Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah “Praktikum BK Pribadi Sosial” Dosen
Pembimbing :
Disusun oleh :
PENGAMATAN OBSERVASI
Keterangan
1 Lokasi Lingkungan sekolah
2 Keadaan peserta didik dalam Dapat dilihat bahwa peserta didik
proses belajar (Nufus) sering meminta izin keluar kelas
dengan berbagai alasan kepada guru
mata pelajaran.
3 Keadaan peserta didik dalam Dapat dilihat bahwa peserta didik
mengikuti kegiatan di dalam (Nufus) sering tidak serius dalam
sekolah kegiatan sekolah seperti pada saat
ekstrakurikuler.
4 Catatan kehadiran peserta didik Dapat dilihat dari catatan kehadiran
peserta didik (Nufus) setiap minggu ada
yang absen/tidak hadir tanpa keterangan.
5 Catatan penilaian peserta didik Dapat dilihat dari catatan penilaian
peserta didik cukup baik namun adanya
penurunan dari semester sebelumnya.
3. Tujuan
Adapun tujuan umum dari konseling individual adalah untuk memfasilitasi
konseli melakukan perubahan perilaku, mengkonstruksi pikiran, mengembangkan
kemampuan mengatasi situasi kehidupan, membuat keputusan bermakna bagi dirinya dan
berkomitmen untuk mewujudkan keputusan dengan tanggung jawab dalam
kehidupannya. Rahcmat (dalam TUU Tulus, 2004:35) mengemukakan secara rinci
kegunaan disiplin bagi diri siswa, yaitu: (1) Memberikan dukungan bagi terciptanya
perilaku yang tidak menyimpang,(2) Membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri
dengan tuntutan lingkungan, (3) Menjahukan siswa melakukan hal-hal yang dilarang
sekolah, (4) Mendorong siswa melakukan hal-hal yang baik dan benar, (5) Perserta didik
belajar hidup dengan kebiasaan- kebiasaan yang baik, positif, dan bermafaat bagi diri dan
lingkungannya.
Dengan pemberian layanan konseling individual ini diharapkan siswa dapat
mematuhi peraturan atau siswa dapat berperilaku disiplin di sekolah. Menurut Lutfi
Fauzan tujuan Behavioral Contract adalah sebagai berikut: (1) Menciptakan kondisi-
kondisi baru bagi belajar (memperoleh tingkah laku baru). (2) penghapusan tingkah laku
maladaptif (3) memperkuat & mempertahankan tingkah laku yang diinginkan (4) tujuan
utama yaitu meningkatkan pilihan pribadi dan untuk menciptakan kondisi-kondisi baru
dalam belajar.
Dalam pelaksanaan pentingnya disiplin sekolah adalah untuk mendidik siswa agar
berperilaku sesuai dengan tata tertib dan aturan yang berlaku di sekolah. Masalah
kedisiplinan siswa menjadi sangat penting bagi kemajuan sekolah. Sekolah yang tertib
aturan akan menciptakan proses pembelajaran yang baik. Sebaliknya pada sekolah yang
tidak tertib kondisinya akan jauh berbeda. Pelangaran-pelangaran yang terjadi sudah
menjadi barang biasa, Apabila kondisi sudah demikian, maka cara memperbaiki keadaan
akan tidak mudah. Hal ini diperlukan proses pembelajaran aturan yang berlaku di sekolah
merupakan penerapan disiplin siswa, yaitu disiplin dalam berpakaian, kehadiran,
pengaturan waktu belajar, dan menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Salah satu upaya
agar dilaksanakan oleh siswa adalah dengan pemberian layanan konseling dalam hal
fungsi pencegahan dan pengetasan.
4. Komponen Layanan
Kegiatan program bimbingan dan konseling dalam mengentaskan masalah peserta
didik yang suka membolos di sekolah maka diberikan layanan responsif menggunakan
strategi konseling individual.
1) Layanan Rensponsif
Layanan responsif adalah pemberian bantuan kepada peserta didik yang mengalami
permasalahan dan harus segera dibantu. Jika tidak maka akan menimbulkan
gangguan dalam proses pencapaian tugasnya. Layanan ini bertujuan untuk
membantu memenuhi kebutuhan bagi siswa yang mengalami hanbatan dalam
menyelesaikan tugas-tugas perkembangannya. Adapun strategi layanan layanan
responsif dalam BK bersifat kuratif yang digunakan adalah konseling individual,
kelompok, dan konsultasi.
5. Bidang Layanan
Bidang layanan pada bimbingan dan konseling meliputi bimbingan pribadi, sosial,
belajar, dan karir. Berdasarkan assessment kebutuhan yang dilakukan, maka bidang
layanan yang akan diberikan adalah layanan konseling indivdiual dalam menangani siswa
yang bolos sekolah.
6. Rencana Operasional ( Terlampir )
7. Pengembangan RPLBK ( Terlampir )
8. Evaluasi, Pelaporan, Tindak Lanjut.
a. Evaluasi
Melakukan evaluasi program layanan yang telah diberikan pada peserta didik
mengenai pengentasan masalah peserta didik yang sering membolos sekolah. Pemberian
layanan konseling individual dengan teknik behavioral contract mampu mengentaskan
dan membantu peserta didik agar lebih disiplin dan bertanggung jawab.
b. Pelaporan
c. Tindak Lanjut
Memberikan upaya tindak lanjut kepada peserta didik berkenaan dengan masalah
siswa yang sering membolos sekolah. Setelah diberikan layanan konseling individual
dengan teknik behavioral contract, peserta didik diharapkan agar tidak mengulangi
kesalahannya dan menyadari bahwa pentingnya pendidikan serta memprioritaskan pendidikan
dalam dirinya.