Anda di halaman 1dari 12

IPA TERPADU

“KETERPADUAN K-B, K-F, K-B-F”

DOSEN PENGAMPU :

Marisdasatul Aini, M.Pd.Si

DISUSUN OLEH :

NURUL KHOTIMAH

PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKUTAS TARBIYAH DAN TADRIS

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BENGKULU

TAHUN AJARAN 2018/2019


PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Model pembelajaran terpadu merupakan salah satu model implementasi kurikulum


yang dianjurkan untuk diaplikasikan pada semua jenjang pendidikan, mulai dari
tingkat Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) sampai dengan Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA). Model pembelajaran ini pada
hakikatnya merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang memungkinkan peserta
didik baik secara individual maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan
menemukan konsep serta prinsip secara holistik dan otentik (Depdikbud, 1996:3).
Pembelajaran ini merupakan model yang mencoba memadukan beberapa pokok
bahasan (Beane, 1995:615).

Melalui pembelajaran IPA terpadu, peserta didik dapat memperoleh pengalaman


langsung, sehingga dapat menambah kekuatan untuk menerima, menyimpan, dan
menerapkan konsep yang telah dipelajarinya. Dengan demikian, peserta didik terlatih
untuk dapat menemukan sendiri berbagai konsep yang dipelajari secara menyeluruh
(holistik), bermakna, otentik dan aktif. Cara pengemasan pengalaman belajar yang
dirancang guru sangat berpengaruh terhadap kebermaknaan pengalaman bagi para
peserta didik. Pengalaman belajar yang lebih menunjukkan kaitan unsur-unsur
konseptual akan menjadikan proses belajar lebih efektif. Kaitan konseptual yang
dipelajari dengan sisi bidang kajian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang relevan akan
membentuk skema kognitif, sehingga anak memperoleh keutuhan dan kebulatan
pengetahuan. Perolehan keutuhan belajar IPA, serta kebulatan pandangan tentang
kehidupan, dunia nyata dan fenomena alam hanya dapat direfleksikan melalui
pembelajaran terpadu.

Pembelajaran terpadu dalam IPA dapat dikemas dengan TEMA atau TOPIK tentang
suatu wacana yang dibahas dari berbagai sudut pandang atau disiplin keilmuan yang
mudah dipahami dan dikenal peserta didik. Dalam pembelajaran IPA terpadu, suatu
konsep atau tema dibahas dari berbagai aspek bidang kajian dalam bidang kajian
IPA. Misalnya tema lingkungan dapat dibahas dari sudut makhluk hidup dan proses
kehidupan, energi dan perubahannya, dan materi dan sifatnya. Pembahasan tema juga
dimungkinkan hanya dari aspek makhluk hidup dan proses kehidupan dan energi dan
perubahannya, atau materi dan sifatnya dan makhluk hidup dan proses kehidupan,
atau energi dan perubahannya dan materi dan sifatnya saja. Dengan demikian melalui
pembelajaran terpadu ini beberapa konsep yang relevan untuk dijadikan tema tidak
perlu dibahas berulang kali dalam bidang kajian yang berbeda, sehingga penggunaan
waktu untuk pembahasannya lebih efisien dan pencapaian tujuan pembelajaran juga
diharapkan akan lebih efektif.

B. Tujuan
Tujuan penyusunan Model Pembelajaran IPA Terpadu ini pada dasarnya untuk
memberikan pedoman yang dapat dijadikan sebagai kerangka acuan bagi guru dan
pihak terkait. Secara rinci, penyusunan model ini di antaranya bertujuan untuk:

1. Memberikan wawasan bagi guru tentang apa, mengapa, dan bagaimana


pembelajaran IPA terpadu.
2. Memberikan bekal keterampilan kepada guru untuk dapat menyusun rencana
pembelajaran (memetakan kompentensi, menyusun silabus, dan menjabarkan
silabus menjadi rencana pelaksanaan pembelajaran) dan penilaian;
3. Memberikan bekal kemampuan kepada guru agar memiliki kemampuan
melaksanakan pembelajaran IPA terpadu;
4. Memberikan wawasan, pengetahuan, dan pemahaman bagi pihak terkait
(misalnya kepala sekolah dan pengawas), sehingga mereka dapat memberikan
dukungan terhadap kelancaran dan ketepatan pelaksanaan pembelajaran IPA
terpadu.

B. Tujuan
Uraian

Pembelajaran terpadu dengan tema pertumbuhan dapat ditinjau dari kajian fisika kimia,


dan biologi, yang mana ketiga kajian tersebut masih dalam satu bidang studi yaitu IPA terpadu.
Dari mata pelajaran fisika, aspek-aspek yang dikaji antara lain: faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan pada tumbuhan seperti cahaya, dan suhu. Dari cahaya, materi akan akan dijabarkan
menjadi sifat-sifat cahaya, dispersi cahaya, pemantulan cahaya, dan pembiasan cahaya. Mata
pelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran ini mengacu pada partikel-partikel materi (atom,
molekul, dan ion). Dalam tema di atas tersaji pada faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan tumbuhan, khususnya nutrisi/makanan, air dan mineral. Air termasuk contoh dari
molekul senyawa dengan rumus H2O, selanjutnya mineral merupakan contoh unsur-unsur, seperti
kalsium (Ca), kalium (K), fosfor (P) dan lain-lain. Sedangkan dari mata pelajaran biologi, banyak
aspek yang bisa dikembangkan, misalnya gen, hormon, kelembaban, dan cahaya matahari,
khususnya untuk fotosintesis.   
Pola pengintegrasian tema “Pertumbuhan” pada ketiga mata pelajaran di atas (fisika,
kimia, dan biologi) dapat digambarkan sebagai berikut.
                                                                          KIMIA:
1.      Mendefinisikan pengertian partikel materi (atom, molekul, dan ion).
2.      Memberikan contoh atom, molekul, dan ion.
3.      Peranan atom, molekul, dan ion dalam pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan.
                                                                        BIOLOGI:
1.      Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan.
2.      Melakukan eksperimen tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
tumbuhan dan perkembangan, serta melaporkan hasilnya.
FISIKA:
1.      Merancang dan melakukan percobaan untuk menunjukkan sifat-sifat cahaya dan
2.      Pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan

1. Jelaskan bahwa sistem biologis tubuh makhluk hidup berjalan akibat reaksi-reaksi kimia,
seperti enzim. Jika enzim tidak berfungsi sebagaimana mestinya, maka tubuh bisa sakit.
2. Bahas pula bahwa sel-sel tubuh makhluk hidup tidaklah statis tetapi selalu bergerak. Darah
yang mengalir, simpul saraf yang menerima sinyal rangsang, hingga molekul-molekul air
yang berdifusi antar sel merupakan fenomena yang bersentuhan dengan konsep fisika.
3. Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup juga terkait dengan fisika dan kimia.
bagaimana tubuh bereaksi terhadap kekurangan cairan, suhu udara yang panas, zat makanan
yang mengandung unsur tertentu, dsb.

Padatan tersuspensi total (total suspended solid) adalah bahan-bahan


tersuspensi (diameter >1 m) yang tertahan pada saringan Millipore
dengan diameter pori 0,45 m. TSS terdiri atas lumpur dan pasirhalus
serta jasad-jasad renik, yang terutama disebabkan oleh kikisan tanah
atau erosi tanah yang terbawa ke badan air (Effendi,2003).
Bagaimana Perubahan Fisika dan
Perubahan Kimia Bisa Terjadi?
Dadan Ahmad29/03/2018

Perubahan-perubahan yang terjadi pada suatu benda bisa berbeda-beda seperti halnya
perubahan benda yang menjadi berubah bentuknya tetapi tidak merubah komposisi
kimia contohnya bila sebuah besi dipotong tentunya ada perubahan bentuk. Tetapi
ada juga perubahan yang mengakibatkan komposisi kimianya berubah seperti kayu
yang dibakar menjadi arang.

Perubahan-perubahan berikut bisa dijelaskan melalui yang disebut dengan perubahan


fisika dan perubahan kimia. Untuk lebih jelasnya langsung saja simak uraian di
bawah ini.

Bagaimana Perubahan Fisika dan Perubahan Kimia


Bisa Terjadi?
Perubahan Fisika
Perubahan fisika merupakan perubahan suatu zat yang tidak mengubah komposisi
kimianya. Perubahan fisika terjadi karena perubahan wujud dan perubahan ukuran
atau bentuknya. Molekul H2O yang membentuk air dapat berubah dari satu keadaan
fisik yang lain, seperti dari kristal es ke cairan air menjadi uap air. Molekul-molekul
itu sendiri tidak berubah ketika air merubah bentuknya.

Banyak zat yang biasanya ditemukan dalam satu wujud atau yang lain, namun bisa
mengubah keadaan mereka. Misalnya, nitrogen biasanya ditemukan sebagai gas tetapi
dapat didinginkan menjadi nitrogen cair. Perubahan ukuran atau bentuk juga
perubahan fisika. Misalnya, logam seperti tembaga dapat dipalu menjadi lembaran
atau ditarik keluar di kabel panjang tanpa mengubah komposisi kimianya.

Demikian pula, sepotong kain besar dapat dipotong-potong kecil dan dijahit menjadi
selimut, mengubah ukuran dan bentuk kain. Sebuah bola kaca cair dapat tertiup ke
vas atau dituangkan ke dalam cetakan untuk membentuk mangkuk kaca. Beberapa
logam dapat dipanaskan dan didinginkan tanpa mengubah komposisi kimianya,
seperti platinum. Ketika perubahan keadaan terjadi, ada juga perbedaan dalam ukuran
dan bentuk. Bandingkan es batu dengan air membentuk genangan ketika mencair.

Demikian pula, membandingkan ukuran tabung nitrogen cair dengan wadah untuk
menahan volume yang sama gas nitrogen. Contohnya seperti es mencair, menjadi
genangan air dengan komposisi kimia yang sama, ia mengubah ukuran dan bentuk.
Ini adalah contoh dari perubahan fisika. Es yang mencair merupakan perubahan fisika

Perubahan Kimia
Perubahan kimia terjadi ketika menghasilkan perubahan zat baru.  Perubahan kimia
mengubah komposisi kimianya. Misalnya, garam dapur (NaCl) terbentuk ketika
natrium dan klorin mengalami reaksi kimia untuk memproduksinya. Demikian pula,
jika tembaga dalam kawat menggabungkan dengan oksigen di udara, itu berkarat, dan
zat kimia baru terbentuk yaitu oksida tembaga.

Gabungan Perubahan Fisika dan Kimia


Ketika perubahan kimia terjadi, biasanya ada perubahan fisik pada ukuran, bentuk,
dan penampilan dari substansi. Sebagai contoh, kawat tembaga terang mengkilap
yang berkarat perubahan zat tepung, dan perubahan kayu terbakar menjadi abu,
karbon dioksida, dan air. Ini memiliki komposisi kimia yang berbeda serta
penampilan fisik yang berbeda. Contohnya pembakaran perubahan kayu menjadi abu,
karbon dioksida, dan air; komposisi kimia yang berbeda serta penampilan fisik.

konten yang disponsori


Perubahan Materi (Fisika-Kimia)
Di alam ini, terdapat fenomena atau kejadian yang biasa kita alami dan karena sering
terjadi setiap hari kita tidak pernah memperhatikannya. Pernahkah kamu melihat lilin
menyala? Apa yang terjadi pada sumbu dan batangnya?
Pada saat lilin menyala, dapat kita lihat sumbu lilin yang semula putih, berubah
menjadi hitam kelam dan menjadi arang. Sedangkan pada batangnya, tampak berubah
menjadi cair. Lilin yang terbakar tersebut mengalami dua perubahan yaitu perubahan
sumbu menjadi arang, dan perubahan batang yang menjadi cair.
Perubahan materi tersebut ada yang bersifat fisika dan bersifat kimia. Untuk
mengetahuhi perubahan yang terjadi pada lilin tersebut perubahan fisika atau kimia,
kita perlu mengetahui perubahan fisika-kimia dan perbedaanya terlebih dahulu.
1. Perubahan Fisika
Perubahan fisika adalah perubahan pada zat yang tidak menghasilkan zat jenis baru.
Contohnya beras yang ditumbuk menjadi tepung.
Beras yang ditumbuk menjadi tepung, hanya menunjukkan bentuk dan ukuran yang
berubah, tetapi sifat molekul zat pada beras dan tepung tetap sama.
Peristiwa perubahan wujud zat, antara lain : menguap, mengembun, mencair,
membeku, menyublim, mengkristal merupakan perubahan fisika.
skema perubahan materi
Terdapat beberapa ciri- ciri pada perubahan fisika, yaitu:
1. tidak terbentuk zat jenis baru,
2. zat yang berubah dapat kembali ke bentuk semula,
3. hanya diikuti perubahan sifat fisika saja.
Perubahan fisika yang lainnya adalah perubahan bentuk, perubahan ukuran, dan
perubahan warna. Pada perubahan ini, memungkinkan kita mendapatkan kembali
materi semula, namun tidak semuanya dalam bentuk yang utuh. Misalnya, gelas yang
pecah. Pada gelas tersebut terjadi perubahan fisika meskipun wujudnya bukan gelas
lagi. Hanya wujud fisiknya saja yang berubah,dan tidak terjadi perubahan sifat, gelas
yang pecah masih memiliki sifat dasarnya (gelas kaca memiliki sifat seperti kaca
begitu pula dengan gelas kaca yang pecah).
2. Perubahan Kimia
Perubahan kimia adalah perubahan materi yang menghasilkan zat jenis baru.
Misalnya pada saat membakar kertas. Setelah kertas tersebut habis terbakar akan
terdapat abu yang diperoleh akibat proses pembakaran. Kertas sebelum dibakar
memiliki sifat yang berbeda dengan kertas sesudah dibakar.
Perubahan kimia disebut juga reaksi kimia. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak
reaksi kimia yang terjadi secara alamiah atau yang dibuat manusia.
Terdapat beberapa ciri-ciri perubahan kimia suatu zat, yaitu:
1. terbentuk zat jenis baru,
2. zat yang berubah tidak dapat kembali ke bentuk semula,
3. diikuti oleh perubahan sifat kimia melalui reaksi kimia.
Selama terjadi perubahan kimia, massa zat sebelum reaksi sama dengan massa zat
sesudah reaksi.
Seperti halnya perubahan fisika, perubahan kimia juga dapat kita amati di alam dan
lingkungan sekitar kita. Berdasarkan faktor penyebabnya perubahan kimia dapat
dibedakan menjadi lima kelompok, yaitu :
1. Proses pembakaran, contohnya kayu yang dibakar, bom meledak dan lilin yang
dibakar.
2. Proses peragian, contohnya perubahan susu menjadi keju, singkong menjadi tape
dan kedelai menjadi tempe.
3. Proses kerusakan, contohnya pelapukan kayu, pembusukan sampah dan perkaratan
besi.
4. Proses biologis mahluk hidup, contohnya proses fotosintesis, proses pencernaan
makanan dan proses pernafasan.
5. Proses pertumbuhan dan perkembangan mahluk hidup, contohnya tumbuhnya
seorang bayi menjadi dewasa.
Ciri-ciri yang mengindikasikan adanya perubahan kimia adalah adanya perubahan
warna, perubahan bau, pembentukan gas, timbulnya cahaya, pembentukan endapan
baru, dan perubahan pH.
Dari pemaparan diatas, dapat kita ketahui bahwa perubahan sumbu lilin menjadi
arang termasuk ke dalam perubahan kimia karena terbentuk zat baru dan
perubahannya di ikuti perubahan sifat-sifat kimia dari zatt tersebut. Sedangkan
perubahan yang terjadi pada batang lilin yang mencair merupakkan perubahan fisika
yang notabene tidak terbentuk zat baru.
Perubahan materi ini dapat diketahui dari perbedaan keadaan awal dan keadaan akhir
materi setelah mengalami perubahan. Keadaan yang dimaksud meliputi sifat-sifat
maupun strukturnya. Materi dapat dikenali berdasarkan sifat-sifat fisika maupun sifat-
sifat kimianya. Yang termasuk sifat-sifat fisika antara lain wujud, warna, titik leleh,
titik didih, dan kelarutan. Sifat-sifat kimia materi didasarkan pada kemampuannya
dalam melakukan perubahan atau reaksi kimia.

Pengertian Materi
Materi adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa. Semua
benda yang kita temui tersusun oleh materi. Makin besar massa suatu benda, makin
banyak materinya dan sebaliknya. Massa adalah jumlah zat atau materi yang
terkandung dalam suatu benda. Suatu materi apapun bentuknya ada 3 wujud, yaitu
padat, cair, gas. Berdasarkan hasil penelitian terbaru muncul wujud zat yang keempat
yaitu plasma.

Perubahan Materi (Fisika-Kimia)


Di alam ini, terdapat fenomena atau kejadian yang biasa kita alami dan karena sering
terjadi setiap hari kita tidak pernah memperhatikannya. Pernahkah kamu melihat lilin
menyala? Apa yang terjadi pada sumbu dan batangnya?
Pada saat lilin menyala, dapat kita lihat sumbu lilin yang semula putih, berubah
menjadi hitam kelam dan menjadi arang. Sedangkan pada batangnya, tampak berubah
menjadi cair. Lilin yang terbakar tersebut mengalami dua perubahan yaitu perubahan
sumbu menjadi arang, dan perubahan batang yang menjadi cair.
Perubahan materi tersebut ada yang bersifat fisika dan bersifat kimia. Untuk
mengetahuhi perubahan yang terjadi pada lilin tersebut perubahan fisika atau kimia,
kita perlu mengetahui perubahan fisika-kimia dan perbedaanya terlebih dahulu.
1. Perubahan Fisika
Perubahan fisika adalah perubahan pada zat yang tidak menghasilkan zat jenis baru.
Contohnya beras yang ditumbuk menjadi tepung.
Beras yang ditumbuk menjadi tepung, hanya menunjukkan bentuk dan ukuran yang
berubah, tetapi sifat molekul zat pada beras dan tepung tetap sama.
Peristiwa perubahan wujud zat, antara lain : menguap, mengembun, mencair,
membeku, menyublim, mengkristal merupakan perubahan fisika.
skema perubahan materi
Terdapat beberapa ciri- ciri pada perubahan fisika, yaitu:
1. tidak terbentuk zat jenis baru,
2. zat yang berubah dapat kembali ke bentuk semula,
3. hanya diikuti perubahan sifat fisika saja.
Perubahan fisika yang lainnya adalah perubahan bentuk, perubahan ukuran, dan
perubahan warna. Pada perubahan ini, memungkinkan kita mendapatkan kembali
materi semula, namun tidak semuanya dalam bentuk yang utuh. Misalnya, gelas yang
pecah. Pada gelas tersebut terjadi perubahan fisika meskipun wujudnya bukan gelas
lagi. Hanya wujud fisiknya saja yang berubah,dan tidak terjadi perubahan sifat, gelas
yang pecah masih memiliki sifat dasarnya (gelas kaca memiliki sifat seperti kaca
begitu pula dengan gelas kaca yang pecah).
2. Perubahan Kimia
Perubahan kimia adalah perubahan materi yang menghasilkan zat jenis baru.
Misalnya pada saat membakar kertas. Setelah kertas tersebut habis terbakar akan
terdapat abu yang diperoleh akibat proses pembakaran. Kertas sebelum dibakar
memiliki sifat yang berbeda dengan kertas sesudah dibakar.
Perubahan kimia disebut juga reaksi kimia. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak
reaksi kimia yang terjadi secara alamiah atau yang dibuat manusia.
Terdapat beberapa ciri-ciri perubahan kimia suatu zat, yaitu:
1. terbentuk zat jenis baru,
2. zat yang berubah tidak dapat kembali ke bentuk semula,
3. diikuti oleh perubahan sifat kimia melalui reaksi kimia.
Selama terjadi perubahan kimia, massa zat sebelum reaksi sama dengan massa zat
sesudah reaksi.
Seperti halnya perubahan fisika, perubahan kimia juga dapat kita amati di alam dan
lingkungan sekitar kita. Berdasarkan faktor penyebabnya perubahan kimia dapat
dibedakan menjadi lima kelompok, yaitu :
1. Proses pembakaran, contohnya kayu yang dibakar, bom meledak dan lilin yang
dibakar.
2. Proses peragian, contohnya perubahan susu menjadi keju, singkong menjadi tape
dan kedelai menjadi tempe.
3. Proses kerusakan, contohnya pelapukan kayu, pembusukan sampah dan perkaratan
besi.
4. Proses biologis mahluk hidup, contohnya proses fotosintesis, proses pencernaan
makanan dan proses pernafasan.
5. Proses pertumbuhan dan perkembangan mahluk hidup, contohnya tumbuhnya
seorang bayi menjadi dewasa.
Ciri-ciri yang mengindikasikan adanya perubahan kimia adalah adanya perubahan
warna, perubahan bau, pembentukan gas, timbulnya cahaya, pembentukan endapan
baru, dan perubahan pH.
Dari pemaparan diatas, dapat kita ketahui bahwa perubahan sumbu lilin menjadi
arang termasuk ke dalam perubahan kimia karena terbentuk zat baru dan
perubahannya di ikuti perubahan sifat-sifat kimia dari zatt tersebut. Sedangkan
perubahan yang terjadi pada batang lilin yang mencair merupakkan perubahan fisika
yang notabene tidak terbentuk zat baru.
Perubahan materi ini dapat diketahui dari perbedaan keadaan awal dan keadaan akhir
materi setelah mengalami perubahan. Keadaan yang dimaksud meliputi sifat-sifat
maupun strukturnya. Materi dapat dikenali berdasarkan sifat-sifat fisika maupun sifat-
sifat kimianya. Yang termasuk sifat-sifat fisika antara lain wujud, warna, titik leleh,
titik didih, dan kelarutan. Sifat-sifat kimia materi didasarkan pada kemampuannya
dalam melakukan perubahan atau reaksi kimia.

Pengertian Materi
Materi adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa. Semua
benda yang kita temui tersusun oleh materi. Makin besar massa suatu benda, makin
banyak materinya dan sebaliknya. Massa adalah jumlah zat atau materi yang
terkandung dalam suatu benda. Suatu materi apapun bentuknya ada 3 wujud, yaitu
padat, cair, gas. Berdasarkan hasil penelitian terbaru muncul wujud zat yang keempat
yaitu plasma.

1. Perubahan kimia terjadi


saat zat makanan seperti karbohidrat, lemak dan protein diurai
menjadi senyawa yang lebih sederhana dengan bantuan enzym. Perubahan
biologi terjadi
saat makanan dicerna dengan bantuan bakteri bermanfaat di usus.

Penutup
A. Keesiampulan
Pembelajaran IPA adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa
yang terjadi di alam dengan melakukan observasi, eksperimentasi,
penyimpulan, penyusunan teori agar siswa mempunyai pengetahuan, gagasan
dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari
pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan,
penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan. Pembelajaran sains terintegrasi
merupakan sebuah konsep yang dapat dianggap sebagai suatu pendekatan
pembelajaran yang menghubungkan konsep – konsep dalam ilmu
pengetahuan untuk memberikan pengalaman belajar menjadi lebih bermakna
kepada anak didik. Integrasi berati pembauran, penggabungan sehingga
menjadi satu.

Anda mungkin juga menyukai