Anda di halaman 1dari 39

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA PASIEN Tn.

P DENGAN MASALAH
KEPERAWATAN UTAMA GANGGUAN PERSEPSI SENSORI: HALUSIANASI DI
WISMA KENANGA RSJ Prof. Dr. SOEROJO MAGELANG

NAMA : MUSTIKA
NIM : A01802449

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG
2020
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA PASIEN Tn.P DENGAN MASALAH
KEPERAWATAN UTAMA GANGGUAN PERSEPSI SENSORI: HALUSIANASI DI
WISMA KENANGA RSJ Prof. Dr. SOEROJO MAGELANG

1. PENGKAJIAN
a. Identitas klien
Nama : Tn. P
Umur : 35 tahun
Alamat : Sokaraja
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Status : Belum menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Tidak bekerja
No. CM : 26879
Tanggal Pengkajian : 10 April 2016
Diagnosa medik : Skizofrenia Tak terinci
b. Identitas penanggung jawab
Nama : Tn. A
Umur : 28 tahun
Pekerjaan : Buruh
Hubungan dengan klien : Adik Kandung
c. Alasan masuk
Klien masuk RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang pada 2 minngu yang lalu diantar
keluargannya dengan keluhan selama di rumah klien sering ngamuk, melempari
genteng tetangga,bicara kacau,sulit tidur,marah-marah,ketawa sendiri,menangis
sendiri. Klien masuk RSJ magelang yang ke 4 kalinya, selama di rumah pengobatan
tidak teratur, selama SD, SMP, SMA klien mengaku tidak mempunyai masalah,
namun setelah tamat SMA klien mencari kerja selalu gagal dan ditolak, klien merasa
tidak mungkin ada perusahaan yang mau menerima pekerjaannya.
d. Factor presipitasi dan predisposisi
Faktor presipitasi
- Klien mengaku sering melihat bayangan putih dan kadang menyuruhnya, klien
mengaku takut dengan keadaan tersebut bayangan itu datang setiap menjelang
tidur, saat sendiri dan saat melamun.
Faktor predisposisi
- Klien pernah mengalami gangguan jiwa dan sudah 4x masuk Rumah Sakit Jiwa.
- Keluarga klien mengatakan pengobatan dirumah tidak teratur.
- Klien tidak ada tanda-tanda aniaya fisik.
- Tidak ada tanda-tanda aniaya seksual pada klien.
- Terdapat penolakan ketika mencari kerja setelah lulus SMA.
- Tidak ada tanda-tanda kekerasan dalam keluarga.
- Tidak ada tindakan criminal pada klien.
e. Pengkajian fisik
1) Keadaan umum
2) Vital sign
TD :100/70 mmHg
N : 88x/mnt
RR : 20x/mnt
S : 36,5˚C

3) Pemeriksaan fisik
a) Kepala : Mesochepal, rambut hitam, dan berminyak
b) Mulut : Bibir kering, mulut kotor, dan gigi tampak kuning
c) Kulit : Tampak kotor dan kering
d) Ekstremitas :
Atas : Tidak ada gangguan gerak, tidak ada edema, kuku
panjang dan kotor
Bawah : Tidak ada gangguan gerak, tidak ada edema, kuku
panjang dan kotor
f. Pengkajian psikososial
1) Genogram

Keterangan :
: Laki

: Perempuan

: Klien
: Tinggal satu rumah

2) Konsep diri
a) Gambaran diri
Klien mengaku pada dirinya tidak ada masalah fisik. Ia menyukai semua
anggota tubuhnya.
b) Identitas
c) Peran
Menyadari dirinya sebagai laki-laki yang harusnya sudah membina keluarga
namun sampai saat ini belum terjalin.
d) Ideal diri
Klien ingin bekerja terus menikah seperti yang lainnya.
e) Harga diri
Klien merasa malu karena setelah lulus SMA selalu ditolak saat mencari kerja
dan merasa tidak ada perusahaan yang mau menerimanya.
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah
3) Hubungan social
Klien mengatakan orang yang yang sangat berarti adalah ayahnya. Klien tidak
memiliki peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat. Klien memiliki
hambatan dalam berhubungan dengan orang lain yaitu berbicara lambat, tidak
mampu memulai pembicaraan.
Masalah Keperawatan :-
4) Nilai, keyakinan dan spirituan
Klien mengakui bahwa dirinya seorang muslim tetapi klien tidak melakukan
ibadah yang semestinya.
Masalah Keperawatan :-
g. Status mental
1) Penempilan umum
Selama pengkajian klien memiliki penampilan yang tidak rapih, penggunaan
pakaian yang tidak sesuai
Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri: Pakaian.
2) Pembicaraan
Selama pengkajian klien berbicara lambat dan tak mampu memulai pembicaraan.
Masalah Keperawatan :-
3) Aktivitas motoric
Saat pengkajian klien tampak lesu, gelisah, kadang mondar-mandir.
Masalah Keperawatan :-
4) Alam perasaan
Klien merasa takut dengan bayangan putih yang kadang menyuruhnya diam,
bayangan itu dating setiap menjelang tidur dan saat sendiri/melamun.
Masalah Keperawatan : Halusinasi
5) Afek
Saat pengkajian afek klien tampak datar dalam pembicaraan sirkumtansial
(terbelit-belit).
Masalah Keperawatan :-
6) Interaksi selama wawancara
Saat interaksi tidak kooperatif karena saat komunikasi tiba-tiba memalingkan kea
rah kiri dan bergumam sendiri.
Masalah Keperawatan :-
7) Persepsi
Klien mengaku sering melihat bayangan putih dan kadang menyuruhnya diam.
Masalah Keperawatan :-
8) Proses piker
Saat dilakukan komunikasi, pembicaraan sirkumtensial, berputar-putar, walaupun
ujungnya sampai tujuan.
Masalah Keperawatan :-
9) Isi piker
Klien merasa takut dengan bayangan putih yang muncul saat menjelang tidur,
saat sendiri atau melamun.
10) Tingkat kesadaran dan orientasi
Pada pengkajian tingkat kesadaran klien tidak bingung mampu membedakan
siang dan malam.
Masalah Keperawatan :-
11) Memori
Terkaji tidak ada gangguan memori jangka panjang maupun jangka pendek.
Masalah Keperawatan :-
12) Tingkat konsentrasi dan berhitung
Terkaji pada pasien tidak mengalami gangguan konsentrasi dan berhitung.
Masalah Keperawatan :-
13) Kemampuan penilaian
Saat pengkajian klien tidak ada gangguan dalam kemampuan penilaian.
Masalah Keperawatan :-
14) Daya tilik diri
Saat dilakukan pengkajian klien mengaku selama SD, SMP, dan SMA klien tidak
memiliki masalah.
Masalah Keperawatan :-
h. Kebutuhan persiapan pulang
1) Makan
Harapan klien mampu melakukan makan secara mandiri tanpa bantuan orang
lain.
2) Bab/bak
Harapan klien ketika BAB dan BAK dengan mandiri tetapi membutuhkan
bantuan minimal.
3) Mandi
Harapan klien mampu mandi dengan mandiri dan membutuhkan bantuan
minimal.
4) Berpakaian
Harapan klien mampu berpakaian rapi dan sesuai secara mandiri.
5) Istirahat dan tidur
Harapan klien memiliki jam tidur siang dengan lama 2-3 jam dan tidur malam
dengan lama 7-8 jam.
6) Penggunaan obat
Harapan klien masih bisa melakukan sendiri tetapi terkadang membutuhkan
bantuan dari orang lain.
7) Pemeliharaan kesehatan
Harapan klien membutuhkan perawatan lanjutan dan perawatan pendukung untuk
memulihkan kondisinya saat ini.
8) Aktivitas di dalam dan di luar rumah
Kegiatan di dalam rumah : harapan klien mampu mempersiapkan makanan,
mampu menjaga kerapian rumah, mamp mencuci pakaian dan mengatur
keuangan.
Kegiatan di luar rumah : harapan klien tidak mampu belanja, tidak mampu
bepergian menggunakan transportasi.
i. Mekanisme koping
Klien tidak memiliki mekanisme koping adaptif dan juga tidak memiliki mekanisme
koping maladaptive.
j. Masalah psikososial dan lingkungan
k. Klien tidak memiliki masalah dukungan kelompok.
l. Klien memiliki masalah berhubungan dengan lingkungan yaitu sering mengamuk dan
melempari genteng tetangga.
m. Klien tidak memiliki masalah dalam pendidikan.
n. Klien memiliki masalah dengan pekerjaanya yaitu setelah tamat SMA klien selalu
ditolak saat mencari pekerjaan.
o. Klien tidak memiliki masalah dalam perumahan.
p. Klien tidak memiliki masalah dalam ekonomi keluarga.
q. Klien memiliki masalah dengan pelayanan kesehatan yaitu dengan putus pengobatan
dan tidak teratur dalam mengonsumsi obat-obatan.

Masalah Keperawatan :-

r. Pengetahuan kurang tetntang penyakit jiwa


Klien tidak menyadari kondisi saat ini.
s. Aspek medis
1) Diagnose medis : Skizofrenia
2) Terapi yang diberikan
a) Helloperizol 2x2mg
b) Trihexyphenidyl 3x2mg
c) Chlorpromazine 2x100mg
2. ANALISA DATA

Tgl / Data Masalah Keperawatan Paraf


Jam focus
10 April DS : Gangguan persepsi sensori:
2016 Klien mengaku sering halusinasi penglihatan
melihat bayangan putih dan
kadang menyuruhnya, klien
mengaku takut dengan
keadaan tersebut bayangan
itu datang setiap menjelang
tidur, saat sendiri dan saat
melamun.
DO :
Klien nampak bicara lambat,
tidak mampu memulai
pembicaraan, klien nampak
lesu, kadang mondar mandir,
dan tampak tersenyum
sendiri. Di rumah sakit klien
tampak sering menyendiri
dan asyik dengan dunianya
sendiri.
10 April DS : Harga diri rendah kronik
2016 Klien mengaku tidak
memiliki masalah dalam
hidupnya, namun setelah
klien tamat SMA dan
mencari kerja selalu gagal
dan ditolak. Klien
mengatakan selalu merasa
tidak mungkin ada
perusahaan yang mau
menerimanya bekerja.
DO :
Klien nampak kurang
percaya diri, selalu menilai
dirinya negative, terkadang
menunduk dan kurang
percaya diri ketika bercerita
tentang dirinya.
10 April DS : Resiko perilaku kekerasan
2016 Adik klien mengatakan klien
selama dirumah sering
mengamuk, melempari
genteng tetangga dan
terkadang suka marah-marah
sendiri.
DO :
Klien tampak diam, tidak
fokus ketika di ajak bicara,
klien selama dirumah sakit
sudah tidak pernah
mengamuk dan sering
menyendiri.
10 April DS : Defisit perawatan diri
2016 -
DO :
Klien nampak tidak rapi dan
pakaiannya tidak sesuai.

3. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi
2. Harga Diri Rendah Kronik
3. Defisit perawatan diri
4. Risiko Perilaku Kekerasan

4. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

RencanaKeperawatan
Tgl /Jam Diagnosis Tujuan Tindakan Rasional
Kamis, Gangguan Setelah dilakukan Individu pasien : Individu klien
12 Maret persepsi intervensi - Klien mampu - Klien dapat
2020 sensori : keperawatan mengenali masalah mengenali
Pukul penglihatan selama 3x interaksi halusinasi dan halusinasinya dan
14.00 WIB diharapkan mengontrol dengan mengontrol ketika
masalah cara menghardik halusinasinya
keperawatan - Klien mampu muncul
gangguan persepsi mengontrol - Klien dapat
sensori : halusinasi dengan mengontrol
penglihatan dapat cara menggunakan halusinasi dengan
membaik dengan obat cara rutin
kriteria hasil : - Klien mampu mengkonsumsi
- Klien mampu mengontrol obat
mengenali halusinasi dengan - Dengan bercakap-
masalah halusinasi cara bercakap-cakap cakap Klien dapat
dan mengontrol - Klien mampu mengalihkan fokus
dengan cara mengontrol pikirannya
menghardik halusinasi dengan - Klien dapat
- Klien mampu cara melakukan mengontrol
mengontrol aktivitas halusinasi dengan
halusinasi dengan Keluarga : beraktivitas yang
cara menggunakan- Keluarga mampu positif
obat menjelaskan Keluarga
- Klien mampu halusinasi - Dengan keluarga
mengontrol (pengertian, jenis, mengetahui
halusinasi dengan tanda dan gejala penyebab, tanda
cara bercakap- halusinasi dan proses dan gejala
cakap terjadinya) dan diharapkan dapat
- Klien mampu mempu mengenal membantu
mengontrol tanda dan gejala individu dalam
halusinasi dengan kambuh ulang mengontrol
cara melakukan - Keluarga mampu halusinasi
aktivitas merawat pasien - Dengan membantu
- Mendiskusikan dengan halusinasi merawat klien
dengan klien isi - Keluarga mampu mampu terpenuhi
frekuensi, waktu menciptakan dan kebutuhannya dan
terjadi, situasi memodifikasi mengontrol
pencetus, lingkungan yang halusinasi
perasaan, respon terapeutik untuk klien - Lingkungan yang
terhadap halusinasi nyaman bagi klien
halusinasi - Keluarga mampu akan semakin
memanfaatkan membuat klien
fasilitas kesehatan nyaman dengan
untuk follow up lingkungannya
pasien dengan - Dengan
halusinasi memanfaatkan
fasilitas kesehatan
maka kebutuhan
untuk
memaksimalkan
pengobatan
Kamis, 12 Harga Diri Setelah dilakukan Individu pasien : Individu klien
Maret 2020 Rendah Kronik intervensi -Klien mampu - Dengan klien
12 Maret keperawatan mengenal masalah mengenal harga
2020 selama 3x interaksi harga diri rendah diri rendah kronik
Pukul diharapkan kronik klien bersama
14.00 WIB masalah -Klien mampu dengan perawat
keperawatan harga mengidentifikasi mencari cara
diri rendah kronik kemampuan dan untuk mengatasi
dapat membaik aspek positif yang harga diri rendah
dengan kriteria dimiliki - Dengan klien
hasil: -Klien mampu menilai mengetahui aspek
- Klien mampu kemampuan yang positif yang masih
mengenal masalah dapat digunakan dimiliki
harga diri rendah -Klien mampu harapannya klien
kronik menetapkan atau dapat
- Klien mampu memilih kegiatan mengoptimalkan
mengidentifikasi yang sesuai dan mengurangi
kemampuan dan kemampuan rasa
aspek positif yang Keluarga : ketidakpercayaan
dimiliki -Keluarga mampu dalam dirinya
- Klien mampu menjelaskan hdrk - Klien dapat
menilai (pengertian, jenis, mengoptimalkan
kemampuan yang tanda dan gejala hdrk kemampuan yang
dapat digunakan dan proses masih dimiliki
- Klien mampu terjadinya) dan untuk menunjang
menetapkan atau mempu mengenal kepercayaan
memilih kegiatan tanda dan gejala dirinya
yang sesuai kambuh ulang - Ketika masih
kemampuan -Keluarga mampu memiliki beberapa
merawat pasien kemampuan
dengan hdrk diharapkan dapat
-Keluarga mampu memilih salah satu
menciptakan dan dan dilakukan
memodifikasi secara rutin
lingkungan yang
terapeutik untuk klien Keluarga
hdrk - Dengan keluarga
-Keluarga mampu mengetahui
memanfaatkan penyebab, tanda
fasilitas kesehatan dan gejala
untuk follow up diharapkan dapat
pasien dengan hdrk membantu
individu dalam
mengatasi HDRK
- Dengan membantu
merawat klien
mampu terpenuhi
kebutuhannya dan
mengontrol
HDRK
- Lingkungan yang
nyaman bagi klien
akan semakin
membantu klien
nyaman
melakukan
kegiatan
- Dengan
memanfaatkan
fasilitas kesehatan
maka kebutuhan
untuk
memaksimalkan
pengobatan klien
Kamis, Defisit Setelah dilakukan Individu pasien : Individu klien
12 Maret Perawatan Diri intervensi - Klien mampu - Dengan klien
2020 keperawatan melakukan melakukan
Pukul selama 3x interaksi kebersihan diri secara kebersihan diri
14.00 WIB diharapkan mandiri secara mandiri
masalah - Klien mampu kebutuhan
keperawatan defisit melakukan berias personal terpenuhi
perawatan diri dengan baik maka terhindar
dapat membaik - Klien mampu dari berbagai
dengan kriteria melakukan makan macam penyakit
hasil: dengan baik - Dengan klien
- Klien mampu - Klien mampu mampu berhias
melakukan melakukan eliminasi klien bertambah
kebersihan diri secara mandiri kepercayaan
secara mandiri Keluarga : dirinya karena
- Klien mampu - Keluarga mampu mampu tampil
melakukan berhias menjelaskan DPD lebih baik
dengan baik (pengertian, jenis, - Dengan
- Klien mampu tanda dan gejala DPD memandirikan
melakukan makan dan proses klien untuk makan
dengan baik terjadinya) dan klien memiliki
- Klien mampu mempu mengenal ADL dan
melakukan tanda dan gejala kebutuhan
eliminasi secara kambuh ulang dasarnya terpenuhi
mandiri - Keluarga mampu - Ketika klien
merawat pasien mampu melakukan
dengan DPD eliminasi secara
- Keluarga mampu mandiri
menciptakan dan harapannya klien
memodifikasi bisa tetap bersih
lingkungan yang dan terhindar dari
terapeutik untuk klien penyakit
DPD
- Keluarga mampu Keluarga
memanfaatkan - Dengan keluarga
fasilitas kesehatan mengetahui
untuk follow up penyebab, tanda
pasien dengan DPD dan gejala
diharapkan dapat
membantu
individu dalam
mengatasi DPD
- Dengan membantu
merawat klien
mampu terpenuhi
kebutuhannya dan
mengatasi DPD
- Lingkungan yang
nyaman bagi klien
akan semakin
membantu klien
nyaman
melakukan
kegiatan dan
memenuhi
kebutuhan
dasarnya
- Dengan
memanfaatkan
fasilitas kesehatan
maka kebutuhan
untuk
memaksimalkan
pengobatan
Kamis, Resiko Perilaku Setelah dilakukan Individu pasien : Individu klien
12 Maret Kekerasan intervensi - Mengenal penyebab, - Dengan klien
2020 keperawatan tanda dan gejala serta mengenal resiko
Pukul selama 3x interaksi akibat dari perilaku perilaku kekerasan
14.00 WIB diharapkan kekerasan dan klien bersama
masalah mengontrol perilaku dengan perawat
keperawatan resiko kekerasan dengan mencari cara
perilaku kekerasan cara fisik 1 dengan mengontrol RPK
dapat membaik tarik nafas dalam dan tarik nafas dan
dengan kriteria cara fisik 2 dengan pukul bantal
hasil: cara pukul bantal - Dengan minum
- Mengenal - Mengontrol perilaku obat secara teratur
penyebab, tanda kekerasan dengan harapannya mood
dan gejala serta cara minum obat klien juga akan
akibat dari secara teratur terjaga
perilaku kekerasan - Mengontrol perilaku - Dengan bercakap-
dan mengontrol kekerasan dengan cakap fokus klien
perilaku kekerasan cara verbal akan beralih
dengan cara fisik 1 - Mengontrol perilaku - Harapannya
dengan tarik nafas kekerasan dengan dengan beribadah
dalam dan cara cara spiritual sesuai agama klien
fisik 2 dengan cara Keluarga : lebih tenang dan
pukul bantal - Keluarga mampu memiliki kegiatan
- Mengontrol menjelaskan rpk positif
perilaku kekerasan (pengertian, jenis,
dengan cara tanda dan gejala rpk Keluarga
minum obat secara dan proses - Dengan keluarga
teratur terjadinya) dan mengetahui
- Mengontrol mempu mengenal penyebab, tanda
perilaku kekerasan tanda dan gejala dan gejala
dengan cara verbal kambuh ulang diharapkan dapat
- Mengontrol - Keluarga mampu membantu
perilaku kekerasan merawat pasien individu dalam
dengan cara dengan rpk mengontrol RPK
spiritual - Keluarga mampu - Dengan membantu
menciptakan dan merawat klien
memodifikasi mampu terpenuhi
lingkungan yang kebutuhannya dan
terapeutik untuk klien mengontrol RPK
rpk - Lingkungan yang
- Keluarga mampu nyaman bagi klien
memanfaatkan akan semakin
fasilitas kesehatan membantu klien
untuk follow up nyaman
pasien dengan rpk melakukan
kegiatan
- Dengan
memanfaatkan
fasilitas kesehatan
maka kebutuhan
untuk
memaksimalkan
pengobatan klien
5. CATATAN KEPERAWATAN

Tgl/Jam Diagnosis Implementasi Evaluasi Paraf

Kamis, Gangguan Persepsi Individu : S: - Klien mengatakan ia


12 Maret Sensori: Halusinasi : Mengenalkan memang sering melihat
2020 penglihatan halusinasi, tanda, bayangan putih dan
Pukul gejala dan menyuruhnya diam tetapi
14.00 mengontrol tidak mengalami
WIB halusinasi dengan halusinasi
cara menghardik - Klien mengatakan
mengetahui tanda dan
gejala halusinasi
-Klien mengatakan
memahami cara
mengardik
- klien mengatakan dulu
pernah diajari cara
menghardik
O: - Klien tampak
senyum-senyum sendiri
ketika diajak
berkomuinikasi
- Klien mampu
menyebutkan pengertian
dan tanda gejala
halusinasi
- Klien masih asik
dengan dunianya sendiri
- klien mampu
menyebutkan cara
menghardik
- klien masih belum
menyadari betul jika dia
mengalami halusinasi
A: masalah belum
teratasi, halusinasi positif
P: - bantu klien untuk
membuat jadwal kegiatan
menghardik
- Anjurkan klien untuk
melakukan kegiatan
sesuai jadwal
Ulangi SP 1 :
Mengenalkan halusinasi,
tanda, gejala dan
mengontrol halusinasi
dengan cara menghardik
- sampai klien menyadari
bahwa tanda dan gejala
halusinasi juga ia alami
- Motivasi keluarga untuk
membantu klien
mengoptimalkan cara
menghardik

Keluarga : S:- Keluarga mengatakan


Memberikan sudah mengetahui
informasi kepada pengertian, tanda, gejala
keluarga dan proses terjadinya
mengenai halusinasi serta jenis-
pengertian, jenis, jenis halusinasi
tanda, gejala dan O: - Keluarga mempu
proses terjadinya menyebutkan pengertian,
halusinasi tanda, gejala, dan proses
terjadinya halusinasi
A: - Defisit pengetahuan
pada keluarga teratasi
P: - Dukung keluarga
untuk membantu
mengontrol halusinasi
klien ketika muncul
- Lanjut kontrak SP 2 :
Klien mampu
mengidentifikasi
kemampuan dan aspek
positif yang dimiliki

Kamis, Harga Diri Rendah Individu S: - Klien mengatakan


12 Kronik dirinya malu karena dulu
Klien mampu
Maret selalu ditolak saat
mengenal
2020 mencari kerja
masalah harga
Pukul - Klien merasa dirinya
diri rendah kronik
14.00 tidak bisa apa-apa
WIB karena selalu ditolak
- Klien mengatakan
dirinya malas untuk
melkaukan kegiatan
karena tidak begitu
berarti untuk dirinya
O: - Klien mampu
menceritakan dengan
runtut kegagalan yang ia
alami saat mencari kerja
meski terbelit-belit
- Saat bercerita klien
tampak sedih saat
mengungkapkannya
A: - masalah keperawatan
harga diri rendah kronik
belum teratasi, harga
diri rendah kronik
positif
P: - Kontrak SP 2 :
Klien mampu
mengidentifikasi
kemampuan dan aspek
positif yang dimiliki
- Anjurkan klien untuk
membuat list dan
mencari hal positif yang
masih dimiliki
- Anjurkan untuk memilih
kegiatan yang paling
diminati
Keluarga: S:- Keluarga mengatakan
sudah mengetahui
Keluarga mampu
pengertian, tanda, gejala
menjelaskan hdrk
dan proses terjadinya
(pengertian, jenis,
halusinasi serta jenis-
tanda dan gejala
jenis halusinasi
hdrk dan proses
O: - Keluarga mempu
terjadinya) dan
menyebutkan pengertian,
mempu mengenal
tanda, gejala, dan proses
tanda dan gejala
terjadinya halusinasi
kambuh ulang
A: - Defisit pengetahuan
pada keluarga teratasi
P: - Dukung keluarga
untuk membantu
mengontrol halusinasi
klien ketika muncul
- Lanjut kontrak SP 2 :
Keluarga mampu
merawat pasien dengan
hdrk

Kamis, Defisit Perawatan Diri Individu S : Klien mengatakan


12 - Klien mampu terkadang malas mandi
Maret melakukan dan membersihkan badan
2020 kebersihan diri - Klien mengatakan malas
Pukul secara mandiri untuk melakukan
14.00 dan aktivitas maupun
WIB menggunakan kebutuhan pribadinya
klien yang - Klien mengatakan tidak
sesuai bisa membedakan
pakaian yang rapi dan
sesuai
O : - Pakaian klien tidak
rapi
- Pakaian klien tidak
sesuai
- Kuku ekstermitas atas
dan bawah tampak
kotor.
A: Masalah belum
teratasi, Defisit
Perawatan Diri positif.
P : - Anjurkan klien
untuk melakukan
kebersihan diri secara
mandiri dengan bantuan
dan terjadwal.
- Anjurkan klien untuk
meminta bantuan untuk
memenuhi kebutuhan
pakaian jika tidak dapat
melakukan secara
mandiri
- Dukung keluarga untuk
membantu klien
memenuhi kebutuhan
yang tidak mampu
sepenuhnya dilakukan
- Kontrak SP 2 : Klien
mampu melakukan
berias dengan baik
Keluarga S: - Keluarga mengatakan
Mengenal mengetahui penyebab,
penyebab, tanda tanda gejala serta akibat
dan gejala serta dari perilaku kekerasan
akibat dari - Keluarga mengtakan
perilaku klien memang masih
kekerasan dan suka kesal ketika
mengontrol mengingat hal-hal yang
perilaku menyakitkan pada
kekerasan dengan pengalamannya
cara fisik 1 - Keluarga klien
dengan tarik nafas mengtakan klien pernah
dalam dan cara diajarkan untuk
fisik 2 dengan meminmalkan resiko
cara pukul bantal kekerasan dan
menyalurkan emosi
tetapi jarang dilakukan
O: - Keluarga mampu
menyebutkan dan
menjelaskan pengertian,
serta tanda gejlaa dan
penyebab resiko
perilaku kekerasan
- Keluarga kurang
mendukung klien untuk
mengurangi emosi yang
dialami
A: Pengetetahuan
keluarga tentang
masalah teratasi
P: - Anjurkan keluarga
untuk mendukung dan
mengingatkan klien
untuk melakukan
kegiatan sesuai dengan
yang sudah dijadwalkan
- Anjurkan keluarga
untuk membantu klien
untuk mengontrol resiko
ingin marahnya dan
menyalurkan dengan
kegiatan yang sudah
dianjurkan
Kamis, Resiko Perilaku Individu S: - Klien mengatakan
12 Kekerasan Mengenal kesal setiap mengingat
Maret penyebab, tanda pengalaman-pengalaman
2020 dan gejala serta yang menyakitkan yang
Pukul akibat dari ia alami saat mengalami
14.00 perilaku kerja dulu
WIB kekerasan dan - Klien mengatakan emosi
mengontrol setiap ada hal-hal yang
perilaku tidak sesuai dengan
kekerasan dengan keinginannya
cara fisik 1 - Klien mengatakan tidak
dengan tarik nafas bisa mengontrol
dalam dan cara emosinya
fisik 2 dengan - Klien mengatakan bisa
cara pukul bantal melakukan tarik nafas
dalam dan pukul bantal
sendiri
O: - saat interaksi klien
sesekali tampak
mengepalkan tangan
- Klien tampak marah dan
melotot ketika bercerita
- Klien mampu
melakukan nafas dalam
dan pukul bantal dengan
bantuan meskipun
mengtakan bisa sendiri
A: masalah belum
teratasi, resiko perilaku
kekerasan positif
P: - bersama dengan klien
bantu untuk membuat
jadwal untuk melakukan
tarik nafas dalam dan
pukul bantal
- anjurkan klien untuk
melakukan kegiatan
secara mandiri dan
terjadwal
- anjurkan klien meminta
bantuan dan melakukan
ketika perasaan ingin
marah muncul
- anjurkan keluarga untuk
membantu klien
mengontrol perilaku
- lanjut kontrak SP 2 :
Keluarga mampu
merawat pasien dengan
rpk
Keluarga S : - Keluarga klien
Keluarga mengatakan sudah
mampu mengetahui pengertian,
menjelaskan rpk jenis, tanda dan gejala
(pengertian, rpk dan proses terjadinya
jenis, tanda dan rpk.
gejala rpk dan O : Keluarga mampu
proses menyebutkan pengertian,
terjadinya) dan jenis, tanda dan gejala
mempu rpk dan proses terjadinya
mengenal tanda rpk.
dan gejala A : Risiko Perilaku
kambuh ulang Kekerasan terhadap
keluarga teratasi.
P : - Dukung keluarga
untuk membantu
mengontrol RPK klien
ketika muncul
- Lanjut kontrak SP 2 :
Mengontrol perilaku
kekerasan dengan cara
minum obat

LAPORAN RESUME KASUS


1. Judul
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA PASIEN Tn.P DENGAN MASALAH
KEPERAWATAN UTAMA GANGGUAN PERSEPSI SENSORI: HALUSIANASI
DI WISMA KENANGA RSJ Prof. Dr. SOEROJO MAGELANG
2. Identitas pasien
Nama : Tn.P
Umur : 35 Tahun
Alamat : Sokaraja
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Tidak bekerja
No.CM : 26879
Tanggal Pengkajian : 10 April 2016
Diagnosa Medik : Skizofrenia Tak terinci

3. Factor predisposisi dan presipitasi


Faktor presipitasi
- Klien mengaku sering melihat bayangan putih dan kadang menyuruhnya, klien
mengaku takut dengan keadaan tersebut bayangan itu datang setiap menjelang
tidur, saat sendiri dan saat melamun.
Faktor predisposisi
t. Klien pernah mengalami gangguan jiwa dan sudah 4x masuk Rumah Sakit Jiwa.
u. Keluarga klien mengatakan pengobatan dirumah tidak teratur.
v. Klien tidak ada tanda-tanda aniaya fisik.
w. Tidak ada tanda-tanda aniaya seksual pada klien.
x. Terdapat penolakan ketika mencari kerja setelah lulus SMA.
y. Tidak ada tanda-tanda kekerasan dalam keluarga.
z. Tidak ada tindakan criminal pada klien.

4. Pengkajian fokus (MK Utama)


a) Kepala : Mesochepal, rambut hitam, dan berminyak.
b) Mulut : Bibir kering, mulut kotor, dan gigi tampak kuning.
c) Kulit : Tampak kotor dan kering.
d) Ekstremitas :
Atas : Tidak ada gangguan gerak, tidak ada edema, kuku panjang dan kotor
Bawah : Tidak ada gangguan gerak, tidak ada edema, kuku panjang dan kotor
e) Harga diri
Klien merasa malu karena setelah lulus SMA selalu ditolak saat mencari kerja dan
merasa tidak ada perusahaan yang mau menerimanya.

f) Penempilan umum
Selama pengkajian klien memiliki penampilan yang tidak rapih, penggunaan pakaian
yang tidak sesuai.
g) Alam perasaan
Klien merasa takut dengan bayangan putih yang kadang menyuruhnya diam,
bayangan itu dating setiap menjelang tidur dan saat sendiri/melamun.

A) ANALISA DATA
Tgl / Data Masalah Keperawatan Paraf
Jam focus
10 April DS : Gangguan persepsi sensori: Perawat A
2016 Klien mengaku sering halusinasi penglihatan
melihat bayangan putih dan
kadang menyuruhnya, klien
mengaku takut dengan
keadaan tersebut bayangan
itu datang setiap menjelang
tidur, saat sendiri dan saat
melamun.
DO :
Klien nampak bicara lambat,
tidak mampu memulai
pembicaraan, klien nampak
lesu, kadang mondar mandir,
dan tampak tersenyum
sendiri. Di rumah sakit klien
tampak sering menyendiri
dan asyik dengan dunianya
sendiri.

B) RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


RencanaKeperawatan
Tgl /Jam Diagnosis
Tujuan Tindakan Rasional
Kamis, Gangguan Setelah dilakukan Individu pasien : Individu klien
12 Maret persepsi intervensi - Klien mampu - Klien dapat
2020 sensori : keperawatan mengenali masalah mengenali
Pukul penglihatan selama 3x interaksi halusinasi dan halusinasinya dan
14.00 WIB diharapkan mengontrol dengan mengontrol ketika
masalah cara menghardik halusinasinya
keperawatan - Klien mampu muncul
gangguan persepsi mengontrol - Klien dapat
sensori : halusinasi dengan mengontrol
penglihatan dapat cara menggunakan halusinasi dengan
membaik dengan obat cara rutin
kriteria hasil : - Klien mampu mengkonsumsi
- Klien mampu mengontrol obat
mengenali halusinasi dengan - Dengan bercakap-
masalah halusinasi cara bercakap-cakap cakap Klien dapat
dan mengontrol - Klien mampu mengalihkan fokus
dengan cara mengontrol pikirannya
menghardik halusinasi dengan - Klien dapat
- Klien mampu cara melakukan mengontrol
mengontrol aktivitas halusinasi dengan
halusinasi dengan Keluarga : beraktivitas yang
cara menggunakan- Keluarga mampu positif
obat menjelaskan
- Klien mampu halusinasi Keluarga
mengontrol (pengertian, jenis, - Dengan keluarga
halusinasi dengan tanda dan gejala mengetahui
cara bercakap- halusinasi dan proses penyebab, tanda
cakap terjadinya) dan dan gejala
- Klien mampu mempu mengenal diharapkan dapat
mengontrol tanda dan gejala membantu
halusinasi dengan kambuh ulang individu dalam
cara melakukan - Keluarga mampu mengontrol
aktivitas merawat pasien halusinasi
- Mendiskusikan dengan halusinasi - Dengan membantu
dengan klien isi - Keluarga mampu merawat klien
frekuensi, waktu menciptakan dan mampu terpenuhi
terjadi, situasi memodifikasi kebutuhannya dan
pencetus, lingkungan yang mengontrol
perasaan, respon terapeutik untuk klien halusinasi
terhadap halusinasi - Lingkungan yang
halusinasi - Keluarga mampu nyaman bagi klien
memanfaatkan akan semakin
fasilitas kesehatan membuat klien
untuk follow up nyaman dengan
pasien dengan lingkungannya
halusinasi - Dengan
memanfaatkan
fasilitas kesehatan
maka kebutuhan
untuk
memaksimalkan
pengobatan

C) CATATAN KEPERAWATAN

Tgl / Jam Diagnosis Implementasi Evaluasi Paraf


10 April Gangguan persepsi aa. Memonitor isi S : Perawat
2016 sensori : halusinasi halusinasi cc. Klien mengatakan A
penglihatan bb. Mempertahank sering melihat bayangan
an lingkungan putih.
yang aman dd.Klien mengatakan
bayangan tersebut
muncul pada malam hari.
O:
ee. Klien
tampak kurang fokus
ketika diajak berbicara
ff. Klien tampak tersenyum
sendiri
gg. Klien
tampak gelisah
hh. Klien
tampak memalingkan
wajah saat berbicara
A: Masalah keperawatan
gangguan persepsi sensori
belum teratasi, halusinasi
(+)

P:
ii. Lanjutkan intervensi
jj. Diskusikan perasaan
dan respon terhadap
halusinasi

VERSI SAK

Tgl/Jam Diagnosis Implementasi Evaluasi Paraf


Kamis, Gangguan Persepsi Individu : S: - Klien mengatakan ia
12 Sensori: Halusinasi : Mengenalkan memang sering melihat
Maret penglihatan halusinasi, tanda, bayangan putih dan
2020 gejala dan menyuruhnya diam tetapi
Pukul mengontrol tidak mengalami
14.00 halusinasi dengan halusinasi
WIB cara menghardik - Klien mengatakan
mengetahui tanda dan
gejala halusinasi
-Klien mengatakan
memahami cara
mengardik
- klien mengatakan dulu
pernah diajari cara
menghardik
O: - Klien tampak
senyum-senyum sendiri
ketika diajak
berkomuinikasi
- Klien mampu
menyebutkan pengertian
dan tanda gejala
halusinasi
- Klien masih asik
dengan dunianya sendiri
- klien mampu
menyebutkan cara
menghardik
- klien masih belum
menyadari betul jika dia
mengalami halusinasi
A: masalah belum
teratasi, halusinasi positif
P: - bantu klien untuk
membuat jadwal kegiatan
menghardik
- Anjurkan klien untuk
melakukan kegiatan
sesuai jadwal
Ulangi SP 1 :
Mengenalkan halusinasi,
tanda, gejala dan
mengontrol halusinasi
dengan cara menghardik
- sampai klien menyadari
bahwa tanda dan gejala
halusinasi juga ia alami
- Motivasi keluarga untuk
membantu klien
mengoptimalkan cara
menghardik

Keluarga : S:- Keluarga mengatakan


Memberikan sudah mengetahui
informasi kepada pengertian, tanda, gejala
keluarga dan proses terjadinya
mengenai halusinasi serta jenis-
pengertian, jenis, jenis halusinasi
tanda, gejala dan O: - Keluarga mempu
proses terjadinya menyebutkan pengertian,
halusinasi tanda, gejala, dan proses
terjadinya halusinasi
A: - Defisit pengetahuan
pada keluarga teratasi
P: - Dukung keluarga
untuk membantu
mengontrol halusinasi
klien ketika muncul
- Lanjut kontrak SP 2 :
Klien mampu
mengidentifikasi
kemampuan dan aspek
positif yang dimiliki

STRATEGI PELAKSANAAN

SP 1 : mengenal halusinasi (isi, frekuensi, waktu terjadi, situasi pencetus, prasaan, respon
terhadap halusinasi) dan menjelaskan, mendemontrasikan mengontrol halusinasi dengan
menghardik
a. Orientasi
1.) Evaluasi atau validasi
Assalamu’alaium perkenalkan nama saya Mustika mahasiswa STKIES
MUHAMMADIYAH GOMBONG. Ibu bisa panggil saya Tika. Nama Bapak siapa?
Senang dipanggil apa?
a. Perasaan pasien saat ini (bagaimana perasaan bapak hari ini?)
b. Kondisi pasien saat ini (bagaimana kondisi bapa bapak ini?)
c. Latihan sebelumnya (kegiatan apa yang sudah bapak lakuan untuk mengatasi
perasaan bapak ini)
2.) Kontrak
a. Topi
Nah, kita akan berbicara tentang apa yang terjadi di rumah sehingga bapak dibawa
kesini, sehingga nanti dapat menemukan tindakan keperawatan yang tepat untu
membantu bapak.
b. Waktu
Berapa lama kita akan bercakap cakap?
c. Tempat
Tempatnya disini ya pak?
b. Vase kerja
Coba bapa ceritakan apa yang terjadi di rumah sehingga dibawah kesini, jadi apa
yang sering bapak lihat setiap menjelang tidur dan saat sendiri? Apa yang dikatakan suara
suara itu kepada bapak? Apa yang bapak rasakan saat suara itu terdengar? Seberapa
sering bapak mendengara suara itu? Apakah cara yang bapak lakukan mengusir suara itu?
Berari dapat saya simpulkan, bapak sering melihat bayangan putih dan kadang menyuruh
diam kemudian bapak merasa takut dengan keadaan tersebut dan saya lihat juga bapak
sering sendiri dan tertawa sendiri.

Nah, apa yang bapak alami dan rasakan adalah halusinasi ada 4 cara
menghilangan suara suara tadi. Yaitu minum obat, bercakap cakap, dan melakukan
aktivitas. Sekarang kita belajar satu cara untuk menghilangkan suara suara tadi yaitu
dengan menghardik. Nah sekarang bayangan suara itu terdengar oleh bapak, cara
menghardiknya adalah dengan menutup telinga, kemudian katakan “pergi! Kamu suara
yang tidak mau saya dengar. “
Sekarang saya akan memperagakan caranya. Bayangkan suara itu terdengar
kemudian saya lakukan seperti (peragakan cara menghardik) Nah sekarang bapak
lakukan kembali seperti yang diajarkan tadi. Bagus, coba ulangi sekali lagi, betul.
c. Vase terminasi
1.) Terminasi
a. Subjektif
Bagaimana perasaan bapa setelah tadi latihan cara menghardik
b. Objektif
Coba ulangi cara menghardik tadi pak, bagus coba selalu diingat.
2.) Rencana tindak lanjut
Berapa kali bapak mau latihan menghardik? Bagaimana kalau 3 kali sehari? Bagai
mana kalau jam 08.00 dicoba dan jika suara suara tadi terdengar? Kita masukan ke
jadwal harian ya bu.
3.) Kontrak pertemuan selanjunya
a. Topik
baik bapak, besok kita akan bertermu lagi untu berbincang – bincang cara ke dua
mengatasi suara suara tadi dengan minum obat
b. Tempat
Tempatnya di sini aja ya pak?
c. Waktu
Waktunya seperti sekarang ini ya pak.
Kalau begitu saya permisi dahulu, selamat pagi.

Anda mungkin juga menyukai