Anda di halaman 1dari 2

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL AKAR

CEPLUKAN (Physalis angulata L.) TERHADAP


PERTUMBUHAN Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli
SECARA IN VITRO

ABSTRAK

Ceplukan (Physalis angulata Linn.) merupakan salah satu tumbuhan liar


yang sering dimanfaatkan sebagai obat tradisional, ceplukan mengandung
senyawa kimia alami yang berpotensi sebagai antibakteri. Masyarakat di desa
Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara
menggunakan ceplukan untuk mengobati infeksi kulit dan masalah pencernaan
seperti diare. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri
ekstrak etanol akar ceplukan terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia
coli.
Simplisia akar ceplukan diekstraksi secara maserasi menggunakan etanol
70% dan pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi agar
menggunakan kertas cakram (Uji Kirby-Bauer) dan DMSO 10% sebagai blanko.
Hasil karakteristik simplisia menunjukkan kadar air 4,64%, kadar sari
yang larut dalam air 7,64%, kadar sari yang larut dalam etanol 9,98%, kadar abu
total 6,93% dan kadar abu yang tidak larut dalam asam 0,49%. Simplisia dan
esktrak mengandung alkaloid, saponin, flavonoid, tanin, glikosida dan steroid.
Aktivitas antibakteri ekstrak etanol akar ceplukan terhadap Staphylococcus aureus
pada konsentrasi 300 mg/ml dengan diameter daerah hambat 13,08 mm dan
Escherichia coli diperoleh konsentrasi 200 mg/ml dengan diameter daerah hambat
13,00 mm. Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) ekstrak etanol akar ceplukan
terhadap Staphylococcus aureus pada konsentrasi 16 mg/ml dengan diameter
daerah hambat 6,11 mm dan pada Escherichia coli konsentrasi 15 mg/ml dengan
diameter daerah hambat 6,46 mm.
Ekstrak etanol akar ceplukan memiliki aktivitas antibakteri terhadap
pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

Tabel 4.1 Hasil pemeriksaan kadar air, kadar sari larut air, kadar sari larut
etanol, kadar abu total dan kadar abu tidak larut asam serbuk
simplisia akar ceplukan

N Karakteristik Hasil(%)
O
1 Kadar air 4,67
2 Kadar sari larut air 7,64
3 Kadar sari larut etanol 9,98
4 Kadar abu total 6,93
5 Kadar abu tidak larut asam 0,49
Tabel 4.2 Skrining simplisia dan ekstrak etanol akar ceplukan

N Senyawa metabolit sekunder Simplisia Ekstrak


O
1 Alkaloid + +
2 Flavonoid + +
3 Saponin + +
4 Tanin + +
5 Steroid + +
6 Glikosida + +
Keterangan : + = mengandung senyawa metabolit sekunder
- = tidak mengandung senyawa metabolit sekunder

Tabel 4.3 Data hasil uji aktivitas antibakteri etanol ekstrak akar ceplukan (Physalis angulata
Linn.) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.

Keterangan : * = hasil rata-rata tiga kali pengukuran


- = tidak ada hambatan
Blanko = DMSO 10%

Anda mungkin juga menyukai