PRESTASI MESIN
MODUL 03
RANGKAIAN POMPA SERI DAN PARALEL
Disusun Oleh
M. RAFI ABDI CAHYA
1807111710
Pompa 1 Pompa 2
P (bar) Head H(mm) Q P (bar) Head H(mm) Q
No
Pressure Pressure
(m) V-Notch (m3/s) (m) V-Notch (m3/s)
gauge gauge
1 0,20 2,1111878 0,037 0,00058655 0,20 2,111188 0,037 0,00058655
2 0,40 4,1540095 0,037 0,00058655 0,40 4,154009 0,037 0,00058655
3 0,60 6,189565 0,036 0,00055451 0,60 6,196831 0,037 0,00058655
4 0,80 8,2323867 0,036 0,00055451 0,80 8,232387 0,036 0,00055451
5 1,00 10,268574 0,035 0,00052354 1,00 10,27521 0,036 0,00055451
6 1,20 12,30535 0,034 0,00049363 1,20 12,3114 0,035 0,00052354
7 1,40 14,342675 0,033 0,00046477 1,40 14,34268 0,033 0,00046477
8 1,60 16,376 0,031 0,00041015 1,60 16,376 0,031 0,00041015
9 1,80 18,404854 0,027 0,00031293 1,80 18,40485 0,027 0,00031293
10 2,00 20,435815 0,021 0,00019556 2,00 20,43582 0,021 0,00019556
b. Contoh Perhitungan
1. Perhitungan Debit dan Head No. 6 Pada Pompa tunggal 1
Dik :
𝑃 = 1,2 𝑏𝑎𝑟 = 120000 𝑁/𝑚2 𝐶𝑑 = 0,578 𝑔 = 9,81 𝑚/𝑠 2
𝐻(𝑉 − 𝑛𝑜𝑡𝑐ℎ) = 0.034 𝑚 𝐾𝑛 = 0,008 𝑚 θ = 90˚
= 0,97468 m/s
= 12,30535 m
Dik :
𝑃 = 1,2 𝑏𝑎𝑟 = 120000 𝑁/𝑚2 𝐶𝑑 = 0,578 𝑔 = 9,81 𝑚/𝑠 2
= 1,033737133 m/s
= 12,3114 m
Dik :
𝑃 = 1,2 𝑏𝑎𝑟 = 120000 𝑁/𝑚2 𝐶𝑑 = 0,578 𝑔 = 9,81 𝑚/𝑠 2
= 1,033737133 m/s
Head Pompa = (120000 𝑁/𝑚2 ) / (998 𝑘𝑔/𝑚3 .9,81 m/𝑠 2 ) +
= 12,31139523 m
Dik :
𝑃 = 1,2 𝑏𝑎𝑟 = 120000 𝑁/𝑚2 𝐶𝑑 = 0,578 𝑔 = 9,81 𝑚/𝑠 2
= 1,583669 m/s
= 12,38476 m
c. Data Hasil Perhitungan
P H (v-notch) 𝑨𝟐
𝒌𝒈 𝒎
no 𝝆( ) g ( m/ 𝒔𝟐 ) 𝜽( °) Kn cd 𝑽𝟐 ( ) Head (m) Q (𝒎𝟑 /𝒔)
𝒎𝟑 𝒔 𝟐
(Bar) (m) (𝒎 )
8,2323866 0,00055450
4 0,80 998 9,81 90 0,036 0,008 0,578
1,09489
0,000506451
7 8
10,268573 0,00052353
5 1,00 998 9,81 90 0,035 0,008 0,578
1,09489
0,000506451
6 7
16,376000 0,00041014
8 1,60 998 9,81 90 0,031 0,008 0,578
0,97468
0,000506451
4 5
P H (v-notch) 𝑨𝟐
𝒌𝒈 𝒎
no 𝝆( ) g ( m/ 𝒔𝟐 ) 𝜽( °) Kn cd 𝑽𝟐 ( ) Head (m) Q (𝒎𝟑 /𝒔)
𝒎𝟑 𝒔
(Bar) (m) (𝒎𝟐 )
8,23238 0,0005545
4 0,80 998 9,81 90 0,036 0,008 0,578 0,000506451
1,09489 7 1
10,2752 0,0005545
5 1,00 998 9,81 90 0,036 0,008 0,578 0,000506451
1,09489 1 1
1,03373 0,0005235
6 1,20 998 9,81 90 0,035 0,008 0,578 0,000506451
7 12,3114 4
16,3909 0,0004936
8 1,60 998 9,81 90 0,034 0,008 0,578 0,000506451
0,97468 9 3
P H (v-notch) 𝑨𝟐
𝒌𝒈 𝒎
no 𝝆( ) g ( m/ 𝒔𝟐 ) 𝜽( °) Kn cd 𝑽𝟐 ( ) Head (m) Q (𝒎𝟑 /𝒔)
𝒎𝟑 𝒔
(Bar) (m) (𝒎𝟐 )
10,2752 0,0005545
5 1,00 998 9,81 90 0,036 0,008 0,578 0,000506451
1,09489 1 1
1,03373 0,0005235
6 1,20 998 9,81 90 0,035 0,008 0,578 0,000506451
7 12,3114 4
16,3909 0,0004936
8 1,60 998 9,81 90 0,034 0,008 0,578 0,000506451
0,97468 9 3
P H (v-notch) 𝑨𝟐
𝒌𝒈 𝒎
no 𝝆( ) g ( m/ 𝒔𝟐 ) 𝜽( °) Kn cd 𝑽𝟐 ( ) Head (m) Q (𝒎𝟑 /𝒔)
𝒎𝟑 𝒔
(Bar) (m) (𝒎𝟐 )
1 0,20 998 9,81 90 0,049 0,008 0,578 2,0913 0,000506451 2,265744 0,00105916
2 0,40 998 9,81 90 0,048 0,008 0,578 2,0008 0,000506451 4,289685 0,00101332
3 0,60 998 9,81 90 0,047 0,008 0,578 1,9126 0,000506451 6,314928 0,00096869
4 0,80 998 9,81 90 0,046 0,008 0,578 1,8269 0,000506451 8,341404 0,00092525
5 1,00 998 9,81 90 0,045 0,008 0,578 1,7435 0,000506451 10,36905 0,00088301
6 1,20 998 9,81 90 0,043 0,008 0,578 1,5836 0,000506451 12,38476 0,00080205
7 1,40 998 9,81 90 0,041 0,008 0,578 1,4329 0,000506451 14,40441 0,00072572
8 1,60 998 9,81 90 0,036 0,008 0,578 1,0948 0,000506451 16,40367 0,00055451
9 1,80 998 9,81 90 0,031 0,008 0,578 0,8098 0,000506451 18,41882 0,00041015
10 2,00 998 9,81 90 0,021 0,008 0,578 0,3861 0,000506451 20,43582 0,00019556
4.2 Analisa
Dari perhitungan data hasil pengujian yang diperoleh dari proses praktikum maka dapat
diperoleh grafik yang menyatakan hubungan antara Q terhadap H, yaitu sebagai berikut:
Pompa 1 Tunggal
0.0007
0.0006
0.0005
Q (m^3/s)
0.0004
0.0003
0.0002
0.0001
0
0 5 10 15 20 25
Head (m)
Dari grafik di atas dapat diamati bahwa Q berbanding terbalik terhadap H pada pompa tunggal
1. Debit maksimum yang dicapai pompa tunggal 1 adalah 0,00058655 𝑚3 /𝑠 dengan ketinggian
head 2,1111878 m. Dan debit terkecil adalah 0,00019556 𝑚3 /𝑠 pada ketinggian head 20,4358155
m. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi head pompa maka debit air yang mengalir akan
semakin kecil.
Pompa 2 Tunggal
0.0007
0.0006
0.0005
Q (m^3/s)
0.0004
0.0003
0.0002
0.0001
0
0 5 10 15 20 25
Head (m)
Dari grafik di atas dapat diamati bahwa Q berbanding terbalik terhadap H pada pompa tunggal
2. Debit maksimum yang dicapai pompa tunggal 2 adalah 0,0005865 𝑚3 /𝑠 dengan ketinggian
head 2,1111878 m. Dan debit terkecil adalah 0,00019556 𝑚3 /𝑠 pada ketinggian head 20,4358155
m. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi head pompa maka debit air yang mengalir akan
semakin kecil.
0.0004
0.0003
0.0002
0.0001
0
0 5 10 15 20 25
Head (m)
Dari grafik di atas dapat diamati bahwa Q berbanding terbalik terhadap H pada pompa seri.
Debit maksimum yang dicapai pompa seri adalah 0,0005865 𝑚3 /𝑠 dengan ketinggian head
2,1111878 m. Dan debit terkecil adalah 0,00043694𝑚3 /𝑠 pada ketinggian head 20,46615466 m.
Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi head pompa maka debit air yang mengalir akan
semakin kecil.
Rangkaian Pompa Paralel
0.0012
0.001
Q (m^3/s)
0.0008
0.0006
0.0004
0.0002
0
0 5 10 15 20 25
Head (m)
Dari grafik di atas dapat diamati bahwa tampak perbedaan antara pompa dengan rangkaian
seri dan pompa dengan rangkaian parallel. Debit yang terjadi pada pompa parallel lebih besar
dibandingkan pompa seri. Hal ini sesuai dengan tujuan pengoperasian pompa secara parallel yaitu
untuk meningkatkan kapasitas/debit aliran yang diinginkan. Sedangkan pada pompa dengan
rangkaian seri dapat dilihat bahwa debit yang terjadi lebih rendah (dapat dilihat pada grafik) yang
sesuai dengan tujuan pengoperasiannya juga.
Dari kedua grafik di atas dapat disimpulkan bahwa Q berbanding terbalik terhadap H pada semua
cara pengoperasian pompa
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Dalam pengoperasian pompa baik secara tunggal, seri maupun parallel, nilai Q berbanding
terbalik terhadap head.
2. Pengoperasian pompa dengan rangkaian seri bertujuan untuk meningkatkan tekanan dengan
memvariasikan head.
3. Pengoperasian pompa dengan rangkaian parallel bertujuan untuk mengingkatkan kapasitas
(debit) yang diinginkan.
5.2 Saran
1. Diharapkan dapat melalukan praktikum pengganti agar dapat lebih memahami pipa seri dan
pararel.
2. Teliti dan hati-hati ketika melakukan perhitungan data.
3. Lakukan praktikum dengan langkah-langkah yang benar.