Anda di halaman 1dari 3

SIRKUM SISI

No. Dokumentasi : Di Tetapkan Oleh


UPT PUSKESMAS Kepala UPT. Puskesmas
SOP/C/ /PKM-BLN/I/2021
BAOLAN Baolan
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit : 02 Januari 2021
Halaman : 1/4 Damza,SKM
Nip: 19640117 19990 2 2001

Pengertian Sirkumsisi adalah tindakan pengangkatan sebagian/seluruh


prepusium penis dengan tujuan tertentu
Indikasi untuk dilakukan sirkumsisi adalah :
 Fimosis
 Parafimosis.
 Balanitis recurrent
 Kondiloma akuminata
Tujuan 1. Sebagai acuan bagi tenaga medis dalam melakukan tindakan
Sirkumsisi
2. Menjaga hygiene penis dari smegma dan sisa-sisa urine
3. Menjaga terjadinya infeksi pada glands atau preputium penis
(balanoposthitis)
4. Mencegah terjadinya kanker penis
Kebijakan

Referensi
1.Standar Intervensi Keperawatan Indonesia DPPNI 2018

Indikasi

Akat dan Bahan Persiapan


Peralatan Sirkumsisi
 Gunting jaringan 1 buah
 Klem arteri lurus 3 buah
 Klem arteri bengkok 1 buah
 Pinset anatomis 1 buah
 Pemegang jarum (needle holder) 1 buah
 Jarum jahit kulit 1 buah

Perlengkapan Sirkumsisi
 Kapas
 Kassa steril
 Plester
 Kain penutup steril yang berlubang di tengahnya (duk)
 Spuit 3 ml atau 5 ml
 Benang plain cat gut ukuran 3.0
 Sarung tangan steril
 Larutan NaCl 0,9 % atau aqua destilata

Obat-obatan Sirkumsisi
 Lidokain HCL 2% (tanpa campuran adrenalin)
 Larutan antiseptik: larutan sublimate, povidon iodin 10%, dan
alkohol 70%.
 Salep antibiotik (kloramfenikol 2% atau tetrasiklin 2%)
 Analgesik oral (antalgin atau parasetamol)
 Antibiotik oral (ampisilin/amoksisilin/eritromisin)
 Adrenalin 1 : 1000
Langkah-langkah 1. Persiapan pasien Pasien telah mandi dengan membersihkan
alat kelamin (genetaliannya) dengan sabun
2. Operator cuci tangan
3. Operator memakai sarung tangan
4. Asepsis dan antisepsis : Bersihkan daerah genetalia dengan
alkohol 70% untuk menghilangkan lapisan lemak. Bersikan
daerah genetalia dengan povidon iodin 10% dengan kapas
dari sentral ke perifer membentuk lingkaran ke arah luar
(sentrifigal) dengan batas atas tepi pusar dan batas bawah
meliputi seluruh skrotum.
5. Letakkan kain penutup stril yang berlubang
6. Anestesi local : Digunakan anestesi local dengan
menggunakan lidokain 2%.
a. Lakukan anastesi blok pada n. dorsalis penis dengan
memasukkan jarum pada garis medial di bawah simpisis
pubis sampai menembus fascia Buck (seperti menembus
kertas) suntikkan 1,5 ml, tarik jarum sedikit, tusukkan
kembali miring kanan/kiri menenbus fascia dan suntikkan
masing-masing 0,5 ml; lakukan aspirasi dahulu sebelum
menyuntik untuk mengetahui apakah ujung jarum berada
dalam pembuluh darah atau tidak. Jika darah yang
teraspirasi maka pindahkan posisi ujung jarum, aspirasi
kembali. Bila tidak ada yang teraspirasi, masukanlah zat
anastesi.
b. Lakukan anastesi infiltrasi di lapisan subkutis ventral penis
0,5-0,75 ml untuk kedua sisi.
7. Pembersihan glans penis : Buka glans penis sampai sampai
sulkus korona penis terpapar. Bila ada perlengketan,
bebaskan dengan klem arteri atau dengan kassa steril. Bila
ada smegma, bersihkan dengan kassa mengandung larutan
sublimat.
8. Periksa apa anestesi sudah efektif: Caranya dengan
melakukan penjepitan pada daerah frenulum dengan klem.
9. Pasang klem pada prepusium di arah jam 6, 11, dan 1 dengan
ujung klem mencapai ± 1,5 cm dari sulkus korona penis.
Tujuannya sebagai pemandu tindakan dorsumsisi dan sarana
hemostasis.
10. Lakukan dorsomsisi dengan menggunting kulit dorsum penis
pada jam 12 menyusur dari distal ke proksimal sampai
dengan 0,3-0,5 cm dari korona.
11. Pasang jahitan kendali dengan menjahit batas ujung
dorsomsisi kulit agar pemotongan kulit selanjutnya lebih
mudah dan simetris.
12. Gunting secara melingkar (tindakan sirkumsisi) dimulai dari
dorsal pada titik jahitan jam 12 melingkari penis, sisakan
mukosa sekitar 0,5 cm. Pada sisi frenulum, pengguntingan
membentuk huruf V di kiri dan kanan klem. Pemotongan
harus simetris, dan sama panjang antara kulit dan mukosa.
13. Atasi perdarahan yang timbul ada jepitan klem, kemudian
lakukan penjahitan hemostasis dengan benang cutgut.
14. Lakukan penjahitan aproksimasi kulit dengan mukosa jahit kiri
dan kanan glans biasanya masing-masing 2-3 simpul.
Prinsipnya adalah mempertemukan pinggir kulit dan pinggir
mukosa.

15. Jahit mukosa distal frenulum (jam 6) dengan jahitan angka 8


atau 0.
16. Setelah penjahitan selesai, gunting mukosa frenulum di
sebelah distal dari jahitan sebelumnya, dan bersihkan dengan
iodine 10% lalu beri salep kloramfenikol 2%
17. Pembalutan. Gunakan kassa yang telah diolesi salep
antibiotic, Jangan sampai penis terpuntir saat membalut.

18. Pemberian obat-obatan. Analgasik oral (antalgin atau


parasetamol), Antibiotik oral (ampisilin, amoksisilin,
eritromisin). Pemberian obat-obatan ini dapat dimulai 2-3 jam
sebelum sirkumsisi
19. Anjuran pasca operasi.Penjelasan pada pasien atau orang
tua. Balutan dibuka 4-5 hari kemudian membasahi perban
dengan rivanol. Bila ada infeksi, pemberian antibiotik
diteruskan hingga hari ke 6-7

Unit Terkait

Anda mungkin juga menyukai