Anda di halaman 1dari 8

“PENGENALAN DAN PENCEGAHAN UROLITHIASIS

(BATU SALURAN KEMIH)

BAB I
PENDAHULUAN
A. Analisa Situasi

Batu saluran kemih adalah salah satu masalah utama di bidang


urologi.Insiden batu saluran kemih diperkirakan 10 - 15% pada populasi
global.Di Indonesia sendiri, angka kejadian batu saluran kemih sesungguhnya
masih belum dapat diketahui namun diperkirakan terdapat 170.000 kasus
setiap tahunnya.Di negara-negara berkembang banyak di jumpai pasien batu
buli-buli sedangkan di negara maju lebih banyak di jumpai penyakit batu
saluran kemih bagian atas karena adanya pengaruh status gizi dan aktivitas
sehari- hari.Hal ini bahwa penyakit urolithiasis adalah penyakit yang tersering
di sistem perkemihan (Buntaram et al, 2014).
Menurut Riskesdas (2013) prevalensi batu saluran kemih di Indonesia
mencapai 0,6% dari total populasi masyarakat Indonesia. Angka tertinggi
1,2% terjadi di Yogyakarta dan terendah 0,2 % terjadi di Riau dan Sulawesi
Barat. Sumatera Barat dan 9 provinsi lainnya di Indonesia memiliki angka
0,4%. Penelitian tersebut juga menunjukan angka kejadian penyakit batu
saluran kemih meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Angka tertinggi
didapatkan pada kelompok umur 55-64 tahun (1,3%), menurun sedikit pada
kelompok umur 65-74 tahun (1,2%) dan umur ≥75 tahun (1,1%).
Penyakit batu saluran kemih (BSK) arau Urolithiasis merupakan salah
satu penyakit saluran kemih dimana didapatkan material keras seperti batu
yang terbentuk di sepanjang saluran kemih.Material keras tersebut bisa
terbentuk di saluran kemih bagian atas yaitu ginjal dan ureter serta biasa
terbentuk di saluran kemih bagian bawah yaitu kandung kemih dan
uretra.Batu pada saluran kemih dapat terbentuk karena adanya inti sabuk batu
(nucleus). Partikel yang berada di dalam larutan yang terlalu jenuh
(supersaturated) akan mengendap di dalam nukleus sehingga terbentuk batu.
Kristalisasi akan semakin banyak apabila unsur pembentuk batu seperti
kalsium dan oksalat berada dalam jumlah yang berlebihan (Purnomo, 2011).

B. Permasalahan Mitra
Angka kejadian batu saluran kemih semakin meningkat baik di negara
maju maupun negara berkembang dengan lokasi terbanyak kejadian batu
saluran kemih adalah di ginjal. Peningkatan angka kejadian didunia di
hubungkan dengan kurangnya aktivitas fisik dan kesalahan dari cara diet. Batu
ginjal mempengaruhi sekitar 15% dari populasi dunia, mengenai seluruh jenis
kelamin, usia dan ras. Lebih sering mengenai laki - laki dibandingkan wanita
untuk usia 20-49 tahun. Angka kejadian batu saluran kemih semakin
meningkat baik di negara maju maupun negara berkembang dengan lokasi
terbanyak kejadian batu saluran kemih adalah di ginjal. Peningkatan angka
kejadian didunia di hubungkan dengan kurangnya aktivitas fisik dan kesalahan
dari cara diet.
Faktor geografis, iklim dan temperatur dari suatu daerah sangat
berpengaruh terhadap terjadinya urolithiasis. Pada beberapa daerah
menunjukkan angka kejadian yang lebih tinggi daripada daerah lain sehingga
dikenal sebagai daerah stone belt. Begitu juga dengan individu yang menetap
di daerah beriklim panas dengan paparan ultraviolet tinggi akan cenderung
mengalami dehidrasi serta peningkatan produksi vitamin D yang bisa memicu
peningkatan eksresi kalsium dan oksalat serta menyebabkan pengeluaran
keringat yang banyak sehingga menurunkan produksi urin yang bisa memicu
terjadinya batu (Haryono,2014).

2
BAB II

SOLUSI DAN TARGET

A. Solusi
Solusi untuk penderita penyakit ini adalah banyak minum air putih,
konsumsi lebih sedikit makanan yang kaya akan oksalat, terapi diet rendah
garam dan protein hewani

B. Target Luaran
1. Evaluasi Struktur
- 100% audiens dapat hadir dalam kegiatan penyuluhan
- Media dan alat tersedia sesuai dengan topik kegiatan
penyuluhan
- Peran dan fungsi masing-masing sesuai dengan rencana
- Setting tempat sesuai dengan rencana
2. Evaluasi Proses
- Pelaksanaan sesuai dengan waktu yang ditetapkan
- Audiens dapat mengikuti kegiatan penyuluhan sampai selesai
- Audiens dapat mengikuti kegiatan penyuluhan dengan aktif
- Audiens tidak ada yang meninggalkan tempat selama proses
penyuluhan
- 80% dari audiens dapat antusias selama kegiatan berlangsung
3. Evaluasi Hasil
- Minimal 80% audiens dapat mengikuti penyuluhan dan dapat
menjelaskan defenisi urolithiasis
- Minimal 80% audiens dapat mengikuti penyuluhan dan dapat
menyebutkan factor penyebab urolithiasis

3
- Minimal 80% audiens dapat mengikuti penyuluhan dan dapat
menyebutkan gejala urolithiasis
- Minimal 80% audiens dapat mengikuti penyuluhan dan dapat
menyebutkan pencegahan urolithiasis

BAB III

METODE PELAKSANAAN

A. Metode pelaksanaan
Dilakukan secara online dengan menggunakan zoom class meating dengan
menampilkan ppt dan rekaman audio

B. Pengorganisasian
1. Moderator :alfi husna
2. Pemateri :fadhillah suci edrian
3. Fasilitator :-azra anna stasia
-lina suci armelia
- Virginia ananda firsty
4. Observer :-atika fitri yuningsih
-winda putri yunengsih
- santika aulia
-melanda ramadani

C. Uraian Tugas
 Moderator :orang yang menjalankan jalannya penyuluhan
 Penyuluh : orang yang menyampaikan materi penyuluh
 Fasilitator : oraang yang mengkondisikan audiens
 Observer : orang yang menilai jalannya acara

D. Setting Tempat

4
Keterangan :

: Penyuluh

5
: Moderator

: Observer

: Fasilitator

: Audiens

E. Kegiatan Penyuluhan

1. Meminta waktu untuk menyampaikan penyuluhan kepada sasaran.


2. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan sopan.
3. Tanya jawab antara penyuluh dengan sasaran.

Tahap Waktu Tujuan Respon Klien Media


Kegiata
n
Pendah 5 menit  Persiapan  Mendengarkan -
uluan  Memperkenalkan diri  Bertanya mengenai
 Menyapa dan perkenalan dan
menyatakan tentang tujuan jika ada
tujuan pokok yang kurang jelas

Penyaji 15  Menyajikan meteri  Mendengarkan Power


an menit berupa pengertian dengan seksama point

6
Urolihtiasis  Bertanya mengenai
 Penyebab dari hal-hal yang kurang
Urolithiasis jelas dan belum
 Gejala Urolithiasis dimengerti
 Pencegahan Urolithiasis

Penutup 10  Melakukan evaluasi  Peserta dapat -


menit dengan memberikan menjelaskan
pertanyaan sederhana kembali point-point
 Menyampaikan penting di dalam
ringkasan materi dan materi yang telah di
kesimpulan jelaskan
 Mengakhiri pertemuan  Mendengarkan
dan mengucapkan kesimpulan
terimakasih kepada  Menjawab salam
peserta yang telah hadir
dalam penyuluhan dan
 mengucapkan salam
penutup kepada peserta

7
8

Anda mungkin juga menyukai