Anda di halaman 1dari 4

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), drama adalah komposisi syair atau prosa yang

diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan watak melalui tingkah laku (akting) atau dialog yang
dipentaskan.

Cerita atau kisah terutama yang melibatkan konflik atau emosi yang khusus untuk pertunjukan teater.

Sedangkan, pengertian drama menurut seorang ahli bernama Seni Handayani, drama adalah komposisi
dari dua cabang seni, yaitu sastra dan pertunjukan yang nantinya akan membagi drama menjadi dua
bentuk, yaitu drama teks tertulis dan drama yang dipentaskan.

Di Indonesia, drama diawali dengan adanya upacara kegamaan yang diadakan oleh para pemuka agama.
Pada intinya, para pemuka ini akan mengucapkan sebuah mantra dan juga semacam doa sembari
mempertunjukkan suatu karya sastra kepada khalayak ramai.

Berikut ini rangkuman mengenai pengertian drama, jenis, struktur, unsur, dan ciri-cirinya yang bisa
menambah wawasanmu, seperti dilansir dari laman Maxmanroe dan Majalahpendidikan, Rabu
(17/3/2021).

2 dari 4 halaman

Jenis-Jenis Drama

1. Jenis-Jenis Drama

Terdapat beberapa macam drama yang terbagi menurut karakteristik tertentu, yaitu:

Drama berdasar penyajian tokoh

Menurut penyajian lakonnya, drama terbagi menjadi:


Tragedi, penuh dengan kesedihan.

Komedi, penuh dengan hal-hal yang lucu.

Tragekomedi, sebuah perpaduan antara komedi dan tragedi.

Melodrama, dialog yang diucapkan diiringi melodi atau musik.

Opera, drama yang dialognya dinyanyikan dan diiringi dengan musik.

Farce, menyerupai dagelan, namun tidak sepenuhnya berupa dagelan.

Tablo, drama yang mengedepankan unsur gerak di mana para pemainnya tidak mengucap dialog sama
sekali, namun hanya melakukan gerakan tertentu.

Sendratari, yaitu gabungan antara seni drama dengan seni tari.

Drama berdasar sarana pentas

Sedangkan menurut sarana pementasannya, drama dibagi menjadi:

Drama panggung, dimainkan oleh aktor di atas panggung.

Drama radio, jenis drama yang tidak dapat dilihat dan tidak dapat diraba, namun hanya dapat
didengarkan.

Drama televisi, sama dengan drama panggung hanya saja tidak dapat diraba langsung.

Drama film, memanfaatkan sebuah layar lebar dan dapat pula dipertontonkan di bioskop.

Drama wayang, diiringi dengan sebuah pegelaran wayang.

Drama boneka, di mana para tokoh dalam sebuah drama itu digambarkan melalui penggunaan sarana
boneka yang dimainkan oleh beberapa orang sebagai pemain dalam drama.

Drama berdasar ada atau tidak naskah

Berdasarkan ada atau tidaknya naskah drama, dibedakan menjadi:

Drama tradisional, tidak ada naskah.

Drama modern, tontonan drama yang menggunakan naskah.


3 dari 4 halaman

Struktur dan Unsur-Unsur Drama

Ilustrasi drama

Ilustrasi drama. (Photo by PublicDomainPictures on Pixabay)

2. Struktur Drama

Berikut ini adalah struktur dalam drama:

Babak atau episode, yaitu bagian dari naskah drama yang merangkum peristiwa di suatu tempat dengan
urutan waktu tertentu.

Adegan, yaitu bagian dari drama yang menunjukkan terjadinya perubahan peristiwa, ditandai dengan
terjadinya pergantian setting waktu, tempat, dan tokoh.

Dialog, yaitu percakapan yang dilakukan oleh dua atau beberapa tokoh dalam drama. Dialog merupakan
hal utama yang membedakan drama dengan karya sastra lainnya.

Prolog, yaitu kata pengantar ketika akan masuk sebuah drama yang memberikan gambaran umum
tentang pertunjukan yang bakal dipentaskan.

Epilog, yaitu bagian akhir dari sebuah drama di mana isinya menjelaskan kesimpulan, makna, dan pesan
dari drama yang dipentaskan.

3. Unsur-Unsur Drama

Adapun unsur-unsur drama adalah sebagai berikut:

Tema, yaitu gagasan utama atau ide pokok yang terdapat dalam cerita drama.

Alur, yaitu jalan cerita dari sebuah drama, mulai babak awal hingga babak akhir.

Tokoh, yaitu karakter dalam drama yang terdiri dari tokoh utama dan tokoh pembantu.

Watak, yaitu tingkah laku para tokoh yang ada dalam drama; watak baik (protagonis) dan watak jahat
(antagonis).

Latar, yaitu gambaran mengenai tempat, waktu, dan situasi yang terjadi dalam drama.
Amanat, yaitu pesan yang ingin disampaikan pengarang drama kepada penonton melalui cerita drama.

4 dari 4 halaman

Ciri-Ciri Drama

4. Ciri-Ciri Drama

Seluruh kisah dalam cerita drama disampaikan dalam bentuk dialog, baik dialog antartokoh maupun
dialog tokoh dengan dirinya sendiri (monolog).

Drama harus memiliki tokoh atau karakter yang diperankan oleh manusia, wayang, atau boneka.

Dalam drama harus terdapat konflik atau ketegangan yang menjadi inti dari cerita drama.

Durasi waktu pementasan drama dapat berlangsung selama sekitar tiga jam.

Pementasan drama biasanya dilakukan di atas panggung yang telah dilengkapi beberapa perlengkapan
dan peralatan untuk menghidupkan suasana.

Pertunjukan drama selalu dilakukan dihadapan penonton di mana drama tersebut dilakukan sebagai
sarana hiburan

Anda mungkin juga menyukai