98 TA Dermaga-Bab4
98 TA Dermaga-Bab4
4.1 UMUM
Pada bab ini akan dibahas tentang perhitungan struktur eksisting
dari dermaga Jamrud Utara. Dari perhitungan ini akan dikontrol stabilitas
eksternal saja. Pondasi dari dermaga Jamrud Utara ini adalah pondasi
caisson. Tujuan dari perhitungan ini untuk mendapatkan kemampuan
maksimum dari pondasi caisson, sehingga dapat diketahui batas
maksimum beban yang dapat diterima oleh pondasi caisson.
4.2 PEMBEBANAN
- Crane bentang melintang 16 meter dengan beban tiap roda 38
ton
- Beban forklift 68 ton/kendaraan, dengan paling banyak 3
kendaraan per segmen 40 meter caisson
- Gaya tarik bolder 0 ton, 50 ton, 70 ton dan 100
ton/bolder/segmen caisson
- Beban surcharge 0 t/m2, 2 t/m2, 4 t/m2, 6 t/m2, 8 t/m2, 10 t/m2.
Untuk lebih jelasnya model pembebanan dapat dilihat pada
gambar 4.1
IV - 1
qo = (variabel ) t / m2
-9.50
IV - 2
Gambar 4.2 Pangkalan Jamrud Utara
Tabel 4.1 Perhitungan berat caisson dan momen pada data tanah
BD 1 – BL 1 ( N = 50 )
W=A.
A γ Yo M0 = W x Y0
γ
Segmen
( t / m3
(t/m) (m) ( tm )
( m2 ) )
1 ( pasir ) 64.5 1.9 122.55
5.5 832.43
2 ( beton ) 12 2.4 28.8
3 ( pile cap ) 15 2.4 36.00 5 180.00
Jumlah 187.35 1012.43
IV - 3
Tabel 4.2 Perhitungan berat tanah dan momen pada data tanah
BD 1 – BL 1 ( N = 50 )
W=A. M0 = W x
A γ Yo
γ Y0
Segmen
( t / m3
2 (t/m) (m) ( tm )
(m ) )
4 7.5 1.65 12.38 9.5 117.56
5 9 1.65 14.85 9 133.65
6 18 1.65 29.70 10.25 304.43
Jumlah 56.93 555.64
Dari perhitungan tabel 4.1 dan tabel 4.2 maka jumlah momen
penahan BD 1 – BL 1 sebesar 1568,07 tm dan berat total BD 1- BL1
sebesar 244,28 t.
Tabel 4.3 Perhitungan berat caisson dan momen pada data tanah
BD 2 – BL 2 ( N = 25 )
W=A.
A γ Yo M0 = W x Y0
γ
Segmen
( t / m3
(t/m) (m) ( tm )
( m2 ) )
1 ( pasir ) 64.5 1.9 122.55
2.75 416.21
2 ( beton ) 12 2.4 28.8
3 ( pile cap ) 15 2.4 36.00 2.25 81.00
Jumlah 187.35 497.21
IV - 4
Tabel 4.4 Perhitungan berat tanah dan momen pada data tanah
BD 2 – BL 2 ( N = 25 )
W=A. M0 = W x
A γ Yo
γ Y0
Segmen
( t / m3
2 (t/m) (m) ( tm )
(m ) )
4 7.5 1.75 13.13 6.75 88.59
5 9 1.75 15.75 6.25 98.44
6 18 1.75 31.50 7.5 236.25
Jumlah 60.38 423.28
Dari perhitungan tabel 4.3 dan tabel 4.4 maka jumlah momen
penahan BD 2 – BL 2 sebesar 920,49 tm dan berat total BD 2- BL 2
sebesar 247,73 t.
Kondisi kritis antara data tanah BD 1 – BL 1 dan data tanah BD 2 –
BL 2 adalah pada kondisi data tanah BD 2 – BL 2, jadi momen penahan
dan berat total yang digunakan sesuai dengan data tanah BD 2 – BL 2.
IV - 5
sat = 1.5 t/m3
qo = (variabel ) t / m2 d = 1.11 t/m3
C' = 0
' = 26°
-9.50
2 29 19.33 0.94 0.33 0.87 0.48 1.08 0.683 43.069 0.55 0.21 0.28 0.23 1.66
2
δ= .
3
cos
cos ωδ =
cos
sin
sin ωδ = =
sin
ωδ = sin-1 0,680 = 42,815
1
= (dalam radian)
2
1 1
Ka c = x Kaq
tg cos
IV - 6
cos sin . cos 2.tg .
Ka q = .(e )
1 sin
Ka didapat bedasarkan harga (Tabel 4.6)
Tabel 4.6 Koefisien tekanan tanah aktif dan pasif untuk = = 0
(Caquot & Kerisel, 1966)
Nilai
0,81 0,65 0,53 0,44 0,37 0,31 0,26 0,22 0,185 0,155
1
0,99 0,98 0,97 0,95 0,93 0,90 0,86 0,80 0,73 0,64
2 0,81 0,66 0,54 0,44 0,36 0,3 0,25 0,2 0,16 0,13
3
1,08 1,16 1,24 1,33 1,44 1,56 1,68 1,8 1,7 1,6
0,82 0,67 0,56 0,45 0,37 0,3 0,25 0,2 0,16 0,13
1
3 1,15 1,3 1,49 1,7 1,93 2,20 2,5 2,8 3,2 3,6
0,84 0,7 0,59 0,49 0,41 0,33 0,27 0,22 0,17 0,13
0
1,19 1,42 1,70 2,04 2,46 3,0 3,7 4,6 5,8 7,5
0,88 0,75 0,64 0,52 0,46 0,39 0,32 0,26 0,2 0,16
1
3 1,22 1,52 1,89 2,38 3,03 4,02 5,55 8,1 12 19
0,94 0,81 0,72 0,64 0,56 0,48 0,4 0,34 0,27 0,22
2
3 1,24 1,59 2,06 2,72 3,61 5,25 8,0 12,8 21 41
1,04 1,06 1,05 1,04 1,02 0,98 0,94 0,88 0,82 0,72
1
1,26 1,66 2,2 3,04 4,26 6,56 10,7 18,2 35 75
IV - 7
Beban-beban yang akan mempengaruhi perhitungan tekanan tanah
aktif adalah beban merata dan gaya horizontal akibat bolder. Beban
merata yang mungkin terjadi adalah 0 t/m2, 2 t/m2, 4 t/m2, 6 t/m2, 8 t/m2, 10
t/m2. sedangkan untuk gaya horizontal yang mungkin terjadi adalah 0 t, 50
t, 70 t, 100 t.
Dalam perhitungan tekanan tanah aktif berikut ini, akan diambil
salah satu contoh perhitungan dengan menggunakan beban merata (qo) 4
t/m2 dan gaya horizontal (H) 70 t.
Perhitungan Tegangan Tanah Aktif Tiap Layer adalah :
Layer 1 (kering)
= q x Kaq + x h x Ka
ab = 4 x 0.27 + 1.11 x 0 x 0.35 = 1.09 t/m2
cd = 4 x 0.27 + 1.11 x 0.6 x 0.35 = 1.33 t/m2
Layer 2 (basah)
= (q + h) x Kaq + x h x Ka
ef = (4 + 0.67) x 0.23 + 0.7 x 0 x 0.28 = 1.05 t/m2
gh = (4 + 0.67) x 0.23 + 0.7 x 13.7 x 0.28 = 3.74 t/m2
IV - 8
Tabel 4.7 Perhitungan momen guling tanah aktif
P h Ea yo Mo
Segmen 2
t/m m t m tm
Keterangan:
P = tegangan tanah aktif yang terjadi
h = ketinggian lapisan tanah
Ea = tegangan tanah aktif x ketinggian lapisan tanah
Yo = letak titik arah tegangan aktif bekerja terhadap titik O
Mo = besar momen guling yang terjadi akibat tekanan tanah aktif
= (Ea x Yo)
IV - 9
4.3.3 Kontrol Terhadap Guling (Overtuning)
Dalam perhitungan kontrol guling berikut ini beban-beban yang
bekerja sama dengan perhitungan tekanan tanah akttif yaitu beban merata
(qo) 4 t/m2 dan gaya horizontal (H) 70 t. Untuk perhitungan dengan beban-
beban lainnya maka akan ditampilkan dalam bentuk grafik. Kontrol guling
di cek terhadap titik O.
MomenPenahan
SF = 1.5
MomenGuling
(berat _ caisson.x.Yo) (berat _ tan ah.x.Yo)
SF = 1.5
Momen _ guling
497.21 411.19
SF = 1.5
308.12
= 2.54 1.5 OK!!!
4.50
3.50
Overturning Safety Factor
3.00
2.50
2.00
1.50
H=0 H=50 H=70 H=100
1.00
0.50
0 2 4 6 8 10 12
Surcharge (qo), t/m2
IV - 10
sat = 1.5 t/m3
qo = (variabel ) t / m2 d = 1.11 t/m3
C' = 0
' = 26°
a b
c 1 2d LAYER 1st (DRY) LOOSE SILTY SAND
e f
5
' = 0.6 t/m3
sat = 1.6 t/m3
C' = 0
' = 29°
LAYER 2nd (WET) = 10
3
6 LOOSE SILTY SAND
4
g h
8.00
O
11.00
IV - 11
Sama seperti perhitungan tekanan tanah aktif dan kontrol guling,
berikut ini akan diambil salah satu perhitungan dengan menggunakan
beban merata (qo) 4 t/m2 dan gaya horizontal (H) 70 t. Untuk perhitungan
dengan beban-beban lainnya maka akan ditampilkan dalam bentuk grafik.
a.B W . tan
SF = 1.5
P
246.x. tan 25
SF = 1.5
46,91
IV - 12
LOKASI JAMRUD UTARA
2.50
Horizontal Displacement Safety Factor
2.00
1.50
P1 38.x.16
1(akibat crane) = = = 1,382 t/m2
sec tion 440
P2 68.x.3
2(akibat forklift) = = = 0,464 t/m2
sec tion 440
IV - 13
3(akibat surcharge) = q o = 10 t/m2
W 9909.2
4(akibat berat sendiri) = = = 22,36 t/m2
sec tion 440
kombinasi = 1 + 3 + 4
= 1,382 + 10 + 22.36
= 33,742 t/m2
Nc N Nq
0 5.14 0.00 1.00
5 6.50 0.10 1.60
10 8.40 0.50 2.50
15 11.00 1.40 4.00
20 14.80 3.50 6.40
25 20.70 8.10 10.70
30 30.00 18.10 18.40
35 46.00 41.10 33.30
40 75.30 100.00 64.20
45 134.00 254.00 135.00
IV - 14
B B B
q ult = 1 - 0,2 . γ . . N γ 1 0,2 .C . N c γ . D . N q
L 2 L
11 11 11
= 1 0.2 .0,7. .84,66 1 0.2 .0.53,68 0,7.10.45,66
40 2 40
= 308,01 + 0 + 319,62
= 627,63 t/m2
qult 627,63
SF = 18,6 > 2,5 OK!!!
kombinasi 33,742
1 v 2
Si cf . .q.B
E
Dimana : E = young’s modulus
= koefisien poisson
B = lebar pondasi
q = beban merata
Cf = koefisien bentuk pondasi
IV - 15
Tabel 4.10 Koefisien bentuk pondasi C f
1 v 2
Si cf . .q.B
E
1 (0,3) 2
Si 1,53. 33.75 11.
4000
IV - 16
Si 0,1272 m
Si 12.72 cm
IV - 17