Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

PEMBAHASAN
Pada praktikum ini telah dilakukan proses pembuatan tablet tak bersalut dengan metode
kompresi menggunakan bahan aktif Paracetamol sebanyak 500 mg, pasta pati jagung sebagai
bahan pengikat, pati manihot penghancur dalam dan penghancur luar, magnesium stearat
sebagai pelincir dan avicel sebagai bahan pengisi.

Penggunaan pasta pati jagung sebagai bahan pengikat karena bahan ini memiliki
kemampuan atau daya ikat yang baik. Adapun penghancur dalam dan penghancur luar yaitu
pati manihot digunakan karena memiliki kemampuan menghancurkan yang lebih baik
daripada tepung terigu, magnesium stearat digunakan karena mampu meningkatkan sifat cair
campuran serbuk dan mengurangi gesekan antar partikel sehingga campuran serbuk lebih
mudah mengalir ke dalam ruang cetak. Adapun avicel sebagai bahan pengisi untuk
memperbaiki dan mencukupkan volume tablet agar terbentuk dengan baik saat mencetak.
Sebelum masuk ke tahap pembuatan atau pencetakan tablet ada beberapa proses yang
dilakukan yaitu pembuatan pasta pati jagung 10% sebanyak 50 gram dengan mencampurkan
pasta pati jagung yang sudah ditimbang dengan air setelah pasta pati jagung selesai dibuatlah
granul dengan menggunakan avicel yang dicampur dengan pasta pati jagung tadi lalu
dihomogenkan dan diayak dengan pengayak nomor 18, jadilah granul yang diinginkan granul
tersebut kemudian dikeringkan selama kurang lebih 8 jam.

Setelah granul kering dicampurkan dengan pati manihot sebagai penghancur, magnesium
stearat dan talk kemudian dikempa cetak menggunakan mesin pencetak tablet lalu dilakukan
pengujian tablet dalam proses ini dihasilkan tablet sebanyak 156 tablet.

Pada praktikum ini ada 2 pengujian yang dilakukan selain pengujian tablet, sebelum itu
dilakukan juga pengujian granul pada pengujian granul ada 2 pengujian yang dilakukan yaitu
sebagai berikut:

a.Pengujian Kadar Air

Pengujian kadar air granul dilakukan dengan cara menghitung kadar air granul yaitu MC
(moisture content) dan LoD (lost on drying). Adapun hasil % Mc yang didapatkan adalah
sebesar 2.4% dan LoD yang didapatkan adalah 1,9%. Syarat kadar air dikatakan baik adalah
ketika kadarnya sekitar 2% sampai 3%. Jika kadarnya kurang dari 2% maka granul tersebut
rapuh dan kering apabila di atas 3% maka granul nya terlalu lembab dari hasil pengujian yang
telah dilakukan didapatkan bahan granul yang dibuat sedikit lembab ditandai dengan hasil
dari perhitungan % LoD nya yang kurang dari 2% tetapi keadaan ini dapat diatasi dengan
cara granul yang dibuat dikeringkan lagi.

b. Pengujian Daya Alir Granul

Pengujian daya alir granul dilakukan untuk mengetahui konsistensi granul sebelum
digunakan dalam proses pembuatan tablet. Beberapa pengujian granul yang dapat digunakan
sebagai tolak ukur untuk granul yang memenuhi syarat dalam proses pembuatan sediaan
tablet yaitu:

1. Uji sudut diam

Uji sudut diam adalah pengujian sudut kemiringan yang ditunjukkan jika suatu zat
berupa serbuk mengalir bebas dari sebuah corong ke atas suatu dasar membentuk
kerucut yang sudut kemiringannya di ukur diaman semakin datar kerucut artinya
kemiringan semakin kecil maka sifat aliran serbuk semakin baik untuk sebagian besar
serbuk farmasi memiliki sudut kemiringan dengan range 340 sampai 480.

Angel of repose ini ditentukan dengan terlebih dahulu menghitung Tan α yang
dibentuk dari kerucut dengan menggunakan data ketinggian dan jari-jari kerucut
dengan cara membandingkan ketinggian dengan jari-jari kerucut. Adapun hasil yang
didapat adalah Tan α kerucut sebesar Tan 0,470 yang kemudian dikonversi ke dalam
satuan derajat dan didapat hasil kemiringannya sebesar 5 cm nilai tersebut
menunjukkan kemiringan kerucut yang memiliki aliran yang sangat baik.

2. Uji Bj sebenarnya (sejati)

Pengujian bobot jenis sebenarnya atau sejati merupakan bobot jenis dari senyawa yang
sebenarnya dimana ruang antar partikel dihilangkan sehingga volume granul dapat
dihitung. Metode ini menggunakan suatu senyawa cair yang tidak dapat melarutkan
ataupun bereaksi dengan senyawa yang diuji serta cairan tersebut tidak boleh masuk
atau menyerap ke dalam pori-pori granul contoh cairan tersebut adalah air raksa atau
parafin cair. Cairan yang digunakan dalam praktikum ini adalah parafin cair dengan
menggunakan alat bantu pikrometer (25 ml) BJ sebenarnya dapat dihitung ketika data
yang dibutuhkan sudah didapatkan yaitu bobot pikrometer kosong (A), bobot
pikrometer berisi parafin (B) dan bobot pikrometer yang berisi 1 gram granul dan
parafin cair (C). Adapun BJ sebenarnya yang didapatkan dari hasil perhitungan dengan
rumus BJ sebenarnya = 1 gram/25ml - ((C-A)-1 g/ BJ Parafin) adalah sebesar 1,35
gram/ml kemudian data hasil dari uji BJ sebenarnya digunakan dalam uji porositas.

3. Uji BJ nyata

Uji bobot jenis nyata dilakukan untuk mengetahui kualitas aliran dan untuk
menghitung % pemadatan granul. Pada pengujian ini kami menimbang 25 gram granul
yang kemudian dimasukkan ke dalam gelas ukur untuk menghitung volumenya dengan
interval waktu setiap 2 detik dari data yang telah dikumpulkan yaitu volume awal V0,
V1, V2, V6, V8, V10, V12, V15, V20, V30 dan V50 dihitung BJ sebelum pengetukan, BJ nyata
dan yang terakhir adalah % pemadatan.

% pemadatan yang didapat dari perhitungan tersebut adalah sebesar 9,75% yang
menandakan aliran granul tersebut sangat baik.
4. Uji porositas

Uji porositas atau keadaan yang berongga-rongga dapat digunakan untuk menjelaskan
tingkat solidasi suatu serbuk. Nilai porositas ini merupakan perbandingan nilai volume
antara partikel dengan volume total. Ukuran partikel yang yang bisa diamati berbentuk
persegi atau bulat memiliki nilai porositas yang tetap yaitu di antara 37 sampai 40%
sedangkan berbentuk kubus memiliki nilai porositas yang lebih tinggi yaitu 46%.
Adapun granul yang kita buat memiliki porositas yang baik jika terletak antara dan 2
sampai 10% rendahnya nilai porositas menunjukkan ketidakmudah patahnya tablet dan
rendahnya keausan.

Dengan menggunakan rumus perhitungan porositas didapat porositas granul yang


dibuat sebesar 7% yang menandakan porositas granul tersebut sangat baik karena
berada di antara 2 sampai 10%.

5. Uji kecepatan alir

Pengujian kecepatan alir dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan kecepatan
alir pada saat ditambah pelincir atau tidak. Dari pengujian didapatkan waktu alir granul
tanpa pelincir adalah 3,10 detik dan waktu dengan pelincir adalah 2,51 detik dari hasil
tersebut diketahui bahwa terdapat perbedaan waktu alir granul dengan pelincir dan
granul tanpa pelincir. Granul dengan pelincir akan mengalir lebih cepat dibanding
granul tanpa pelincir.

Pengujian-pengujian di atas merupakan pengujian granul adapun untuk pengujian tablet


dilakukan 5 macam pengujian yaitu sebagai berikut:

a.Uji keseragaman bobot

Keseragaman sediaan padat dapat ditetapkan dengan salah satu dari dua metode yaitu
keseragaman bobot atau keseragaman kandungan. Persyaratan ini digunakan untuk sediaan
mengandung suatu zat aktif dan sediaan yang mengandung dua atau lebih zat aktif (Depkes
RI 1995).

Tablet tidak bersalut harus memenuhi syarat keseragaman bobot yang ditetapkan sebagai
berikut; timbang 20 tablet hitung bobot rata-rata tiap tablet jika ditimbang satu persatu tidak
boleh lebih dari 2 tablet yang masing-masing menyimpang bobotnya dari bobot rata-ratanya
dan lebih besar dari harga yang ditetapkan pada kolom A dan tidak satupun tablet yang
bobotnya menyimpang dari bobot rata-ratanya dan lebih dari harga yang ditetapkan kolom B.
Keseragaman bobot pada tablet yang dibuat bobot tablet tidak seragam karena tidak
memenuhi persyaratan pada kolom A ataupun kolom B.

b.Uji keseragaman ukuran

Menurut farmakope Indonesia edisi IV dan sumber-sumber lainnya tablet harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut kecuali dinyatakan lain dimana diameter tablet tidak boleh lebih
dari tiga kali dan tidak boleh kurang dari satu sepertiga tebal tablet. Uji diameter dan
ketebalan tablet ini dilakukan terhadap 20 tablet pada data hasil praktikum ukuran tablet
termasuk kedalam kategori baik karena memenuhi standar diameter tablet yang telah
ditentukan farmakope Indonesia edisi IV.

c.Uji kekerasan tablet

Uji kekerasan dengan menggunakan Hardnes tester dalam praktikum ini digunakan 6 tablet.
Untuk menguji tablet-tablet di tegak berdirikan secara vertikal di bawah pengempitan dari
hardnes tester kemudian pastikan berada di posisi angka 0 kg. Setelah itu tarik tuasnya baca
tingkat kekerasan dari tablet itu sendiri serta kerapatan serat dan tekanan suatu tekanan
pengempaan juga mengakibatkan suatu tablet menjadi keras. Suatu tablet dikatakan baik
apabila kekerasannya berkisar antara 4,8 kg/cm3. Adapun kekerasan tablet yang dibuat yaitu
mulai dari tablet 1 sampai 6 berturut-turut adalah 1,5 kg/cm3, 1,2kg/cm3, 1 kg/cm3, 1,2kg/cm3,
1,1 kg/cm3 dan 1 kg/cm3. Dari 6 tablet yang diuji tidak ada tablet yang memenuhi syarat
berarti tablet Paracetamol yang dibuat tidak baik kekerasannya.

d.Uji keregasan tablet

Uji keregasan tablet merupakan uji ketahanan permukaan tablet terhadap gesekan yang
dialami selama pengemasan, pengiriman dan penyimpanan. Keregasan tablet harus serendah
mungkin karena jika terlalu tinggi akan menyebabkan terbentuknya partikel halus dan kasar
yang akan menempel pada permukaan tablet selama proses penyalutan uji keregasan tablet
berkaitan dengan uji kekerasan tablet. Umumnya tablet dengan kekerasan yang tinggi akan
memiliki keregasan yang rendah pada tablet Paracetamol yang dibuat didapatkan % bobot
tablet yang hilang setelah proses pengujian adalah sebesar 45% nilai tersebut didapat setelah
dilakukan pemutaran tablet selama 4 menit sebanyak 100 kali. Hal tersebut berarti bahwa
tablet yang kami buat terlalu rapuh sehingga memiliki keregasan yang tinggi.

e.Uji waktu hancur tablet

Pengujian waktu hancur penting dilakukan jika tablet diberikan melalui mulut kecuali tablet
yang dikunyah sebelum ditelan dan beberapa jenis tablet lepas-lambat dan lepas-tunda
kecuali dinyatakan lain. Waktu yang diperlukan untuk menghancurkan 5 tablet tidak lebih
dari 15 menit untuk tablet tidak bersalut tidak boleh lebih dari 60 menit untuk tablet salut
gula dan salut selaput dan tidak lebih dari 4 jam waktu yang diperlukan untuk
menghancurkan tablet bukal. Pengujian waktu hancur yang kami lakukan telah memenuhi
syarat yaitu 6 tablet yang diuji hancur dalam waktu kurang dari 15 menit.

Anda mungkin juga menyukai