Anda di halaman 1dari 4

SUMBER-SUMBER DAN INSTRUMEN

TAFSIR

1. Data yang dijadikn acuan dalam menfsirkan Al Qir’an ialah data yang berasal dari

wahyu

2. Arti wahyu secara etimologi ialah cepat dan samar-samar. Definisinya ialah

pemberitahuan secara samar dari Alloh Swt yang diturunkan kepada nabi-nabi-Nya

3. Data yang termasuk kategori wahyu ialah Al Qur’an dan hadits atau sunnah Nabi

Saw, mskipun terdapat perbedaan yang prinsipil di antara keduanya. Penafsiran yang

berasal dari wahyu merupakan langkah yang tepat. Penafsiran yang bersumber dari

Al Qur’an merupakan penafsiran yang paling valid, karena Alloh Swt yang

menjelaskan maksud suatu ayat dalam Al Qur’an. Al Qur’an dan Al Hadits terbebas

dari unsur kepentingan karena esensi maknanya berasal dari Alloh (Q.S.53:3-4).

INSTRUMEN TAFSIR

• Qaul as sahaabah dan kibar at-tabi’in. Penafsiran sahabat Nabi dapat dijadikan

sumber sekunder, karena keistimewaan mereka, yaitu hidup di masa Nabi, masa

turunnya A; Qur’an dan mengetahui konteksnya. Mereka sempat bertanya dan


diberi penjelasan langsung dari Rasululloh Saw. (An Nahl:44)

• Ar Ra’yu, dalam memahami Al Qur’an terkadang diperlukan pemikiran

mendalam. Bila sebuah hadits yang secara implisit mengisyaratkan adanya

penjelasan dari dua hal, berarti bahwa tafsir tersebut berasal dari ijtihad Nabi

Saw sendiri

• Tafsir bir ra’yi diperdebatkan para ulama. Az Zarkasyi. tidak sepakat dengn

istilah tsb, karena seolah-olah tidak mengindahkan sumber-sumber utama

…LANJUTAN

1. Al Qur’an memiliki banyak kesamaan dengan Taurat dan Injil, khususnya dalam

menyampaikan kisah pata Nabi dan umat terdahulu. Akan tetapi kisah dalam Al

Qur’an sering kali tidak menyebutkan tanggal, tempat dan pelaku-pelaku secara

detail, Pada Taurat dan Injil disebutkan secara rinci.Tatkala Al Qur’an menyebutkan

salah satu dari unsur tersebut secara definitif dapat dipastikan hal tersebut

mengandung informasi yang sangat penting

2. Di kemudian hari banyak ahli kitab yang memeluk Islam, di antaranya Abdullah bin

Salam danWahab bin Munabih. Para sahabat bersikap netral, mereka tidak banyak
menggunakan Israiliyyat dalam menafsirkan AlQur’an terutama yang berkaitan

dengan aqidah dan hukum. Rasululloh Saw tidak melarangnya, dalam sabdanya,

Jangan membenarkan pendapat ahli kitab dan jangan mendustakannya.

Katakanlah,”Kami beriman kepada Alloh dan apa (kitab ) yang diturunkan kepada

kami” Israilliyyaat banyak digunakan pada masa tabi’in

LANGKAH-LANGKAH TAFSIR

1. Mencari penjelasan dalam sumber utama, Al Qur’an dan Hadits. Sebagai sumber

tafsir Rasululloh Saw memiliki tingkat akurasi yang tepat. Hal ini karena Nabi Saw

dapat berkomunikasi langsung dengan Alloh dan mendapat koreksi langsung dari

Alloh.Dengan demikian penafsiran Nabi Saw tidak akan salah

2. Mencari penjelasan dari para shabat dan kibaar at tabi’in

3. Ijtihad. a.Dengan memahami Al Qur’an dari aspek kebahasaan. b. Penafsiran

berdasarkan pemahaman kalimat.

4. Mufasir harus memiliki intelektualitas dan integritas yang mumpuni.

5. Lngkah-Langkah tafsir:1.mencari penjelasan dalam Al Qur’an 2. mencari penjelasan

dalam al hadits 3.mencari penjelasan dari para sahabat dan kibaar at tabi’in
4.ijtihad

Anda mungkin juga menyukai