PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden, tindak lanjut dan
Pasien yaitu Pasal 43 ayat (1) rumah sakit wajib menerapkan standar
di beberapa rumah sakit di Utah dan Colorado serta New York tentang
KTD. Di Utah dan Colorado ditemukan KTD sebanyak 2,9%, dan 6,6%
berjumlah 33,6 juta per tahun. Dari publikasi WHO pada tahun 2004
2013).
2
Di Indonesia data tentang KTD apalagi KNC masih langka,
pasien sebanyak 145 insiden yang terdiri dari KTD 46%, KNC 48% dan
3
(24 jam secara terus menerus) dan tersering berinteraksi pada pasien
26 orang, dan SPK 11 orang. Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh
4
budaya keselamatan pasien, yaitu faktor personal, factor perilaku
akan berjalan lebih baik jika seorang perawat memiliki pengetahuan yang
pada baik atau buruknya pelaksanaan Patient safety, hal lain yang juga
merupakan reaksi evaluatif yang disukai atau tidak disukai terhadap sesuatu
perilaku seseorang (Zanna & Rempel dalam Sarwono, 2009). Jika perawat
memiliki sikap yang positif maka akan menuntun perawat untuk melakukan
5
Uraian pada paragraf diatas menunjukan pentingnya
benar atau tidaknya tindakan yang dilakukan. Begitu pula dengan sikap
Patient SafetyDi Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Santa Anna
Kota Kendari”.
B. RumusanMasalah
6
2. Adakah hubungan antara sikap perawat dengan pelaksanaan patient
safety di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Santa Anna Kota
Kendari?
C. TujuanPenelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuankhusus
7
D. ManfaatPenelitian
1. Manfaat praktis
kesalamatanpasien.
2. Manfaat teoritis
8
pelayanan kesehatan dan dapat dijadikan panduan bagi para
peneliti selanjutnya.
BAB I
PENDAHULUAN
E. LatarBelakang
dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden, tindak lanjut dan
Pasien yaitu Pasal 43 ayat (1) rumah sakit wajib menerapkan standar
9
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No 1691 tahun 2011
pasien yaitu setiap kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang
di beberapa rumah sakit di Utah dan Colorado serta New York tentang
KTD. Di Utah dan Colorado ditemukan KTD sebanyak 2,9%, dan 6,6%
berjumlah 33,6 juta per tahun. Dari publikasi WHO pada tahun 2004
10
(Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit) pada tahun 2004 (Mulyana,
2013).
pasien sebanyak 145 insiden yang terdiri dari KTD 46%, KNC 48% dan
11
Cahyono (2012) mengungkapkan bahwa Perawat merupakan tenaga
(24 jam secara terus menerus) dan tersering berinteraksi pada pasien
26 orang, dan SPK 11 orang. Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh
12
Geller dalam Chooper (2000), berpendapat tentang Total Safety
akan berjalan lebih baik jika seorang perawat memiliki pengetahuan yang
pada baik atau buruknya pelaksanaan Patient safety, hal lain yang juga
merupakan reaksi evaluatif yang disukai atau tidak disukai terhadap sesuatu
perilaku seseorang (Zanna & Rempel dalam Sarwono, 2009). Jika perawat
memiliki sikap yang positif maka akan menuntun perawat untuk melakukan
13
mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan suatu perbuatan atau
benar atau tidaknya tindakan yang dilakukan. Begitu pula dengan sikap
Patient SafetyDi Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Santa Anna
Kota Kendari”.
F. RumusanMasalah
14
4. Adakah hubungan antara pengetahuan perawat dengan
safety di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Santa Anna Kota
Kendari?
G. TujuanPenelitian
3. Tujuan umum
4. Tujuankhusus
15
f. Untuk mengetahui hubungan antara motivasi kerja perawat
H. ManfaatPenelitian
3. Manfaat praktis
kesalamatanpasien.
4. Manfaat teoritis
16
tentang hubungan antara pengetahuan, sikap dan motivasi kerja
peneliti selanjutnya.
17