operasional Sekolah atau Bantuan Operasional Pendidikan.
Semua sekolah diharuskan melaksanakan Pembelajaran secara Online
namun ada beberapa sekolah yang belum siap karena sebelumnya di Indonesia ini
pelaksanaan Pembelajaran Online masih sangat jarang digunakan. Tenaga
Pendidik maupun siswa belum sepenuhnya menguasai teknologi sehingga sulit
dalam menyampaikan materi dan menerima materi pembelajaran. Fasilitas
penunjang dalam Pembelajaran Online ini diantaranya yaitu laptop/komputer,
smartphone, kuota internet, jaringan internet sedangkan tidak semua siswa
memiliki fasilitas tersebut. Banyak kendala dalam pelaksanaan pembelajaran
secara Online namun harus tetap dilaksanakan sebagai upaya pencegahan dan
penanggulangan Covid-19.
Di salah satu Sekolah Dasar di Kabupaten Bandung Barat menerapkan
Pembelajaran secara Online tanpa pembelajaran tatap muka. Di sekolah ini
melaksanakan Pembelajaran Online hanya dengan memanfaatkan media aplikasi
seperti Whatsapp Group. Salah satu Guru mencoba memanfaatkan media video
conference “Zoom Meeting” untuk pembelajaran namun kurangnya respon dari
siswa hal ini terlihat dari sedikitnya jumlah siswa yang hadir dalam room tersebut
dikarenakan terdapat kendala dalam terlaksananya Pembelajaran Online yaitu
tidak semua siswa maupun orang tua siswa memiliki perangkat yang mendukung
untuk pembelajaran berbasis Online. Kendala lain yaitu ada beberapa siswa yang
tidak memberi kabar. Home visit sempat dilaksanakan karena kasus Covid-19
yang semakin meningkat maka kegiatan tersebut dihentikan.
Sistem pemanfaatan media Whatsapp Group ini yaitu Guru dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran memberikan materi pembelajaran melalui
Whatsapp Group kemudian memberikan tugas-tugas untuk selanjutnya di upload
siswa ke dalam Whatsapp Group atau siswa langsung pergi kesekolah secara
bergantian untuk mengumpulkan tugas tersebut dengan batas waktu pengumpulan
yang telah ditentukan oleh Guru tersebut. Setelah semua siswa mengupload
tugasnya maka pemeriksaan dan pemasukan nilai tugas-tugas siswa dilakukan
oleh Guru. Salah satu siswa menyampaikan “Saya berharap bisa melaksanakan
pembelajaran di sekolah seperti biasanya sebelum adanya pandemi ini.
Pembelajaran secara online ini belum tentu semua siswa dapat menerima materi
karena terkendala dalam perangkat yang digunakan.” Dalam proses pembelajaran
tentunya diharapkan adanya minat belajar dari diri siswa sehingga proses
pembelajaran terlaksana dengan baik.

Metode
Metode penelitian merupakan langkah yang dimiliki dan dilakukan oleh
peneliti dalam rangka untuk mengumpulkan informasi atau data serta melakukan
investigasi pada data yang telah didapatkan tersebut. Menurut (Sugiyono, 2008)
Umumnya metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan
data dengan tujuan kegunaan tertentu.
Penelitian ini yaitu menggunakan penelitian survey dengan menggunakan
instrumen berupa angket/kuesioner. Jenis pendekatan penelitian ini menggunakan
pendekatan penelitian kuantitatif, disampaikan oleh (Sugiyono, 2008) bahwa
“metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi
atau sampel tertentu, random, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/ statistik dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan.” Dalam suatu penelitian, instrumen sangat
diperlukan untuk pengumpulan data. Dalam melakukan penelitian, data
merupakan tujuan utama yang hendak dikumpulkan dengan menggunakan
instrumen. Menurut (Hermawan, 2019) “Instrumen penelitian adalah sesuatu yang
penting dan strategis kedudukannya dalam pelaksanaan penelitian”. Pendapat
menurut (Sugiyono, 2008) instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan
untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik
semua fenomena ini disebut variabel penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner (angket).
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan dan pernyataan kepada responden untuk
dijawab. Penyebaran kuesioner dalam penelitian ini dilaksanakan secara online
menggunakan google form dengan alamat link sebagai berikut :
(https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLScMaGaOfXC5id9qgUROOB_TGa
4mmcO0mwEw8WzueU8qxOTVeg/viewform?usp=sf_link). Dalam angket
terdapat 12 pernyataan untuk melihat bagaimana minat belajar siswa dalam
mengikuti pembelajaran PJOK secara Online. Skor minat belajar siswa dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
Tabel 1 dan 2
Klasifikasi Skor Minat Belajar Siswa
Skor Minimal 1 x 12 12
Skor Maksimal 4 x 12 48
Range 48 - 12 36
Lebar Interval 36 : 5 7,2 = 8

No Interval Keterangan
1 44 - 51 Sangat Tinggi
2 36 - 43 Tinggi
3 28 - 35 Cukup
4 20 - 27 Rendah
5 12 - 19 Sangat Rendah

Peserta dalam penelitian ini adalah siswa SDN Merdeka Lembang kelas 6 yang
berjumlah 23 orang. Sampel merupakan sebagian populasi yang dianggap dapat
mewakili populasi penelitian, teknik pemilihan sampel pun harus sesuai dengan
sifat-sifat umum dari tujuan penelitian. Hal ini sejalan dengan pendapat Sugiyono
(2015) menjelaskan bahwa “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut” Untuk keperluan penelitian ini jumlah
sampel yang digunakan disesuaikan dengan populasi siswa SDN Merdeka
Lembang

Hasil dan Pembahasan


Penelitian ini dilaksanakan saat siswa telah mengikuti pembelajaran PJOK
secara Online. Peneliti meminta bantuan kepada siswa kelas 6 sebanyak 23 siswa
untuk mengisi kuesioner yang terdapat di google form dengan link yang sudah
disebar peneliti. Indikaor dalam mengukur minat belajar ini seperti keterlibatan
siswa dalam mengikuti pembelajaran Online, perhatian siswa, motivasi belajar.
Berikut merupakan tabel frekuensi dari pernyataan tentang minat mengikuti
pembelajaran PJOK secara Online
1. Keinginan mengikuti pembelajaran
Tabel 3
Saya selalu mengikuti pembelajaran PJOK walaupun dilaksanakan secara online.
Jawaban Frekuensi %
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju 15 65.2
Sangat Setuju 8 34.8
Total 23 100
Data diatas menunjukkan seluruh siswa selalu mengikuti pembelajaran
PJOK walaupun dilaksanakan secara Online.
2. Memanfaatkan waktu
Tabel 4
Saya menghabiskan waktu dengan bermalas-malasan karena pembelajaran
PJOK dilaksanakan secara online.
Jawaban Frekuensi %
Sangat Tidak Setuju 6 26.1
Tidak Setuju 14 60.9
Setuju 3 13
Sangat Setuju
Total 23 100
Data diatas menunjukkan terdapat 3 siswa yang menghabiskan waktu
luangnya dengan bermalas-malasan karena pembelajaran dilaksanakan secara
Online. Sebagian besar tidak setuju menghabiskan waktu luang dengan bermalas-
malasan.
3. Memahami materi pembelajaran
Tabel 5
Saya hanya diam saja ketika tidak memahami materi pembelajaran PJOK.
Jawaban Frekuensi %
Sangat Tidak Setuju 10 43.5
Tidak Setuju 10 43.5
Setuju 3 13
Sangat Setuju
Total 23 100
Data diatas menunjukkan terdapat 3 siswa yang diam saja ketika tidak
memahami materi pembelajaran PJOK. Sebagian besar tidak setuju dengan
pernyataan tersebut.
4. Mengerjakan tugas tepat waktu
Tabel 6
Saya selalu mengerjakan tugas yang diberikan Guru tepat waktu walaupun
dilaksanakan secara online.
Jawaban Frekuensi %
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju 2 8.7
Setuju 10 43.5
Sangat Setuju 11 47.8
Total 23 100
Data diatas menunjukkan sebagian besar siswa mengumpulkan tugas yang
diberikan Guru secara tepat waktu. Hanya 2 siswa yang tidak setuju selalu
mengumpulkan tugas tepat waktu.
5. Bertanya kepada Guru atau Teman
Tabel 7
Saya bertanya kepada Guru atau Teman ketika tidak memahami materi dalam
pembelajaran PJOK.
Jawaban Frekuensi %
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju 2 8.7
Setuju 15 65.2
Sangat Setuju 6 26.1
Total 23 100
Data diatas menunjukkan sebagian besar siswa bertanya kepada Guru atau
Temannya ketika tidak memahami materi dalam pembelajaran PJOK. Namun
terdapat 2 siswa yang tidak bertanya kepada Guru atau temannya.
6. Meminta bantuan orang lain
Tabel 8
Saya meminta bantuan orang lain ketika kesulitan dalam mengerjakan tugas
pembelajaran PJOK yang diberikan Guru.
Jawaban Frekuensi %
Sangat Tidak Setuju 1 4.3
Tidak Setuju 4 17.4
Setuju 16 69.6
Sangat Setuju 2 8.7
Total 23 100
Data diatas menunjukkan sebagian besar siswa meminta bantuan orang
lain ketika kesulitan dalam mengerjakan tugas. Terdapat 5 siswa yang tidak setuju
dengan pernyataan tersebut.
7. Sumber belajar
Tabel 9
Saya mencari sumber jawaban dari buku atau internet ketika mengerjakan tugas
dalam pembelajaran PJOK.
Jawaban Frekuensi %
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju 1 4.3
Setuju 11 47.8
Sangat Setuju 11 47.8
Total 23 100
Data diatas menunjukkan hampir semua siswa mencari sumber jawaban
dari buku atau internet ketika mengerjakan tugas pembelajaran PJOK.
8. Membaca buku
Tabel 10
Saya membaca buku atau membaca e-book pembelajaran PJOK untuk menambah
pengetahuan.
Jawaban Frekuensi %
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju 3 13
Setuju 13 56.5
Sangat Setuju 7 30.4
Total 23 100
Data diatas menunjukkan sebagian besar siswa membaca buku maupun e-
book pembelajaran PJOK untuk menambah pengetahuan. namun 3 siswa tidak
melakukannya.
9. Menyalin tugas teman
Tabel 11
Saya menyalin tugas pembelajaran PJOK teman karena kesulitan dalam
mengerjakan
Jawaban Frekuensi %
Sangat Tidak Setuju 12 52.2
Tidak Setuju 8 34.8
Setuju 3 13
Sangat Setuju
Total 23 100
Data diatas menunjukkan sebagian besar siswa tidak menyalin tugas
pembelajaran PJOK dari temannya. Namun terdapat 3 siswa yang melakukan hal
tersebut.
10. Tidak bersemangat mengikuti pembelajaran
Tabel 11
Saya tidak bersemangat mengikuti pembelajaran PJOK karena dilaksanakan
secara online.
Jawaban Frekuensi %
Sangat Tidak Setuju 1 4.3
Tidak Setuju 15 65.2
Setuju 6 26.1
Sangat Setuju 1 4.3
Total 23 100
Data diatas menunjukkan 16 siswa bersemangat ketika mengikuti
pembelajaran sedangkan 7 siswa tidak bersemangat ketika mengikuti
pembelajaran PJOK secara Online.

11. Pemahaman pembelajaran


Tabel 12
Saya kurang memahami materi pembelajaran PJOK yang dilaksanakan secara
online.
Jawaban Frekuensi %
Sangat Tidak Setuju 1 4.3
Tidak Setuju 9 39.1
Setuju 12 52.2
Sangat Setuju 1 4.3
Total 23 100
Data diatas menunjukkan 13 siswa kurang memahami materi pembelajaran
PJOK yang dilaksanakan secara online sedangkan 10 siswa memahami materi
pembelajaran PJOK secara Online.

12. Belajar dan Berolahraga


Tabel 12
Saya sering menyempatkan waktu untuk belajar dan berolahraga
Jawaban Frekuensi %
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju 1 4.3
Setuju 13 56.5
Sangat Setuju 9 39.1
Total 23 100
Data diatas menunjukkan seluruh siswa sering menyempatkan waktu
untuk belajar dan berolahraga terkecuali dengan 1 siswa tidak setuju dengan
pernyataan tersebut.
Dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian ini sebagian besar siswa
memiliki minat belajar yang tinggi dalam mengikuti pembelajaran PJOK secara
Online, namun terdapat juga beberapa siswa yang masih memiliki minat belajar
yang rendah dalam mengikuti pembelajaran PJOK secara Online.

Simpulan
Minat belajar merupakan salah satu hal yang penting untuk kelancaran
proses pembelajaran baik secara tatap muka di sekolah maupun secara Online.
Dalam penelitian ini masih ada beberapa siswa memiliki minat belajar yang
rendah. Pendidik harus selalu berupaya untuk meningkatkan minat belajar siswa
dengan membuat susasana pembelajaran menyenangkan serta memanfaatkan
media pembelajaran yang menarik sehingga minat belajar siswa dapat meningkat.
Selain itu pembelajaran secara Online ini akan terlaksana dengan sangat
baik jika kerjasama antara Guru, Siswa, serta Orang Tua Siswa memahami
pentingnya pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan di tengah pandemi ini.
Walaupun pembelajaran dilaksanakan secara Online, siswa dapat memahami
materi pembelajaran yang disampaikan oleh Guru serta siswa selalu mendapat
dukungan/ motivasi dari Orang Tuanya masing-masing. Harapan ke depannya
adalah dapat terlaksana kembali pembelajaran tatap muka di sekolah agar materi
pembelajaran yang disampaikan dapat diterima dan dipahami dengan baik oleh
siswa. Semoga kontribusi yang telah saya lakukan melalui kegiatan KKN Tematik
MBKM UPI dapat bermanfaat bagi Guru, Siswa, Orang Tua Siswa dan pihak
Sekolah.

Ucapan Terima Kasih


Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada
semua pihak yang berperan dalam pembuatan artikel serta pelaksanaan KKN
Tematik MBKM UPI ini yaitu :
1. Orang Tua saya yang selalu mendukung saya dalam melaksanakan
kegiatan.
2. Bapak Cik Suabuana, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Lapangan
Kelompok 66 yang selalu memberikan arahan serta bimbingan dalam
pelaksanaan KKN Tematik MBKM UPI
3. SDN Merdeka lembang yang selalu memberikan saya kesempatan
Bapak Ade Gunawan, S.Pd.I
4. Guru PJOK SDN Merdeka lembang Bapak Rizal, S.Pd
5. Siswa kelas 9 SDN Merdeka

Referensi
Bryson, J. R., & Andres, L. (2020). Covid-19 and rapid adoption and
improvisation of online teaching: curating resources for extensive versus
intensive online learning experiences.
https://doi.org/10.1080/03098265.2020.1807478
Hermawan, I. (2019). Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif,
dan Mixed Mehode. Kuningan: Hidayatul Qur’an Kuningan.
Krishnamachari, B., Morris, A., Zastrow, D., Dsida, A., Harper, B., & Santella, A.
J. (2021). The role of mask mandates, stay at home orders and school closure
in curbing the COVID-19 pandemic prior to vaccination. American Journal
of Infection Control. https://doi.org/10.1016/j.ajic.2021.02.002
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai