NPM: 180301004
Uji efektifitas dilakukan dengan caramenanamkan bakteri Bacillus subtilis ke dalam dua
tabung reaksi berisi media Tioglikolat steril kemudian masing-masing ditambahkan sediaan uji 2
mL kemudian diinkubasikan pada suhu 30-35 oC selama tidak kurang dari 7 hari. Ke dalam dua
tabung reaksi berisi media Soybean-Casein Digest steril, masing-masing ditanamkan jamur
Candida albicans serta ditambahkan 2 mL sediaan uji, diinkubasikan pada suhu 20 -25 oC selama
tidak kurang dari 7 hari. Amati apakah terjadi kekeruhan atau tidak.
Sebelum melakukan uji sterilitas dari sediaan, pada meja lemari aseptis terlebih dahulu
dilap dengan alkohol 70%, lalu dinyalakan lampu ultraviolet (UV) dan aliran udara laminar selama
1 jam. Kemasan obat tetes mata bagian luarnya dibersihkan dengan alkohol 70%. Tiga tabung
reaksi yang berisi media Tioglikolat, ke dalam masing-masing tabung diteteskan 2 mL sediaan uji
dan diinkubasikan pada suhu 30 35 oC. Hal yang sama dilakukan terhadap tiga tabung reaksi
yang berisi media Soybean-Casein Digest, dan diinkubasikan pada suhu 20-25 C. Inkubasi
dilakukan selama tidak kurang dari 14 hari dan setiap hari diamatiapakah terjadi kekeruhan.
Pada uji sterilitas perlu adanya control sterilitas media uji, kontrol positif, dan kontrol
negatif. Kontrol positif, yaitu tabung berisi media Tioglikolat yang telah ditanami bakteri indikator
Bacillus subtilis dan juga tabung yang berisi media Soybean-Casein Digest yang telah ditanami
jamur Candida albicans, kemudian diinkubasikan Bersama dengan tabung uji lainnya. Kontrol
negative yaitu tabung yang berisi media Tioglikolat dan tabung media Soybean-Casein Digest
yang telah diberi 5 tetes Albuvit® (sediaan tetes mata natrium sulfasetamid steril) dan
diinkubasikan bersama dengan tabung uji lainnya. Kontrol sterilitas media uji, yaitu tabung yang
berisi media Tioglikolat dan tabung berisi media Soybean-Casein yang tidak ditanami, tetapi
diinkubasikan juga bersama tabung uji lainnya.
2. Review Jurnal
➢ Judul : Formulasi dan Uji Stabilitas Tetes Mata Sulfasetamida
➢ Volume dan halaman : Volume 2, Nomor 1
➢ Tahun : 2015
➢ Penulis : Marline Abdassah, Tenri Noviardani, Jutti Levita, Shelvy E. Suherman
➢ Reviewer : Annisa Rizqita Wazni
➢ Tanggal : 7 Desember 2020
➢ Tujuan Penelitian : Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan sediaan yang paling stabil
selama penyimpanan 28 hari.
➢ Metode Penelitian : Metode sterilisasi yang digunakan adalah uap air mengalir 98−100oC,
penyaringbakteri, dan autoklaf 120−121oC selama 15 menit
➢ Hasil Penelitian : Bahan baku formula telah diperiksa dan dinyatakan memenuhi syarat
sesuaidengan Farmakope Indonesia edisi kelima. Hasil pengamatan terhadap endapandari
ketiga formula sediaan tetes matanatrium sulfasetamida dapat dilihat padaTabel 3. Ketiga
sediaan yang telahdisterilisasi dengan autoklaf menunjukkanadanya endapan pada hari ke-28,
sediaanlain yang disterilisasikan dengan uap airmengalir dan penyaring bakteri
tidakmenunjukkan adanya perubahan.Hasil pemeriksaan pH dari ketigaformula sediaan tetes
mata sulfasetmidanatrium dapat dilihat pada Tabel 4, dapatdiketahuibahwapadamasing-
masingformula terjadi kenaikan pH.Hasilpenetapankadarnatriumsulfasetamid pada masing-
masing formulasediaan tetes mata natrium sulfasetamidadapat dilihat pada Tabel 5. Dapat
diketahuibahwa kadar natrium sulfasetamida akanmengalami penurunan bila disimpan
padawaktu tertentu. Kadar maksimum dicapaipada pengukuran hari pertama dan terusmenurun
hingga hari ke-28.
➢ Kesimpulan : Formula natrium sulfasetamida dengankadar 10% yang disterilisasi
menggunakanpenyaring bakteri merupakan formula yangpaling stabil.