Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

MOBILISASI/TRANSPORTASI & TRANSPORTASI


Laporan ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Keperawatan Kritis yang diampu oleh :
Mohammad Shiddiq S, S.Kep., Ns., M.Tr.Kep

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 1: ABSENSI 01-17

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
NAZHATUTTHULLAB SAMPANG
TAHUN 2021

MOBILISASI/AMBULASI & TRANSPORTASI


PENGERTIAN 1. Kemampuan seseorang untuk bergerak/ berjalan
2. Memindahkan klien dari satu tempat ke tempat lainnya
berdasarkan kebutuhannya, misalnya dari tempat tidur
ke kursi roda ataupun sebaliknya.
TUJUAN 1. Mobilisasi/ambulasi klien
2. Memindahkan ke ruangan tertentu
3. Mempertahankan toleransi terhadap aktivitas
4. Mempertahankan kontrol diri pasien
INDIKASI 1. Pasian paralisis
2. Pasien baru yang akan dipindahkan ke ruangan tertentu
KONTRA 1. Anemia
INDIKASI 2. Jantung
3. Paru-paru
4. Demam
5. Keadaan lainnya yang membutuhkan istirahat
PERALATAN 1. Kruk

2. Walkers

3. Kursi roda

4. Brankar
Tindakan 1. Mencuci tangan
prosedur

2. Perawat
memperkenalkan diri
kepada pasien dan
keluarga serta
menjelaskan mengenai
prosedur yang akan
dilakukan
3. Perawat meminta
persetujuan tindakan
secara lisan kepada
pasien/keluarganya
4. Perawat menjaga
privacy pasien dengan
cara memasang tirai

a. Duduk Di Atas Tempat Tidur


1. Jelaskan tujuan dan
prosedur tindakan yang
akan dilakukan kepada
pasien
2. Anjurkan pasien untuk
meletakkan tangan di
samping badannya
dengan telapak tangan
menghadap ke bawah
3. Berdirilah di samping
tempat tidur dan
letakkan tangan pada
bahu pasien
4. Bantu pasien untuk
duduk dan beri
penopang atau bantal
b. Duduk Di Tepi Tempat Tidur
1. Jelaskan pada pasien
prosedur yang akan
dilakukan
2. Tempatkan pasien pada
posisi miring,
menghadap perawat di
sisi tempat tidur yang
akan diduduki
3. Pasang pagar tempat
tidur pada sisi yang
berlawanan
4. Tinggikan kepala
tempat tidur pada
ketinggian yang dapat
ditoleransi pasien
5. Berdiri pada sisi
panggul klien yang
berlawanan
6. Balikkan secara
diagonal sehingga
perawat berhadapan
dengan pasien dan
menjauh dari sudut
tempat tidur
7. Regangkan kaki
perawat dengan kaki
paling dekat ke kepala
tempat tidur di depan
kaki yang lain
8. Tempatkan lengan yang
lebih dekat ke kepala
tempat tidur di bawah
bahu pasien, sokong
kepala dan lehernya
9. Tempat tangan perawat
yang lain di atas paha
pasien
10. Pindahkan tungkai
bawah klien dan kaki ke
tepi tempat tidur
11. Tempatkan poros ke
arah belakang kaki,
yang memungkinkan
tungkai atas pasie
memutar ke bawah
12. Pada saat bersamaan,
pindahkan berat badan
perawat ke belakang
tungkai dan angkat
pasien

13. Tetap didepan pasien


sampai mencapai
keseimbangan
14. Turunkan tinggi tempat
tidur sampai kaki
menyentuh lantai
c. Turun Dari Tempat Tidur, Kemudian Duduk Di Atas Kursi Roda
1. Jelaskan tujuan dan
prosedur tindakan yang
akan dilakukan kepada
pasien
2. Pasang kunci kursi roda

3. Berdirilah menghadap
pasien dengan kedua
kaki merenggang
4. Tekuk sedikit lutut dan
pinggang perawat
5. Anjurkan pasien untuk
meletakkan kedua
tangannya di bahu
perawat
6. Letakkan kedua tangan
di samping kanan dan
kiri pinggang pasien
7. Ketika kaki pasien
menapak di lantai, tahan
lutut perawat pada lutut
pasien

8. Bantu pasien berdiri


tegak dan berjalan
sampai ke kursi roda
9. Bantu pasien duduk di
kursi roda dan atur
posisi agar nyaman
10. Perawat memegang
kedua chair handle dan
mendudukkan pasien
senyaman mungkin di
kursi roda dan
digerakkan dengan cara
mendorong atau
menarik chair handle
11. Pasien yang kuat pada
ekstremitas atas yaitu
kedua tangan bisa
memegang kuat wheel
rim dan untuk
menjalankan kursi roda
cukup di geser pada
bulatan besi yang
melingkar dikedua sisi
tangan pasien atau
disebut wheel rim.
12. Untuk rim / brake
pasien bisa menahan
dengan kuat wheel
rim dengan tangan dan
gerakan roda berhenti,
untuk memperkuat rim
permanen pasien bisa
menarik tuas brake
lever agar terkunci
kedua ban dan gerakkan
roda pasif terhenti total
13. Sebelum pasien di
pindah ke kursi roda
maka toe strap harus
dibuka dengan cara di
belokkan ke sisi kanan
atau kiri agar tempat
transfer body menjadi
lebar dan pasien bisa
duduk nyaman
14. Penggunaan calf strap
dan heel strap untuk
mengunci lower
ekstremitas (tungkai dan
betis pasien) agar tidak
goyang dan jatuh kearah
yang salah.
d. Membantu Berjalan
1. Jelaskan tujuan dan
prosedur tindakan yang
akan dilakukan kepada
pasien
2. Anjurkan pasien untuk
meletakkan tangan di
samping badan atau
memegang telapak
tangan perawat
3. Berdiri di samping
pasien dan pegang
telapak tangan dan
lengan bahu pasien
4. Bantu pasien berjalan
e. Memindahkan Pasien Dari Tempat Tidur Ke Branchard
1. Jelaskan tujuan dan
prosedur tindakan yang
akan dilakukan kepada
pasien
2. Atur branchard pada
posisi terkunci

3. Lakukan prosedur
dengan bantuan 2-3
orang
4. Berdiri menghadap
pasien

5. Silangkan tangan di
depan dada

6. Teuk lutut perawat,


kemudian masukkan
tangan ke bagian bawah
tubuh pasien
7. Perawat pertama
meletakkan tangan di
bawah leher atau bahu
dan di bawah pinggang.
Perawat kedua
meletakkan tangan di
bawah pinggang dan
kaki pasien
8. Angkat pasien bersama-
sama dan pindahkan ke
branchard
9. Atur posisi pasien di
branchard
f. Menggunakan Kruk
1. Menyediakan kruk yang
akan digunakan (kruk
aksila)
2. Melakukan pengukuran
kruk yang meliputi area
tinggi klien, jarak
antarabantalan kruk
dengan aksila, dan sudut
fleksi siku. Pengukuran
dilakukan dengan satu
dari dua metode berikut,
dengan klien berada
pada posisi supine atau
berdiri. Pada posisi
telentang-ujung kruk
berada 15cm disamping
tumit klien. Tempatkan
ujung pita pungukur
dengan lebar tigasampai
empat jari(4-5cm) dari
aksila dan ukur sampai
tumit klien. Pada posisi
berdiri-posisi kruk dan
ujung kruk berada 14-
15 cm di samping
dan714-15 cm di depan
kaki klien. Dengan
motede lain, siku
harusdirefleksikan 15
sampai 30 derajat.
Fleksi siku harus
diperiksa
dengangoniometer.
Lebar bantalan kruk
harus 3-4 lebar jari di
bawah aksila.
3. Tempat berjalan, seperti
lorong rumah sakit atau
taman yang
dilengkapidengan
tempat latihan untuk
berjalan
A. Teknik turun tanggan
a. Pindahkan BB pada
kaki yang tidak sakit.
b. Letakkan kruk pada
anak tangga dan mulai
untuk memindahkan BB
pada  kruk. Gerakkan
kaki yang sakit ke
depan
c. Luruskan kaki yang
tidak sakit pada anak
tangga dengan kruk
B. Tehnik Naik Tangga
a. Pindahkan berat badan
pada kruk.
b. Julurkan tungkai yang
tidak sakit antara kruk
dari anak tangga.
c. Pindahkan berat badan
dari kruk ke tungkai
yang tidak sakit.
d. Luruskan kaki yang
tidak sakit pada anak
tangga dengan kruk.
C. Tehnik Duduk
a. Klien diposisi pada
tengah depan kursi
dengan aspek posterior
kaki menyentuh kursi.
b. Memberi metode yang
aman untuk duduk dan
bangun dari kursi.
c. Klien memegang kedua
kruk dengan tangan
berlawanan dengan
tungkai yang sakit.
d. Bila kedua tungkai
sakit, kruk ditahan,
pegang pada tangan
klien yang lebih kuat.
D. Tehnik Naik Kendaraan
Tubuh dirapatkan ke
mobil, kemudian pegang
bagian atas pintu, bokong
diangkat kemudian
naikkan kaki yang sakit
g. Menggunakan Walkers
1. Klien menggunakan
sepatu yang rata dan
tidak licin

2. Ketika klien bangkit


dari duduk atau akan
memulai latihan,
pergunakan tangan kursi
sebagai penopang,
selanjutnya tempatkan
salah satu tangan pada
walker kemudian tangan
yang satunya, setelah itu
lakukan gerakan kaki
maju.
3. Jika kaki kanan yang
lemah, pastikan kaki
kiri yang melangkah
terlebih dahulu.
4. Jika kaki kiri yang
lemah, lakukan
sebaliknya.
5. Untuk pemakaian
walker, tanyakan pada
pasien gerakan kaki
mana yang lebih dulu
enak untuk digerakkan
atau sesuaikan dengan
kenyamanan pasien.
6. Kedua tangan pasien
memegang pada bagian
tangan walker.
Ketika klien membutuhkan
bantuan maksimal
 Gerakkan walker
kedepan  kira-kira 15cm
sementara berat badan
bertumpu pada kedua
tungkai
 Kemudian gerakkan
kaki kanan hingga
mendekati walker
sementara berat badan
dibebankan pada
tungkai kiri dan kedua
tangan.
 Selanjutnya, gerakkan
kaki kiri hingga
mendekati kaki kanan
sementara berat badan
bertumpu pada tungkai
kanan dan kedua
lengan.
Jika salah satu tungkai klien
lemah
 Gerakkan tungkai yang
lemah kedepan secara
bersamaan sekitar 15
cm (6 inchi) sementara
berat badan bertumpu
pada tungkai yang kuat
 Kemudian, gerakkan
tungkai yang lebih kuat
ke depan sementara
beratbadan bertumpu
pada tungkai lemah dan
kedua lengan
7. Perawat melihat respon
pasien apabila
ditemukan kelelahan
pasien dianjurkan
istirahat sebentar
sebelum dilanjutkan
untuk kembali ke
tempat tidur
8. Perawat merapikan alat
yang telah diberikan
dan membuang sampah
sesuai dengan prosedur
9. Perawat menjelaskan
kepada pasien/keluarga
bahwa tindakan selesai
dilakukan dan mohon
undur diri
10. Perawat melakukan
kebersihan tangan
sesuai prosedur

11. Perawat melakukan


dokumentasi
pelaksanaan tindakan di
dalam catatan
terintegrasi
REFRENSI Saputra, L. (2013).
Ketrampilan Dasar Untuk
Perawat Dan Bidan. Tangerang
Selatan: Binarupa Aksara
Publisher.

Anda mungkin juga menyukai