Referensi
1.Standar Intervensi Keperawatan Indonesia DPPNI 2018
Indikasi
Perlengkapan Sirkumsisi
Kapas
Kassa steril
Plester
Kain penutup steril yang berlubang di tengahnya (duk)
Spuit 3 ml atau 5 ml
Benang plain cat gut ukuran 3.0
Sarung tangan steril
Larutan NaCl 0,9 % atau aqua destilata
Obat-obatan Sirkumsisi
Lidokain HCL 2% (tanpa campuran adrenalin)
Larutan antiseptik: larutan sublimate, povidon iodin 10%, dan
alkohol 70%.
Salep antibiotik (kloramfenikol 2% atau tetrasiklin 2%)
Analgesik oral (antalgin atau parasetamol)
Antibiotik oral (ampisilin/amoksisilin/eritromisin)
Adrenalin 1 : 1000
Langkah-langkah 1. Persiapan pasien Pasien telah mandi dengan membersihkan
alat kelamin (genetaliannya) dengan sabun
2. Operator cuci tangan
3. Operator memakai sarung tangan
4. Asepsis dan antisepsis : Bersihkan daerah genetalia dengan
alkohol 70% untuk menghilangkan lapisan lemak. Bersikan
daerah genetalia dengan povidon iodin 10% dengan kapas
dari sentral ke perifer membentuk lingkaran ke arah luar
(sentrifigal) dengan batas atas tepi pusar dan batas bawah
meliputi seluruh skrotum.
5. Letakkan kain penutup stril yang berlubang
6. Anestesi local : Digunakan anestesi local dengan
menggunakan lidokain 2%.
a. Lakukan anastesi blok pada n. dorsalis penis dengan
memasukkan jarum pada garis medial di bawah simpisis
pubis sampai menembus fascia Buck (seperti menembus
kertas) suntikkan 1,5 ml, tarik jarum sedikit, tusukkan
kembali miring kanan/kiri menenbus fascia dan suntikkan
masing-masing 0,5 ml; lakukan aspirasi dahulu sebelum
menyuntik untuk mengetahui apakah ujung jarum berada
dalam pembuluh darah atau tidak. Jika darah yang
teraspirasi maka pindahkan posisi ujung jarum, aspirasi
kembali. Bila tidak ada yang teraspirasi, masukanlah zat
anastesi.
b. Lakukan anastesi infiltrasi di lapisan subkutis ventral penis
0,5-0,75 ml untuk kedua sisi.
7. Pembersihan glans penis : Buka glans penis sampai sampai
sulkus korona penis terpapar. Bila ada perlengketan,
bebaskan dengan klem arteri atau dengan kassa steril. Bila
ada smegma, bersihkan dengan kassa mengandung larutan
sublimat.
8. Periksa apa anestesi sudah efektif: Caranya dengan
melakukan penjepitan pada daerah frenulum dengan klem.
9. Pasang klem pada prepusium di arah jam 6, 11, dan 1 dengan
ujung klem mencapai ± 1,5 cm dari sulkus korona penis.
Tujuannya sebagai pemandu tindakan dorsumsisi dan sarana
hemostasis.
10. Lakukan dorsomsisi dengan menggunting kulit dorsum penis
pada jam 12 menyusur dari distal ke proksimal sampai
dengan 0,3-0,5 cm dari korona.
11. Pasang jahitan kendali dengan menjahit batas ujung
dorsomsisi kulit agar pemotongan kulit selanjutnya lebih
mudah dan simetris.
12. Gunting secara melingkar (tindakan sirkumsisi) dimulai dari
dorsal pada titik jahitan jam 12 melingkari penis, sisakan
mukosa sekitar 0,5 cm. Pada sisi frenulum, pengguntingan
membentuk huruf V di kiri dan kanan klem. Pemotongan
harus simetris, dan sama panjang antara kulit dan mukosa.
13. Atasi perdarahan yang timbul ada jepitan klem, kemudian
lakukan penjahitan hemostasis dengan benang cutgut.
14. Lakukan penjahitan aproksimasi kulit dengan mukosa jahit kiri
dan kanan glans biasanya masing-masing 2-3 simpul.
Prinsipnya adalah mempertemukan pinggir kulit dan pinggir
mukosa.
Unit Terkait