Anda di halaman 1dari 9

BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA

Gedung Graha BNPB, Jl Pramuka Kav 38, Jakarta Timur 13120


Telepon: 021-29827793, Faksimile: 021-21281200
Situs: http//www.bnpb.go.id

Nomor : B.143/BNPB/D II/PK.03.02/09/2020 23 September 2020


Lampiran : 2 Berkas
Hal : Peringatan Dini dan Langkah - Langkah Kesiapsiagaan
Menghadapi Ancaman Bencana Banjir, Banjir Bandang, dan Tanah
Longsor…………

Yth.
(Daftar terlampir)

Berdasarkan press realese Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika


(BMKG) tentang kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem selama pancaroba menjelang
memasuki musim penghujan 2020/2021 yang dapat berpotensi banjir, banjir bandang,
tanah longsor di beberapa wilayah Indonesia. Guna mencegah dampak yang mungkin
timbul, diharapkan BPBD Provinsi dapat menyebarluaskan informasi peringatan dini
kepada BPBD kabupaten/kota untuk melakukan langkah-langkah kesiapsiagaan
sebagai berikut:

1. Melakukan koordinasi secara berkala dengan Dinas terkait dan aparatur


Kabupaten/Kota di daerah setempat;
2. Melakukan monitoring untuk mendapatkan update informasi peringatan dini
cuaca dan potensi ancaman bencana melalui website:
1) http://web.meteo.bmkg.go.id/id/pengamatan/satelit,
2) http://web.meteo.bmkg.go.id/id/prakiraan/ikhtisar-indonesia
3) https://signature.bmkg.go.id,
4) http://modis-catalog.lapan.go.id/himawari-8/ dan
5) http://inarisk.bnpb.go.id/;
3. Melakukan penyebarluasan informasi peringatan dini bahaya banjir, banjir
bandang, dan tanah longsor kepada masyarakat, khususnya yang bermukim di
wilayah yang risiko tinggi;
4. Meningkatkan kesiapsiagaan dengan melakukan sosialisasi dan edukasi terkait
potensi pencegahan banjir, banjir bandang, dan tanah longsor dengan
menggunakan media elektronik / sosial media mengingat wilayah indonesia
sedang mengalami pandemi COVID-19;
5. Menyiapkan dan mensosialisasikan tempat evakuasi yang berbeda antara
masyarakat yang sehat dengan terkonfirmasi positif COVID-19;
6. Apabila diperlukan dapat mengaktivasi rencana kontingensi menjadi rencana
operasi dan dimutakhirkan dengan situasi terkini serta mengaktifkan Pos
Komando Penanganan Darurat Bencana;
7. Melaksanaan kegiatan pencegahan dan kesiapsiagaan dengan tetap
menjalankan protokol kesehatan dan peraturan lainnya yang telah dikeluarkan
Pemerintah dalam percepatan penanganan COVID-19 seperti jaga jarak,
menggunakan masker, cuci tangan dengan air mengalir dan sabun;
8. Koordinasi penanganan darurat bencana dapat menghubungi Pusdalops PB
BNPB di nomor telepon (Hp 0812-123-7575) atau fax (021) 2128-1200.

Demikian disampaikan, atas perkenan dan kerjasamanya kami ucapkan terima


kasih.

Deputi Bidang Pencegahan

Lilik Kurniawan

Tembusan :
1. Kepala BNPB;
2. Kapusdatinkomben BNPB;
3. Kapusdalops BNPB;
Lampiran Surat I
Nomor Surat: B. 143/BNPB/D II/PK.03.02/09/2020
Tanggal : 23 September 2020

Dalam Terlampir :

1. Kepala Pelaksana BPB Aceh,


2. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Sumatera Utara
3. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Sumatera Barat
4. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Riau
5. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jambi
6. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Sumatera Selatan
7. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bengkulu
8. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Kep. Bangka Belitung
9. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Lampung
10. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Banten
11. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jawa Barat
12. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jawa Tengah
13. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jawa Timur
14. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Kalimantan Barat
15. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Kalimantan Tengah
16. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Kalimantan Timur
17. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Kalimantan Utara
18. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Sulawesi Utara
19. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Gorontalo
20. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Sulawesi Tengah
21. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Sulawesi Barat
22. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Sulawesi Selatan
23. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Sulawesi Tenggara
24. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Maluku
25. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Maluku Utara
26. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Papua Barat, dan
27. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Papua

Deputi Bidang Pencegahan

Lilik Kurniawan
Lampiran Surat II
Nomor Surat: B. 143/BNPB/D II/PK.03.02/09/2020
Tanggal : 23 September 2020

Sumber:

https://www.bmkg.go.id/press-release/?p=bmkg-ingatkan-kembali-waspadai-cuaca-
ekstrem-selama-pancaroba&tag=press-release&lang=ID
Lampiran Surat III
Nomor Surat: B. 143/BNPB/D II/PK.03.02/09/2020
Tanggal : 23 September 2020

PROTOKOL TEMPAT PENGUNGSIAN PADA MASA PANDEMI COVID-19

A. PERENCANAAN LOKASI PENGUNGSIAN


1. Tempat pengungsian tidak berada pada lokasi dengan risiko bencana tinggi
(risiko bencana lokasi tersebut dapat dicek pada aplikasi inarisk yang dapat
diunduh pada googleplay atau applestore);
2. Tempat pengungsian harus mempunya ventilasi dan sirkulasi udara yang bagus;
3. Tempat pengungsian harus dibedakan bagi pengungsi yang sehat dengan
probable;
4. Memiliki akses yang baik sehingga mudah dijangkau.

B. MANAJEMEN LOKASI PENGUNGSIAN


a. Sebelum Kedatangan Pengungsi
1. Menyiapkan lokasi pengungsian dengan memisahkan lokasi pengungsian
bagi yang sehat dengan yang probable;
2. Memastikan ada sekat dan jarak antar keluarga di pengungsian agar tak
terjadi kontak demi meminimalkan penyebaran Covid-19;
3. Melakukan desinfeksi tempat pengungsian dan sarana prasarananya;
4. Menyediakan tempat cuci tangan disertai sabun dan air mengalir di tempat
pengungsian;
5. Memastikan thermometer tersedia dan berfungsi dengan baik pada lokasi
pengungsian untuk mengecek suhu pengungsi;
6. Memberikan tanda khusus di lantai area padat seperti ruang makan,
ruang ibadah, toilet dan area lain sebagai pembatas jarak antar pengungsi;
7. Menghitung kapasitas pengungsi agar tidak melebihi kapasitas lokasi
pengungsian agar pengungsi tetap dapat menjaga jarak;
8. Membuat informasi edukasi COVID-19 yang ditempel pada dinding tempat
pengungsian atau tempat yang mudah terlihat.

b. Saat Kedatangan Pengungsi


1. Mengukur suhu badan pengungsi sebelum memasuki lokasi pengungsian;
2. Memastikan pengungsi membawa dan menggunakan masker;
3. Memeriksa riwayat kesehatan pengungsi;
4. Memeriksa riwayat perjalanan pengungsi.
c. Selama Pengungsi Berada di Pengungsian
1. Memastikan pengungsi menggunakan masker dan melakukan physical
distancing;
2. Memastikan pengungsi tidak berkerumunan lebih dari 5 orang;
3. Memastikan pengungsi menghindari kontak fisik secara langsung
(bersentuhan, bersalaman, berpelukan, bercium pipi);
4. Menghimbau pengungsi untuk menggunakan perlengkapan pribadi, tidak
berbagi makanan dan minuman dan hindari pinjam meminjam
perlengkapan (perlengkapan makan, mandi, berolah raga, beribadah, dll);
5. Melakukan pembersihan dan disinfeksi secara berkala;
6. Melakukan pengecekan suhu badan dan cek kesehatan bagi seluruh
pengungsi secara berkala;
7. Menyampaikan pengumuman melalui pengeras suara secara berkala terkait
penggunaan masker, cuci tangan pakai sabun, dan jaga jarak untuk
membantu para pengungsi mematuhi protokol Covid-19;
8. Membatasi kapasitas pengungsi agar tidak melebihi kapasitas lokasi
pengungsian agar pengungsi tetap dapat menjaga jarak;
9. Melaporkan pada pihak terkait bila ada pengungsi yang mengalami
gangguan Kesehatan.
Lampiran Surat IV
Nomor Surat: B. 143/BNPB/D II/PK.03.02/09/2020
Tanggal : 23 September 2020

FORMAT PENYUSUNAN RENCANA KONTINGENSI

I. PENDAHULUAN
II. SITUASI
1. Karakteristik Bahaya
2. Skenario Kejadian dan Asumsi Dampak
III. TUGAS POKOK
IV. PELAKSANAAN
1. Konsep Operasi
2. Fungsi
3. Tugas-tugas
4. Instruksi Koordinasi
V. ADMINISTRASI DAN LOGISTIK
1. Administrasi
2. Logistik
VI. KOMANDO, KENDALI DAN KOMUNIKASI
VII. LAMPIRAN
1. Susunan Tugas-Fungsi
2. Struktur Organisasi
3. Jaring Komunikasi
4. Sumber daya yang digunakan
5. Peta-peta
6. Prosedur Tetap
PENJELASAN FORMAT PENYUSUNAN RENCANA KONTINGENSI

BAB I PENDAHULUAN

BAB II SITUASI
2.1 Karakteristik ancaman

penjelasan singkat terkait karakteristik ancaman yang menyebabkan kejadian bencana


2.2 Skenario Kejadian & Dampak

Prakiraan kejadian bencana yang mungkin terjadi meliputi lokasi, waktu, durasi,
frekuensi, durasi, periode, luasan terdampak, intensitas, kecepatan kejadian, jarak,
proses, potensi ancaman lanjutan serta dampak bencana

BAB III TUGAS POKOK

Menjelaskan “Siapa yang melaksanakan,, apa yang dilaksanakan, kapan, dimana,


bagaimana”

BAB IV PELAKSANAAN
4.1 Konsep Operasi/Rencana Tindakan (fokus pada “saat” status keadaan darurat)
Memuat “end result”/misi yang harus dilaksanakan dalam kurun waktu selama
masa tanggap darurat. Selaras dengan kebijakan dalam RPKB (contoh, Renkon
untuk tingkat Kab/Kota, konsep operasi adalah melaksanakan operasi taktis; untuk
tingkat provinsi, melaksanakan operasi dukungan, dsb)
4.2 Fungsi
Manajemen PDB dikembangkan berdasarkan 5 fungsi utama: komando,
perencanaan, operasi, logistik dan administrasi & keuangan
4.3 Tugas -Tugas
Tugas & tanggungjawab apa saja yang dilaksanakan berdasarkan konsep operasi
yang ditetapkan
4.4 Instruksi Koordinasi
Arahan-arahan yang perlu dipedomani dan menjadi penekanan dalam
mengimplementasikan rencana kontingensi (,hal-hal lain yang bersifat instruktif,
misalnya, pentingnya keamanan, bagaimana koordinasi antar pihak-pihak terkait,
pengawasan, pelaporan, akuntabilitas, dsb)

BAB V ADMINISTRASI & LOGISTIK


1. Administrasi
2. Menjelaskan hal-hal terkait administratif (e.g. didukung dari instansi mana saja,
dengan jumlah sekian orang)
3. Menjelaskan sumber-sumber / dukungan anggaran (berasal dari …)
4. Dukungan dan jenis pendampingan yg diberikan
5. Logistik
6. Kemudahan akses logistik
7. Proyeksi/ estimasi kebutuhan sumberdaya yang dirinci

BAB VI KOMANDO, KENDALI DAN KOMUNIKASI


1. Menjelaskan mengenai komando dan di masing-masing tataran (nasional, provinsi
dan kab/kota)
2. Menjelaskan mengenai kedudukan Posko
3. Menjelaskan informasi terkait komunikasi penggunaan alat komunikasi (No. telpon,
email, radio, dsb)

LAMPIRAN-LAMPIRAN

SUSUNAN TUGAS
1. Tugas-tugas: masing-masing tugas Menjelaskan pihak mana saja yang terlibat
dalam menjalankan tugas-tugas (melibatkan unsur/lembaga/instansi mana saja
yang mempunyai sumber daya);
2. Mengidentifikasi siapa yang menjadi “lead” vs “supporting” untuk setiap tugas

STRUKTUR ORGANISASI
Penjelasan Pengorganisasian yang sesuai dengan konsep operasi yang ditetapkan
(taktis vs operasi dukungan vs pendampingan/strategis)

JARING KOMUNIKASI
Mekanisme komunikasi yang akan digunakan

SUMBER DAYA YANG DIGUNAKAN


Menjelaskan estimasi/proyeksi sumber daya-sumber daya yang digunakan

PETA-PETA

SOP-SOP/ PROTOKOL

Note:
Contoh – contoh dokumen renkon yang sudah disusun dapat dilihat pada tautan:
https://bit.ly/35Y6AR9

Anda mungkin juga menyukai