Bagian D - 0
Gambar 1. Di agram Proses Pemahaman Kerangka Acuan Kerja
Bagian D - 0
struktur (konstruksi) dan fungsional.
Bagian D - 0
TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP GAMBARAN UMUM
Kabupaten Agam memiliki sebuah danau yaitu Danau Maninjau dengan luas
perairan ± 9.950 Ha dan kedalaman 157 m dari permukaan air rata-rata.
Kabupaten Agam juga memiliki wilayah pantai dengan panjang garis pantai ±
43 km dan memiliki 2 (dua) buah pulau yaitu pulau Tangah dan Pulau Ujung
Bagian D - 0
dengan luas masing-masing pulau seluas ± 1 Km². Kabupaten Agam terdapat
dua buah gunung, yaitu Gunung Merapi dengan ketinggian 2.891 mdpl dan
Gunung Singgalang dengan ketinggian 2.877 mdpl. Selain itu terdapat 3
aliran sungai yang besar, yaitu Batang Masang Kiri dengan luas 78.738 Ha,
Batang Antokan dengan luas 49724 Ha, dan Batang Masang kanan dengan
luas 46.052 Ha.
Bagian D - 0
Penyusunan Masterplan Balingka (Rencana Pusat Pemerintahan Daerah
Otonomi Baru) di Kabupaten Agam.
Bagian D - 0
Undang Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1958 Nomor 112) jo. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun
1979;
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1960 tentang
Peraturan Dasar Pokok Agraria (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 2043);
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1992 tentang
Benda Cagar Budaya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1992 Nomor 27, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3470);
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 1996 Tentang
Perairan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor
73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996
Nomor 3647);
7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1999 Tentang
Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 49,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3419);
8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999
tentang Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3888), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang
Kehutanan menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik
Bagian D - 0
Indonesia Tahun 2004 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia nomor 4412);
9. Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002
tentang Bangunan Gedung (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2002 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4247);
10. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 tentang
Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3477);
Bagian D - 0
Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah dua kali
diubah terakhir dengan Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Perubahan Kedua atas Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4844);
15. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004
tentang Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 132
Tahun 2004, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4444);
16. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2007 Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
17. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2007
tentang Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4722);
18. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007
tentang Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4723);
19. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007
tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4725);
Bagian D - 0
20. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008
tentang Pengelolaan Sampah (Lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 2008 Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4851);
Bagian D - 0
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2005
tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 33, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 4490);
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2005
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang Undang Nomor 28 Tahun
2002 tentang Bangunan Gedung (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 4532);
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2006
tentang Irigasi (Lembaran Negara Republik Indonesia 2006 Nomor
46, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 2006 Nomor
4624);
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2006
tentang Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006
Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4655);
Bagian D - 0
tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 15, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 1503);
9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2010
tentang Penggunaan Kawasan Hutan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 30, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5112);
Bagian D - 0
Secara umum cukup jelas mengenai dasar hukum penyusunan
kegiatan ini namun demikian konsultan akan menambahkan
beberapa dasar hukum lainnya dalam penyusunan kegiatan ini yang
tentukan singkron dengan pekerjaan Penyusunan Masterplan
Balingka ini.
LOKASI KEGIATAN
Bagian D - 0
D.4. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP SUMBER PENDANAAN
Metode Pelaksanaan
Bagian D - 0
objek atau daerah analisis dengan pendekatan foto udara atau
satelit, peta situasi digital dan beberapa basis data lainnya. Dalam
menyusun Masterplan, data yang disajikan berupa unsur-unsur
permukaan bumi (bentuk eksisting) pada lokasi studi, dimana pada
produk akhir nantinya akan disajikan kedalam skala yang sesuai
dengan kondisi sebenarnya, yang dapat digunakan untuk analisis
yang lebih detail.
Perkembangan teknologi komputer saat ini mengalami kemajuan
yang cukup signifikan baik di bidang perangkat kerasnya (hardware)
maupun pada perangkat lunaknya (software). Hal ini membawa
pengaruh yang sangat besar dalam mendukung kemajuan teknologi
disegala bidang termasuk diantaranya teknologi informasi.
Pengaruh yang terjadi pada satu bidang ilmu akibat perkembangan
teknologi dan sistem komputer tersebut dapat merubah dari segi
metodologi, peralatan, efisiensi dan kualitas satu produk. Bahkan
juga mampu menghubungkan berbagai disiplin ilmu
(interoperability) dalam mengahsilkan sesuatu. Perkembangan
teknologi informasi dan teknologi digital yang begitu pesat
sekarang ini dapat dimanfaatkan bagi perencanaan dan pengelolaan
pembangunan.
a. Tahap Persiapan
Bagian D - 0
Masterplan Balingka Kabupaten Agam.
c. Tahap Penyusunan
Bagian D - 0
proses dan tahapan serta pemahaman awal tim tentang
wilayah perencanaan dan kawasan kepada tim teknis
sebagai mitra terdepan konsultan dilapangan. Tahapan
pelaksanaan pekerjaan ini akan menghasilkan:
perencanaan
Bagian D - 0
pekerjaan, dengan kata lain ketika data lapangan
diperoleh dengan segera pentabulasian dan
penstrukturan data akan dilaksanakan. Proses kompilasi
data direncanakan akan berlangsung selama 3 minggu.
Tahapan pelaksanaan pekerjaan ini akan menghasilkan:
- Terwujudnya analisis
- Manajemen Operasional
- Analisis Finansial
6)Pembuatan Masterplan
Yang terdiri dokumen yang akan menjadi standar dalam
dokumen perencanaan DED termasuk program bangunan
dan lingkungan serta didetaillkan ke dalam program ruang
setiap bangunan yang direncanakan secara spasial dan
Bagian D - 0
memiliki unsur kebudayaan daerah sebagai ciri khas dari
daearah setempat, dimana keluarannya diantaranya
adalah : Dokumen survey dan Review Analisis, Denah Site
dan Layout, Denah bangunan Rencana, Gambar Tampak
Bangunan, Perspektif Tiga Dimensi, Animasi, Maket dan
Laporan serta Pagu indikatif pembiayaan masing-masing
bangunan/sarana dan prasarana kawasan pusat
pemerintahan daerah otonomi baru.
7)Tahap Finalisasi
A. Keluaran
1. Laporan Pendahuluan
Bagian D - 0
g) Penyusunan jadwal pelaksanaan kerja konsultan
2. Laporan Antara
Bagian D - 0
perancangan infrastruktur Pusat Pemerintahan dan
lingkungan, konsep komponen perancangan zona
Pemerintahan, zona administrasi, dan zona komersial, blok-
blok pengembangan zona dan program penanganannya.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 60 (enam
puluh ) hari sejak SPMK diterbitkan sebanyak 10 buku
laporan.
Bagian D - 0
Laporan akhir dibuat sebanyak 5 eksemplar (set) dan
diserahkan selambat - lambatnya pada akhir masa kontrak.
Laporan akhir dilengkapi dengan :
Bagian D - 0
Sistem parkir
4. Laporan Akhir
Bagian D - 0
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 150 (seratus
lima puluh) hari sejak SPMK diterbitkan sebanyak 10 buku
laporan.
5. Summarry Report
Bagian D - 0
b. Tenaga Ahli Arsitektur
d. Ahli Lingkungan
Jenjang pendidikan minimal S1 Lingkungan, lulusan perguruan
tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah terakreditasi
dan berpengalaman 5 tahundalam pelaksanaan pekerjaan sesuai
sub bidang yang diminta, yang dibuktikan dengan ijazah dan
Bagian D - 0
referensi. Tenaga ahli ini bertanggung jawab pada materi yang
menyangkut bidang keahliannya.
Bagian D - 0
Selain itu terdapat tenaga penunjang untuk mendukung pelaksanaan
kegiatan seperti Sekretaris dan Operator Komputer. Berdasarkan
kebutuhan kegiatan tersebut, maka dirasakan kebutuhan terhadap
tenaga ahli sudah cukup memadai.
Bagian D - 0
Bulan
No Tahapan /
Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5
Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
A TAHAPAN KEGIATAN
I. Tahap Persiapan
1. Pemahaman terhadap KAK
2. Penyiapan rencana kerja dan perangkat survei
3. Penyiapan metodologi pendekatan pelaksanaan kerja
4. Mobilisasi peralatan serta personil
II. Pengumpulan Data dan Informasi
1. Survey dan Pengukuran
2. Kebijakan dan Peraturan terkait
3. Kondisi fisik/lingkungan dan sumber daya alam
4. Sumber daya buatan/prasarana dan sarana
5. Kependudukan dan sumber daya manusia
6. Perekonomian, sosial dan budaya
7. Kelembagaan
8. Data lainnya sesuai karakteristik wilayah Kabupaten
Agam
Tahap Analisis Terhadap Data dan
III.
Analisis Kawasan Perencanaan
1. Analisis peran dan fungsi Kawasan
2. Analisis karakteristik wilayah
3. Analisis daya dukung Fisik dan Lingkungan
4. alisis daya tampung wilayah
6. Analisis kebutuhan ruang/Gedung/Kantor
Bagian D - 0
D.2. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP PERSONIL/FASILITAS PENDUKUNG
DARI PPK
Personil dan fasilitas pendukung yang disediakan oleh penggunan jasa
guna membantu kelancaran pekerjaan ini menurut konsultan minimal
sebagai berikut :
Tim teknis / Pengelola teknis, merupakan tim internal yang dibentuk
oleh Pengguna Jasa/PPK sebagai perwakilan Pengguna Jasa/PPK
dalam pengelolaan aspek teknis, dimana tim ini bertugas memandu
konsultan agar hasil akhir pekerjaan ini secara teknis dapat
dipertanggungjawabkan dan aplikatif sesuai dengan keinginan
Pengguna jasa/PPK sebagai representasi dari pemberi tugas.
Dukungan administrasi, berupa surat survey untuk tim ahli konsultan
guna mendapatkan data-data yang memerlukan legalitas dari
pemberi tugas.
Bagian D - 0