Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN KASUS KEPERAWATAN KEGAWATDARURATAN PADA Tn.

A
DENGAN DIAGNOSA MEDIS DOG BITE

Dosen Pengampu : Ns. Diah Tika Anggraeni, M.Kep.

Disusun Oleh :
Tri Andhika Dessy W 1710711138

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA
2021

ASUHAN KEPERAWATAN DI INSTALASI GAWAT DARURAT


PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Pasien
Nama : Tn. A
Umur : 69 th
Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Katolik
Alamat : Jl. Ampasit II, Gambir, Jakarta Pusat
Tanggal/ Jam masuk RS : 30 Mei 2021/ 14.05
Tanggal/ Jam pengkajian : 30 Mei 2021/ 14.08
Diagnosa medis : Dog bite
b. Penanggungjawab
Nama : Tn. S
Age : 35 th
Kelamin : Laki-laki
Religion : Katolik
Alamat : Jl. Ampasit II, Gambir, Jakarta Pusat
Hub. Dengan pasien: Anak kandung

2. Keluhan Utama

Digigit anjing tetangga, luka terbuka pada tengkuk kaki kanan, luka terbuka dengan panjang 3
cm, lebar 3 cm, dan kedalaman 0,5 cm

3. Riwayat Penyakit
a. Riwayat Penyakit Sekarang
DM, Hipertensi

b. Riwayat Penyakit Dahulu


DM, Hipertensi

c. Riwayat Penyakit Keluarga


DM

4. Primary Survey
a. Airway
jalan nafas paten, tidak ada sumbatan di jalan nafas pasien

b. Breathing
Tidak ada suara nafas tambahan, RR 23 x/menit, SpO2 99%, pengembangan dinding dada
simetris,

c. Circulation
Terdapat perdarahan di luka terbuka gigitan anjingnya, TD 149/101 mmHg, nadi 98
x/menit, CRT < 2 detik, luka terbuka dengan panjang 3 cm, lebar 3 cm, dan kedalaman 0,5
cm

d. Disability
Kesadaran CM, GCS 15 E4M6V5, Kekuatan otot 5555 5555
5555 5555
e. Exposure
Suhu 37°C

5. Secondary Survey
a. SAMPLE (MIVT)
S = nyeri, nyut nyutan
A = Tidak ada alergi obat dan alergi makanan
M = Metformin 500 mg, Amlodipin 5 mg
P = DM dan hipertensi
L = Makan ketoprak jam 11.00 siang tadi
E = Setelah makan ketoprak di depan komplek rumah pasien, pasien lewat depan rumah
tetangganya yang ada anjingnya, kemudian anjingnya tiba-tibba mengejar pasien, tapi
pasien berlari dan ketakutan sehingga pada saat pasien menggusah angingnya, kaki
pasien digigit

b. Head To Hoe Assessment


Head and • Tidak ada masalah
Face
Neck • Tidak ada masalah

Chest • Tidak ada masalah

Abdomen • Tidak ada masalah


and Flanks
Pelvis and • Tidak ada masalah
Perineum
Extremities • Luka terbuka pada tengkuk kaki kanan
• Perdarahan kering pada luka terbukanya
• Luka terbuka dengan panjang 3 cm, lebar 3 cm, dan kedalaman 0,5 cm

6. Examination Support
Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang
(Laboratory test, X-Ray, BGA etc)

7. Therapy
PCT 500 mg
(Drug, Diet etc)

Data Analysis
Day/
No Date/ Data Etiologi Problem Simple Pathway
Time
1. Jum’at DS: terputusnya Nyeri akut Etiologi vulnus
, 30 • Pasien kontinuitas morsum (gigitan
Mei mengatakan nyeri jaringan kulit manusia, binatang, dll )
2021 di bagian luka ↓
14.08 • Pasien Traumatik jaringan
mengatakan ↓
sebelum datang Terputusnya kontinuitas
ke IGD RSUD jaringan
Tarakan, sudah ke ↓
klinik dan sudah Kerusakan syaraf perifer
sempat ditutup ↓
lukanya Menstimulasi pengeluaran
• Pasien neurotransmitter
mengatakan tidak (prostaglandin, histamine,
mengetahui bradikinin, serotonin)
apakah anjing ↓
tersebut sudah Serabut eferen
disuntik rabies ↓
atau belum Medula spinalis
• Pasien ↓
mengatakan Korteks serebri

anjing tersebut Serabut aferen
anjing rumahan ↓
DO: Nyeri
• Luka terbuka ↓
dengan panjang 3 Nyeri Akut
cm, lebar 3 cm, dan
kedalaman 0,5 cm
• Luka terbuka pada
tengkuk kaki kanan
• Perdarahan kering
pada luka
terbukanya
• TTV: TD 149/101
mmHg, nadi 98
x/menit, CRT < 2
detik, RR 23 x/menit,
SpO2 99%, Suhu
38°C
• Nyeri:
P = Nyeri timbul
ketika pasien
berjalan
Q = Seperti ditusuk-
tusuk
R = Di tengkuk kaki
sebelah kanan
S = Skala nyeri 5
T = Nyeri timbul jika
lukanya disentuh

2. Jum’at DS: luka terbuka Resiko Etiologi vulnus


, 30 • Pasien infeksi morsum (gigitan
Mei mengatakan nyeri manusia, binatang, dll )
2021 di bagian luka ↓
14.08 • Pasien Traumatik jaringan
mengatakan ↓
sebelum datang Terputusnya kontinuitas
ke IGD RSUD jaringan
Tarakan, sudah ke ↓
klinik dan sudah Kerusakan syaraf perifer
sempat ditutup ↓
lukanya Kerusakan kulit
• Pasien ↓
mengatakan tidak
mengetahui Rusaknya barier tubuh
apakah anjing ↓
tersebut sudah
disuntik rabies Terpapar dengan
atau belum lingkungan
• Pasien
mengatakan ↓
anjing tersebut Resiko Infeksi
anjing rumahan
DO:
• Luka terbuka
dengan panjang 3
cm, lebar 3 cm, dan
kedalaman 0,5 cm
• Luka terbuka pada
tengkuk kaki kanan
• Perdarahan kering
pada luka
terbukanya
• TTV: TD 149/101
mmHg, nadi 98
x/menit, CRT < 2
detik, RR 23 x/menit,
SpO2 99%, Suhu
38°C

3. Jum’at DS: trauma Hipertermi Etiologi vulnus


, 30 • Pasien (digigit morsum (gigitan
Mei mengatakan nyeri anjing) manusia, binatang, dll )
2021 di bagian luka ↓
14.08 • Pasien Traumatik jaringan
mengatakan ↓
sebelum datang Terputusnya kontinuitas
ke IGD RSUD jaringan
Tarakan, sudah ke ↓
klinik dan sudah Kerusakan syaraf perifer
sempat ditutup ↓
lukanya Menstimulasi pengeluaran
• Pasien neurotransmitter
mengatakan tidak (prostaglandin, histamine,
mengetahui bradikinin, serotonin)
apakah anjing ↓
tersebut sudah Serabut eferen
disuntik rabies ↓
atau belum Medula spinalis
• Pasien ↓
mengatakan Korteks serebri
anjing tersebut ↓
anjing rumahan Serabut aferen
DO: ↓
• TTV: TD 149/101 Suhu tubuh meningkat
mmHg, nadi 98 ↓
x/menit, CRT < 2 Hipertermi
detik, RR 23 x/menit,
SpO2 99%, Suhu
38°C
• akral hangat
• warna kulit pasien
kemerahan
• mukosa bibir pasien
kering

Nursing Diagnoses
1. Nyeri akut berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan kulit
2. Resiko infeksi berhubungan dengan luka terbuka
3. Hipertermi berhubungan dengan trauma (digigit anjing)

Intervention
No Day/ Date/ Nursing Outcomes Nursing Interventions Signature/
Dx Time Classification (NOC) Classification (NIC) Name
1 Jum’at, 30 Mei Setelah dilakukan 1. lakukan pengkajian nyeri
2021/14.05 tindakan keperawatan secara komprehensif
selama 1 x 4 jam, termasuk lokasi,
masalah keperawatan karakteristik, durasi,
nyeri akut dapat teratasi frekuensi, kualitas dan
sebagian, ditunjukkan faktor presipitasi
dengan: 2. Observasi reaksi
• TD normal nonverbal dari
(120/80-130/90 ketidaknyamanan
mmHg) 3. Bantu pasien dan keluarga
• Nadi normal (60- untuk mencari dan
100 x/menit) menemukan dukungan
• RR normal (16-23 4. Kontrol lingkungan yang
x/menit) dapat mempengaruhi nyeri
• Suhu normal seperti suhu ruangan,
(36.5-37,5°C) pencahayaan dan
• Tidak ada pus kebisingan
pada luka 5. Kurangi faktor presipitasi
• Luka bersih dan nyeri
kering 6. Kaji tipe dan sumber nyeri
• Luka tidak untuk menentukan
terekspos udara intervensi
luar 7. Ajarkan tentang teknik non
farmakologi: napas dala,

relaksasi, distraksi,
kompres hangat/ dingin
8. Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri: ……...
9. Tingkatkan istirahat
10. Berikan informasi tentang
nyeri seperti penyebab
nyeri, berapa lama nyeri
akan berkurang dan
antisipasi
ketidaknyamanan dari
prosedur
11. Monitor vital sign sebelum
dan sesudah pemberian
analgesik pertama kali
2 Jum’at, 30 Mei Setelah dilakukan 1. Monitor TTV, terutama
2021/14.10 tindakan keperawatan suhu tubuh
selama 1 x 4 jam, 2. Kaji tanda-tanda infeksi
diharapkan masalah 3. Ajarkan teknik aseptik
keperawatan resiko pada pasien
infeksi dapat teratasi 4. Cuci tangan sebelum
sebagian, ditunjukkan memberikan tindakan
dengan: keperawatan
• Tidak terdapat 5. Lakukan perawatan luka
tanda-tanda yang steril
infeksi seperti
kalor, dubor,
tumor, dolor, dan
fungsionalis

3. Jum’at, 30 Mei Setelah dilakukan 1. Monitor suhu sesering


2021/14.15 tindakan keperawatan mungkin
selama 1 x 4 jam masalah 2. Monitor warna dan suhu
keperawatan hipertermi kulit
pada pasien dapat 3. Monitor tekanan darah,
teratasi sebagian nadi dan RR
ditunjukkan dengan 4. Monitor penurunan tingkat
• Suhu normal kesadaran
(36.5-37,5°C) 5. Monitor WBC, Hb, dan Hct
• Nadi normal (60- 6. Monitor intake dan output
100 x/menit) 7. Berikan anti piretik dan
• RR normal (16-23 antibiotik yang sesuai
x/menit) 8. Selimuti pasien
• Tidak ada 9. Berikan cairan intravena
perubahan warna 10. Kompres pasien pada lipat
kulit dan tidak ada paha dan aksila
pusing, merasa 11. Tingkatkan sirkulasi udara
nyaman 12. Tingkatkan intake cairan
dan nutrisi
13. Monitor TD, nadi, suhu,
dan RR
14. Catat adanya fluktuasi
tekanan darah
15. Monitor hidrasi seperti
turgor kulit, kelembaban
membran mukosa)

Implementation
Day/
Signature/
Date/ Implementation No. Dx Response
Name
Time
Jum’at, 1. Memonitor TTV 1/2/3 S :
30 Mei Hasil: TD 149/101 mmHg, • pasien mengatakan kakinya
2021/ nadi 98 x/menit, CRT < 2 sakit apalagi ketika berjalan
14.20 detik, RR 23 x/menit, • pasien mengatakan sedikit
SpO2 99%, Suhu 38°C lebih tenang

14.30 2. Mengkaji nyeri pasien 1


Hasil: pasien mengatakan O:
kakinya sakit apalagi
ketika berjalan, pasien • TD 149/101 mmHg, nadi 98
tampak meringis kesakitan x/menit, CRT < 2 detik, RR 23
P = Nyeri timbul ketika x/menit, SpO2 99%, Suhu 38°C
pasien berjalan • pasien tampak meringis
Q = Seperti ditusuk-tusuk kesakitan
R = Di tengkuk kaki • Nyeri:
sebelah kanan • P = Nyeri timbul ketika pasien
S = Skala nyeri 5 berjalan
T = Nyeri timbul jika • Q = Seperti ditusuk-tusuk
lukanya disentuh
• R = Di tengkuk kaki sebelah
kanan
14.45 3. Mengajarkan pasien 1
• S = Skala nyeri 5
Teknik Relaksasi Nafas
• T = Nyeri timbul jika lukanya
Dalam
Hasil: pasien melakukan disentuh
teknik relaksasi nafas • pasien melakukan teknik
dalam dan pasien relaksasi nafas dalam
mengatakan sedikit lebih • luka pasien bersih dan kering
tenang serta ditutup, luka tidak ada
pus.
15.00 4. Membersihkan luka pasien 2 • suhu pasien 37,2°C setelah 30
Hasil: luka pasien bersih menit diberikan PCT 500 mg
dan kering serta ditutup, • akral hangat
luka tidak ada pus. • warna kulit pasien kemerahan
• mukosa bibir pasien kering
5. Memberikan antipiretik
15.15 kepada pasien 3
Hasil: suhu pasien 37,2°C
setelah 30 menit diberikan
PCT 500 mg,
15.30 3
6. Mengkaji suhu dan warna
kulit serta kelembapan
mukosa pasien
Hasil: akral hangat, warna
kulit pasien kemerahan,
mukosa bibir pasien kering

Evaluation
Signature/
No Dx Day/ Date/ Time Evaluation
Name
1 Jum’at, 30 Mei S:
2021/ 17.00 • pasien mengatakan kakinya sakit apalagi ketika
berjalan
• pasien mengatakan sedikit lebih tenang

O:
1. TD 149/101 mmHg, nadi 98 x/menit, CRT < 2
detik, RR 23 x/menit, SpO2 99%, Suhu 38°C
2. pasien tampak meringis kesakitan
3. Nyeri:
P = Nyeri timbul ketika pasien berjalan
Q = Seperti ditusuk-tusuk
R = Di tengkuk kaki sebelah kanan
S = Skala nyeri 5
T = Nyeri timbul jika lukanya disentuh
4. pasien melakukan teknik relaksasi nafas dalam

A: masalah keperawatan nyeri akut pada pasien


belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi
a. Monitor TTV
b. Kaji nyeri
c. Teknik relaksasi nafas dalam
2 Jum’at, 30 Mei S:
2021/ 17.10

O:
1. TD 149/101 mmHg, nadi 98 x/menit, CRT < 2
detik, RR 23 x/menit, SpO2 99%, Suhu 38°C
2. luka pasien bersih dan kering serta ditutup, luka
tidak ada pus.

A: masalah keperawatan resiko infeksi pada pasien


teratasi sebagian

P: lanjutkan intervensi
• Monitor TTV
• Perawatan luka
3 Jum’at, 30 Mei S:
2021/ 17.20
O:
3. TD 149/101 mmHg, nadi 98 x/menit, CRT < 2
detik, RR 23 x/menit, SpO2 99%, Suhu 38°C
4. suhu pasien 37,2°C setelah 30 menit diberikan
PCT 500 mg
5. akral hangat
6. warna kulit pasien kemerahan
7. mukosa bibir pasien kering

A: masalah keperawatan hipertermi pada pasien


belum teratasi

P: lanjutkan intervensi
• Monitor TTV
• Monitor suhu dan warna kulit
• Monitor kelembapan mukosa

Discharge Summary

Pasien pulang dengan resep obat yang diberikan oleh dokter IGD dan melakukan perawatan luka
dirumah.

Anda mungkin juga menyukai