Anda di halaman 1dari 6

Titik Herdawati, Evi Kurniawaty │Sel Punca Mesenkimal sebagai Terobosan Terapi pada Luka Bakar Derajat II

Sel Punca Mesenkimal sebagai Terobosan Terapi pada Luka Bakar Derajat II
1 2
Titik Herdawati , Evi Kurniawaty
1 2
Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung Bagian Biomolekuler, Fakultas Kedokteran, Universitas
Lampung 3Bagian Farmakologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung
Abstrak
Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan akibat kontak dengan sumber panas dan suhu sangat
rendah. Gambaran klinis pada luka bakar berupa ditemukan warna kemerahan, bulla, edema, nyeri atau perubahan sensasi
sedangkan efek sistemik yang ditemukan pada luka bakar berat berupa syok hipovolemik, hipotermi, perubahan uji metabolik
dan darah. sel punca mesenkimal dilaporkan memiliki sifat imunomodulator yang unik sehingga dapat digunakan untuk
pengobatan berbagai penyakit inflamasi dan memperbaiki kerusakan kerusakan jaringan. Sel punca dapat mempercepat
penyembuhan luka bakar. Efikasi dan mekanisme kerjanya telah terbukti secar preklinik dan klinik. Pada uji preklinik yang
dilakukan pada hewan coba, sel punca mesenkimal memiliki efek parakrin dengan mengeluarkan pro-regenerative cytokines
dan growth factors seperti VEGF, stromal cell-derived factoc-1, epidermal groeth factor, KGF, insuline-like factor dan matrix
metalloproteinase-9 yang mengaktifkan sel-sel dalam tubuh yang berperan dalam pembentukan jaringan kukit baru, memiliki
efek anti-apoptosis, meningkatkan kadar Bcl-2 dan menekan kerja enzim caspase. Pada percobaan klinik pada penderita luka
bakar dengan pemberian topikal, terjadi penutupan dan perbaikan (remodelling) pada luka tersebut. Pada percobaan preklinis
maupun klinis tidak terdapat efek samping yang berarti.

Kata kunci: Ekstrak Sel Punca Mesenkimal Tali Pusat Manusia, Luka Bakar, Imunomodulator.

Mesenchymal Stem Cells as Breakthrough Therapy in Second Degree Burn

Abstract
Burns are a form of tissue damage or loss due to contact with heat sources and very low temperatures. Clinical features in
burns include redness, bulls, edema, pain or sensational changes while systemic effects are found in severe burns in the form of
hypovolemic shock, hypothermia, changes in metabolic tests and blood. Mesenchymal stem cells are reported to have unique
immunomodulatory properties that can be used for the treatment of various inflammatory diseases and repair damaged tissue
damage. Stem cells can accelerate the healing of burns. Its efficacy and mechanism of action have been proven preclinically and
clinically. In preclinical tests conducted on experimental animals, mesenchymal stem cells have paracrine effects by releasing
pro-regenerative cytokines and growth factors such as VEGF, stromal cell-derived factoc-1, epidermal groeth factor, KGF,
insuline-like factor and matrix metalloproteinase-9 which activates cells in the body that play a role in the formation of new
kukit tissue, has an anti-apoptotic effect, increases Bcl-2 levels and suppresses the action of the enzyme caspase. In clinical
trials on burn patients with topical administration, closure and remodeling of the wound occurs. In preclinical and clinical trials
there are no significant side effects.

Keywords: Human Punca Mesenchymal Umbilical Cord Cells Extract, Burns, Immunomodulatory.

Korespondensi: Titik Herdawati, alamat Jln. Mangkubumi, Kec. Tanjung Karang Barat, Bandarlampung, HP 085363926080,
e-mail titikherdawati1@gmail.com

Pendahuluan di perawatan luka bakar adalah 102 kasus,


Luka bakar merupakan suatu bentuk dengan angka kematian sebanyak 9,2%, dan
kerusakan atau kehilangan jaringan akibat selama tahun 2010 jumlah kasus yang dirawat
kontak dengan sumber panas dan suhu sangat sebanyak 88 kasus dengan angka kematian
rendah.1 Prevalensi kejadian luka bakar didunia 17,2%. Derajat luka bakar yang paling banyak
pada tahun 2007-2009 tercatat per 100.000 ditemukan yaitu derajat II a-b dengan 36 kasus
orang yaitu negara dengan prevalensi terendah atau 46,7% dari seluruh kasus luka bakar yang
adalah Singapura (0,05%) dan prevalensi didapatkan.1
tertinggi adalah Finlandia (1,98%).2 Semua luka bakar membutuhkan
Menurut Riset Kesehatan Dasar Depkes RI penanganan medis yang segera karena beresiko
2007, prevalensi luka bakar di Indonesia terhadap infeksi, dehidrasi dan komplikasi serius
tertinggi terdapat di provinsi Nangroe Aceh lainnya. Tindakan perawatan luka merupakan
Darussalam dan Kepulauan Riau sebesar 3,8%. salah satu tindakan yang harus dilakukan pada
Data dari Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo pasien dengan luka bakar karena pasien akan
Makassar, dalam jangka waktu 5 tahun 2006- mengalami gangguan integritas kulit yang
2009 jumlah penderita luka bakar yang dirawat

Majority | Volume 8| Nomor 2 | Desember 2019 |299


Titik Herdawati, Evi Kurniawaty │Sel Punca Mesenkimal sebagai Terobosan Terapi pada Luka Bakar Derajat II

memungkinkan terjadi masalah kesehatan yang epitel kulit dan bisa membutuhkan eksisi dan
lebih serius. Tujuan utama dari perawatan luka cangkok kulit jika luas.9
tersebut adalah mengembalikan integritas kulit Berdasarkan dalamnya kerusakan jaringan,
dan mencegah terjadinya komplikasi infeksi.3 luka bakar dibedakan menjadi:10
Kemajuan ilmu biologi molekuler juga 1. Luka bakar derajat I
memberikan manfaat dalam bidang kedokteran Derajat I (superficial) hanya terjadi di
untuk mengembangkan terapi gen. Terapi gen permukaan kulit (epidermis). Manifestasinya
yaitu suatu teknik mengganti gen yang rusak berupa kulit tampak kemerahan, nyeri, dan
atau mengganti gen yang abnormal dengan gen mungkin dapat ditemukan bulla. Luka bakar
yang normal. Terapi gen pada dasarnya derajat I biasanya sembuh dalam 3 hingga 6
memperbaiki kerusakan gen tersebut melalui hari dan tidak menimbulkan jaringan parut
insersi atau memasukkan gen yang normal di saat remodeling.
lokasi gen dalam genom yang nonspesifik untuk 2. Luka bakar derajat II
mengganti gen yang nonfungsional.4 Derajat II (partial thickness) melibatkan
Pengembangan obat atau gen alternatif semua lapisan epidermis dan sebagian
untuk mengobati luka dilakukan selama dermis. Kulit akan ditemukan bulla, warna
bertahun-tahun. Salah satu terapi yang
kemerahan, sedikit edem dan nyeri berat.
digunakan saat ini adalah dengan memanfaatkan
Bila ditangani dengan baik, luka bakar derajat
sel punca. Sel punca merupakan sel yang dapat
II dapat sembuh dalam 7 hingga 20 hari dan
berdiferensiasi menjadi berbagai sel lain. 5 Sel
akan meninggalkan jaringan parut.
punca embrionik terbentuk dari massa sel
3. Luka bakar derajat III
bagian dalam dari blastocyst pre-implantasi. Sel
Derajat III (full thickness) melibatkan
ini dapat berdiferensiasi menjadi berbagai tipe
sel (multipoten).6 kerusakan semua lapisan kulit, termasuk
Secara umum, sel punca mesenkimal tulang, tendon, saraf dan jaringan otot. Kulit
dilaporkan memiliki sifat imunomodulator yang akan tampak kering dan mungkin ditemukan
unik sehingga dapat digunakan untuk bulla berdinding tipis, dengan tampilan luka
pengobatan berbagai penyakit inflamasi dan yang beragam dari warna putih, merah
memperbaiki kerusakan kerusakan jaringan terang hingga tampak seperti arang. Nyeri
dengan cara mendukung proses regenerasi pada yang dirasakan biasanya terbatas akibat
jaringan yang telah mengalami kerusakan. Studi hancurnya ujung saraf pada dermis.
klinis telah menunjukkanbahwa sel punca Penyembuhan luka yang terjadi sangat
mesenkimal dapat berhasil digunakan untuk lambat dan biasanya membutuhkan donor
pengobatan dermatitis atopik. Stem Cells kulit.
memiliki kemampuan pembaharuandiri dan
bersifat multipotensi. Bone Marrow- Luka bakar dikelompokkan menjadi tiga
Mesenchymal Stem Cells dapat zona berdasarkan derajat kerusakan jaringan
dibedakanmenjadi beberapa jenis sel kulit, dan perubahan pada aliran darah. Pada bagian
seperti keratinosit dan fibroblas yang pusat atau tengah luka disebut sebagai zona
berkontribusi terhadap perbaikan kulit dan koagulasi, yaitu zona yang paling banyak
perbaikan luka termasuk penyembuhan luka terpapar panas dan mengalami kerusakan
bakar.7,8 terberat. Protein akan mengalami denaturasi
pada suhu diatas 410C, sehingga panas yang
Isi berlebih pada tempat luka akan mengakibatkan
Luka bakar merupakan cedera atau injuri denaturasi protein, degradasi, dan koagulasi
sebagai akibat kontak langsung atau terpapar yang mampu menyebakan nekrosisjaringan.
dengan sumber-sumber panas (thermal), listrik Diluar zona koagulasi terdapat zona stasis atau
(electric), zat kimia (chemycal), atau radiasi zona iskemik yang ditandai dengan menurunnya
(radiation). Luka bakar dengan ketebalan parsial perfusi jaringan. Zona stasis merupakan zona
merupakan luka bakar yang tidak merusak epitel yang berpotensi untuk dilakukan penyelamatan
kulit atau hanya merusak sebagian dari epitel. jaringan.11
Luka bakar dengan ketebalan penuh merusak Pada zona stasis, hipoksia dan iskemik
semua sumber-sumber pertumbuhan kembali dapat menyebabkan nekrosis jaringan dalam 48
jam bila tidak dilakukan pertolongan. Penjelasan

Majority | Volume 8| Nomor 2 | Desember 2019 |300


Titik Herdawati, Evi Kurniawaty │Sel Punca Mesenkimal sebagai Terobosan Terapi pada Luka Bakar Derajat II

mengenai terjadinya mekanisme apoptosis dan 5. Tungkai : 36 %


nekrosis yang terjadi belum dapat dijelaskan 6. Genitalia/perineum : 1 %
secara detail, tetapi proses autofagus akan Jadi, total nilai untuk keseluruhan bagian tubuh
terjadi dalam 24 jam pertama luka dan apoptosis bila dijumlahkan menjadi 100%.
onset lambat pada 24 hingga 48 jam pasca
trauma luka bakar. Pada daerah paling luar luka
yaitu zona hiperemis, merupakan zona yang
menerima peningkatan aliran darah melalui
vasodilatasi inflamasi.12
Gambaran klinis luka bakar dapat
dikelompokkan menjadi trauma primer dan
sekunder, dengan adanya kerusakan langsung
yang disebabkan oleh luka bakar dan morbiditas
yang akan muncul mengikuti trauma awal. Pada
daerah sekitar luka, akan ditemukan warna
kemerahan, bulla, edema, nyeri atau perubahan
sensasi. Nyeri akibat luka bakar dapat berasal
14
dari berbagai sumber yaitu antara lain, sumber Gambar 1. Luasnya luka bakar
luka itu sendiri, jaringan sekitar, penggantian
pembalut luka ataupun donor kulit. Setelah Sel Punca mesenkimal mempunyai
terjadinya luka, respon inflamasi akan memicu pengaruh yang sangat menguntungkan dalam
dikeluarkannya berbagai mediator seperti penyembuhan luka dan regenerasi kulit yaitu
bradikinin dan histamin yang mampu memberi dengan mempercepat penyembuhan luka,
sinyal rasa nyeri. Efek sistemik yang ditemukan meningkatkan re-epitelisasi, meningkatkan
pada luka bakar berat seperti syok hipovolemik, angiogenesis, mempromosikan pembentukan
hipotermi, perubahan uji metabolik dan darah.13 jaringan granulasi, modulasi peradangan,
Syok hipovolemik dapat terlihat pada mengatur perbaikan matriks ekstraseluler, dan
pasien dengan luas luka bakar lebih dari 25% berkontribusi dalam perbaikan fibroblas.15
LPTT. Hal tersebut disebabkan oleh Proses tersebut di mediasi oleh berbagai macam
meningkatnya permeabilitas pembuluh darah mekanisme seperti sinyal parakrin, pelepasan
yang berlangsung secara kontinyu setidaknya angiogenesis,imunomodulasi, perekrutan
dalam 36 jam pertama setelah trauma luka jaringan endogen sel punca, dan dengan
bakar. Berbagai protein termasuk albumin keluar diferensiasi.16 Selain itu sel punca mesenkimal
menuju ruang interstitial dengan menarik cairan, juga secara signifikan dapat meningkatkan
sehingga menyebabkan edema dan dehidrasi. produksi kolagen, fibronektin dan elastin oleh
Selain itu, tubuh juga telah kehilangan cairan fibroblast sehingga dapat meningkatkan
melalui area luka, sehingga untuk perbaikan matriks ekstraseluler.15Sel punca
mengkompensasinya, pembuluh darah perifer mesenkimal memiliki kemampuan yang baik
dan visera berkonstriksi yang pada akhirnya akan dalam memodulasi respon inflamasi,
menyebabkan hipoperfusi. Pada fase awal, curah mempercepat remodeling dari matriks
jantung menurun akibat melemahnya ekstraseluler dengan merangsang peningkatan
kontraktilitas miokardium, meningkatnya produksi dari kolagen, menigkatan ketebalan
afterload dan berkurangnya volume plasma. dari epidermis melalui percepatan epitelisasi
Tumour necrosis factor-α yang dilepaskan dan meningatkan migrasi dari fibroblas dan
sebagai respon inflamasi juga berperan dalam keratinosit sehingga mempercepat penutupan
penurunan kontraktilitas miokardium.13 dari luka.15
Wallace membagi tubuh atas bagian-
bagian 9% atau kelipatan dari9, terkenal dengan Berdasarkan karakteristiknya, sel punca
nama Rule of Nine atau Rule of Wallace:14 diklasifikasikan menjadi 4 karakteristik yaitu:
1. Kepala dan leher : 9 % 1. Sel punca totipoten yang memiliki
2. Lengan : 18 % kemampuan berdiferensiasi menjadi semua
3. Badan Depan : 18 % jeni sel termasuk sel punca totipoten yaitu
4. Badan Belakang : 18 % morula dan zigot.17

Majority | Volume 8| Nomor 2 | Desember 2019 |301


Titik Herdawati, Evi Kurniawaty │Sel Punca Mesenkimal sebagai Terobosan Terapi pada Luka Bakar Derajat II

2. Sel punca pluripoten yang memiliki berperan dalam pembentukan jaringan kukit
kemampuan berdiferensiasi menjadi semua baru.20
sel yang berasal dari endoderm,ektoderm, 3. Immune modulation dengan mengeluarkan
mesoderm. Seltersebut dapat bersifat cytokines seperti interferon-gamma, TNF-α,
oligopoten, bipoten, unipoten tergantung IL-1 dan nitric oxide untuk mengatur respon
kemampuan mereka untuk berdiferensiasi sistem imun dalam mencegah adanya infeksi
menjadi jenis sel lain.18 pada saat terjadi luka. 21
3. Sel punca multipoten Memiliki kemampuan Penelitian menunjukkan bahwa sel
berdiferensiasi menjadi berbagai jenis sel punca memiliki 2 kerja utama yaitu
seperti sel punca hemopoetik yang berasal memperlambat respons inflamasi sistemik dan
dari sumsum tulang yang memiliki berperan dalam penyembuhan luka.
kemampuanberdiferensiasi
Mesenchymal Stem Cell meningkatkan sitokin
menjadiberabagai jenis sel darah sperti
eritrosit, leukosit dan trombosit.17 inflamasi, seperti IL-10 dan IL-12, menurunkan
kadar sitokin pro-inflamasi, seperti interferon
Sel punca unipoten yang hanya memiliki gamma, IL-1, IL-6, dan protein inflamasi
kemampuan berdiferensiasi menjadi 1 jenis sel. makrofag-1 α. Pada tikus, Mesenchymal Stem
misalnya sel punca epidermal.17Sel Punca Cell terbukti memiliki efek anti-apoptosis,
mesenkimal yang didapat dari wharton’s jelly meningkatkan kadar Bcl-2 dan menekan kerja
dapat berdiferensiasi menjadi beberapa jenis sel enzim caspase.15
yang berasal dari ektoderm, mesoderm dan Sel punca mesenkimal memiliki
endoderm. Pada beberapa studi menunjukkan kemampuan yang sangat baik dengan bekerja
bahwa stem sel mesenkimal yang didapat dari melalui 5 jalur utama yaitu kemampuan
wharton’s jelly dapat menjadi lebih primitif imunomodulator dengan menekan migrasi sel
dalam tahap awal sel induk dan lebih unggul dari infamasi, menekan produksi IL-1, TNF-α, ICAM1
stem sel yang di dapat dari sumsum tulang atau dan meningkatkan produksi SOD, GPx, IL-10,
sel induk mesenkimal dewasa dan lebih mudah meningkatkan remodeling ekstra seluler matriks
didapatkan tanpa batasan.15 melalui peningkatan kolagen, serat elastis,
Saat ini para ahli telah mengembangkan fibroflas dan menurunkan produksi MMP-1,
berbagai penelitian dalam hal pnyembuhan meningkatkan regenerasi kulit dengan
luka.Pengembangan obat atau gen alternatif meningkatkan ketebalan epidermis yang
untuk mengobati luka termasuk luka bakar telah diregenerasi dan melengkapi struktur kulit yang
dilakukan selama bertahun-tahun. Salah satu hilang, meningkatkan proses angiogenesis
terapi yang digunakan saat ini adalah dengan dengan meningkatkan produksi VEGF, HGF serta
memanfaatkan sel punca. Sel punca merupakan meningkatkan kepadatan dari pembuluh darah,
sel yang dapat berdiferensiasi menjadi berbagai dan meningkatkan migrasi dari fibroblas dan
sel lain. Sel tersebut memiliki sifat keratinosit sehingga mempercepat penutupan
imunomodulator sehingga dapat digunakan luka.15
dalam berbagai pengobatan penyakit inflamasi Mesenchymal Stem Cells menyediakan
dan memperbaiki kerusakan jaringan dengan sel-sel anak untukmengisi kembali jaringan yang
cara mendukung proses regenerasi hilang diferensiasi atau dengan melepaskan
jaringan.Salah satu jenis sel punca yang dapat sinyal parakrin untuk merangsang interaksi
digunakan dalam terapi penyembuhan kulit antara keratinosit dan fibroblas. Keratinosit akan
adalah sel punca mesenkimal. melepaskan IL-1, yang menginduksi fibroblas
Pada beberapa penelitian, dijelaskan untuk mensekresikan sitokin dan faktor
bahwa sel punca mesenkimal berperan pertumbuhan yang pentingdalam perbaikan kulit
penyembuhan pada luka bakar: seperti keratinosit faktor pertumbuhan, TGF-b1,
1. Trans-differentiation menjadi sehat untuk FGF, IL-6, G-CSF dan HGF. Faktor-faktor ini
menggatikan sel yang telah rusak, seperti akanmendukung proses proliferasi keratinosit
keratinosit, pericytes dan sel endotel. 19 dan remodeling fibroblas.7
2. Efek parakrin dengan mengeluarkan pro-
regenerative cytokines dan growth factors
Ringkasan
seperti VEGF, stromal cell-derived factoc-1,
epidermal groeth factor, KGF, insuline-like Luka bakar merupakan cedera atau injuri sebagai
factor dan matrix metalloproteinase-9 yang akibat kontak langsung atau terpapar dengan
mengaktifkan sel-sel dalam tubuh yang sumber-sumber panas (thermal), listrik (electric),

Majority | Volume 8| Nomor 2 | Desember 2019 |302


Titik Herdawati, Evi Kurniawaty │Sel Punca Mesenkimal sebagai Terobosan Terapi pada Luka Bakar Derajat II

zat kimia (chemycal), atau radiasi (radiation). sangat menguntungkan dalam penyembuhan
Luka bakar dengan ketebalan parsial merupakan luka dan regenerasi kulit seperti meningkatkan
luka bakar yang tidak merusak epitel kulit atau re-epitelisasi, meningkatkan angiogenesis,
hanya merusak sebagian dari epitel. Luka bakar mempromosikan pembentukan jaringan
dengan ketebalan penuh merusak semua granulasi, modulasi peradangan, mengatur
sumber-sumber pertumbuhan kembali epitel perbaikan matriks ekstraseluler, dan
kulit dan bisa membutuhkan eksisi dan cangkok berkontribusi dalam perbaikan fibroblast.
kulit jika luas. Berdasarkan dalamnya kerusakan
jaringan, luka bakar terbagi menjadi derajat I Daftar Pustaka
(superficial), derajat II (partial thickness), derajat 1. Awan SA, Nurpudji A, Agussalim B, Meta M,
III (full thickness). Gambaran klinis luka bakar Abu BT. Manfaat suplementasi ekstrak ikan
dapat dikelompokkan menjadi trauma primer gabus terhadap kadar albumin, MDA pada
dan sekunder, dengan adanya kerusakan luka bakar derajat II. JST Kesehatan.
langsung yang disebabkan oleh luka bakar dan 2014;4(4):385-93.
morbiditas yang akan munculmengikuti trauma 2. Isrofah. Efektifitas salep ekstrak daun
awal. Pada daerah sekitar luka, akan ditemukan binahong (Anredera cordifolia (ten) steenis)
warna kemerahan, bulla, edema, nyeri atau terhadap proses penyembuhan luka bakar
perubahan sensasi.Efek sistemik yang ditemukan derajat 2 termal pada tikusputih (Rattus
pada luka bakar berat seperti syok hipovolemik, novergicus). Muhammadiyah Journal of
hipotermi, perubahan uji metabolik dan Nursing. 2012;1(1):27-9.
darah.Hal tersebut disebabkan oleh 3. Smeltzer B. Buku Ajar Keperawatan medikal
meningkatnya permeabilitas pembuluh darah bedah brunner dan suddart. Jakarta: EGC.
2002.
yang berlangsung secara kontinyu setidaknya
4. Hardiany NS. Metode transfer asam nukleat
dalam 36 jam pertama setelah trauma luka
sebagai dasar terapi gen. eJournal
bakar. Berbagai protein termasuk albumin keluar
Kedokteran Indonesia. 2016; 4(3):204-10.
menuju ruang interstitial dengan menarik cairan,
5. Suryadi, Iwan A, Asmarajaya AAGN, Sri M.
sehingga menyebabkan edema dan dehidrasi. Proses penyembuhan dan Penanganan luka.
Saat ini banyak terapi untuk pengobatan e-Jurnal Medika Udayana. 2010;2(2):254-
luka bakar namun terapi yang ada tidak terlalu 72.
efektif sehingga dikembangkan regenerative 6. Rosellini I. Peranan sel punca dalam
medicine menggunakan sel punca. Sel punca penanganan luka kronis. CDK.
dapat mempercepat penyembuhan luka bakar. 2015;42(7):538-40.
Sel punca mesenkimal memiliki efek parakrin 7. Ibrahim ZA. Autologus bone marrow stem
dengan mengeluarkan pro-regenerative cells in atrophic acne scars: a pilot study.
cytokines dan growth factors seperti VEGF, Journal of Dermatological Treatment.
stromal cell-derived factoc-1, epidermal groeth 2014;26(3):1-5.
factor, KGF, insuline-like factor dan matrix 8. Shin TH, Kim HS, Choi S, Kang KS.
metalloproteinase-9 yang mengaktifkan sel-sel Mesenchymal stem cell therapy for
dalam tubuh yang berperan dalam inflammatory skin disease: clinical potential
pembentukan jaringan kukit baru, merangsang and mode of action. Int J Mol Sci.
peningkatan produksi dari kolagen, menigkatan 2014;18(2):244-50.
ketebalan dari epidermis melalui percepatan 9. Rahayuningsih T. Penatalaksanaan Luka
epitelisasi sehingga dapat meregenerasi kulit Bakar (Combustio). Ejournal stikespku.
dengan cepat. 2012;8(1):1-13.
10. Barbara AB, Glen G, Marjorie S. Williard and
Spackman’s Occupational Therpay (12th
Simpulan
Ed). 2013.
Luka bakar merupakan masalah
11. Nisanci M, Eski M, Sahin I, Ilgan S, Isik S.
kesehatan yang serius karena tidak hanya
Saving the zone of stasis in burns with
menyebakan kerusakan secara lokal namun juga
activated protein C: an experimental
menyebakan efek sistemik seperti syok. Saat ini
study in rats. Burns. 2010;36:397–402.
telah dikembangkan terapi menggunakan sel
12. Tan JQ, Zhang HH, Lei ZJ, Ren P, Deng C, Li
punca mesenkimal dalam penanganan luka
XY, et al. The roles of autophagy and
bakar. Sel tersebut mempunyai pengaruh yang

Majority | Volume 8| Nomor 2 | Desember 2019 |303


Titik Herdawati, Evi Kurniawaty │Sel Punca Mesenkimal sebagai Terobosan Terapi pada Luka Bakar Derajat II

apoptosis in burn wound progression in rats. Burns. 2013;39:1551–6.


13. Rudall N & Green A. Burns clinical 18. Djauhari NS, T. Sel Punca. Jurnal Saintika
features and prognosis. Clinical Medika. 2010;16(2):92–4.
Pharmacist. 2010;2: 245-8. 19. Ahmadi,et al. Stem cells in burn wound
14. Sjamsuhidajat R. Buku ajar ilmu bedah. healing: a systematic review of the
Jakarta; EGC. 2004. literature. Burns. 2018.
15. Lee DE, Ayoub N, Agrawal DK. 20. Li & Maitz. Cell therapy for severe burn
Mesenchymal stem cells and wound healing. Burns & Trauma. 2018;
cutaneouswound healing: novel methods 6(13): 1-10.
to increase cell delivery and therapeutic 21. Cheng,et al. Therapeutic use of stem cells in
efficacy. Stem Cell Research & Therapy. treatment of burn injuries. Burn Care &
2016;7(1):37. Research. 2017.
22. Koller J. Topical treatment of partial
16. Arno AI, Amini NS, Blit PH, Al SM, Belo C,
thickness burns by silver sulfadiazine plus
Harer E, et al. Human wharton’s jelly
hyaluronic acid compared to silver
mesenchymal stem cells promote skin
sulfadiazine alone: a double-blind, clinical
wound healing through paracrine study. Drugs Exp Clin Res.2004;30(6):183-
signaling. Stem Cell Research & Therapy, 90.
2014;5(1):28–41.
17. Jusuf AA. Aspek dasar sel punca
embrionik (embryonic stem cell) dan
potensi pengembanganya. 2008.

Majority | Volume 8| Nomor 2 | Desember 2019 |304

Anda mungkin juga menyukai